Wanita itu telah beranjak dari duduknya. Wajahnya berubah menjadi panik ketika maniknya menangkap cairan kental berwarna merah yang mulai mengalir dari kening prianya.
" Astaga.. Maafkan aku ! Sungguh aku tak berniat melukaimu " ucap zeline sembari berlari kecil menghampiri Ino yang masih tercengang ditempatnya.
Merasakan cairan dari keningnya kini mulai mengalir turun. Ino mengusap keningnya perlahan. Kedua matanya tampak membesar.
Masih dengan keterkejutannya, Ino pun tidak menyadari jika saat ini zeline telah berlari menghampirinya dengan membawa kotak p3k yang sempat diambilnya dari laci meja riasnya.
" Tolong, maafkan aku ! " ucap zeline sekali lagi dengan memasang wajah sendu
" Tunggu sebentar, aku akan mengobatimu ! " ucap zeline yang tampak panik, namun dia begitu sangat cekatan dalam mengobati Ino. Memoles beberapa obat-obatan yang biasa dia gunakan ketika sedang mengalami luka yang tidak terlalu parah.
Ino tertegun sejenak, ketika maniknya menatap lekat-lekat wajah cantik zeline yang saat ini telah menjadi istrinya. Sungguh dia masih belum bisa mempercayai kenyataan.
Takdir telah mempertemukan mereka untuk yang kedua kalinya setelah sekian lama berpisah. Namun, hanya Ino yang menyadari akan hal itu.
Masihkah kamu mengingatku, zeline ?
Aku tidak menyangka jika kita kembali bertemu bukan untuk menjadi seorang teman, melainkan lebih dari sekedar teman.
Bahkan zeline pun tampak tidak menyadari jika saat ini dirinya telah berada sangat dekat dengan lelaki itu yang baru beberapa jam telah berstatus sebagai suaminya.
Hanya berselang beberapa menit saja kini zeline sudah menyelesaikan aktivitasnya. Jangan salah, karena gadis itu memanglah anggota PMR dulunya, sehingga tak diragukan lagi keahliannya ketika gadis itu sedang memberikan pertolongan pertama pada siapa saja yang terluka.
Sesaat kemudian zeline telah merapikan kembali peralatan dan obat-obatan yang sempat dipakai olehnya tadi.
" Sekali lagi, tolong maafkan aku ! Aku sungguh tidak bermaksud untuk mencelakai mu. Aku bahkan tidak menyadari jika barang yang ku lempar tadi adalah botol parfum. " ucap zeline dengan penuh penyelasan
Ino hanya terkekeh. Sontak membuat zeline menatap aneh kearah lelaki itu. Seketika itu zeline pun melototkan matanya.
Dengan cepat zeline menggeser tubuhnya kesamping setelah menyadari jika jarak diantara mereka berdua sangatlah dekat.
Namun, zeline memekik ketika tangan Ino yang lebih dulu menariknya sehingga membuat tubuhnya berada diatas pangkuan lelaki itu.
Tak ragu, Ino mengulurkan salah satu tangannya untuk merengkuh pinggang istrinya. Tubuh mereka berdua kini sudah berada sangat dekat bahkan tidak ada jarak lagi diantara mereka.
Zeline kembali melototkan matanya.
" Kamu mau apa ?? " tanya zeline dengan sengit
" Kamu sudah dua kali mencoba mencelakai ku. Sekarang giliran aku yang mencelakai mu " bisik Ino dengan suara berat
Zeline mendudukkan kepalanya sembari menautkan kedua alisnya, ketika merasakan sesuatu yang keras telah menyentuh pahanya.
Astaga.. Apa ini ?
tok tok tok
Suara ketukan pintu telah membuyarkan adegan mesum yang akan dilakukan oleh Ino. Keduanya mengalihkan pandangannya kearah pintu.
Sebenarnya ino hanya ingin mengerjai gadis itu, namun hal lain terjadi. Sepertinya miliknya benar-benar menginginkan kehadiran gadisnya.
Dengan cepat dan kuat zeline mendorong tubuh Ino kebelakang. Sehingga dirinya bisa lepas dari rengkuhan tangan ino yang memang sudah mengendur.
" Awas kamu berani macam-macam ! " ancam zeline pada Ino sembari melototkan matanya
Bukannya takut atau merasa bersalah. Ino semakin dibuat tertawa melihat tingkah zeline yang menurutnya sangat menggemaskan.
" Bersabarlah kawan ! Belum saatnya untuk bermain " gumam Ino sembari mengelus lembut miliknya yang sudah tegang.
Ino tersenyum tipis ketika melihat gadisnya yang melangkah menjauh untuk membukakan pintu kamarnya.
Bayangan akan tubuh polos gadis itu telah kembali mengotori pikirannya. Ino menelan ludahnya sedikit berat. Menahan rasa nikmat yang semakin meningkat bahkan kini semakin menyiksa batinnya.
