Episode 13

Jauh hari sebelum acara pernikahan, Elina sudah menerima suaminya yang dikabarkan pria tua bangka. Karena hal itu pula, Elina menerima tiap perlakuan suaminya. Informasi yang tidak benar membuat Elina bahagia.

Jonathan melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya. Meninggalkan Elina di ranjang.

"Bagaimana hari-harimu di Kampus?" tanya Jonathan lewat pesan.

Elina menghela napas kasar lalu menghembuskannya secara perlahan. Mengambil ponselnya dan membaca pesan yang dikirim oleh suaminya. "Kenapa dia tidak bertanya langsung? Kenapa harus masuk di ruang kerja" batin Elina.

"Seperti biasa, tidak ada kebahagiaan di sana"

"Kenapa bisa seperti itu?"

"Aku jawab tapi kamu harus janji untuk tidak memberitahu Stevin,"

"Aku janji (Smile senyum)"

"Stevin dan Prof Alnero, keduanya begitu dingin. Mereka selalu memberi kami tugas yang banyak, aku tidak punya waktu untuk menghirup udara segar. (Smile menangis)"

Jonathan tersenyum saat mendengarnya, ia tidak habis pikir Elina akan sekesal itu dengan tugas-tugas yang ia berikan.

"Kenapa kamu tidak bilang padanya untuk tidak memberi kalian tugas,"

"Aku siapanya dia, jika aku mengatakan hal itu padanya, aku yakin, dia tidak akan membiarkan aku tinggal di sini"

Elina yang tadinya mengantuk menjadi tidak mengantuk. Ia nyaman bercengkrama dengan suaminya sekalipun hanya lewat pesan, terlebih lagi Jonathan meresponnya dengan baik.

"Jonathan. Apa aku boleh melihat wajahmu?"

"Aku belum siap, aku takut kamu lari dan pergi saat melihat wajahku."

"Hahahahah. Apa kamu terlalu jelek hingga takut seperti itu?"

"Aku jelek dan hitam. (Smile tertawa)"

"Jauh hari sebelum aku menerima pernikahan ini, aku sudah mendengar tentangmu. Tapi lihatlah, aku masih mau menikah denganmu. Kamu sudah membeliku, aku tidak bisa lari lagi. Aku bisa pergi jika kamu yang memintanya,"

"Tidurlah, kamu akan tahu siapa aku di saat kita haneymoon nanti"

Elina menuruti perintah suaminya. Namun ia sangat penasaran dengan sosok suaminya. Saat Jonathan berbaring disamping Elina, Elina berbalik menghadap Jonathan. "Boleh aku memegang wajahmu?" tanya Elina sebelum ia menutup mata, berharap Jonathan meresponnya.

"Hmm," hanya itu balasan dari Jonathan.

Elina menelusuri tiap inci wajah suaminya, mulai dari dahi sampai bibir. Ia sengaja melakukan hal itu, agar saat mereka haneymoon nanti ia bisa memastikan kebenaran. Elina begitu bahagia, saat tangannya menyentuh wajah suaminya.

"Aku akan menerimamu bagaimanapun kondisimu, entah kamu jelek maupun hitam dekil sekalipun," gumam Elina kemudian menutup matanya.

Pukul 4 malam, Jonathan mengerjap membuka matanya. Ia menatap wajah istrinya yang tertidur pulas, hembusan napas Elina terdengar membuat Jonathan tersenyum. Saat Jonathan akan pindah ke kamar sebelah, tiba-tiba Elina mempererat pelukannya. Ia memeluk tubuh suaminya, dengan terpaksa Jonathan membiarkan istrinya tidur sambil memeluknya.

"Jika harus ketahuan maka biarkanlah. Aku sudah sah menjadi suaminya begitupun dengan dia, dia sudah sah menjadi istriku," batin Jonathan.

Waktu menunjukan pukul 6:30, lagi-lagi Jonathan sudah tidak ada di kamar. Elina merasa bahwa dirinya bukanlah seorang istri yang baik. Harusnya ia bangun lebih awal sebelum suaminya. Elina beranjak dari ranjang, berjalan menuju kamar mandi. Hampir 20 menit berada di dalam kamar mandi, Elina pun keluar mengenakan handuk.

"Kartu ATM" gumam Elina saat matanya melihat kartu ATM di atas meja riasnya. Elina mengambilnya lalu menyimpannya ke dalam lemari kecil yang terletak disamping meja riasnya. Elina memakai baju ala anak Kampus, setelah itu ia merias wajahnya dengan bedak tipis dan tak lupa ia memakai lipbalm untuk menambah kecantikannya. Tangannya meraih buku-buku yang harus ia bawa.

