Episode 4

Stevin masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi. Menyerahkan pembalut yang dia beli tanpa menatap Elina. "Ini untukmu" kata Stevin.

Elina tersenyum dan mengambil pembalut dari tangan Prof Stevin. "Sudah tampan, perhatian pula" batin Elina.

"Prof, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Elina ragu-ragu. Takutnya ia dibilang kepo oleh Profesornya.

"Panggil saja Stevin, kita tidak berada di Kampus sekarang" kata Stevin.

"Apa yang Kak Stevin lakukan di Jerman?" tanya Elina menatap Prof Stevin.

"Aku ada meeting dengan klien. Kamu sedikit beruntung, kenapa aku berkata seperti itu? Ya, karena kamu ke Jerman di saat aku sedang sibuk dengan urusan Perusahaan. Jika tidak, maka kamu akan menangis di sudut jalan Kota ini" jelas Stevin.

"Kapan kamu pulang ke New York?" tanya Stevin menatap lurus ke depan.

"Besok pagi" balas Elina singkat. Ia kesal dengan ejekan Prof-Nya.

Stevin mengambil ponselnya, mengirimkan pesan pada seseorang. Setelah selesai, ia kembali fokus menyetir. Tak berlangsung lama, mobil Lamborghini terparkir di depan hotel mewah yang berada di Kota Jerman.

"Ayo turun" ajak Stevin. Tidak mungkin dia membiarkan Elina tidur di dalam mobil atau membiarkan wanita itu pergi.

"Prof masuk saja, aku tidak tinggal di sini" balas Elina tersenyum canggung. Dia sendiri tidak tahu harus bermalam di mana. Jivan dan Anjas pun tak dapat dihubungi.

"Aku tahu kamu tidak punya tempat tinggal" kata Stevin. "Ikutlah bersamaku, kamu bisa tidur ditempatku"

"A-aku--" Elina terlihat gugup. Ini kali pertama dia akan tidur sekamar dengan seseorang seorang Pria.

"Jangan takut, aku tahu cara menghargai wanita" kata Stevin tersenyum menatap gadis yang kini terlihat cemas.

"Jangan tersenyum seperti itu, aku takut jatuh cinta" kata Elina mengikuti perkataan Prof Stevin.

"Hahahahahaha" Prof Stevin tertawa lepas. Ini kali pertama dia bertemu dengan seorang wanita yang berani membalas kalimatnya.

Elina menatap Prof Stevin yang sedang tertawa lepas. Untuk pertama kalinya dia menyaksikan, Prof yang dijuluki pria dingin dan kejam tertawa layaknya orang baik.

"Kamu orang pertama yang melihatku tertawa lepas. Terima kasih sudah membuatku tertawa" ucap Stevin tersenyum menatap Elina. "Ayo kita pergi" ajak Stevin.

Elina mengikuti Stevin ke dalam hotel. Takut, jelas ia takut. Tapi dia yakin, Stevin adalah pria baik-baik. Di dalam lift, keduanya diam. Stevin melirik Elina, Elina yang menyadari itu memilih menunduk. Gadis itu malu menatap Stevin, menurutnya Stevin terlalu tampan. Lift terbuka, Elina mengikuti langkah kaki Stevin.

"Silahkan masuk. Kamu bisa istrahat di sana. Dan aku akan tidur di sofa" Stevin menunjuk tempat tidur yang akan ditempati oleh Elina.

"Terima kasih Prof" ucap Elina lalu melangkah menuju tempat yang ditunjuk oleh Stevin. Elina yang merasa gerah memilih untuk mandi.

Stevin mengambil ponselnya, matanya mencari nomor yang seseorang dikontaknya. Jarinya berhenti berkutak saat nomor yang ia cari telah ditemukan.

"Aku serahkan semuanya padamu, aku harus kembali besok pagi ke New York. Hubungi aku jika kamu membutuhkan sesuatu" kata Stevin pada seseorang disebrang telepon.

"Selamat bersenang-senang bro" ujar Rainex sahabat Stevin.

"Aku akhiri panggilannya. Selamat malam" balas Stevin lalu mengakhiri panggilannya dengan Rainex.

"Prof..." panggil Elina dari dalam kamar mandi.

Stevin mendekati pintu kamar mandi. "Kamu kenapa?" tanya Stevin. Ia nampak panik diluar. Pria iti takut Elina kenapa napa di dalam kamar mandi.

"Aku tidak membawa pakaian. Bolehka aku meminjam baju, hanya untuk malam ini saja" pintah Elina. Berharap Prof Stevin memberinya pinjaman baju.

Stevin membuka kopernya lalu mengambil baju kemeja putih. "Sepertinya ini pas untuknya" gumam Stevi menghampiri pintu kamar mandi.

"Buka pintunya" titah Stevin.

Elina membuka pintu lalu mengambil baju kemeja yang diberikan Prof Stevin padanya. "Terima kasih Prof" ujar Elina tersenyum lalu menutup pintu kamar mandi. Setelah selesai, ia keluar menghampiri Stevin yang tengah berdiri di dekat jendela.

"Apa Prof tidak mandi?" tanya Elina ragu-ragu.

"Mau mandi. Tolong ambilkan pakaianku di dalam koper" balas Stevin tanpa malu meminta Elina mengambilkan pakaiannya di dalam koper miliknya.

"I... iya Prof" balas Elina dengan gugup.

Stevin berlalu pergi meninggalkan Elina yang berdiri mematung memandangi koper milik Profesornya.

"Kenapa harus aku!!" gumam Elina kesal.

Dua puluh menit telah berlalu. Stevin keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan handuk. Memperlihatkan bentuk tubuhnya yang sixpack. "Mana pakaianku?" tanya Stevin menatap Elina yang sedang menyaksikan siaran televisi.