" Dia benar-benar sexy " gumamnya sembari kedua matanya masih setia menatap kearah istrinya yang sedang berbincang dengan mamanya.
" Astaga.. Kau benar-benar tidak bisa menunggu rupanya. Baiklah, kita bermain sendiri " gumam Ino sembari beranjak dari tempatnya menuju ke kamar mandi. Miliknya sudah tidak bisa menunggu lagi.
Zeline sejenak melirik kearah tempat dimana sang suami tadi berada.
" Yasudah, sini. Kirain dia juga belum makan " ucap zeline pada mamanya
" Ino sudah makan tadi. Mama baru ingat jika tadi kamu belum makan jadi mama bawakan makanan setelah tadi selesai beres-beres. " Jelas Nia
" yasudah, ma. Makasih ya. Mama yang terbaik, deh "
Nia mengangguk kecil sembari tersenyum lebar.
" Yasudah, mama balik ke kamar. Jangan tidur terlalu malam. Besok pagi biar gak telat bangun " tutur Nia
" Beres. Lagian mama sama papa pulangnya kenapa pagi-pagi sekali, sih " gerutu zeline
" Papa kamu itu banyak kerjaan. Khal dan keen juga harus sekolah sayang. Mereka sudah bolos sekolah selama tiga hari. Gak bagus keterusan bolos. Sudah, sana masuk ! " jelas Nia lagi yang hanya disenyumi oleh zeline.
Kini zeline telah berbalik setelah dia menutup pintu kamarnya. Dia masih berdiri ditempatnya dengan kedua matanya yang menelisik setiap sudut kamarnya.
" Kemana dia. ? Hah pasti juga ke kamar mandi " gumamnya sendiri.
Tak berselang lama, zeline mengajak kedua kakinya untuk melangkah kearah sofa yang ada didepannya. Mendudukkan tubuhnya diatas benda empuk itu dan segera memulai aktivitas makannya.
Memang benar adanya, jika sejak siang tadi dia belum makan. Hingga kini dia pun makan dengan sangat lahap.
Beberapa menit berlalu. Zeline tampak sudah menyelesaikan makan malamnya. Bahkan dia pun juga selesai mengembalikan piring kotornya di dapur.
Namun, hingga saat ini dia belum juga mendapati sosok suaminya di dalam kamarnya.
" Apa mungkin dia sedang berendam ? Tapi dia kan sudah mandi " gumam zeline sembari menatap kearah pintu kamar mandi yang terlihat masih tertutup rapi.
Zeline yang telah siap dengan posisi tidurnya, seketika itu beranjak bangun. Dia sungguh merasa penasaran dengan apa yang terjadi pada lelakinya.
Dengan langkah besar zeline menghampiri pintu kamar mandi. Mendekatkan Indra pendengarannya disisi pintu. Keningnya mengerut.
" Apa yang sedang dia lakukan ? " gumamnya
Kini telinga zeline telah menempel pada sisi pintu. Wajahnya tampak bingung. Entah apa yang didengar olehnya. Namun, zeline merasa bingung mendengar suara yang ada didalam sana.
Tak lama kemudian, tiba-tiba saja pintu terbuka. Tubuh zeline sedikit terhuyung kedepan, namun tidak membuatnya terjatuh.
" Apa yang kamu lakukan disini ? " tanya Ino dengan memasang wajah garang.
Lelaki itu sebenarnya bukannya marah, namun lebih merasa sangat malu jika aktivitasnya di dalam tadi diketahui oleh gadis itu. Bisa menurunkan namanya.
" He..he..he.. Aku.. Ingin pipis.. Iyah.. Aku mau pipis.. " ucap zeline gugup
Perlahan Ino melangkah keluar dan setelahnya zeline masuk kedalam dengan cepat menutup pintunya.
" Sial.. Semoga saja dia tidak tahu apa yang sedang kulakukan " gumam Ino sembari melangkah menuju tempat tidur
Sedangkan disisi lain, zeline masih bersandar pada sisi pintu. Jantungnya berdegup kencang. Bahkan sala satu tangannya setia mengelus dadanya yang naik turun dengan cepat.
" Sebenarnya apa yang sedang dia lakukan ?Masa Iyah, dia mandi sambil bernyanyi. Suaranya terdengar aneh "
Sejenak zeline menghembuskan nafasnya.
" Hhaaa... yasudah lah biarkan saja. "
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
In Uwuww
mm nia nikah umur dewasa, zeline masih bocah nikah nya...
2020-10-31
0
Widi Nuhgraeni
semoga mereka menunda malam pertamanya..kasihan Zeline masih muda..ya setidaknya menunggu sampai usia 21.. hehehe
2020-09-15
0
Hanania
oh..Ino..
2020-09-05
0