CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran

..."Mengenal seseorang itu mudah, tetapi memahaminya itu susah. Untuk itu, perlu banyak waktu untuk memahaminya lebih dalam lagi."...

...~~~...

Sore harinya, Azura baru saja menyelesaikan kelas mengajinya, sembari berjalan keluar dari madrasah. Dan tanpa disengaja, ia bertemu dengan Mahen dan Alif---anak dari Azmi bersama Dinda yang tidak lain adalah cucu dari Kyai Harun juga.

Sama seperti Mahen, Alif juga dari keturunan pemilik pesantren itu, Akan tetapi, ia masih belajar di sana, karena umur keduanya terpaut cukup jauh, dengan Azura juga lebih tua gadis itu daripada dirinya.

"Tunggu, A Mahen. Azura mau berbicara dulu sebentar," pinta Azura yang menghentikan langkah kedua laki-laki itu.

"Iya, ada apa Azura? Jika tidak terlalu penting. Lebih baik, kamu pulang saja ke asrama," ujar Mahen bersikap cuek kepada Azura, walupun di sampingnya ada Alif.

"Ya tunggu dulu sebentar, Azura mau tanya sesuatu," kata gadis itu dengan menghalangi langkah Mahen.

"Iya apa? Cepat katakan!" Mahen malah memburu-buru Azura agar tidak banyak menjadi pusat perhatian santri di sana.

"Iya-iya, ini juga mau bilang. A Mahen tinggal di sini sudah berapa lama?" tanya Azura dengan niat mencari informasi tentang Mahen.

"Hey, Azura. Kenapa kamu tanya soal itu kepada A Mahen? Jangan bahas soal itu kepadanya, karena dia tidak akan menyukainya," seru Alif yang menanggapi pertanyaan dari Azura.

Kedua alis Azura berkerut, ia merasa heran dengan ucapan dari pemuda itu, karena berbicara seperti itu kepada dirinya.

"Memangnya ada apa dengan masa lalunya itu, Alif? Azura cuma tanya tinggal berapa lama di sini saja kok," tanya Azura yang mengenal Alif dari dulu, karena laki-laki itu pernah berkunjung ke rumah Dirgantara, pada saat dirinya masih sering datang ke rumah kakaknya.

"Udah, jangan didengerin kata Alif, Azura! Dia hanya bercanda saja. Sana, kamu balik lagi saja ke asrama," kata Mahen sembari melenggang pergi dari hadapan keduanya.

"Nah, kan dia pergi. Makanya kamu itu jangan bahas soal itu, karena hanya akan menyakiti hatinya saja," ucap Alif seakan menyatakan soal masa lalu Mahen kepada Azura.

"Sakit hati? Memangnya A Mahen pernah sakit hati sebelumnya ya?" tanya Azura cukup penasaran atas ucapan dari Alif.

"Ya iya, emangnya kamu enggak tahu? A Mahen itu dulu ditinggal nikah sama Rima sampai sikapnya berubah seperti sekarang ini," sahut Alif dengan sengaja mengungkapkan tenteng Mahen, sehingga membuat Azura semakin penasaran.

"Rima? Siapa dia? Selama ini, A Mahen tidak pernah dekat dengan wanita lain deh setahu Azura, bagaimana bisa dekat dengan Rima itu?" seru Azura dengan menggali informasi dari Alif.

"Sudah, nanti kamu juga tahu. Siapa itu Rima, jika kamu tanya langsung kepada A Mahen," ucap Alif sembari meniggalkan Azura sendiri.

"Tunggu, Alif!" kata Azura. Namun, laki-laki itu memilih pergi meninggalkannya sendirian, dengan berbagai pertanyaan di benaknya.

"Hem Rima, apa gadis itu begitu berarti bagi A Mahen? Sampai-sampai A Mahen jadi seperti ini, apalagi ditinggal nikah. Ternyata banyak yang Azura belum tahu soal A Mahen selama ini, apalagi ada wanita lain yang datang di hidupnya. Azura harus cari tahu semuanya," ucap gadis itu yang ingin tahu soal masa lalu sepupunya itu.

...****************...

Masih di lingkungan yang sama, di dalam kawasan Pesantren Darussalam. Alif mengajar Mahen yang telah meninggalkannya tadi bersama Azura. Namun, bukannya masuk ke dalam rumah kakeknya, Mahen malah memilih duduk di dekat kolam ikan sembari berdiam saja di sana.

"Sudah tiga tahun lamanya kamu meniggalkan aku Rima. Kamu lebih memilih laki-laki lain daripada aku. Namun, rasa ini masih sama tidak pernah berubah, walupun kamu sudah menjadi milik orang lain. Dan aku masih belum bisa melupakan kamu, Rima. Sakit hati ini tidak bisa hilang begitu saja," ucap Mahen di dalam hatinya sembari menatap ikan-ikan di kolam itu.

"Sudahlah, jangan terlalu memikirkan yang sudah berlalu. Ikhlaskan lah dia dan lanjutkan lah hidup A Mahen. Jangan sampai karena Rima, A Mahen jadi kehilangan arah hidup," kata Alif yang tiba-tiba saja berada di samping Mahen.

