Episode 11

Pagi ini sangat berbeda. Jika hari-hari sebelumnya Elina sarapan bersama orang tuanya, maka kali ini ia sarapan bersama Profesornya. "Prof, apa suasana hati Prof baik hari ini? Aku perhatikan Prof tidak memarahiku lagi," tanya Elina dengan santainya.

"Apa kamu ingin aku memarahimu?" Stevin balik bertanya. Menatap Elina, sebelah alisnya terangkat menunggu jawaban dari Elina.

"Mana ada orang yang mau dimarahi, Prof" balas Elina tersenyum canggung.

"Itu kamu tahu. Ayo ke Kampus," ajak Stevin.

Elina mengekor dibelakang Stevin, ia tidak ingin membuat Stevin kembali dingin. Ia suka sikap Stevin yang baik dan mudah senyum. sesampainya di garasi mobil, Elina masuk ke dalam mobil begitu pun dengan Stevin. Mobil perlahan bergerak meninggalkan rumah Javelis yang sangat mewah itu.

"Prof, boleh aku tanya sesuatu" kata Elina.

"Apa yang ingin kamu tanyakan? Kamu ya, suka sekali bertanya. Tidak di Kampus, di rumah, dan sekarang di mobil" celetuk Stevin.

"Hehehehe" Elina terkekeh. "Prof, kenapa Jonathan ke Perusahaan pagi sekali, apa dia memang seperti itu? Bahkan dia tidak mengajak ku berbicara. Apa dia bisu?" tanya Elina.

"Aku juga kurang tahu, kamu pelajari saja sifatnya. Kan kamu istrinya, sudah menjadi kewajibanmu untuk pelajari itu" balas Stevin dengan ramah. Moodnya hari ini sangat bagus, hingga Elina tak dimarahi olehnya.

"Iya juga sih," ucap Elina.

Mobil Lamborghini terparkir di depan Kampus, Elina turun dari mobil yang disusul oleh Stevin. Semua mata tertuju ke arah mereka. Banyak yang membulatkan mata tak percaya. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Kenapa Elina bisa bersama dengan Prof dingin itu" ujar salah satu Mahasiswa.

"Iya, atau jangan-jangan Elina menjadi simpanan Prof Stevin lagi!" timpal salah satu Mahasiswa yang lain.

"Iya, aku dengar dia dijual oleh ibunya dan dibeli oleh Om Om," sambung seorang wanita yang membenci Elina.

Elina yang mendengar kalimat-kalimat itu membuat hatinya hancur. Ia tidak tahu siapa yang membocorkan rahasia itu, ingin rasanya Elina kembali pulang ke rumah. "Jika kamu merasa suamimu bukanlah Om Om maka biarkan saja mereka berkata," kata Stevin berlalu pergi ke ruangannya, meninggalkan Elina seorang diri.

"Elina..." panggil Melisa.

"Kamu kenapa?" tanya Melisa saat menghampiri Elina.

"Tidak, aku tidak kenapa-napa" kata Elina sembari menyeka air matanya. Lalu tersenyum manis pada Melisa.

"Ayo kita ke kelas," ajak Melisa. Melisa menggandeng tangan Elina, mereka terlihat seperti saudara kandung. Elina dan Melisa duduk di kursi mereka. Keduanya meletakan buku cetak di atas meja. Lalu bersiap-siap menunggu Prof tampan dan dingin yang ke dua, yaitu Prof Alnero.

"Elin, apa kamu sudah melihat wajah suami kamu? Apa betul informasi yang diberikan oleh ibumu?" Melisa melontarkan pertanyaan yang membuat Elina menggeleng kepala. Ia tidak menyangkah Melisa akan sekepo itu.

"Apa aku harus menjawabnya?" tanya Elina.

"Iyalah. Kan kita sahabat!" ujar Melisa mengedipkan sebelah matanya.

"Sini," Elina meminta Melisa untuk mendekat, "Dia seperti gajah. Tinggi, buncit dan wajahnya sangat tua" kata Elina serius, ia mencoba menahan tawa agar Melisa percaya dengan apa yang ia katakan.

Melisa membulatkan mata saat mendengarnya. "Jadi rumor itu betul" gumam Melisa.

"Elin, apa kamu ingin kabur?" tanya Melisa serius. Niatnya untuk membawa kabur Elina sudah bulat.

Elina mengerutkan keningnya, "Kabur ke mana?" tanya Elina dengan bingung.

"Ya kabur dari rumah Jonathan!!" ketus Melisa "Apa kamu mau menyerahkan hidupmu padanya dan memiliki anak darinya!!" ujar Melisa dengan geram.

"Hahahahha," tawa Elina pecah.

"Kamu kenapa tertawa? Jangan-jangan kamu mengerjai ku..." tanya Melisa dengan kesal.

Saat Prof Alnero masuk ke dalam kelas,

Melisa dan Elina menghentikan pembicaraan mereka. Mereka tidak mau mendapat masalah di jam mata pelajaran Prof Alnero. Semua Mahasiswa dan Mahasiswi tahu bagaimana kejamnya Prof Alnero. Ia bisa bermain dengan nilai mereka.

"Semuanya, buka buku kalian hal 51" titah Prof Alnero. Dosen ke dua tertampan setelah Prof Stevin.

"Iya, Prof" jawab mereka bersamaan.

"Sebelum kita memulai materi hari ini. Saya ingin bertanya pada Elina Santika. Elina, kenapa tugasmu tidak kamu kirim?" tanya Prof Alnero.

"Saya sudah mengirimnya, Prof" balas Elina.

"Nanti saya cek lagi" ujar Prof Alnero.

