Sweet Doctor ( #1 KURNIAWAN SERIES )

Sweet Doctor ( #1 KURNIAWAN SERIES )

Sweet Doctor | 1. Awal Pertemuan

Seorang laki-laki berparas tampan, dingin, cuek memiliki tinggi 185 cm. Sudah siap dengan setelan kemeja berwarna biru muda berpaduan dengan celana jeans hitam yang menambah kesan ketampanannya. Kemudian ia mengambil jas yang menjadi ke banggannya selama ini.

Agung Firmanda Ashari Kurniawan adalah seorang dokter kandungan. Yang memiliki segudang prestasi yang sangat membanggakan. Agung adalah seorang pewaris rumah sakit dimana ia mengabdi di rumah sakit Sultan Adam Kurniawan. Rumah sakit yang di kelola sang ayah. Suatu saat nanti akan di wariskan kepada Agung.

Selesai berpakaian Agung turun kebawah untuk menuju ke meja makan. Agung bisa melihat disana sudah ada kedua orangtua-nya dan juga sang kakak sedang menyuapi keponakan nya yang berumur 5 tahun.

"Selamat pagi, Ayah, Bunda, Kakak" sapa Agung.

"Pagi" sahut mereka serempak.

Agung mengambil roti lalu mengolesi dengan selai kacang coklat yang menjadi selai favorit nya. Belum sempat Agung mengigit roti sang Ayah memanggil Agung.

"Kapan kamu mau menikah?" tanya Pak Doni tiba-tiba.

"Agung masih belum mau menikah, Yah." jawab Agung mulai mengigit rotinya.

"Mau sampai kapan kamu melajang?" tanya Bu Diana.

"Agung ingin bersenang-senang dulu. Urusan menikah bisa nanti-nanti" jawab Agung.

"Tapi umur kamu sudah tidak muda lagi. Dan Ayah mau mengedong cucu dari kamu" ujar Pak Doni.

"Ada saat-nya nanti Ayah akan mengendong cucu dari ku" kata Agung dengan santai.

"Kapan? Kapan kamu akan menikah, Dek?" tanya Siska, Kakak Agung.

"Agung masih belum tau, Mbk." jawab Agung.

"Baiklah kami akan memutuskan menjodohkan mu." putus Bu Diana.

"Bunda, tidak bisa gitu! Agung tidak mau di jodohkan. Ini bukan jaman Siti Nurbayah lagi" protes Agung.

"Kalau kamu tidak cepat menikah. Bunda akan menjodohkan mu dengan anak sahabat, Bunda" kata Bu Diana.

Agung hanya menghela nafas pasrah. Percuma saja melawan sang Bunda. Agung akan selalu kalah melawan sang Bunda. Karena Agung sangat menyayangi Bunda-nya.

"Terserah, Bunda. Agung pamit dulu. Assalamualaikum" salam Agung mencium tangan kedua orang tua nya dan juga Kakak-nya.

Agung menuju garasi mobil. Agung melajukan mobil-nya menuju rumah sakit. Di dalam perjalanan Agung masih memikirkan perkataan sang bunda yang ingin menjodohkan--nya. Sebenarnya Agung masih belum ingin menikah. Karena masih banyak impian yang ingin dia capai.

Mobil yang di tumpangi Agung sudah memasuki pekarangan rumah sakit. Agung memakirkan mobilnya di jajaran mobil lain--nya. Saat keluar dari mobil banyak tatapan yang ditujukan kepada Agung. Selain pintar, Agung juga memiliki wajah yang sangat tampan. Tidak heran jika banyak yang menyukai Agung.

Agung menyusuri lorong rumah sakit dengan senyum yang terus berkembang. Agung melakukan hal ini untuk para pengunjung rumah sakit.

Di sinilah Agung jika beristirahat. Diruangan yang cukup luas untuk-nya. Agung duduk sambil memijit pelipisnya yang pusing karena masih memikikan perkataan bunda-nya yang akan menjodohkan--nya.

"Bagaimana ini?" gumam Agung.

Pintu terbuka menampilkan seorang wanita yang bersama sang suami sedang memasuki ruangan. Seperti biasa Agung melakukan tugas nya sebagai seorang dokter kandungan.

"Apa di usia kandungan menginjak 7 bulan ini ada keluhan? Mual? Atau gejala lain-nya?" Agung bertanya kepada pasien-nya.

"Tidak ada, Dok. Mual sudah sedikit berkurang" jawab Pasien.

