Episode 5

Jerman/Pagi hari

"Elina Santika Almero...!!" Stevin berteriak tepat ditelinga Elina.

"Hadir Prof!" jawab Elina dengan cepat. Seketika nyalinya menciut saat tahu jika dirinya bangun terlambat.

"Sudah kubilang jangan tidur larut malam! Coba kamu lihat sekarang, kamu bangun terlambat" ujar Stevin dengan geram.

"M--maafkan aku" kata Elina menunduk. Tangannya meremas selimut yang masih terbungkus ditubuhnya.

"Cepat mandi! Kita sudah terlambat!" titah Stevin sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Aku menyesal memberinya tumpangan, dia sangat menyebalkan" gumam Stevin menatap Elina yang kini berlari ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Elina sedang mengumpat. Ingin rasanya dia menggaruk ekspresi sangar Profesornya. Karena waktu sudah sangat mepet maka Elina hanya mencuci muka dan sikat gigi.

"Ayo" ajak Elina saat keluar dari kamar mandi. Rambutnya masih berantakan, wajahnya tanpa polesan bedak serta bibir yang masih terlihat pucat.

"Kamu yakin mau ke Bandara dengan penampilan seperti itu?" tanya Stevin tak percaya.

"Calon suamiku perutnya buncit, jadi aku tidak perlu mempercantik penampilanku" balas Elina sembari mengambil tasnya lalu berjalan menuju pintu kamar hotel.

"Aku rasa dia sudah gila" gumam Stevin. Baru kali ini dia melihat seorang wanita ke Bandara dengan penampilan yang seperti orang gila.

"Hei! Aku masih bisa mendengarnya" seru Elina.

"Jaga sikapmu Elina, aku bisa memotong nilaimu!" balas Stevin mengancam Elina.

Elina menghentikan langkah kemudian berbalik menghampiri Profesornya. "Maafkan aku, Prof. Aku mohon jangan potong nilaiku"

Stevin menahan senyum melihat raut wajah Elina. "Jangan bersikap seperti tadi. Aku kenal calon suamimu. Aku bisa melapor padanya tentang kedatangannmu ke sini!" kata Stevin kembali mengancam Elina.

"Mantan, bukan kekasih!" serga Elina.

"Baru jadi mantan!!" ucap Stevin dengan geram.

"Ayo Prof, nanti aku telat ke Bandara" kata Elina. Semalam bersama Stevin membuatnya nyaman dan membuatnya tidak canggung bersikap seperti teman.

Di dalam mobil, Elina menatap Stevin yang sedang menyetir. "Prof, terima kasih ya. Andai Prof tidak ada, mungkin aku sudah terlantar di sini"

"Tidak perlu berterima kasih, Elina. Aku ke sini urusan bisnis bukan menjadi penolong" kata Stevin.

"Terus, kenapa Prof membantuku?" tanya Elina menaikan alisnya sebelah.

"Aku hanya kasihan padamu. Kamu itu mahasiswa ku, sudah menjadi tugasku menjaga kalian" jelas Stevin.

"Sama saja Prof, itu sudah masuk dalam kategori menolong!" ketus Elina.

"Terserah kamu!" celetuk Stevin.

Seusai berdebat, keduanya diam tanpa saling mengajak bercengkrama. Saat jarak mereka dengan bandara semakin dekat, Stevin menatap Elina.

"Elina, aku minta sama kamu untuk tidak memberitahu siapa-siapa tentang bagaimana aku di luar kampus" pintah Prof Stevin.

"Memangnya kenapa Prof?" tanya Elina bingung. Padahal dia sudah berencana untuk memberitahu teman-temannya.

"Ternyata kamu bawel sekali!!" celetuk Stevin sembari menggeleng gelengkan kepala.

"Tidak!" serga Elina dengan cepat.

-----

Elina dan Prof Stevin sampai di Bandara. Elina turun dari mobil dan berniat untuk pamitan pada Prof sebelum masuk ke dalam Bandara. Namun, apa yang tidak pernah terbesit kembali terjadi. Prof Stevin menarik tangan Elina membawanya masuk ke dalam Bandara.

"Prof mau ke mana?" tanya Elina dengan bingung.

"Menurutmu" balas Stevin.

"Apa Prof juga akan pulang?" tanya Elina memastikan. Jika benar Prof Stevin juga akan pulang maka itu akan menambah kebahagiaan Elina.

"Tidak, aku tidak pulang!!" balas Stevin. Ia menatap Elina dengan geram.

"Elina, kamu pura-pura bodoh atau memang bodoh sih..! Sudah jelas aku bisa masuk ke dalam Bandara. Jika bisa masuk, itu berarti aku salah satu penumpang pesawat yang akan melakukan penerbangan pagi ini" jelas Stevin panjang lebar.

"Aku tahu kok!" ketus Elina memalingkan wajahnya ke tempat lain.

Stevin dan Elina melakukan check-in setelah itu mereka berjalan menuju ruang tunggu. Sesampainya di ruang tunggu, satu notifikasi masuk di ponsel Elina.

"Nomor baru," batin Elina. Elina membuka dan membaca isi pesan yang baru saja masuk.

