CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta

..."Memendam rasa bukanlah hal yang salah, karena rasa tidak mudah untuk diungkapkan. Beribu banyak kata yang tersimpan dalam cinta, tapi satu nama yang masih menjadi penjaganya."...

...~~~...

Azura tidak bisa berkata apa-apa lagi, jika Abi Ibrahim sudah mengambil keputusan. Ia hanya diam, karena tidak bisa membantah perkataan orangtuanya yang kekeh untuk menjodohkan dirinya dengan Jibril, padahal ia sendiri tidak menyukai laki-laki itu.

"Abi, egois! Enggak pernah bisa mengerti perasaan Azura. Ummi juga sama," ucap Azura dengan nada suara yang terkesan menyimpan banyak duka.

"Bukan begitu sayang, Abi sama Ummi hanya ingin yang terbaik untuk kamu. Lihat umur kamu juga sudah dewasa, masa kamu tidak ingin menikah juga? Apalagi yang datang laki-laki baik, bukankah itu adalah sebuah kabar bahagia?" ucap Ummi Safa yang memberikan pengertian kepada Azura.

"Tetap saja, kalian egois! Mengambil keputusan secara sepihak. Azura enggak mau lihat Ummi sama Abi!" kata gadis itu sudah cukup kesal akan perbuatan kedua orangtuanya.

"Azura ...," balas Ummi Safa yang belum selesai, karena dihentikan oleh sang suami dari sampingnya.

Abi Ibrahim menggelengkan kepalanya, seakan memberikan waktu untuk sang putri memikirkan semuanya, sebelum nantinya semakin berantakan lagi. Ummi Safa yang mengerti isyarat dari suaminya. Lantas, ia pun segara pergi dari kamar Azura bersama sang suami.

Sampai pintu itu tertutup pun, Azura masih engan melihat wajah kedua orangtuanya, dan hanya mengurung diri di kamar selama seminggu ke depan.

***

Dan tiba di mana hari pernikahannya. Di mana, sebelum MUA yang akan mendandaninya datang, Azura sempat termenung memikirkan nasibnya yang kian memburuk, karena harapannya akan hancur setelah kata akad nanti.

Azura masih memikirkan malaikat kecilnya yang tidak lain adalah Mahendra---sepupunya sendiri, sembari memegang sebuah jepitan rambut kecilnya di tangannya.

Di mana, setelah pertemuan terakhir. Pada saat umurnya itu menginjak enam tahun dan Mahen berumur sembilan tahun, gadis itu diberi jepitan rambut oleh Mahen sebelum kepulangannya ke rumah kakek neneknya dari sang ummi yang cukup jauh dari rumah Mahen. Dan pada saat itu, keduanya saling bertemu di halaman depan rumah Dirgantara.

"Mahen mau kasih ini buat Azura ya? Ini kenang-kenangan dari Mahen, sebelum Azura pulang. Jepitan rambut ini indah, Mahen beli dari uang jajan Mahen sendiri untuk Azura. Simpan baik-baik ya? Jangan sampai ilang, nanti sudah dewasa Mahen beliin lagi," kata Mahen yang pada saat itu masih berumur sembilan tahun.

Azura langsung menerima jepitan rambut dari Mahen dengan senyuman manis di bibirnya. "Wah, ini indah sekali. Terimakasih banyak, A Mahen. Azura suka banget," katanya dengan memandangi jepitan rambut itu.

"Alhamdulillah, kalau Azura suka. Sini Mahen pakaikan ya jepitan rambutnya," kata Mahen sembari menyelipkan jepitan rambut itu ke rambut indah Azura.

"Nah kan, cantik. Pas di kamu, tapi jangan sampai ilang ya? Kalau ilang, Mahen marah nanti sama Azura," ucap Mahen dengan memperingati gadis kecil itu.

"Iya A Mahen tenang saja, Azura bakal simpan dan pake jepitan rambut ini, enggak bakalan hilang. Tapi A Mahen janji dulu, setelah besar nanti, mau tepati janji A Mahen untuk menikahi Azura ya?" kata gadis itu dengan kedua mata yang nampak menggemaskan.

Masih kecil, tapi sudah mengerti arti sebuah janji dan pernikahan. Sebab Azura ini, suka melihat orang yang menikah, makanya ia ingin menikah setelah besar nanti dengan Mahen. Padahal Mahen sendiri adalah saudara sepupunya.

Janji itu dibuat pada saat, candaan anak kecil sewaktu Azura berumur empat tahun, sampai gadis itu mengingatnya terus di umurnya yang ke enam tahun sekarang ini. Dan sekarang, janji yang sesungguhnya.