Mendengar suara Alif. Sontak saja, Mahen menatap wajah Alif yang lebih muda darinya, walupun Alif itu adalah anak dari Paman Azmi yang merupakan kakaknya Umma Arumi.

"Enggak ada, cuman keringat saja sama kejadian waktu itu," ucap Mahen dengan tersenyum miris, melihat nasibnya yang tidak sebahagia Rima.

"Masih banyak wanita yang mau dengan kamu. Mungkin Azura juga cocok untuk A Mahen, cobalah buka hati untuknya," ujar Alif kepada Mahen yang belum menyadari bahwa Azura begitu mencintai dirinya.

"Ada-ada aja kamu ini, Alif. Mana mungkin aku menikahi Azura? Dia itu sudah seperti adikku sendiri. Jangan berpikir seperti itu!" balas Mahen yang tidak mungkin menerima ucapan dari Alif.

"Jodoh tidak ada yang tahu, meskipun Azura sepupu kamu, tapi dia adalah wanita yang dekat denganmu selama ini. Tidakkah ada rasa di antara kalian berdua?" tanya Alif mulai berbicara soal itu.

"Enggak lah, mana mungkin ada cinta di antara aku dan Azura. Kita hanya saudara sepupu dan aku sudah menjadikannya adiknya sendiri seperti halnya Humaira." Mahen masih menjawab dengan jawaban yang sama.

"Ya udah, jika kamu merasa begitu. Jangan sampai, kamu kehilangannya karena egoismu sendiri," sahut Alif dengan mengusap pelan pundak Mahen dan masuk kembali ke dalam rumah kakeknya.

Mahen malah terdiam, ia tidak memahami maksud dari perkataan Alif barusan, seakan semua yang dikatakannya itu adalah sebuah kebenaran.

"Ah sudahlah, mungkin hanya gurauan Alif saja karena baru bertemu kembali dengan Azura," gumam Mahen sembari kembali memberikan makan ikan di dalam kolam itu.

Tiga tahun rasanya itu lama, tapi sakit hati yang dialami oleh Mahendra tidak pernah bisa hilang di dalam dirinya, sehingga seorang wanita manapun tidak ada yang bisa mencairkan hati ustaz muda itu.

Sampai di mana, Azura datang dan berusaha mengembalikan Mahen yang dulu. Entah gadis itu bisa ataupun tidak, tapi rasanya Mahen begitu menyimpan dalam rasa cintanya terhadap Rima, walupun gadis itu sudah memilih laki-laki lain.

Tidak ada yang tahu bagaimana sakitnya ditinggalkan oleh orang yang dicintai, selain diri sendiri yang mengalaminya. Mahen berada di dalam posisi yang sama seperti halnya orang yang tengah patah hati. Sekian lama menjauh untuk melupakannya pun, ia tetep gagal dan masih tidak bisa melupakan gadis pujaan hatinya.

Dan Azura yang masih penasaran akan Rima. Lantas, ia pun kembali bertanya kepada Mahen, setelah salat magrib.

"A Mahen, Rima itu siapa?" tanya Azura tanpa malu bertanya seperti itu, setelah para santri semuanya baru saja bubaran dari masjid.

Sorot mata Mahen menatap tajam kepada Azura. "Kamu tidak perlu mengetahuinya, Azura!" jawabnya dengan nada dingin.

.

.

.

Mahen masih kekeh aja dengan pendiriannya, bagaimana Azura akan menghadapinya nanti ya?Jangan lupa berikan like sama komentar kalian yang banyak ya! Jangan sampai kosong loh!

Episodes
1 CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2 CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3 CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4 CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5 CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6 CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7 CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8 CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9 CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10 CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11 CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12 CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13 CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14 CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15 CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16 CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17 CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18 CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19 CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20 CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21 CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22 CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23 CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24 CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25 CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26 CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27 CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28 CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29 CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30 CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31 CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32 CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33 CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34 CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35 CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36 CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37 CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38 CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39 CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40 CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41 CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42 CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43 CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44 CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45 CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46 CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47 CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48 CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49 CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50 CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51 CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52 CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53 CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54 CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55 CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56 CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57 CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58 CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59 CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60 CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61 CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62 CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63 CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64 CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65 CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66 CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67 CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68 CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69 CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70 CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71 CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72 CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73 CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74 CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75 CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76 CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77 CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78 CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79 CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik
Episodes

Updated 79 Episodes

1
CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2
CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3
CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4
CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5
CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6
CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7
CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8
CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9
CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10
CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11
CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12
CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13
CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14
CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15
CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16
CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17
CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18
CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19
CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20
CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21
CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22
CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23
CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24
CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25
CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26
CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27
CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28
CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29
CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30
CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31
CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32
CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33
CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34
CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35
CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36
CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37
CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38
CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39
CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40
CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41
CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42
CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43
CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44
CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45
CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46
CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47
CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48
CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49
CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50
CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51
CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52
CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53
CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54
CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55
CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56
CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57
CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58
CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59
CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60
CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61
CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62
CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63
CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64
CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65
CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66
CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67
CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68
CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69
CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70
CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71
CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72
CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73
CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74
CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75
CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76
CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77
CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78
CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79
CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!