Nona kedua Li Yue An

Li Yue An pergi meski pesta belum berakhir. Dia mengarah ke halaman kediamannya.

"Nona kedua," terdengar suara dari arah sebaliknya.

Li Yue An membalikkan tubuhnya melihat kearah suara. Seorang pemuda mendekat bersama pelayan laki-laki keluarga Li. Gadis muda itu menatap dingin tanpa ekspresi.

"Nona kedua," pelayan itu memberikan hormat. "Saya baru akan mengantarkan Tuan muda pertama Jing ke kamar kecil."

Pelayan Cui maju untuk menghadang. "Jika begitu teruskan. Jangan menganggu nona kedua."

"Baik. Tuan muda Jing silakan," pelayan laki-laki itu mencoba untuk segera pergi. Tapi pemuda di depannya tidak bergerak. Tatapan matanya tertuju pada gadis di depannya yang penuh keindahan.

Keadaan menjadi sangat canggung. "Nona kedua. Aku hanya ingin memberikan hadiah ini kepada mu," Tuan muda Jing mengeluarkan tusuk konde berlapiskan emas murni dengan ukiran merpati. "Sebenarnya aku ingin memberikan ini kepada ibu ku. Tapi sepertinya tusuk konde ini lebih cocok untuk mu," mengulurkan tangannya.

"Pelayan antarkan Tuan muda Jing ketempat yang dia inginkan," Li Yue An pergi begitu saja tanpa menanggapi lebih jauh. Pemuda sembrono itu putra pertama keluarga Jing. Dia ingat betul bagaimana kehancuran keluarga Jing terjadi. Mereka di tuduh melakukan pemberontakan dengan semua orang yang terlibat di penggal di alun-alun kota.

Pelayan laki-laki berbisik pelan, "Nona kedua terkenal sombong dan sulit berkomunikasi dengan orang lain."

Tuan muda Jing tersenyum. "Benarkah? Aku pikir ini justru sangat menarik. Ayo tunjukkan jalannya."

"Baik."

Di halaman kediaman Utara, Li Yue An memilih duduk di kursi halaman depan. Dia menyenderkan tubuhnya lebih nyaman.

"Saya akan mengambilkan jubah tebal," pelayan Cui masuk ke dalam kamar.

Sepoi angin malam terasa dingin juga menyejukkan. Cahaya rembulan terlihat penuh dan lebih indah saat di nikmati tanpa keramaian. "Ayuan, para dewa membuat rencana lain untuk ibu. Lagi-lagi kita tidak bisa bersama," menatap garis bintang yang saling terhubung. Anak pertamanya meninggal karena ayahanda sendiri saat usianya baru tujuh tahun. Gadis muda itu memejamkan kedua matanya. Merasakan terpaan angin yang semakin kuat. Rasa dingin terasa tidak terlalu kuat saat jubah tebal di selimutkan dirinya. Sekitar jam sepuluh malam gadis muda itu kembali ke kamarnya.

Pelayannya Cui menyiapkan air hangat untuk mencuci wajah, tangan dan kaki. Baskom tidak terlalu besar di letakkan di meja. Pelayan Cui juga menyiapkan makan malam. "Nona muda belum makan malam. Saya membawakan beberapa lauk juga kue kacang."

Li Yue An membersihkan wajahnya, kedua tangan dan kakinya lalu menuju meja makan. "Cui, kita makan bersama. Kamu juga belum makan malam."

Pelayannya justru berlutut ketakutan. "Nona kedua apa aku melakukan kesalahanan?"

"Tidak. Jangan berlutut lantai sangat dingin. Berdiri, duduk di sini kita makan bersama. Apa aku semenakutkan itu? Sehingga membuat mu tidak ingin makan bersama ku?" suara Li Yue An terdengar sangat lembut.

Pelayan Cui mulai bangkit. Dia mendapati perubahan mendadak dari Nona keduanya. Tapi bagi dirinya hal ini sangat baik. Pelayan itu duduk di bangku kosong lainnya ikut menikmati makan malam bersama.

