CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah

..."Masalah hati, tidak akan ada yang bisa sepenuhnya terbuka. Di mana akan menyangkutkan perasaan dan akan menimbulkan banyak kegundahan."...

...~~~...

Jawaban Mahen tidak dapat memuskan Azura, sehingga membuat gadis itu nekat mengikuti Mahen sampai ke halaman rumah Kyai Harun.

Dirasa ada yang mengikutinya dari belakang. Lantas, Mahen pun menoleh ke arah belakang untuk memastikannya. Sampai kedua matanya menangkap wajah cantik yang selalu mengganggunya akhir-akhir ini.

"Azura, kenapa kamu mengikuti Mahen sampai ke sini?" tanya Mahen kepada Azura yang hanya cengengesan sewaktu tertangkap basah mengikutinya.

"Hehe, Azura hanya mau tahu soal Rima saja makanya Azura ikuti A Mahen sampai ke sini," jawab Azura sembari tersenyum.

"Jangan mau tahu, Azura! Itu urusan pribadi Mahen, kamu tidak bisa mengetahui semua hal tentang Rima," ucap Mahen begitu acuh sampai Azura jengah menghadapinya.

"Enggak bisa, A! Azura kepikiran terus sama wanita yang bernama Rima itu," ujar Azura yang memaksa untuk tahu soal masa lalu Mahen.

"Kamu tahu soal Rima dari siapa, Azura? Dan tiba-tiba kamu pertanyakan soal itu kepada Mahen," kata Mahen yang malah mengalihkan pembicaraan.

"Emmm ...." Azura tidak menjawab dan malah berdiam diri seperti itu, sembari berpura-pura berpikir.

"Jawab, Azura! Mahen tanya sama kamu, siapa orang yang telah memberitahu kamu soal Rima?" tegas Mahen sekali lagi dan kali ini membuat Azura cukup terkejut.

"Aku yang telah memberotahu Azura soal Rima," jawab seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul di belakang kedua orang yang tengah bersitegang itu.

Deg.

Keduanya sontak melihat ke arah suara yang membuat keduanya terkejut, apalagi Azura yang sudah dibuat kalang kabut sendiri.

"Alif, kamu yang kasih tahu Azura soal Rima? Yang bener saja kamu?" ucap Mahen cukup terkejut atas pengakuan dari sepupunya itu.

Alif tidak langsung menjawab. Ia malah mendekati Mahen dan Azura dengan begitu santainya.

"Iya, aku yang bilang ke Azura, kalau Rima adalah wanita di masa lalumu yang membuatmu menjadi seperti sekarang ini," jawab Alif di hadapan Mahen, dengan mengakui semuanya.

"Kenapa kamu harus memberitahu Azura soal ini? Itu adalah masalah pribadiku, Lif." Mahen terlihat begitu terkejut dan agak marah, karena Alif tidak bisa menyimpan rahasia dengan baik.

"Maaf, Mahen. Azura harus tahu soal ini, karena dialah yang bisa menyembuhkan kamu dari luka yang telah kamu rasakan selama tiga tahun ini," kata Alif dengan begitu santainya.

"Apa? Tiga tahun? Memangnya sedalam apa luka yang dirasakan oleh A Mahen selama ini? Apa Rima itu penyebabnya?" seru Azura dengan cepat menyahut perkataan dari Alif.

Mahen dan Alif langsung menatap wajah Azura yang nampak kebingungan dengan arah pembicaraan keduanya.

"Jangan salahkan Rima soal ini, Azura! Cukup kamu mencari tahu soal Rima sampai di sini saja!" tegas Mahen dengan menghentikan rasa penasaran yang menyelimuti gadis itu.

"Maaf, A Mahen. Azura perlu tahu semuanya tentang tiga tahun ke belakang ini, kerena Azura juga Adik A Mahen," ucap Azura yang malah membantah perkataan dari Mahen.

"Iya, kamu sudah seperti Adikku, tapi kamu tidak perlu tahu semuanya. Biar aku saja yang tahu!" ujar Mahen masih tidak ingin mengatakan semuanya kepada Azura.

Dan untungnya, di sana tidak ada santri yang berlalu lalang, karena semua telah masuk ke dalam kelasannya masing-masing, sedangkan Azura masih berada di depan rumah Kyai Harun bersama dua orang laki-laki itu.

"Sudahlah, kamu kasih tahu saja Azura semuanya. Kita bicarakan ini di dalam rumah, karena di sini takutnya ada yang melihat dan mendengarkan semua obral kita," kata Alif yang memberikan usualan.

"Alif, aku tidak bisa mengatakan semuanya kepada Azura," balas Mahen dengan harapan sepupunya itu mengerti.

"Maaf, A Mahen. Hanya ini satu-satunya untuk membuat Azura diam dan tidak lagi mencari tahu semua hal tentang dirimu," ucap Alif tidak mengubah keputusannya.

"Terserah kamu saja, aku tidak akan berbicara lagi!" sahut Mahen sembari melenggang pergi dari hadapan Alif dan Azura.

Azura yang melihat kepergian Mahen, merasa bersalah karena telah membuat laki-laki itu marah, tapi ia juga tidak bisa melewatkan kesempatan ini.

