CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan

..."Memulai lembar baru dengan hati yang telah hancur itu tidaklah mudah. Seberapa kuat untuk melupakannya pun, tidak akan semudah membalikan telapak tangan. Sampai ada orang yang bisa menggantikan hati yang rapuh, dengan menerima kenyataan."...

...~~~...

Seminggu Kemudian

Setalah memikirkan perkataan dari Umma Arumi. Kini Mahendra kembali untuk melanjutkan hidupnya. Membuka lembar baru, setalah kepergian Rima yang menorehkan luka.

Sekarang Mahendra berada di dalam rumah kedua orangtuanya di Jakarta. Kejadian seminggu yang lalu, masih menorehkan luka amat dalam bagi Mahendra.

Krrettt!

Sampai suara pintu terbuka dan munculnya seorang wanita di balik pintu kamar itu, mampu membuat laki-laki berparas tampan itu, menatap kepada Umma Arumi yang amat menyayanginya.

"Mahen, ayo kita berangkat ke Pesantren Darussalam. Kakek mu, sudah menunggu kedatangan cucunya yang ingin mondok di sana," ucap Arumi yang berhasil membujuk Mahendra untuk bisa mondok di pesantren abinya yang berada di Bandung.

"Iya, Umma. Mahen sudah siap, ayo kita berangkat sekarang," sahut Mahendra yang tidak banyak berkata, tapi langsung membuat keputusan.

Arumi tersenyum, lalu menatap wajah putranya itu lekat. "Tenanglah, semua akan baik-baik saja, begitu kamu mengerti makna dari sebuah cinta. Lupakan wanita yang telah menyakitimu itu dan belajar memperbaiki diri, dengan memperdalami ilmu agama. Insya allah, ini yang terbaik untuk kamu. Cobalah membuka lembar baru, karena tidak ada gunanya meratapi masa lalu yang tidak akan pernah bisa untuk kamu miliki kembali. Umma hanya ingin kamu bahagia," katanya dengan memberikan nasehat kepada Mahen.

"Iya, Umma. Mahen akan coba memulai semuanya dari awal. Maafkan Mahen yang sudah membuat Umma cemas selama ini, karena Mahen masih belum bisa melupakan Rima," seru Mahendra dengan seulas senyum manis.

"Tidak Papa, ayo kita berangkat sekarang. Baba sudah menunggu kita di luar," ujar Umma Arumi dengan membawa sang putra keluar dari kamarnya.

Setelah itu, Baba Alaska pun telah menunggu di mobil. Dan segera membantu sang istri juga anak-anaknya masuk ke dalam mobil.

"Gimana, sudah siap?" tanya Baba Alaska yang sudah berada di kursi kemudi dan di sampingnya ada Arumi---sang istri tercinta.

"Siap dong, Baba." Humaira---putri kedua dari Arumi dan Alaska menjawab, karena ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan kakek neneknya yang di Bandung itu.

"Oke, les goo!" Baba Alaska pun melanjukan mobil mewahnya dengan hati-hati dan kecepatan sedang, sehingga membuat keluarga kecil itu merasa nyaman.

Mahendra kini hanya diam saja, melihat ke arah luar kaca mobil yang hanya menampakan pemandangan jalanan kota.

Setelah kejadian itu, Rima membuatnya parah hati, dan semakin membuat Mahendra terpuruk. Dan itu mampu menjadikan Mahendra, laki-laki yang dingin, datar, dan cuek. Setelah putus cinta, Mahendra lebih sering menyendiri, dan jarang berbicara hanya seperlunya saja.

Naasnya, pada hari ini pun Rima dan Reza akan melangsungkan pernikahan, sedangkan Mahen memilih untuk mondok di Pesantren Darusallam, milik kakeknya yang berada di Bandung.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tiga Tahun Kemudian.

Di sebuah rumah besar, seorang wanita cantik tengah berada di dalam kamarnya yang sudah dirias mewah oleh pendekor pernikahan.

Seorang wanita cantik, tengah didandani oleh seorang MUA terbaik di kota itu. Namun, perasaan calon mempelai wanita yang seharusnya bahagia, ini malah sebaliknya.

Dan disepanjang didandani oleh MUA, wanita cantik yang berumur 24 tahun itu merengek, kerena tidak ingin menikah dengan laki-laki yang dijodohkan oleh abinya itu.

"Ih, aku gak mau nikah sekarang! Aku masih mau bebas! Jangan didandani begini," rengek Azura yang terus menghentikan pekerjaan MUA itu.

Azura Nahla Maulida merupakan putri dari pasangan suami istri, Safa dan Ibrahim. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan pria pilihan Abi Ibrahim. Dan hari ini, Azura terpaksa harus menikah dengan laki-laki yang tidak disukainya itu, karena tidak kunjung menikah di umurnya yang sudah terbilang cukup untuk menikah. Namun hal itu, malah membuatnya nekad untuk melakukan apa saja, agar bisa menghindari penikahan itu.

"Maaf, Non Azura. Non harus segara didandani, soalnya akad pernikahan akan segara dilangsungkan dalam sepuluh menit lagi," ujar MUA wanita itu yang sudah kewalahan mengatasi calon pengantin itu.

"Enggak, pokoknya Azura enggak mau menikah sama Jibril titik! Azura mau kabur aja," ucap Azura, wanita cantik itu berontak.