Di sisi lain, pesta berakhir semua orang mulai berhamburan pergi dari kediaman Li. Peran utama dalam pesta terlihat sangat murung. Nona pertama Li Huan terus menekuk wajahnya. Sesekali dia tersenyum saat tamu menyapanya. Tapi wajahnya kembali berubah di saat tamu pergi. "Tidak seharusnya aku mengajaknya. Hari bahagia ku justru menjadi lelucon."

Nyonya Li mendekat kearah putrinya. "Ibu selalu bilang untuk menjaga sikap. Kamu bahkan mengatakan hal yang tidak seharusnya. Apa kamu ingin ayah mu menjadi bahan gunjingan semua orang!" menarik lengan putrinya.

"Ibu. Aku hanya kesal melihatnya menjadi pusat perhatian. Semua orang bilang jika dia sangat cantik. Sekalipun dia cantik, otaknya juga tidak bisa di jalankan dengan baik. Dia tidak bisa membaca ataupun menulis." Nona pertama Li Huan menggerutu cukup keras.

"Diam. Kamu seorang gadis tidak pantas mengatakan hal buruk seperti itu. Ibu selalu mengajari mu untuk bertindak lebih sopan layaknya gadis keluarga terpandang. Tapi mendengar ucapan mu ini ibu menjadi sangat malu." Nyonya Li hampir saja menampar putrinya sendiri.

Nona pertama Li Huan langsung diam. Dia tidak berani membantah ucapan ibunya.

Mereka masuk ke kamar utama Nyonya kediaman. Nyonya Li duduk di depan cermin melepaskan satu-persatu tusuk konde yang penuh gemerlap kemewahan. "Dia hanya seorang gadis tanpa ibu. Ayah mu juga tidak memperhatikan dirinya. Huan er, dia tidak akan bisa menjadi Nona pertama kediaman Li. Tidak akan bisa mendapatkan kemuliaan Nona muda dari keluarga terpandang. Apa yang kamu takutkan?"

Nona pertama Li Huan mendekat memijat pelan pundak ibunya. "Aku juga cantik. Tapi kenapa semua orang justru memujinya."

Nyonya Li menepuk pelan tangan anaknya. "Kamu cantik. Kamu yang paling cantik. Setiap masalah harus di pikirkan lebih matang. Aku mampu membuat dia dan ibunya di asingkan. Bahkan untuk kedua kalinya," seringaian tajam sekilas terlihat di pantulan cermin.

Nona pertama Li Huan tersenyum senang.

Keesokan paginya, kediaman Li mulai beraktivitas seperti biasanya. Para pelayan mulai bangun setiap jam setengah lima pagi. Dan para pekerja memulai pekerjaan mereka di saat jam lima pagi. Di halaman utara Li Yue An telah berdiri tepat di pintu kamarnya. "Aaaa..." Dia merenggangkan tubuhnya. "Bangun pagi memang sangat menyegarkan untuk tubuh."

"Kenapa Nona kedua sudah bangun?" pelayan Cui terkejut. Dia baru saja merebus air panas untuk Nona keduanya dan baru pergi selama setengah jam. Saat dia kembali membawa baskom berisi air panas. Dia sudah melihat Nona mudanya yang selalu bangun jam tujuh pagi saat ini sudah berdiri di depan pintu kamar.

"Aku ingin melihat matahari terbit," ujar Li Yue An menatap langit yang masih gelap.

"Saya akan menyiapkan kereta." Pelayan Cui meletakkan baskom air panas di meja kamar lalu pergi menyiapkan kereta.

Li Yue An mencuci wajahnya juga menata rambutnya sebelum pergi.

"Nona kedua kereta sudah siap."

Mereka berjalan menuju pintu halaman belakang. Kereta kuda juga sudah menunggu di sana. Pelayan Cui meski seorang wanita dia cukup mahir menjalankan kereta kuda juga menaiki kuda. Sebelum di jual keluarganya kepada keluarga Li. Dia di paksa keluarganya untuk bekerja di kandang kuda. Semua pekerjaan kasar sudah ia tekuni. Dan kini tanpa perlu kusir dia juga mampu menjalankan kereta kuda menuju ke semua tempat yang Nona keduanya inginkan.