Mahen malah tersenyum dan mengusap pelan kepala Azura. "Iya, Azura. A Mahen janji, besar nanti Mahen datang ke rumah Azura bawain jepitan rambut lagi," jawabnya dengan tersenyum manis.

"Ih bukan jepitan aja, tapi nikahin Azura juga dong!" cetus gadis kecil itu dengan bibirnya yang sudah mencabik ke depan.

"Haha, iya-iya. Mahen nikahin Azura juga nanti," kata Mahendra Dirgantara---anak pertama dari Alaska dan Arumi. Ia malah tertawa dan membuat perjanjian dengan Azura.

"Horee, makasih A Mahen. Azura tunggu ya, nanti kalau udah besar? A Mahen harus tepati janji loh! Jangan malah ingkar! Sini janji kelingking dulu," ucap Azura sembari menunjukkan jari kelingkingnya untuk ditautkan dengan jari kelingking Mahen.

"Iya sini, Mahen janji." Mahendra menautkan jari kelingkingnya kepada Azura dan menerima janji yang ia ucapkan bersama gadis itu.

Keduanya pun tersenyum. Dan tidak lama dari itu, Ummi Safa dan juga Abi Ibrahim membawa pulang Azura bersamanya, sehingga mereka pun terpisah untuk waktu yang cukup lama, karena Mahen juga akan ikut bersama orangtuanya untuk pulang ke rumah kedua orangtuanya yang tidak jauh dari kediaman Dirgantara.

...

Janji itu masih teringat jelas oleh Azura. Ia masih mengingat perkataan Mahen di janji itu, tapi sampai hari ini Mahen tidak kunjung datang ke rumahnya. Bahkan, nomornya pun ia tidak punya, sehingga sulit untuk menghubungi Mahen, terlebih lagi didikan dari Abi Ibrahim yang cukup tegas.

"A Mahen, di mana kamu sekarang? Janji kita mana? Sampai hari pernikahan ini, Azura tidak sama sekali bertemu dengan A Mantan, terlebih lagi Abi tidak ada waktu untuk bertemu dengan Paman Alaska, sehingga Azura tidak bisa bertemu lagi dengan A Mahen. Semoga saja pernikahan ini tidak terjadi dan Azura masih bisa menepati janji yang dibuat bersama A Mahen dulu," terang gadis itu dengan segara menghapus air matanya, sebelum MUA masuk ke dalam kamarnya itu.

Sampai di situlah, Azura kabur dari pernikahannya dengan Jibril dan bisa bertemu dengan Mahendra kembali, di Pesantren Darussalam tanpa disengaja.

Flashback Off.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sudah sekian lama rasanya, tapi rasa cinta itu masih tetap ada di dalam hati Azura yang sudah mencintai Mahen begitu dalam. Sampai ia sendiri, tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan Mahen di sini, dengan keadaan yang sudah berbeda. Dan ini bagaikan mimpi yang menjadi nyata, sungguh Azura sangat senang untuk itu.

"A Mahen, janji kita masih tetap ada. Dan biarkan Azura sendiri yang memperjuangkannya, walupun A Mahen sendiri tidak mengingatnya," ucap Azura dengan menyeka air matanya sembari berusaha kuat di harapan dunia.

Gadis itu menyimpan rasa, tapi tidak sampai diungkapkan, sehingga membuat rasa itu semakin terbendung lagi, dan membuatnya berada di posisi sekarang ini.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca ya? Berikan like sama komentar kalian sebanyak-banyaknya! Ditunggu loh kelanjutannya, oke! Jangan sampai ketinggalan loh.

Episodes
1 CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2 CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3 CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4 CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5 CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6 CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7 CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8 CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9 CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10 CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11 CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12 CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13 CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14 CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15 CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16 CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17 CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18 CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19 CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20 CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21 CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22 CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23 CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24 CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25 CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26 CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27 CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28 CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29 CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30 CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31 CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32 CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33 CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34 CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35 CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36 CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37 CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38 CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39 CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40 CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41 CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42 CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43 CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44 CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45 CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46 CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47 CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48 CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49 CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50 CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51 CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52 CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53 CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54 CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55 CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56 CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57 CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58 CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59 CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60 CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61 CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62 CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63 CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64 CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65 CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66 CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67 CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68 CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69 CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70 CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71 CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72 CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73 CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74 CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75 CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76 CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77 CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78 CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79 CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik
Episodes

