Bab 12

"Mayra..." panggil Agam.

Melihat Mayra yang tidak mengindahkan panggilannya. Agam buru-buru memarkirkan kendaraannya, lantas berlari mengejar Mayra yang berjalan cepat hendak masuk ke dalam.

Mayra sendiri baru selesai mengepel lantai garasi yang terlihat kotor. Mayra buru-buru pergi saat melihat Agam masuk hendak memarkirkan kendaraannya. Saking paniknya, Mayra sampai meninggalkan ember beserta alat pel nya begitu saja.

"Mayra..." sekali lagi Agam memanggil. Kali ini tidak hanya ucapan, Agam bahkan menarik kasar pergelangan tangan Mayra untuk menghentikan langkah Mayra, Agam juga dengan cepat membalik tubuh mungil Mayra agar mereka berdiri saling berhadapan.

"Aku memanggilmu! Apa kamu tidak dengar?" sentak Agam dengan cengkraman tangan yang semakin erat mencengkram pergelangan tangan Mayra. Rahang Agam pun terlihat mengeras dengan tatapan tajam yang membuat Mayra merasa takut.

Bukan hanya takut, Mayra bahkan meringis menahan rasa sakit. Luka yang Bayu berikan padanya kemarin saja masih terasa nyeri, sekarang Agam malah membuatnya semakin bertambah nyeri. Namun meskipun Agam melihat wajah Mayra yang tengah menahan nyeri. Agam sama sekali tidak perduli.

Mayra yang sudah tidak tahan menahan nyeri di pergelangan tangannya. menghempas keras cengkraman tangan Agam hingga akhirnya bisa terlepas.

"Sakit Agam!" keluh Mayra sambil memegang pergelangan tangannya yang semakin terlihat memerah. Lebih merah dan nyeri daripada saat Bayu mencengkeramnya kemarin.

Kesal karena Mayra sudah berani melawannya. Agam malah semakin merapatkan tubuhnya pada Mayra, tentu saja itu membuat Mayra spontan bergerak mundur bahkan hingga punggungnya membentur tembok dan tidak bisa lagi bergerak kemana-mana.

Mayra yang sudah tidak bisa lagi bergerak mundur. Membuat Agam dengan mudah mengungkung tubuh Mayra. Apalagi tubuh Agam tentu jauh lebih besar dari tubuh Mungil Mayra.

"A-Agam..." Mayra yang mulai terdesak karena tubuhnya terus dihimpit Agam mulai mengutarakan protesnya. Apalagi saat Agam sengaja menundukkan wajahnya hingga jarak wajah mereka begitu sangat dekat. Bahkan Aroma mint dari nafas Agam tercium jelas oleh Mayra. Tentunya membuat degup jantung Mayra berdetak semakin kencang.

Merasa semakin tidak nyaman. Mayra berniat mendorong tubuh tegap Agam, tapi Agam lebih dulu kembali mencekal lengan Mayra. Mencegah agar Mayra tidak bisa lolos dari kungkungannya.

"Kamu, sudah begitu berani menantang ku, Mayra!" ucap Agam. Kedua mata Agam menatap tajam dua mata Mayra.

Mayra menelan keras saliva. Ini lah yang Mayra takutkan jika ia berani tidak patuh pada Agam. Bagi Mayra, Agam terlihat menakutkan jika sedang berada dalam mode marah seperti ini.

"Agam... a-aku minta maaf," ucap Mayra. Keringat dingin mulai bermunculan di permukaan tubuh Mayra. Tubuh Mayra pun mulai gemetaran.

Permintaan maaf Mayra tidak membuat Agam puas. Pemuda itu malah semakin mendekatkan wajahnya hingga hidung mancung Agam bahkan nyaris bersentuhan dengan hidung Mayra.

Mayra menahan nafasnya. Degup jantungnya semakin kencang berdetak. Entah perasaan apa yang sedang berkecamuk di hatinya saat ini. Antara takut, namun juga terselip sebuah perasaan asing yang Mayra sendiri tidak mengerti.

"Kedepannya,,, aku tidak ingin melihat kamu dekat dengan Ridho atau dengan pria manapun lagi!" Agam bicara dengan mencondongkan wajahnya ke arah telinga Mayra. Setelah selesai dengan apa yang ingin ia sampaikan. Agam kembali menarik tubuhnya, melepas cekelan tangannya kemudian berjalan pergi begitu saja meninggalkan Mayra yang masih berdiri mematung dengan wajah pucat.

Sementara, di dalam ruangan besar gedung Mahardika Group. Ayah Vino menarik panjang nafasnya. Melihat kelakuan putra bungsunya yang sudah melewati batas pada Mayra. Ayah Vino tidak sengaja melihat apa yang Agam lakukan lewat cctv saat sedang memantau kediamannya dari kantor tempatnya bekerja.

"Aku harus melakukan sesuatu pada Agam. Ia sudah melewati batasannya," gumam Ayah Vino. Ayah Vino lantas menghubungi seseorang dan berbicara cukup panjang dengan seseorang itu melalui sambungan telepon.

*****

Setelah ini yang manis-manis. Cape ribut Mulu Mayra-Agam...

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

agam itu gimana sih perasaan sebenarnya sama si mayra, agak sebel aku sama si agam, seolah-olah mayra she is mine

2025-02-02

0

Muliana

Muliana

Hey, kenapa kamu egois sekali.
Perasaan ayahmu nggak begitu. Ini, sifat Rayyan, bukan Vino /Sleep/

2025-02-03

0

Tini Timmy

Tini Timmy

aduhh gam jangan gitu lah kasar bener ihh tak timpuk kau😒

2025-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!