Kereta melaju melewati pintu keluar ibu kota menuju kearah selatan. Membutuhkan waktu setengah jam untuk bisa sampai di padang rumput yang luas. Kereta berhenti di tempat yang selalu di gunakan Nona kedua untuk menikmati waktu kesendiriannya. "Nona kedua kita sudah sampai."

Padang rumput itu adalah tempat paling di hindari semua orang. Karena biasanya akan di gunakan beberapa peternak kuda untuk memacu kuda mereka. Hanya hamparan rumput yang luas dan hutan yang sudah seperti perisai mengelilinginya. Li Yue An keluar dari kereta dan turun di bantu pelayannya. "Sudah lama sekali aku tidak datang ke tempat ini."

"Nona kedua, dua hari lalu kita baru saja dari sini. Apa itu sangat lama?" pelayan Cui berkata dengan kebingungan.

Li Yue An tersenyum. "Benar. Sangat lama. Bahkan terasa seperti satu kehidupan."

Terpopuler

Comments

"Candy75

"Candy75

banyak teratai putih di kediaman Li

2025-02-26

2

Shai'er

Shai'er

cantik itu, tergantung orang yang memandang, bukan diri sendiri🤧

2025-02-05

3

Shai'er

Shai'er

dulu, mungkin semenakutkan itu🤧

2025-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 Sebuah keajaiban
2 Pesta malam
3 Nona kedua Li Yue An
4 Kehangatan padang rumput
5 Siasat jahat
6 Festival lentera
7 Kejadian tidak terduga
8 Usaha tidak mengkhianati hasil
9 Berusaha membalikkan keadaan
10 Tuan Putri Yun Qixia
11 Perubahan sikap
12 Kejutan di pesta ulang tahun Nyonya Li
13 Istana luar Shu An
14 Surat rahasia Tuan Putri Yun Qixia
15 Mendekati hari bahagia keluarga Li
16 Hari pernikahan Pangeran keempat Wen Ming
17 Sebuah kisah yang tidak terduga
18 Perjalanan ke selatan
19 Pria yang berbahaya
20 Kisah ajaib gadis bodoh
21 Di bawah rintik hujan
22 Kota Changpu wilayah perbatasan selatan
23 Kasus besar
24 Perasaan yang tidak seharusnya
25 Festival Dewi Bulan
26 Eksekusi mati untuk penjahat
27 Eksekusi yang tertunda
28 Pengepungan kota Changpu
29 Tatapan lembut di bawah rembulan
30 Gadis biasa?
31 Kasus pembunuhan berantai telah berakhir
32 Hukuman yang layak
33 Kabar ibu kota
34 Garis keturunan Yun
35 Selir Li Huan
36 Rasa cemburu
37 Malam pertama Selir Li Huan
38 Perang telah berakhir sementara waktu
39 Anugerah pernikahan
40 Lamaran kedua
41 Niat tersembunyi
42 Rasa takut
43 Gadis yang aktif
44 Pertemuan singkat dua keluarga besar
45 Prosesi sakral pernikahan Tuan Putri Yun Qixia dan Jenderal Lei Mingyu
46 Sebagian takdir tidak bisa di ubah
47 Kekacauan di kediaman Li
48 Permaisuri pangeran Li Fei
49 Akhir Selir Li Huan
50 Berita kematian Selir Li Huan
51 Prosesi pemakaman
52 Sebuah pilihan
53 Buronan penting
54 Penyalahgunaan wewenang
55 Ruang penyiksaan
56 Kemurahan hati yang di salah gunakan
57 Keputusan yang sudah di tetapkan
58 Bocornya surat rahasia
59 Hari ke dua sebelum perang terjadi
60 Perebutan tahta kekaisaran
61 Perang dua pasukan besar
62 Tahun pertama masa pemerintahan Kaisar Yun Yuan
63 Kabar yang tidak mendasar
64 Jenderal wanita pertama
65 Mencari akademi yang pas
66 Guru baru
67 Kilasan masa lalu
68 Masalah datang lagi
69 Tempat kekuasaan Pangeran keenam
70 Tempat rahasia para bandit
71 Mencoba memulainya kembali