"Mari Azura, kita ke dalam rumah Kakek dulu ya? Biar aku yang akan menjelaskan semuanya," ajak Alif dengan menatap wajah Azura.

"Maaf, Alif. Sepertinya suasana tidak mendukung untuk sekarang, karena nyatanya A Mahen saja memilih pergi daripada memberitahuku soal Rima. Lebih baik, Azura kembali saja ke asrama daripada hanya akan membuat masalah saja," ucap Azura dengan segera pergi meninggalkan Alif begitu saja.

"Tapi, Azura. Ini adalah kesempatan untuk kamu," seru Alif karena ia tahu betul, jika Azura sudah begitu berusaha untuk mencari informasi soal masa lalu Mahen.

"Mungkin sekarang bukan saatnya untuk aku tahu," balas Azura dengan melanjutkan kembali langkahnya.

Alif yang melihat punggung Azura pergi dari hadapannya itu hanya bisa tersenyum. Dia merasakan, jika memang ada yang istimewa dari gadis itu, sehingga membuatnya yakin untuk mendekatkan Mahen dengan Azura.

"Sungguh cinta yang rumit. Tidaklah salah, aku memilih Azura untuk membuat Mahen kembali lagi seperti dulu," ucap Alif pelan sembari berjalan masuk ke dalam rumah kakeknya.

Seharusnya Azura kembali dengan membawa informasi, tapi ini malah tidak mendapatkan apa-apa, karena Mahen memilih untuk menyimpan dukanya sendiri.

Di sepanjang perjalanan, Azura hanya diam saja. Ia merasa begitu tidak berarti bagi laki-laki itu, karena masa lalunya pun tidak ia ketahui, sedangkan harapannya untuk bisa bersatu dengan Mahen. Dan itu hanyalah mimpi Azura saja sepertinya, tapi gadis itu tidak pantang menyerah. Azura masih memiliki banyak kesempatan untuk mendekati Mahen dengan caranya.

Namun, sesampainya di asrama putri. Azura sudah berhadapan dengan Rahma---temannya yang ternyata melihatnya berbicara dengan Mahen di halaman depan rumah Kyai Harun.

"Habis bertemu dengan Ustaz Mahen ya kamu?" tanya Rahma dengan raut wajah yang berbeda.

Lantas Azura menatap wajah temanya itu yang nampak acuh. Dan ada sebuah hal yang seperti diketahui oleh Rahma.

"Tidak, aku hanya menghirup udara segar saja di depan sana," jawab Azura yang berbohong, karena tidak ingin orang tahu tentang kejadian tadi.

"Jangan berbohong, Azura! Aku tahu, kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari aku," ucap Rahma sembari membereskan bajunya.

"Haha, enggak ada kok. Aku serius sehabis dari luar saja, soalnya pembelajaran sekarang sudah," kata Azura masih tetep menutupinya.

"Aku melihatmu berbicara dengan Ustaz Mahen di depan rumah Kyai." Rahma berkata, seolah ingin membuktikan apa yang dilihatnya tadi.

Deg.

Azura cukup terkejut, mendengarkan ucapan dari Rahma yang mengetahui alasan dari Azura yang tidak langsung kembali setelah pulang dari masjid.

.

.

.

Hayo bagaimana tuh Azura jawabannya? Penasaran, kan? Berikan like sama komentar kalian yang banyak dulu ya! Bikin Dek Author makin semangat, oke?

Episodes
1 CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2 CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3 CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4 CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5 CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6 CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7 CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8 CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9 CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10 CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11 CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12 CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13 CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14 CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15 CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16 CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17 CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18 CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19 CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20 CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21 CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22 CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23 CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24 CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25 CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26 CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27 CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28 CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29 CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30 CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31 CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32 CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33 CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34 CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35 CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36 CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37 CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38 CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39 CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40 CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41 CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42 CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43 CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44 CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45 CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46 CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47 CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48 CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49 CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50 CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51 CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52 CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53 CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54 CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55 CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56 CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57 CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58 CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59 CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60 CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61 CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62 CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63 CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64 CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65 CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66 CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67 CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68 CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69 CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70 CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71 CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72 CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73 CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74 CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75 CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76 CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77 CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78 CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79 CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik
80 CHAPTER 80 : Ingin Memiliki Anak
Episodes

Updated 80 Episodes

1
CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2
CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3
CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4
CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5
CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6
CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7
CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8
CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9
CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10
CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11
CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12
CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13
CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14
CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15
CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16
CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17
CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18
CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19
CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20
CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21
CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22
CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23
CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24
CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25
CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26
CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27
CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28
CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29
CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30
CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31
CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32
CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33
CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34
CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35
CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36
CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37
CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38
CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39
CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40
CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41
CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42
CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43
CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44
CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45
CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46
CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47
CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48
CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49
CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50
CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51
CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52
CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53
CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54
CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55
CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56
CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57
CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58
CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59
CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60
CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61
CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62
CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63
CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64
CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65
CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66
CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67
CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68
CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69
CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70
CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71
CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72
CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73
CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74
CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75
CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76
CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77
CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78
CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79
CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik
80
CHAPTER 80 : Ingin Memiliki Anak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!