Updated 79 Episodes

1
CHAPTER 1 : Hancurnya Hati
2
CHAPTER 2 : Lari Dari Pernikahan
3
CHAPTER 3 : Cinta Yang Tertunda
4
CHAPTER 4 : Bertemu Kembali Gadis Kecil
5
CHAPTER 5 : Tidak Bisa Peka
6
CHAPTER 6 : Sikap Yang Selalu Dingin
7
CHAPTER 7 : Misi Mengejar Cintanya
8
CHAPTER 8 : Sebuah Teka-Teki
9
CHAPTER 9 : Demi Kebaikan Azura
10
CHAPTER 10 : Ayo, Kita Menikah!
11
CHAPTER 11 : Belajar Dulu Yang Benar!
12
CHAPTER 12 : Di Balik Sikap Cerianya
13
CHAPTER 13 : Ternyata Masih Cinta
14
CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran
15
CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah
16
CHAPTER 16 : Hari Terakhir Di Sini
17
CHAPTER 17 : Rasa Yang Tumbuh
18
CHAPTER 18 : Apa Mungkin, Aku Cemburu?
19
CHAPTER 19 : Meyakinkan Diri
20
CHAPTER 20 : Dia Kembali Lagi
21
CHAPTER 21 : Keadaan Yang Rumit
22
CHAPTER 22 : Di Antara Dua Hati
23
CHAPTER 23 : Masih Menjadi Azura Kecil
24
CHAPTER 24 : Dunia Ini Terlalu Sempit
25
CHAPTER 25 : Semua Tergantung Nasib
26
CHAPTER 26 : Bertemu Kembali
27
CHAPTER 27 : Cemburunya Azura
28
CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti
29
CHAPTER 29 : Tidak Bisa Peka
30
CHAPTER 30 : Kita Tidak Lagi Sama
31
CHAPTER 31 : Kisah Itu Belum Usai
32
CHAPTER 32 : Hanya Dianggap Bayangan
33
CHAPTER 33 : Hati Yang Hancur
34
CHAPTER 34 : Kamu Egois, Azura!
35
CHAPTER 35 : Tidak Berdaya Lagi
36
CHAPTER 36 : Tak Lagi Di Anggap
37
CHAPTER 37 : Berusaha Melupakan
38
CHAPTER 38 : Bahagia Tapi Tidak Dengan Hati
39
CHAPTER 39 : Harus Menemuinya
40
CHAPTER 40 : Tidak Ingin Jadi Penghalang
41
CHAPTER 41 : Bahagiaku Ada Padamu
42
CHAPTER 42 : Setidaknya Ini Lebih Baik
43
CHAPTER 43 : Masih Ragu Dengan Keputusan
44
CHAPTER 44 : Masih Bisa Di Perjuangkan
45
CHAPTER 45 : Pemandangan Menyakitkan
46
CHAPTER 46 : Usaha Yang Berakhir Kesedihan
47
CHAPTER 47 : Bukan Pernikahan Impian
48
CHAPTER 48 : Menghentikan Pernikahan
49
CHAPTER 49 : Pengakuan Azura
50
CHAPTER 50 : Kesalah Pahaman Azura
51
CHAPTER 51 : Tidak Ada Kata Selain Maaf
52
CHAPTER 52 : Menepati Janji Masa Kecil
53
CHAPTER 53 : Jibril Yang Tak Terima
54
CHAPTER 54 : Pernikahan Kita Tetap Terjadi
55
CHAPTER 55 : Pernikahan Mengharukan
56
CHAPTER 56 : Bagaikan Di Negeri Dongeng
57
CHAPTER 57 : Kesedihan Mendalam Rima
58
CHAPTER 58 : Ternyata Cintaku Terbalas
59
CHAPTER 59 : Sangat Bersyukur
60
CHAPTER 60 : Meraih Kebahagiaan Bersama
61
CHAPTER 61 : Azura Yang Tersipu Malu
62
CHAPTER 62 : Cinta Dalam Pernikahan
63
CHAPTER 63 : Pagi Pertema Bersama Suami
64
CHAPTER 64 : Tidak Sendiri lagi
65
CHAPTER 65 : Harus Bisa Move On
66
CHAPTER 66 : Sikap Manja Azura
67
CHAPTER 67 : Susana Pengantin Baru
68
CHAPTER 68 : Dia Yang Menghapus Rasa Sakit
69
CHAPTER 69 : Membuat Istri Merajuk
70
CHAPTER 70 : Berdamai Dengan Masa Lalu
71
CHAPTER 71 : Sikap Tak Terduga Dari Rima
72
CHAPTER 72 : Lepas Kontrol
73
CHAPTER 73 : Tidak Mempermasalahkan Itu
74
CHAPTER 74 : Terlalu Keras Kepada Anak
75
CHAPTER 75 : Membantu Rima Untuk Bahagia
76
CHAPTER 76 : Butuh Waktu Sendiri
77
CHAPTER 77 : Lepaskan Semua Beban Pikiran
78
CHAPTER 78 : Kamu Tidak Akan Mengerti
79
CHAPTER 79 : Merasa Lebih Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!