"Aku tahu kamu di mana, jangan berani untuk kabur. Ingat! Kamu milikku sekarang, aku sudah membelimu, Jonathan"

Elina gemetar membaca pesan dari Jonathan. "Prof, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Elina dengan tangan yang kini gemetar.

Stevin tersenyum saat melihat perubahan wajah Elina. "Katakan" balas Stevin.

"Apa Jonathan sangat kejam?" tanya Elina serius.

"Jonathan bukan Pria yang dapat dibodohi oleh orang-orang. Dia sangat pandai dan pintar, aku rasa dia sudah tahu apa yang kamu lakukan sekarang" terang Stevin.

"Aku takut dia akan menyiksaku" ujar Elina menahan tangis. Membaca pesan dari Jonathan membuat tubuhnya serasa kaku.

Terdengar informasi untuk penumpang tujuan New York agar segerah masuk ke dalam pesawat. Stevin dan Elina berdiri dan masuk ke dalam pesawat. Tak menunggu lama, pesawat pun lepas landas. Elina masih terlihat takut, Stevin memandangi Elina yang ketakutan membuatnya merasa bersalah.

"Jangan takut, Elina. Jonathan tak sejahat yang kamu pikirkan. Percayalah padaku" kata Stevin mencoba menenangkan Elina dari rasa takutnya.

"Prof, apa yang harus aku lakukan agar Jonathan tidak marah?" tanya Elina menatap Stevin.

"Turutin apa yang dia katakan, jangan membantah apapun yang dia ucapkan. Aku yakin, di saat kamu menuruti semua yang dia katakan, dia pasti akan memberimu kebebasan" jelas Stevin.

"Terima kasih, Prof. Aku banyak berhutang budi pada Prof" kata Elina tersenyum menutup matanya sejenak. Dalam diam, Elina berkata.

"Mungkin inilah takdirku, aku harus menikah dengan pria yang tidak aku cintai"

Stevin menatap Elina yang sedari tadi memejamkan mata, rasa iba hadir dalam dirinya. "Maafkan aku Elina, bukan maksudku menakutimu" batin Stevin.

----

New York

Stevin dan Elina sampai di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy. Keduanya sempat berbincang-bincang setelah itu mereka berpisah.

"Nona..." panggil Jivan melambaikan tangannya.

"Jivan" teriak Elina bergegas menghampiri Jivan dan Anjas.

"Ayo masuk, Nona." Jivan membukakan pintu mobil untuk Elina.

Elina masuk ke dalam mobil begitupun dengan Jivan dan Anjas. Mobil meleset pergi meninggalkan Bandar Udara Internasional John F. Kennedy. Di dalam mobil Elina terus diam. Pikirannya masih tertuju pada pesan dari Jonathan.

Jivan menatap Anjas, Anjas menggeleng menandakan bahwa ia tidak tahu apa-apa. "Nona, apa ada sesuatu yang membuat Nona tidak tenang?" tanya Anjas.

"Jonathan tahu kalau aku ke Jerman" balas Elina dengan jujur. Tubuhnya gemetar, sekali kali ia memainkan jari jemarinya.

"Sudah aku duga." Anjas mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak tahu jika Elina bersama Stevin di Jerman.

"Jangan membuatku takut, Anjas" kata Elina.

"Apa kamu sudah menghubungi Jonathan?" tanya Jivan.

"Aku sudah menjelaskan semuanya, tapi dia tidak membalas pesanku" jawab Elina.

"Kenapa Nona tidak membuat janji dengan Jonathan?" tanya Jivan.

"Mana berani aku!!" ketus Elina. Itu hanya alasan saja. Ia belum siap bertemu pria tua bangka yang akan menikah dengannya.

"Coba dulu, Nona. Nona tidak salah jika menghubunginya, dia calon suami Nona" ujar Anjas mencoba memberi saran pada Elina.

Elin mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Jonathan. "Apa kamu punya waktu luang? Aku ingin bertemu dan menjelaskan semuanya"

Di tempat lain, Jonathan tersenyum saat membaca pesan dari wanita yang dia beli.

"Temui aku di Eleven Madison Park"

"Jam berapa?" tanya Elina

"Jam 8. Tidak boleh terlambat sekalipun hanya satu menit"

"Baik" balasan singkat dari Elina.

.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa Vote dan Tap jempolnya 😊

Terpopuler

Comments

Galus tiyo

Galus tiyo

nggak salah niii.....Jonathan = steven

2021-07-12

0

Isna Apitaik Nasa

Isna Apitaik Nasa

pasti namanya stevin jonathan

2021-07-06

0

Elma Theana

Elma Theana

semangat

2021-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Pengumuman lagi
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Promo Novel
49 Promo Novel
50 Episode 47
51 Episode 48
52 Episode 49
53 Episode 50
54 Episode 51
55 Episode 52
56 Episode 53
57 Episode 54
58 Episode 55
59 Episode 56
60 Episode 57
61 Episode 58
62 Episode 59
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Pengumuman lagi
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Promo Novel
49
Promo Novel
50
Episode 47
51
Episode 48
52
Episode 49
53
Episode 50
54
Episode 51
55
Episode 52
56
Episode 53
57
Episode 54
58
Episode 55
59
Episode 56
60
Episode 57
61
Episode 58
62
Episode 59
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!