Bab 19 : Cemburu dan khawatiran

Rio menatap wajah serius Jehan.

"Aku ingin kamu mencari informasi tentang Firza," kata Jehan dengan mata yang tajam.

"Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Rylia." Rio mengangguk pelan, kemudian menarik napas dalam-dalam.

"Baik tuan, aku akan mencari informasi nga. Tapi apa yang membuat anda begitu penasaran?"

"Perasaanku berkata dia bukan pria baik"

Rio mengangguk pelan, kemudian memandang Jehan dengan mata yang serius.

"Baiklah saya paham, saya akan mencari informasi tentang Firza dan melihat apa yang bisa saya temukan." Dia berhenti sejenak, kemudian melanjutkan,

"Tapi, tuan, anda harus siap untuk menerima kebenaran yang mungkin tidak anda inginkan."

Jehan mengerutkan keningnya, "maksudmu?"

Rio menatap Jehan dengan mata yang serius, kemudian berbicara dengan suara yang pelan dan hati-hati.

"Maksudku, tuan, mungkin Firza bukanlah orang yang anda pikirkan. Mungkin dia memiliki rahasia yang bisa mengubah segalanya." Rio berhenti sejenak, kemudian melanjutkan dengan nada yang lebih berat.

"Dan mungkin, tuan, anda tidak siap untuk menghadapi kebenaran itu."

"tolong jangan bertele-tele Rio, katakan saya maksudmu"

Rio menarik napas dalam-dalam, kemudian menatap Jehan dengan mata yang tajam. "Baik, tuan. Maksudnya, Firza mungkin memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Rylia daripada yang anda pikirkan. Mungkin... mereka memiliki masa lalu yang tidak kamu ketahui."

Jehan menatap Rio dengan mata yang keras, suaranya penuh dengan keyakinan. "Tidak mungkin, Rylia bilang sendiri padaku. Pria itu hanya senior nya," katanya dengan nada yang tegas, seolah-olah ingin menghilangkan keraguan yang mulai muncul dalam pikirannya.

•••

Suara dering ponsel terdengar.Rylia menatap layar ponselnya dengan mata yang terkesan tegang, dan napasnya terasa berat. Nama yang tertera pada layar ponselnya membuatnya merasa tidak nyaman, dan dia terlihat ragu-ragu sebelum akhirnya mengangkat panggilan.

"Halo?" katanya dengan suara yang pelan dan hati-hati.

"Bagaimana, rencana kita" ucap pria misterius itu lagi

"aku..." Rylia berkata dengan suara terbatah

Pria misterius itu berhenti sejenak, menunggu Rylia melanjutkan kalimatnya. Suaranya terdengar sedikit lebih keras dan tidak sabar.

"Apa, Rylia? Apa yang terjadi?"

"Aku tidak bisa melanjutkan ini lagi, lagipula Jehan sudah tau semua nya."

Pria misterius itu marah besar, suaranya terdengar keras dan mengancam. "Kamu ingin main-main denganku, Rylia? Apa kamu ingin ayahmu menjadi korbannya? Baiklah, jika itu yang kamu inginkan," katanya dengan nada yang dingin dan menakutkan, membuat Rylia merasa terintimidasi dan takut.

Pria misterius itu memutuskan panggilan secara sepihak, meninggalkan Rylia dalam keadaan ketakutan. Dia terdiam sejenak, masih memegang ponselnya yang telah mati, dengan mata yang terlihat lebar dan penuh kekhawatiran.

Pria misterius itu memutuskan panggilan secara sepihak, meninggalkan Rylia dalam keadaan ketakutan. Dia terdiam sejenak, masih memegang ponselnya yang telah mati, dengan mata yang terlihat lebar dan penuh kekhawatiran.

Rylia tiba-tiba menjadi panik dan langsung berlari ke rumah sakit untuk mengecek keadaan ayahnya. Dia berlari dengan cepat, hatinya dipenuhi kekhawatiran dan ketakutan tentang apa yang akan terjadi pada ayahnya.

"Rylia, ada apa?" tanya Firza saat gadis itu melewatinya dengan raut wajah khawatir dan penuh ketakutan.

Rylia mengeleng, "tidak apa-apa, aku pamit pulang dulu, Maaf." Rylia bergegas pergi.

Rylia terus berlari hingga dia tidak hati-hati dan terjatuh, Namun sepertinya jatuh bukan masalah besar jika menyangkut ayahnya. Wanita itu kembali berlari hingga....

Tinnn!!

Brukk!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!