"Gunakan kartu ATM itu dengan baik, beli apapun yang ingin kamu beli. Menghemat boleh, tapi jangan siksa dirimu dengan menahan keinginanmu" isi pesan dari Jonathan.

"Kenapa dia begitu baik padaku," gumam Elina lalu keluar dari kamarnya. Ia menuruni anak tangga dan berhenti di ruang tamu.

"Pagi-pagi mau ke mana?" tanya Stevin menaikkan alisnya sebelah. Ia mulai berperan sebagai Stevin

"Ke Apartemen Melisa," jawab Elina dengan santai.

"Apa kamu sudah memberitahu suamimu?" tanya Stevin menahan senyum.

Elina berpikir sejenak, "belum," jawabnya singkat.

"Ini akhir pekan, harusnya kamu di rumah. Jika kamu ingin keluar maka izin dulu pada suamimu," lagi-lagi Stevin mengerjai istrinya.

"Bagaimana mungkin aku minta izin padanya, dia saja sudah tidak ada di kamar!" celetuk Elina.

Stevin tersenyum mendengarnya, "Ini kunci mobil dari Jonathan, kamu bisa mengendarai mobil sendiri." Stevin menyerahkan kunci mobil untuk Elina.

"Aku bisa naik Taxi," tolak Elina.

"Kamu ambil atau aku melapor!!" Stevin kembali mengancam Elina.

"Ya sudah, sini kunci mobilnya!" ketus Elina. Ia mengambil kunci mobil dari tangan Stevin kemudian pergi meninggalkan Stevin seorang diri di ruang tamu. Stevin tersenyum saat melihat raut wajah kesal istrinya. Ingin rasanya ia mengerjai istrinya tiap hari.

Drt drt drt... terdengar getaran dari meja. Jonathan mendekat kemudian mengambil ponselnya. Matanya menatap layar ponsel, di sana tertera nama Niza.

"Kenapa lagi dia menghubungiku," gumam Jonathan.

Jonathan mengabaikan panggilan telepon dari Niza, ia begitu tidak suka dikejar kejar oleh wanita yang ia anggap sebagai adiknya.

Ting... satu pesan masuk, Jonathan membuka kemudian membacanya. Rahangnya mengeras, ia terlihat seperti orang yang sedang menahan amarah.

"Kalau kakak tidak mengangkat panggilanku, aku akan memberitahu Ibu kalau kakak sudah menikah," isi pesan dari Niza.

"Kamu lancang sekali, Niza. Jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu padamu!" pesan balasan dari Jonathan.

Ditempat lain, tepatnya di rumah keluarga Niza Zelina. Niza terlihat begitu marah saat ia tahu Jonathan telah menikah.

Prang... Niza membuang semua rempetan berkas yang ada di atas meja kerjanya.

"Aku pastikan wanita itu akan lenyap dalam sekejap!!" umpat Niza mengepal tangannya. Ia tidak sudi jika Jonathan menikah dengan wanita lain. Niza mengambil ponselnya, ia menghubungi seseorang. Tak berlangsung lama, panggilan terhubung.

"Aku punya pekerjaan untuk kalian!" kata Niza pada seseorang disebrang sana.

"Apa, Bos?" tanyanya.

"Bagaimanapun caranya, aku mau kalian lenyapkan wanita yang ada di foto itu!" titah Niza tersenyum sinis.

"Baiklah, Bos. Foto wanita itu sudah kami terima. Bos tenang saja, kami akan melakukannya sesuai dengan perintah" katanya.

Tut tut tut... panggilan telepon berakhir.

Niza tersenyum sambil memutar ponselnya, "Jangan harap kamu bisa lepas dariku, kamu milikku seorang. Aku tidak akan membiarkan wanita itu merebutmu dariku," gumamnya.

.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Cherry

Cherry

suka bgt Ama ceritanya,,gemes deh Ama stiven 🤗🤗

2020-10-26

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

like..

like..

❤❤❤

2020-10-25

1

Arik Kristinawati

Arik Kristinawati

thorr moga2 jonathan nyuruh org u ngikuti elin kasian...😑😮😮

2020-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Pengumuman lagi
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Promo Novel
49 Promo Novel
50 Episode 47
51 Episode 48
52 Episode 49
53 Episode 50
54 Episode 51
55 Episode 52
56 Episode 53
57 Episode 54
58 Episode 55
59 Episode 56
60 Episode 57
61 Episode 58
62 Episode 59
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Pengumuman lagi
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Promo Novel
49
Promo Novel
50
Episode 47
51
Episode 48
52
Episode 49
53
Episode 50
54
Episode 51
55
Episode 52
56
Episode 53
57
Episode 54
58
Episode 55
59
Episode 56
60
Episode 57
61
Episode 58
62
Episode 59
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!