" Eh, Ino. Tolong antar makanan ini di taman belakang, yah. ! " pinta mail
Ino sejenak tertegun. Dia merasa sedikit gugup, namun dia juga tidak bisa menolaknya. Sehingga mau tak mau dia pun akhirnya mengangguk.
" Baiklah. " balasnya
" Jangan sampai lupa diri ! " tutur mail yang terdengar seperti memperingatkan Ino
" Ada apa pak ? " tanya Ino dengan mengernyitkan keningnya
" Makanan itu untuk keponakan pak denis. Cantik banget. Jadi jangan sampai kamu melakukan kesalahan " balasnya
" Baik, pak " jawab ino
" Yasudah, saya antar dulu makanannya " lanjutnya yang kemudian diikuti dengan gerakan tangannya yang mengambil alih nampan dari atas meja.
Tak menunggu lama, Ino segera pergi menuju tempat yang dimaksud oleh mail, lelaki yang juga sebagai manager restoran tersebut.
***
Ino tersenyum tipis
" Dia memang benar-benar cantik dan juga seksi " gumam Ino yang masih bersembunyi dari balik pintu.
Masih setia berdiri disana dengan masih menatap kearah gadis yang sedang melakukan aktivitasnya. Bahkan Ino beberapa kali menelan ludahnya sedikit berat ketika dia melihat pemandangan yang dapat membuatnya bergairah.
Setelah beberapa menit berlalu, Ino kembali teringat akan dirinya sekarang yang sedang bekerja di restoran tersebut. Perlahan tapi pasti Ino segera melangkah masuk kedalam taman tersebut. Pemandangan indah telah menyambutnya.
Masih mencoba untuk menahan diri agar tidak melakukan sesuatu hal yang berakibat buruk.
Matanya masih setia melihat sosok wanita yang berada didalam kolam renang dengan gerakan yang cukup indah. Bahkan gadis itu masih belum menyadari akan kedatangan seseorang yang juga sedang memperhatikan dirinya dengan lekat dan penuh minat.
Kini ino segera meletakkan nampan berisikan makanan tersebut diatas meja.
Sesaat kemudian, zeline menyudahi aksinya. Perutnya terasa melilit, kelaparan. Masih belum sadar jika saat ini seseorang sedang berdiri mematung ditempatnya dengan melihat jelas tubuhnya yang terekspos.
Kini saat zeline sudah berhasil naik dari dalam kolam. Kedua matanya melotot dengan mulutnya yang terbuka. Dia sungguh sangat terkejut dengan keberadaan sosok lelaki yang beberapa hari terakhir ini telah membuat hidupnya sial.
" Apa yang kamu lakukan disini, hah ?? " bentaknya.
" Aku hanya ingin mengantarkan makanan " balasnya dengan masih menatap lekat tubuh zeline
" Heh, apa yang kamu lihat ?? " bentak zeline lagi sembari menyilangkan kedua tangannya kedepan
" Dasar mesum.. Sudah sana pergi ! " ucap zeline dengan kesal
Ino yang hendak berbalik, seketika itu mengurungkan niatnya. Dia kembali menoleh kearah zeline setelah gadis itu memanggilnya.
" Berbalik dan jangan lihat ! " pinta Zeline dengan masih menahan rasa kesalnya
Ino hanya menurut saja dengan apa yang diminta oleh gadis itu. Kini lelaki itu telah membelakanginya.
" Ada apa lagi ? " tanya Ino malas
" Kamu tidak sedang hilang ingatan, kan ? Kamu masih punya hutang denganku " ucap zeline sembari meraih handuk kimononya dan segera memakainya.
" Iyah, aku tidak lupa " balas Ino pelan
" Lalu, mana ? Kamu bahkan tidak pernah menemui ku " ucap zeline dengan sengit
" Kau ini kejam sekali, lihatlah aku sedang bekerja. Papaku tidak memberikan uang jajan bulan ini. Aku akan mengembalikan ganti ruginya setelah aku gajian. " jelas ino
" Hah.. Kamu pasti kabur lagi kalau sudah gajian. Aku gak mau tahu, pokoknya kamu harus bayar sekarang " ucap zeline
" Heh.. " Seketika itu Ino segera berbalik. Kini kedua saling melemparkan pandangan tajam.
Ino yang awalnya merasa bersalah, kini setelah mendengar penuturan dari zeline, pada akhirnya dia pun ikut merasa kesal. Perlahan Ino melangkah mendekat.
