Episode 3

Jerman

Apartemen di Kota J

"Kenapa harus aku! Kenapa kepercayaanku dihianati! Apa salahku padanya? Aku benci!!" Elina berkelut dengan pikirannya saat menyaksikan kekasihnya menyebut kata sayang pada wanita lain.

"M--maaf, aku salah kamar" ujar Elina membungkukan tubuhnya sejenak lalu pergi.

"Honey, kamu masuk duluan ya." Erlanda mencoba mengelabui pacarnya yang bernama, Amora

"Iya, Honey." Amora kembali masuk ke dalam Apartemen sedangkan Erlanda mengejar Elina.

Erlanda berlari menuju lift. "Elina" gumam Erlanda. "Elin... tunggu...!" teriak Erlanda.

Elina tak menggubris teriakan Erlanda. Hatinya sudah terlanjur sakit. Ingin rasanya Elina menangis namun dia mencoba untuk tetap baik-baik saja. Saat Elina hendak masuk ke dalam lift, Erlanda menarik tangan Elina.

"Dengarkan penjelasanku dulu. Maafkan aku, aku tahu aku salah. Elina, kita akhiri saja hubungan kita di sini. Carilah laki-laki yang dapat membahagiakanmu. Sebenarnya, aku dan Amora akan menikah bulan depan. Aku belum bisa memberitahu alasannya kenapa, yang harus kamu tahu adalah, aku sangat mencintaimu" jelas Erlanda.

Elina tak tahu harus berbuat apa, mulutnya seakan kaku. Pria yang dia cintai akan menikah dengan wanita lain. Elina diam membisu, tak terasa air matanya menetes. Dengan segera Elina menyeka air matanya, mencoba untuk tetap kuat.

"Aku terimah keputusanmu, hari ini adalah hari perpisahan kita. kamu ya kamu dan aku adalah aku. Jangan datang dalam kehidupanku di esok hari. Aku menyesal telah menunggu dan datang kesini" terang Elina menatap Erlanda yang diam mematung.

"Lima hari lagi aku akan menikah" kata Elina berlalu pergi meninggalkan Erlanda.

Di dalam lift, Elina meremas bagian bawah bajunya. Amarahnya kian memuncak, air mata mulai menumpuk di kelopak matanya. Lift terbuka, Elina berjalan keluar menuju parkiran. Saat hendak menyebrangi jalan, matanya menatap sosok pria yang dikenalnya.

"Bukannya itu Prof Stevin? Apa yang dia lakukan di Jerman" gumam Elina. "Biarkan saja, itu bukan urusanku" lanjutnya.

"Elina..." seseorang memanggil Elina.

"Prof Stevin" gumam Elina.

"Ayo masuk." Stevin membukakan pintu mobil untuk Elina.

"Kita mau ke mana, Prof?" tanya Elina dengan bingung. Ia ragu-ragu untuk masuk ke dalam mobil. Ada dua pertanyaan yang hadir dalam benaknya. Yang pertama, kenapa Prof Stevin bisa berada di Jerman. Yang ke dua, kenapa dia bisa bertemu dengan Prof Stevin di Apartemen yang sama.

"Temani aku bertemu klienku" jawab Stevin singkat.

"Aku tidak bisa Prof. A... aku," Elina tak kuasa menahan kesedihannya hingga ia menangis di depan Prof Stevin.

"Masuklah, kamu bisa menangis di dalam mobil" kata Stevin.

Elin pun masuk, terdengar tangis di dalam mobil. Stevin masuk dan duduk, ia menyalakan mesin mobil membawa Elina pergi ke suatu tempat. Tempat yang bisa membuat Elina bahagia.

Elina menangis di dalam mobil. "Kenapa Erlanda menghianatiku" gumam Elina pelan namun masih bisa didengar oleh Stevin.

"Mungkin dia bukan yang terbaik untukmu, belajarlah untuk menerima kenyataan Elina. Terkadang, bahagia itu datangnya dari orang yang salah" kata Stevin.

Elina merasa pernah mendengar kalimat itu, ya kalimat yang Anjas pernah katakan padanya. "Apa orang yang salah itu adalah pria tua bangka yang membeliku" balas Elina terisak.

Stevin tidak paham dengan kalimat yang baru saja diucapkan oleh Elina. "Maksud kamu?" tanya Stevin menaikturunkan alisnya.

"Ibu Martha menjualku pada pria tua bangka dan berdasarkan informasi pria itu perutnya buncit." Elina kembali menangis hingga matanya bengkak.

Mobil Lamborghini warna silver terparkir di depan Rhine River. "Bukannya tadi mau ketemu klien, kenapa kita kesini?" tanya Elina menatap Stevin.

"Tidak mungkin kita bertemu klien dengan kondisimu seperti itu, terlebih lagi matamu sangat bengkak dan ini sudah larut malam" balas Stevin.

"Ayo" Stevin mengajak Elina masuk ke dalam Rhine River.

"Wah, pemandangannya indah sekali!" ujar Elin takjub.

"Apa kamu suka?" tanya Stevin.

