CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda

..."Setiap kata memiliki makna. Setiap kisah memiliki cerita. Tanpa disadari, ada sebuah kata yang tak bisa untuk diungkapkan, dan ada rasa yang tak sempat untuk diutarakan."...

...~~~...

Dengan buru-buru, Abi Ibrahim menemui Ummi Safa yang kelihatan begitu cemas akan sebuah hal yang dirinya pun tidak tahu sebabnya. Bahkan, ia sampai meninggalkan calon mempelai pria dari meja akad pernikahan.

"Ada apa ini, Ummi? Sampai teriak-teriak begitu," tanya Abi Ibrahim kepada sang istri dengan begitu khawatir, serta memeluknya karena takut, jika sang istri kembali kambuh trauma masa lalunya.

Ummi Safa langsung menatap wajah Abi Ibrahim yang telihat khawatir akan dirinya. Dengan tatapan mata itu, sang suami sudah bisa merasakan ada hal yang terjadi di kamar putrinya itu.

"Abi, itu Azura. Putri kita Bi, kabur lewat jendela kamar," jawab Ummi Safa yang tidak memikirkan dampak dari perbuatannya itu.

"Apa? Azura kabur? Bagaimana bisa itu, Ummi? Bukannya kita sudah meminta pengawal dan teman kamu itu untuk menjaga putri kita?" tanya Abi Ibrahim langsung terkejut bukan main.

Di belakang keduanya, ada seorang laki-laki yang juga mengikuti langkah Abi Ibrahim, dan juga penasaran akan suara teriakan dari dalam kamar calon mempelai wanita.

"Azura hilang? Bagaimana bisa? Jibril akan segera menikah dengan Azura hari ini, tapi kenapa Azura malah kabur?" seru Jibril---laki-laki yang akan menikahi Azura.

Sontak saja, Abi Ibrahim dan juga Ummi Safa menatap kepada Jibril---sang mempelai pria yang sudah berdiri di ambang pintu kamar putrinya itu.

"Jibril," ucap keduanya secara bersamaan, karena tidak bisa dipungkiri lagi keduanya sangat begitu terkejut, apalagi dengan kenyataan Azura yang kabur di hari pernikahannya itu.

"Kenapa tidak dijawab, pertanyaan aku dan juga Abi Ibrahim oleh Bu Safa?" tanya kembali Jibril, dengan menyelidiki masalah di balik suasana yang tegang itu.

"I--ya, Jibril. Azura kabur lewat jendela, Ummi juga tidak tahu karena apa," ujar Ummi Safa yang sedikit takut, jika calon menantunya itu mulai melakukan tindakan di luar dugaannya.

"Iya, tahu. Akan tetapi, kenapa Azura bisa kabur? Bukannya ini hari pernikahan kita? Sudah pastinya itu akan sangat membuat Azura bahagia," ucap Jibril yang belum menemukan jawabannya.

"Tenang saja Jibril, jangan tanyakan dulu soal itu. Azura tidak akan lari jauh dari sini, karena dia tidak senekat itu sebelumnya. Biarkan kita cari dulu Azura sampai ketemu. Dan pernikahan ini, kita tunda dulu sampai Azura berhasil ditemukan," sahut Abi Ibrahim sebab tidak bisa menunggu lama lagi untuk mencari keberadan sang putri.

"Baik, tidak papa Ustaz. Aku akan ikut mencari Azura, biar Abi dan Ummi ku yang menangani semua ini." Jibril tidak lagi banyak bertanya dan langsung menyetujui perkataan dari Abi Ibrahim.

"Oke, sekarang Ummi tunggu di rumah ya. Tolong buat mengerti para tamu yang datang. Sampai ada kabar dari Abi, Ummi jangan bilang sama siapa-siapa soal Azura ya?" kata Abi Ibrahim kepada sang istri.

"Iya Abi, tapi Abi hati-hati ya? Tolong temukan Azura kembali. Ummi tidak mau, jika Azura sampai nekat," sahut Ummi Safa dengan menatap penuh harap kepada sang suami.

"Tentu saja, Ummi. Jangan khawatir, Abi dan juga Jibril akan membawa Azura kembali ke rumah," ucap Abi Ibrahim sembari meyakinkan sang istri dan berpamitan kepadanya.

Ummi Safa hanya mengangguk saja, sampai sang suami pergi bersama Jibril, serta pengawal lainnya untuk mencari Azura. Sebelum semuanya tahu, soal putrinya yang kabur di hari pernikahannya itu.

...****************...

Di tempat yang berbeda, Azura telah berhasil kabur dari kejaran pengawalnya. Akan tetapi, belum sempat lima menit saja, pengawal yang disuruh oleh Ummi Safa itu kembali mengejarnya.

"Non Azura, jangan lari!" teriak pengawal wanita yang sudah mengejar anak dari majikannya itu cukup jauh.

"Huh, gawat ini. Pengawal itu main kejar-kejar aja terus. Oh ya, ada mobil pick up itu, Azura mau numpang aja deh," gumam Azura yang langsung menghentikan mobil itu dengan melambaikan tangannya.

Sampai di mana, mobil pick up itu berhenti dan melihat kepada Azura yang nampak kecapekan, karena berlari cukup jauh.

"Pak, tolong Azura ya? Azura lagi dikejar orang jahat itu. Tolong ya, izinin numpang dulu?" ucap Azura dengan memohon kepada supir mobil itu.