Prof Alnero memulai materi. Ia mulai menjelaskan point penting yang harus diketahui oleh Mahasiswanya, setelah menjelaskan ia pun memberikan tugas. Semua mahasiswa tahu betul bagaimana kinerja Prof Alnero dan Prof Stevin saat mengajar. Mustahil jika tiap kali pertemuan, kedua Dosen itu tidak memberikan mereka tugas. Mereka berbeda dengan Dosen lainnya.

"Untuk beberapa hari kedepan, saya tidak mengajar tapi bukan berarti kalian dapat berleha-leha. Saya akan kirim 100 soal untuk kalian kerjakan dan kumpul di saat saya sudah kembali" jelas Prof Alnero.

"Kapan kita punya waktu untuk bersenang-senang jika tugas terus yang kita kerjakan" gumam Melisa kecoblosan. Ia menutup mulutnya saat menyadari apa yang baru saja ia katakan. Melisa menelan salivanya saat Prof Alnero menatapnya tajam.

"Jika kamu tidak ingin mengerjakan tugas dari saya, bisa kok. Tapi jangan harap nilai kamu bagus," kata Prof Alnero dengan dingin, ekpresinya masih tetap sama. Tidak mudah senyum dan selalu bersikap dingin dan kejam.

"Materi kita cukup sampai di sini dan jangan lupa belajar," ucap Prof Alnero kemudian ke luar dari kelas.

"Elin, ayo kita ke kantin, aku lapar" ajak Melisa sambil memegang perutnya yang keroncongan. Ia tidak mau memikirkan kesalahannya yang tadi.

"Iya sebentar," balas Elina. Elina dan Melisa berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, Elina dan Melisa duduk dibagian paling pojok.

"Elina, kamu masih berhutang penjelasan padaku" kata Melisa.

"Sejak kapan?" tanya Elina mengerutkan dahinya.

"Sejak tadi sebelum Prof Alnero datang," balas Melisa.

"Hahahaha, jadi kamu masih penasaran." Elina menggeleng kepala.

"Iyalah!" ketus Melisa.

Elina memberitahu Melisa tentang jonathan. Apa yang Elina tahu maka Melisa pun jadi tahu. Elina tidak ingin menyembunyikan apapun dari Melisa.

"Benarkah! Jadi suami kamu bukan pria tua bangka..." Melisa nampak bahagia saat mendengar penjelasan sahabatnya.

"Iya, tapi aku belum melihatnya secara langsung. Dia begitu baik padaku," ujar Elina tersenyum.

Pesanan mereka telah ada, Elina dan Melisa memilih makan agar cacing di dalam perut mereka tidak mengamuk lagi. Orang-orang menatap keduanya, mereka makan seperti orang kelaparan.

"Sudah berapa hari kalian tidak makan?" terdengar suara yang begitu familiar.

"Kak Antoni," Melisa nampak senang saat melihat Dokter Antoni datang di Almamaternya.

"Boleh aku gabung bersama kalian?" tanya Antoni.

"Silahkan, Kak" jawab Elina dan Melisa bersamaan.

"Jangan kalian ulangi lagi, aku tidak menyangkah kalian berdua akan ke Bar. Siapa yang mengajari kalian ke tempat seperti itu," Dokter Antoni memarahi Elina dan juga Melisa.

"Iya, Kak. Maafkan kami," kata Melisa dan Elina.

Saat Elina dan Melisa masih maba, Antoni sudah mendapatkan gelarnya . Mereka saling kenal saat ospek, Antoni begitu menyukai sikap dari keduanya.

"Hei bro," sapa Stevin saat melihat sahabatnya.

"Hai Profesor muda," balas Antoni tersenyum menatap Stevin. "Selamat ya," ujarnya.

Melisa dibuat bingung mendengar kata selamat yang diucapan oleh Dokter Antoni. Terlebih lagi ucapan itu ditunjukan pada Prof Stevin. "Selamat untuk apa? Bukannya Prof Stevin tidak mengikuti lomba" kata Melisa dengan polosnya.

"Hahahaha," tawa Antoni pecah saat mendengar kalimat yang dilontarkan Melisa. "Aku lupa," ujar Dokter Antoni.

"Apa sebenarnya yang kalian bahas, aku tidak mengerti" ujar Elina yang sedari tadi diam. Ia begitu malas berbicara, ia tahu Prof Stevin akan melapor pada Jonathan jika dirinya melakukan hal-hal aneh.

"Kalian berdua habiskan makanannya, aku mau ke ruangan rektor dulu." Antoni pamit kemudian pergi bersama dengan Stevin.

"Iya, Kak" balas Elina dan Melisa bersamaan.

Di dalam ruangan Stevin. Antoni tertawa terbahak-bahak. Ia tidak menyangkah Stevin akan melakukan hal bodoh yang menurutnya sangat gila. "Apa kamu tidak kasihan padanya," ujar Antoni.

"Aku hanya nyaman melakukan semua ini" balas Stevin tersenyum.

.

.

.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

numpang like yang banyyak di sini
😍

2020-10-25

2

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

LIKE

2020-10-13

2

Baranzha_Putri

Baranzha_Putri

semangat kak aku mampir

2020-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Pengumuman lagi
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Promo Novel
49 Promo Novel
50 Episode 47
51 Episode 48
52 Episode 49
53 Episode 50
54 Episode 51
55 Episode 52
56 Episode 53
57 Episode 54
58 Episode 55
59 Episode 56
60 Episode 57
61 Episode 58
62 Episode 59
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Pengumuman lagi
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Promo Novel
49
Promo Novel
50
Episode 47
51
Episode 48
52
Episode 49
53
Episode 50
54
Episode 51
55
Episode 52
56
Episode 53
57
Episode 54
58
Episode 55
59
Episode 56
60
Episode 57
61
Episode 58
62
Episode 59
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!