72 Wanita yang lancang
73 Menjadi seorang ayah
74 Kembali
75 Melihat sinar matahari pertama
76 Pengaturan baru
77 Identitas baru
78 Kamu milik ku
79 Kejamnya hati manusia
80 Kabar hilangnya Nona pertama Bai Feng Yin
81 Akhir yang telah di tetapkan
82 Keputusan akhir dari Pangeran keenam
83 Penyambutan kepulangan Tuan Putri Yun Qixia
84 Pernikahan kedua
85 Kebahagiaan tanpa akhir
86 Aku Mencintai Mu
87 Season 2 Prolog : Mencintai dalam kebencian
88 Season 2 : Panglima perang
89 Season 2 : Perbatasan tiga Negara
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Sebuah keajaiban
2
Pesta malam
3
Nona kedua Li Yue An
4
Kehangatan padang rumput
5
Siasat jahat
6
Festival lentera
7
Kejadian tidak terduga
8
Usaha tidak mengkhianati hasil
9
Berusaha membalikkan keadaan
10
Tuan Putri Yun Qixia
11
Perubahan sikap
12
Kejutan di pesta ulang tahun Nyonya Li
13
Istana luar Shu An
14
Surat rahasia Tuan Putri Yun Qixia
15
Mendekati hari bahagia keluarga Li
16
Hari pernikahan Pangeran keempat Wen Ming
17
Sebuah kisah yang tidak terduga
18
Perjalanan ke selatan
19
Pria yang berbahaya
20
Kisah ajaib gadis bodoh
21
Di bawah rintik hujan
22
Kota Changpu wilayah perbatasan selatan
23
Kasus besar
24
Perasaan yang tidak seharusnya
25
Festival Dewi Bulan
26
Eksekusi mati untuk penjahat
27
Eksekusi yang tertunda
28
Pengepungan kota Changpu
29
Tatapan lembut di bawah rembulan
30
Gadis biasa?
31
Kasus pembunuhan berantai telah berakhir
32
Hukuman yang layak
33
Kabar ibu kota
34
Garis keturunan Yun
35
Selir Li Huan
36
Rasa cemburu
37
Malam pertama Selir Li Huan
38
Perang telah berakhir sementara waktu
39
Anugerah pernikahan
40
Lamaran kedua
41
Niat tersembunyi
42
Rasa takut
43
Gadis yang aktif
44
Pertemuan singkat dua keluarga besar
45
Prosesi sakral pernikahan Tuan Putri Yun Qixia dan Jenderal Lei Mingyu
46
Sebagian takdir tidak bisa di ubah
47
Kekacauan di kediaman Li
48
Permaisuri pangeran Li Fei
49
Akhir Selir Li Huan
50
Berita kematian Selir Li Huan
51
Prosesi pemakaman
52
Sebuah pilihan
53
Buronan penting
54
Penyalahgunaan wewenang
55
Ruang penyiksaan
56
Kemurahan hati yang di salah gunakan
57
Keputusan yang sudah di tetapkan
58
Bocornya surat rahasia
59
Hari ke dua sebelum perang terjadi
60
Perebutan tahta kekaisaran
61
Perang dua pasukan besar
62
Tahun pertama masa pemerintahan Kaisar Yun Yuan
63
Kabar yang tidak mendasar
64
Jenderal wanita pertama
65
Mencari akademi yang pas
66
Guru baru
67
Kilasan masa lalu
68
Masalah datang lagi
69
Tempat kekuasaan Pangeran keenam
70
Tempat rahasia para bandit
71
Mencoba memulainya kembali
72
Wanita yang lancang
73
Menjadi seorang ayah
74
Kembali
75
Melihat sinar matahari pertama
76
Pengaturan baru
77
Identitas baru
78
Kamu milik ku
79
Kejamnya hati manusia
80
Kabar hilangnya Nona pertama Bai Feng Yin
81
Akhir yang telah di tetapkan
82
Keputusan akhir dari Pangeran keenam
83
Penyambutan kepulangan Tuan Putri Yun Qixia
84
Pernikahan kedua
85
Kebahagiaan tanpa akhir
86
Aku Mencintai Mu
87
Season 2 Prolog : Mencintai dalam kebencian
88
Season 2 : Panglima perang
89
Season 2 : Perbatasan tiga Negara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!