Bapak supir itu hanya diam saja, sampai suara dari pengawal Azura kembali terdengar oleh keduanya.

"Non Azura, jangan kabur lagi!" teriak pengawal itu dengan begitu kencangnya, sampai sang supir percaya akan perkataan dari Azura.

"Tuh kan, Pak. Orang itu jahat, tolong Azura ya?" pinta Azura dengan memohon kepada supir itu.

"Ya udah masuk saja, tapi di belakang ya? Soalnya di depan udah penuh," ujar bapak supir itu yang akhirnya memberikan tumpangan kepada Azura.

Azura langsung tersenyum senang. "Alhamdulillah, terimakasih, Pak. Enggak papa di belakang juga," katanya yang langsung menaiki mobil itu di belakang. Dan di sana bukan hanya ada Azura saja, tapi lemari dan kasur yang membuat belakang mobil itu cukup penuh.

Tidak lama dari itu, Azura pun dibawa pergi oleh mobil pick up yang entah akan membawanya ke mana.

"Eh, Non Azura. Jangan naik! Non, jangan pergi!" teriak pengawal itu yang hampir sampai mendekati mobil tersebut. Namun, tidak sampai mendapatkan Azura, karena gadis itu berhasil kabur dengen mobil itu.

Azura hanya tersenyum dan melambaikan tanganya kepada pengawal suruhan umminya, sarta tersenyum karena bisa kabur dari pernikahan yang tidak diinginkan olehnya itu.

*****

Dua Jam Kemudian.

Mobil pick up itu berhenti di depan gerbang Pesantren Darusallam yang berada di Bandung. Tidak lama dari itu, Azura terbangun oleh suara supir mobil pick up itu, dengan seorang santri laki-laki yang tidak asing suaranya bagi Azura.

"Ini sudah semua ya, kasur sama lemarinya." Pak supir mobil itu berucap kepada laki-laki di depannya.

"Iya, Pak. Terimakasih banyak ya? Telah mengantarkan sampai ke sini," kata seorang santri yang menjadi ustaz muda di sana.

Tiba-tiba saja, Azura terbangun dan melihat sekelilingnya yang nampak asing. "Azura di mana ini? Suara itu? Kenapa tidak asing di telingaku?" gumam Azura yang tengah mengingat-ingat.

Tidak lama dari itu, Azura memutuskan untuk turun dari mobil pick up itu, dan menghampiri seorang supir mobil yang membawanya sampai sejauh ini.

"Bapak, terimakasih ya? Sudah mau mengantar Azura, tapi sampai di mana ini?" ucap Azura yang belum melihat wajah santri laki-laki itu.

"Oh iya, Neng. Sama-sama, semoga Neng tidak dikejar penjahat lagi. Kita sekarang berada di Bandung Neng, di depan gerbang Pesantren Darusallam," jawab bapak itu dengan tersenyum.

"Oh, makasih ya, Pak." Azura kembali berterimakasih, karena tidak masalah dibawa jauh yang penting lepas dari pernikahannya itu.

Detik kemudian, Azura berbalik ke belakang. Dan tiba-tiba saja, jantungnya berdetak begitu kencang, melihat sosok laki-laki yang selama ini telah mengisi ruang kosong di hatinya.

Deg! Deg! Deg!

"A Mahen?" ucap Azura pelan soraya memastikan, jika yang dilihatnya itu benar-benar laki-laki yang ditunggunya selama ini.

"Azura, kamu di sini?" tanya Mahendra sembari menatap kepada gadis cantik yang memakai baju pengantin itu.

Deg.

.

.

.

Hayo penasaran, kan? Berikan dukungan like sama komentar kalian yang banyak dulu per babnya ya! Bikin Dek Author semakin semangat, oke?

Episodes
1 CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2 CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3 CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4 CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5 CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6 CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7 CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8 CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9 CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10 CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11 CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12 CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13 CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14 CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15 CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16 CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17 CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18 CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19 CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20 CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21 CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22 CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23 CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24 CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25 CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26 CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27 CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28 CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29 CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30 CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31 CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32 CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33 CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34 CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35 CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36 CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37 CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38 CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39 CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40 CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41 CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42 CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43 CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44 CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45 CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46 CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47 CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48 CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49 CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50 CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51 CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52 CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53 CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54 CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55 CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56 CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57 CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58 CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59 CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60 CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61 CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62 CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63 CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64 CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65 CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66 CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67 CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68 CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69 CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70 CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71 CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72 CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73 CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74 CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75 CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76 CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77 CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78 CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79 CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik
80 CHAPTER 80 : Ingin Memiliki Anak
Episodes

Updated 80 Episodes

1
CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2
CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3
CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4
CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5
CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6
CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7
CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8
CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9
CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10
CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11
CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12
CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13
CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14
CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15
CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16
CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17
CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18
CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19
CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20
CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21
CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22
CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23
CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24
CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25
CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26
CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27
CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28
CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29
CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30
CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31
CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32
CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33
CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34
CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35
CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36
CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37
CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38
CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39
CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40
CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41
CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42
CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43
CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44
CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45
CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46
CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47
CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48
CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49
CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50
CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51
CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52
CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53
CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54
CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55
CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56
CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57
CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58
CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59
CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60
CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61
CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62
CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63
CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64
CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65
CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66
CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67
CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68
CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69
CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70
CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71
CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72
CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73
CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74
CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75
CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76
CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77
CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78
CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79
CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik
80
CHAPTER 80 : Ingin Memiliki Anak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!