"Kalau begitu akan saya beri vitamin" ucap Agung mencatat obat yang akan di tebus oleh pasien-nya.

"Ini resepnya" Agung menyodorkan kertas kepada pasien.

"Terima kasih, Dok. Kalau begitu saya permisi" pamit sepasang suami istri itu.

"Sama-sama" jawab Agung.

Ketika pasien sudah menghilang di balik pintu. Agung memijit pelipis nya yang sedikit terasa pusing.

Agung bangkit dari kursinya. Berniat untuk pergi mencari udara segar. Seperti biasa ketika berjalan seperti ini Agung tidak luput dari padangan pasien, anak koas, dokter, suster dan lain-nya. Memang aura ketampanan Agung sangat terpancar hingga membuat semua orang tidak bisa mengalihkan pandangan dari Agung.

Agung berniat untuk pergi ke kafe seberang jalan yang tidak jauh dari rumah sakit dimana ia berkerja. Tapi saat ingin menyeberang jalan tiba-tiba tubuh Agung di tabrak oleh seseorang.

"WOY!!! JANGAN LARI LO!! BALIKIN TAS GUE!!!" Teriak seorang gadis yang menabrak Agung.

Saat gadis itu ingin berlari lagi. Agung lebih dulu mencekal tangan-nya.

"Aduh Om! Tolong lepasin tangan ku!" ucap gadis itu mencoba melepaskan tangan Agung dari lengan-nya.

"Ish!! Om lepasin itu tas saya di jambret!!" kesal gadis itu. Karena orang yang mengambil tasnya mulai berlari jauh.

Gadis itu menyentak tangan Agung dari lengan-nya dan menatap tajam Agung.

"Lihat sekarang. Tas dan barang-barang berharga saya sudah lenyap di ambil jambret. Semua karena, Om" tuduh gadis itu.

"Jadi kamu menyalahkan saya karena kejadian ini?" tanya Agung.

"Iya. Coba aja kalau Om gak menghalangi saya.  Munkin tas saya masih selamat" cerca gadis itu.

"Kamu sendiri lari tidak lihat-lihat. Pakai alasan nyalahin saya lagi" Agung tidak terima dengan tuduhan gadis itu.

"Coba aja Om gak berdiri disini gak munkin saya nabrak, Om!"

"Terserah kamu saja." Agung meninggalkan gadis itu.

Tapi baru tiga langkah lengan Agung ditarik.

"Enak aja main kabur gitu aja. Om harus tanggung jawab," ucap gadis itu.

"Saya tanggung jawab? Kenapa saya harus tanggung jawab? Saya tidak menghamili kamu atau mencelakai kamu kenapa saya harus bertanggung jawab?" gelegar Agung.

"Ya, harus bertanggung jawab dong, Om. Karena Om sekarang saya tidak mempunyai uang sepeserpun. Semua ludes di ambil jambret" ujar gadis itu.

Agung menghela nafas. Agung harus sabar menghadapi makhluk satu ini. Agung membuka dompet dan mengeluarkan 5 lembar uang seratus ribu dan menyerahkan kepada gadis itu.

"Apa ini?" tanya gadis itu.

"Itu uang ganti rugi" jawab Agung.

"Halo Om!! Uang segini tidak sebanding dengan apa yang sudah jambret itu ambil!" ujar gadis itu.

"Sebutkan berapa yang harus saja ganti." Agung ingin mengeluarkan uang tapi di cegah oleh gadis itu.

"Tidak perlu. Uang Om tidak sebanding dengan uang yang saya miliki"

"Sebutkan saja. Saya mampu menganti uang kamu yang di ambil sama jambret itu." Agung mengambil uang lalu menyerahkan kepada gadis itu.

Gadis itu tersenyum sinis.

"Memang ya orang kaya selalu bersikap semuanya. Tidak tau bagaimana susahnya mencari uang. Saya tidak menerima uang anda." gadis itu mengembalikan uang yang di beri oleh Agung.

Gadis itu berlalu meninggalkan Agung yang terpaku dengan ucapan gadis itu.

Saat Agung sadar. Agung mengejar gadis itu yang sudah lumayan jauh darinya. Agung mengapai lengan gadis itu.

"Tunggu sebentar" cegah Agung.

"Kenapa? Saya sudah bilang. Saya tidak memerlukan uang yang anda kasih kepada saya" ucap gadis itu to the point.

"Tidak. Tapi saya mohon sama kamu. Besok datang kerumah sakit itu. Kita bicara masalah ini. Ini kartu nama saya" Agung menyerahkan kartu nama nya.