"Eh jangan, Non Azura! Nanti Tuan Ibrahim sama Nyonya Safa marah," ujar pengawal wanita yang menjaga Azura di dalam kamarnya itu.

Tanpa menjawab apa-apa, Azura pun melakukan tindakan yang tak terduga sama sekali. Wanita cantik itu, memilih untuk berlari ke arah jendela kamarnya yang untungnya, kamarnya Azura berada di lantai bawah, sehingga memudahkannya untuk kabur.

"Non Azura, jangan kabur! Makeupnya belum selesai," teriak MUA itu dengan segera mencekal tangan Azura, tapi gadis itu bisa lolos.

"Azura kabur, tolong tangkap dia!" pinta MUA itu kepada pengawal wanita yang juga ikut terkejut dan segera berlari mengejar Azura.

Tidak lama dari itu, Ummi Safa membuka pintu kamar Azura untuk memeriksa sang putri yang perkiraannya telah selesai bersiap, karena harus segara dibawa ke pelaminan.

"Azura, sayang. Sudah selesai belum dandannya?" tanya Ummi Safa sembari tersenyum, pada saat membuka pintu kamar putrinya itu.

Namun tiba-tiba saja, keningnya berkerut karena merasa heran dengan apa yang dilihatnya.

"Loh, ada apa ini? Kenapa semuanya berantakan? Dan di mana Azura?" tanya Ummi Safa yang mencari keberadan sang putri.

MUA itu menundukan kepalanya, seakan takut dimarahin oleh Safa, karena Safa terkesan sering memarahi Azura, sebab anak itu sangat bandel. Dan MUA itu adalah teman dekatnya Safa, sehingga ia tahu bagaimana Safa.

"Kenapa ini, Nina? Putri saya ke mana? Aku sedang bertanya kepadamu?" tanya Ummi Safa kembali, karena tidak menemukan jawaban dari pertanyaannya yang sebenarnya itu.

"Maa--f, Safa. Putrimu kabur lewat jendela kamar itu," jawab Nina---seorang MUA ternama di kota itu, seakan tidak berdaya di hadapan Ummi Safa.

"Apa? Yang benar saja? Tidak mungkin Azura kabur!" seru Ummi Safa yang mulai kalang kabut dengan tingkah dari putrinya itu.

"Itu benar, Nyonya. Azura telah kabur lewat jendela itu," ucap pembantu yang sempat melewati kamar Azura dan mendengar obrolan di dalam kamar itu.

Sontak saja, Ummi Safa dan juga Nina menatap kepada pembantu itu. Dengan begitu, Safa mulai percaya akan ucapan pembantunya itu yang memperkuat jawaban dari Nina.

"Astaghfirullah! Azuraaaa!" teriak Ummi Safa yang reflek berteriak, karena tidak kuasa menahan kelakuan dari Azura.

Sampai-sampai, teriakan itu terdengar oleh para tamu dan juga suaminya---Ibrahim di luar. Sontak saja, Abi Ibrahim menghampiri sang istri yang berada di dalam kamar putrinya.

.

.

.

Hayo penasaran kan? Berikan like sana komentar kalian per babnya dulu ya! Jangan sampai kosong, oke!

Episodes
1 CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2 CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3 CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4 CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5 CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6 CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7 CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8 CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9 CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10 CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11 CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12 CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13 CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14 CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15 CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16 CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17 CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18 CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19 CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20 CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21 CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22 CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23 CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24 CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25 CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26 CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27 CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28 CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29 CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30 CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31 CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32 CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33 CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34 CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35 CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36 CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37 CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38 CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39 CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40 CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41 CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42 CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43 CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44 CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45 CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46 CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47 CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48 CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49 CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50 CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51 CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52 CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53 CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54 CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55 CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56 CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57 CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58 CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59 CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60 CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61 CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62 CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63 CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64 CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65 CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66 CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67 CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68 CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69 CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70 CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71 CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72 CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73 CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74 CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75 CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76 CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77 CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78 CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79 CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik
80 CHAPTER 80 : Ingin Memiliki Anak
81 CHAPTER 81 : Tiba-Tiba Sensitif
82 CHAPTER 82 : Laki-laki Tidak Waras
Episodes

Updated 82 Episodes

1
CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2
CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3
CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4
CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5
CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6
CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7
CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8
CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9
CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10
CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11
CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12
CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13
CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14
CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15
CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16
CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17
CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18
CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19
CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20
CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21
CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22
CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23
CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24
CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25
CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26
CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27
CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28
CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29
CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30
CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31
CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32
CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33
CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34
CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35
CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36
CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37
CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38
CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39
CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40
CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41
CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42
CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43
CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44
CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45
CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46
CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47
CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48
CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49
CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50
CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51
CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52
CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53
CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54
CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55
CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56
CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57
CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58
CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59
CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60
CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61
CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62
CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63
CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64
CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65
CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66
CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67
CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68
CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69
CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70
CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71
CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72
CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73
CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74
CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75
CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76
CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77
CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78
CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79
CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik
80
CHAPTER 80 : Ingin Memiliki Anak
81
CHAPTER 81 : Tiba-Tiba Sensitif
82
CHAPTER 82 : Laki-laki Tidak Waras

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!