"Di atas tempat tidur" balas Elina tanpa menatap Prof Stevin.

Stevin yang tidak suka diabaikan memilih menghampiri Elina dan mengambil remot televisi dari tangan Elina. "Aku paling tidak suka diabaikan" ujar Stevin dengan dingin.

Elina tak menghiraukan apa yang diucapkan Stevin, dia lebih fokus menatap tubuh Stevin yang begitu indah untuk dipandang.

"Perfec!" tanpa sadar, kata itu berhasil keluar dari mulut Elina. Stevin yang awalnya marah kembali tertawa. Ia berencana mengerjai mahasiswanya itu.

"Jelas aku lebih tampan dari pada calon suami kamu yang buncit itu" ledek Stevin tersenyum mengejek.

"Dia buncit dengan tidaknya aku tidak perduli!" ketus Elina berjalan menuju tempat tidurnya.

Stevin mengikuti Elina untuk mengambil pakaiannya. "Apa kamu pernah melihatnya?" tanya Stevin sambil memakai bajunya.

"Aku belum pernah melihatnya, tapi kata Ibu dia itu sudah tua dan perutnya buncit. Aku tidak tahu bagaimana nasibku nanti terlebih lagi nasib keturunanku" ujar Elina dengan lesuh.

"Jika kamu belum melihatnya kenapa kamu menyetujuinya?" tanya Stevin santai.

"Ibu sudah menjualku, hal itu Ibu lakukan untuk perusahaan Ayah yang diambang kehancuran. Dan sekarang Ayah sedang sakit. Mereka butuh biaya" jelas Elina.

Elina menarik napasnya dalam-dalam, menghembuskannya dengan kasar. "Inilah jalan hidupku, aku hanya perlu menjalaninya. Jika Jonathan adalah jodohku, aku bisa apa"

"Kamu masih muda, kamu bisa pergi dan lari dari pernikahan itu. Aku bisa membantumu jika kamu ingin" kata Stevin.

"Tidak perlu. Pria yang aku cintai akan menikah dengan wanita lain, lantas untuk apa aku lari dari pernikahanku. Aku yakin, Jonathan akan menyayangiku." Elina mencoba menguatkan dirinya dengan berbicara hal-hal baik tentang Jonathan sekalipun dia sendiri tidak tahu bagaimana dengan sikap Jonathan. Jangankan sikap, wajahnya pun dia belum pernah lihat.

"Tidurlah, jangan sampai kamu terlambat bangun" ujar Stevin.

"Aku belum mengantuk" balas Elina.

Apartemen/203

Erlanda mondar mandir di depan jendela. Pria itu masih memikirkan Elina. Sejujurnya Erlanda masih mencintai Elina, tapi dia sendiri tidak punya pilihan selain menikah dengan Amora.

"Elina, seandainya kamu tahu. Pernikahan ini bukan inginku, pernikahan ini karena paksaan. Aku mencintaimu Elina, tunggu aku kembali" batin Erlanda.

"Sayang, apa yang kamu pikirkan?" tanya Amora menghampiri Erlanda.

"Aku sedang memikirkanmu" goda Erlanda.

"Gombal," kata Amora.

Amora adalah anak orang kaya yang dijodohkan dengan Erlanda sejak mereka kecil. Namun, saat Erlanda SMA dia jatuh cinta pada Elina. Hubungan itu terjalin tanpa sepengetahuan keluarga Erlanda maupun keluarga Amora.

"Ayo tidur, aku sudah mengantuk." Erlanda mengajak Amora untuk tidur. Amora dan Erlanda masih berstatus mahasiswa tingkat akhir. Erlanda mengambil jurusan Manajemen sedangkan Amora mengambil jurusan Ekonomi.

"Apa yang kamu lakukan sekarang?" batin Erlanda. Pikirannya masih tertuju pada Elina.

Ditempat lain, Elina sedang duduk di sofa menyaksikan siaran televisi. Stevin menatap Elina yang tertawa lepas, rasanya ia ikut bahagia melihat Elina bahagia. Elina dan Melisa adalah mahasiswa yang sangat pandai di kelasnya. Nilai mereka berdua di atas dari nilai rata-rata.

"'Apa kamu belum mengantuk?" tanya Stevin, sejujurnya Stevin sudah mengantuk.

"Belum Prof. Prof tidur di tempatku saja, aku mau nonton dulu" balas Elina sambil melempar senyum pada Profesornya.

"Jam 12 kamu harus tidur, lewat dari itu kamu akan tahu akibatnya!" kata Stevin. Sikapnya kembali dingin.

Terpopuler

Comments

Ermelinda Marisa

Ermelinda Marisa

semoga sja prof stevin adl jonatan....wkwkwkwk...maf ya thor...

2022-01-05

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap 👍🏻

2021-04-03

1

bintang julianti_

bintang julianti_

hai ka salam kenal aku udah mampir nih+like😊


salam dari 'dia yang tak bisa ku gapai'😊😁

2020-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Pengumuman lagi
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Promo Novel
49 Promo Novel
50 Episode 47
51 Episode 48
52 Episode 49
53 Episode 50
54 Episode 51
55 Episode 52
56 Episode 53
57 Episode 54
58 Episode 55
59 Episode 56
60 Episode 57
61 Episode 58
62 Episode 59
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Pengumuman lagi
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Promo Novel
49
Promo Novel
50
Episode 47
51
Episode 48
52
Episode 49
53
Episode 50
54
Episode 51
55
Episode 52
56
Episode 53
57
Episode 54
58
Episode 55
59
Episode 56
60
Episode 57
61
Episode 58
62
Episode 59
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!