" Kau ini tidak pengertian sekali. Dasar anak orang kaya yang sok. Kau kan bisa minta uang sama mama papa mu. Bersabarlah sebentar.! Aku pasti akan membayarnya, aku janji " ucap Ino yang kini telah tersulut emosinya
Karena Ino yang terus melangkah mendekat, hingga membuat keduanya saling berhadapan dengan jarak yang lumayan dekat.
Merasa dirinya terpojok, hingga membuat zeline mengulurkan tangannya untuk mendorong tubuh Ino kebelakang, namun tidak sampai membuatnya terjatuh.
" Kamu ini gimana, sih. Udah salah masih saja belagu. " ucap zeline dengan semakin meradang
" Hei.. kamu mau apa ? " lanjutnya lagi setelah melihat sosok Ino yang terus melangkah, bahkan zeline pun juga ikut melangkah mundur seiring dengan langkah kaki Ino yang terus maju kedepan.
Ino tersenyum tipis. Sebenarnya dia sendiri pun juga bingung dengan apa yang telah dia lakukan.
" Heh.. Kamu ini kenapa ? " ucap zeline lagi yang kini merasa panik.
Merasa dirinya terpojok, akhirnya zeline kembali mendorong tubuh Ino sekali lagi. Namun, sayang sekali jika kali ini dorongan zeline yang terlalu kuat. Hingga membuat tubuh Ino terhuyung kebelakang.
Dengan gerakan refleks, Ino pun menyahut tangan zeline setelah tadi dia mendorongnya.
Bbbbbrrrrrrkkkkkkkkk
Kini keduanya telah terjatuh di pinggir kolam dengan tubuh zeline yang berada diatas tubuh Ino.
***
" Astaga kak, sudahlah ! Kakak tidak perlu khawatir, zeline anak yang pintar. Dia pasti masih bisa mengejar pelajarannya yang tertinggal selama libur. " tutur Denis
" Hemm.. Betul sekali, Denis saja yang baru beberapa hari mengenal putri kita bisa tahu. Lalu kenapa kamu masih saja mengkhawatirkan dia " sahut Ammar
Nia kembali menghela nafasnya.
" Dia itu anak gadis, mas. Aku sungguh pusing melihat tingkahnya yang tidak pernah berhenti untuk membuat ulah. Kalau khal dan keen, aku masih bisa memaklumi, tapi kalau zeline " ucap Nia sembari menggelengkan kepalanya
" Aku tidak ingin putriku dipandang rendah oleh orang lain " lanjutnya.
Kini kedua lelaki berbeda usia itu hanya mengangguk kecil sembari tersenyum tipis.
" Yasudah, mas. Aku susul zeline dulu, yah " ucap Nia dengan diikuti oleh gerakan tubuhnya yang kini telah beranjak berdiri.
" Iyah, katakan padanya kita harus segera berangkat " ucap ammar yang hanya diangguki kepala oleh istrinya
Kini Nia segera melangkah pergi meninggalkan mejanya menuju kearah taman belakang. Wanita paruh baya itu berjalan dengan begitu anggun. Tidak jarang para karyawan dari restoran tersebut mencuri pandang kearahnya.
Sesaat kemudian, Nia tampak mengernyitkan keningnya dengan langkahnya yang semakin pelan. Memang sedari tadi mereka terlalu asyik mengobrol hingga tidak memperhatikan pemandangan yang ada di kolam renang.
Ada apa ? Apa yang sedang mereka lihat ?
Nia merasa ada sesuatu hal yang mengganjal. Kemudian dengan cepat dia melangkah menuju pintu tersebut yang saat ini terdapat dua orang yang sedang berdiri mengendap-endap disana.
" Hei, apa yang sedang kalian lihat ? " tanya Nia yang saat ini berada dibelakang mereka
Dengan panik, mail dan Seli segera menoleh kebelakang. Mendapati sosok wanita yang tidak lain adalah kakak dari owner tempat mereka bekerja, keduanya hanya tersenyum kikuk sembari mata mereka mengarah kearah taman.
" Ada apa ? " tanya Nia lagi sembari melangkah masuk kedalam setelah keduanya sedikit bergeser.
Kedua mata Nia membulat sempurna, bahkan mulutnya pun tampak menganga.
" ZELINNNEEEEE " teriak nia
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
💥ChaRak4💥😉
wajar sih Nia protektif ke zeline..dia GK mau muda lalu dia yg bruk trulang kmbali kr zeline
2021-03-08
0
Widi Nuhgraeni
pasti dibawa pulang ke Malaysia zeline
2020-09-15
0
Tri
kepergok dech pasti dimarahi tuch zeline 😅😅😅
2020-09-11
0