"Jadi dia seorang Dokter" batin gadis itu ketika melihat kartu nama yang Agung beri.

"Besok saya tunggu," ucap Agung.

"Baiklah besok saya akan datang kerumah sakit" jawab gadis itu.

"Oke. Besok saya tunggu. Jika kamu datang. Kamu langsung saja naik ke lantai dua. Kamu cari poli kandungan. Di depan pintu ada nama saya. Kamu langsung masuk saja" jelas Agung.

Gadis itu mengangguk mengerti.

"Siapa nama mu?" tanya Agung.

"Zahra Anggraini Prastica Vitara" ucap gadis yang menyebutkan nama-nya.

"Oke Zahra. Besok saya tunggu" Agung berlalu pergi dari hadapan gadis yang bernama Zahra.

💊💊💊

Saat di ruangan Agung memijit pelipis. Karena kepala nya terasa sangat pening. Akibat berdebat dengan gadis yang ia temui tadi.

Jika Agung ingat-ingat gadis bar-baran itu lumayan cantik. Agung menggelengakan kepala-nya. Kenapa ia bisa memikirkan gadis yang baru ia temui tadi.

Ketika sedang bersantai ponsel Agung yang berada di meja kerja nya berbunyi. Menandakan bahwa ada yang menelfon–nya.

Bunda calling

Agung mengeser ke kanan untuk menjawab panggilan dari sang bunda.

"Assalamualaikum, bun" salam Agung.

"Waalaikumsalam, nak. Agung kamu bisa ke kafe mayora?" tanya bu Diana di seberang sana.

"Bisa, bun. Sebentar lagi Agung akan kesana" jawab Agung.

"Baiklah, nak. Bunda tunggu" ucap bu Diana menutup sambungan telfon.

Agung melepas jas kedokteran-nya. Lalu mengambil kunci mobil untuk segera menuju tempat dimana bunda-nya menyuruh ia kesana.

Tidak membutuhkan waktu yang lama Agung sudah sampai ditempat tujuan-nya. Agung memarkirkan mobilnya di jajaran mobil.

Agung berjalan ke dalam kafe mayora untuk mencari sang bunda.

"Agung!!" Teriak Bu Diana.

Agung berjalan menuju sang Bunda. Disana sang Bunda tidak sendiri. Bunda-nya ditemani dengan wanita paruh baya dan seorang gadis yang terlihat seumuran dengan-nya. Agung bisa menebak jika ia akan di jodohkan.

Agung mencium punggung tangan sang Bunda. Lalu duduk di sebelah sang Bunda.

"Jadi ini Jeng Monica anak saya yang saya ceritakan" ucap Bu Diana.

"Ganteng sekali, ya" puji Bu Monica.

"Terima kasih, Tante" balas Agung.

"Kenapa Bunda nyuruh Agung kesini?" tanya Agung.

"Jadi gini. Bunda tadi pagi bilang sama kamu kalau Bunda akan menjodohkan kamu dengan temen Bunda. Ini Alexa anak Tante Monica. Dia seumuran dengan kamu. Dia seorang model. Kamu mau ya Bunda jodohkan sama Alexa?" tanya Bu Diana meminta persetujuan dengan Agung.

"Jika itu buat Bunda bahagia. Agung menerima perjodohan ini" jawab Agung.

Bu Diana memekik senang karena Agung menerima perjodohan ini tanpa membantah sedikit pun.

"Tapi Agung tidak ingin buru-buru menikah dulu. Agung ingin pendekatan dengan Alexa. Supaya Agung bisa mengenal calon istri Agung" ucap Agung.

"Baik, Nak. Bunda setuju. Bagaimana dengan kamu, Alexa?" tanya Bu Diana.

"Alexa setuju sama Agung. Munkin dengan cara ini kami bisa lebih dekat" jawab Alexa setuju.

"Selamat menjalankan pendekatan. Semoga kalian cocok. Dan langsung menikah" doa Bu Monica.

Agung hanya tersenyum tipis. Entah kenapa Agung merasa sedikit ragu dengan Alexa. Tapi munkin ini sudah takdirnya. Jadi Agung akan menerima dengan lapang dada.

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

aku suka cerita yang singkat,cepat rampung bacanya 😁😁😁😁

2023-02-28

0

Dinda Afrilia

Dinda Afrilia

lumaya biar pun baru mampir..!

2021-11-14

1

Fessa Nadhif

Fessa Nadhif

namanya 4 kata semua... puanjang2

2021-11-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!