"Aku sangat menyukainya" sorak Elina. Dalam sekejap, Elina melupakan kesedihannya dan kembali ceriah.

"Ayo makan, aku sangat lapar." Stevin mengajak Elina ke Restaurant. Elina tak menolak ia pun mengikuti Stevin.

"Jalanlah disampingku, hari ini kamu menjadi pasanganku" ujar Stevin tersenyum.

Penampilan Stevin saat berada di Rhine River.

Elina berjalan disamping Stevin. Sekali-kali Stevin melirik Elina yang tersenyum bahagia. Sesampainya di Restaurant, Stevin menuntun Elina untuk duduk. Elina merasa senang dengan sikap Stevin. Terdengar alunan musik klasik, Elina begitu menikmati setiap lagu yang ia dengar. Sedangkan Stevin memesan menu. Tak berlangsung lama, pesanan mereka pun disajikan diatas meja.

"Makanlah" kata Stevin.

"Enak sekali, rasanya aku ingin menghabiskan semuanya" terang Elina tak malu-malu.

"Habiskan jika kamu ingin" kata Stevin.

"Hehehehe. Aku hanya bercanda" balas Elina tersenyum menatap Stevin.

"Jangan tersenyum seperti itu, aku takut jatuh cinta" kata Stevin kemudian melahap makanannya.

Saat makan, kedunya diam. Stevin tidak suka berbicara saat sedang makan begitupun dengan Elina. "Kalau makan pelan-pelan," kata Stevin sambil membersihkan makanan di bibir Elina.

Wajah Elina memerah seperti kepiting rebus, saat tatapannya dengan Stevin beradu. "Kamu kenapa?" tanya Stevin saat melihat wajah Elina yang merah merona.

"Ti-- tidak" jawab Elina gelagapan. Lalu kembali melahap makanannya.

Stevin menatap Elina yang sedang makan. "Kamu terlalu cantik dan sayang untuk disakiti" batin Stevin.

Setelah makan, Elina pamit untuk ke toilet. Hampir 10 menit Stevin menunggu namun Elina tak kunjung datang. Stevin beranjak dari kursi menghampiri Elina di toilet wanita.

"Elina. Apa kamu di dalam?" panggil Stevin.

"Iya Prof" jawab Elina dari dalam.

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Stevin cemas.

"Aku-- aku datang bulan" jawab Elina malu-malu.

"Keluarlah" titah Stevin.

"Tapi---" ucapan Elin terpotong.

"Apa kamu akan akan tinggal di situ selamanya" ujar Stevin.

Stevin membuka jasnya kemudian mengikatnya di pinggang Elina. Keduanya keluar menuju tempat parkir dan masuk ke dalam mobil. Mobil meleset pergi meninggalkan Rhine River.

Elina menatap keluar jendela, menghirup udara malam yang begitu sejuk. "Tutup, nanti kamu sakit" titah Stevin.

"Tapi" ucap Elina dengan sedih.

"Lakukan apa yang ingin kamu lakukan" ujar Stevin dengan dingin. Ia tidak suka dibantah namun Elina selalu membantahnya.

Mobil terparkir di depan minimarket, "Kamu tunggu di sini!" titah Stevin tanpa ekspresi.

Elina menatap Stevin dengan bingung. "Cepat sekali perubahannya, apa aku membuat kesalahan?" gumam Elina tak mengerti.

Stevin masuk ke dalam minimarket, mencari pembalut untuk Elina. Matanya tertuju pada barang yang ia cari, dengan segera Stevin mengambilnya lalu membawanya ke kasir. Pegawai kasir dibuat melongo saat melihat pria tampan membeli perlengkapan wanita.

"Gantengnya" gumam pegawai bagian kasir, menatap Stevin keluar dari minimarket.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Anggur Wijayanti

Anggur Wijayanti

visualnya Steven nggak cocok thor, terlalu manis dan lembut,

2021-07-21

0

Widodarsih Solo

Widodarsih Solo

like thor

2021-06-29

0

lilisiana

lilisiana

kayanya aneh pembalut di beli pria,padahal aku suka nyuruh ank bujangku untuk beli pembalut tuk adiknya tpi itu juga kalau kakak nya sekalian belanja gitu nitip,,,tpi biasa aja tuh kakak nya gk protes,saking sayangnya x ya,,karena adik cewe nya hanya satu yg lain laki semua😂

2021-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Pengumuman lagi
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Promo Novel
49 Promo Novel
50 Episode 47
51 Episode 48
52 Episode 49
53 Episode 50
54 Episode 51
55 Episode 52
56 Episode 53
57 Episode 54
58 Episode 55
59 Episode 56
60 Episode 57
61 Episode 58
62 Episode 59
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Pengumuman lagi
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Promo Novel
49
Promo Novel
50
Episode 47
51
Episode 48
52
Episode 49
53
Episode 50
54
Episode 51
55
Episode 52
56
Episode 53
57
Episode 54
58
Episode 55
59
Episode 56
60
Episode 57
61
Episode 58
62
Episode 59
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!