Suara hentakan dari sol sepatu dengan lantai keramik menggema di penjuru koridor rumah sakit. Zeline berjalan cepat menuju dimana kamar rawat inap mamanya berada.
Setelah beberapa jam melakukan perjalanan menggunakan pesawat, tepat pukul 9 malam zeline telah sampai didepan kamar rawat inap mamanya. Tanpa ragu zeline segera membuka pintunya.
Ceklek
Zeline masuk kedalam sebuah ruangan yang tadi telah diberitahukan oleh khal. Seketika itu raut wajahnya berubah menjadi sedih.
Sosok wanita cantik yang menjadi idolanya telah lemas berbaring diatas brankar pasien. Zeline melangkah perlahan sembari air matanya telah meleleh.
" Mama.. " panggilnya lirih.
Nia yang memang baru saja memejamkan matanya, sontak membuat kedua matanya kembali terjaga.
Wanita paruh baya itu kini menolehkan kepalanya kearah samping. Matanya membulat sempurna ketika maniknya menangkap sosok gadis cantik kesayangannya telah berdiri tepat didepannya.
" Astaghfirullah.. Zeline. Bagaimana bisa kamu ada disini, nak ? Siapa yang memberitahumu? " ucap Nia dengan keadaan terkejut.
Seketika itu, dia bangkit dari posisinya. Zeline membantu mamanya yang saat ini mulai bangun dari tidurnya. Nia bersandar pada pinggiran ranjang dengan masih menatap kearah putrinya dengan tatapan bingung.
" Hiks.. Hiks.. Hiks.. Kenapa papa gak ngabarin zeline kalau mama sedang sakit. " ucap zeline yang saat ini telah duduk di tepi ranjang
" Sini peluk mama ! " Ucap Nia lirih
Tanpa penolakan zeline segera memeluk tubuh rentan wanita paruh baya itu yang masih terlihat cantik. Memeluknya dengan erat sambil terus terisak.
" Ngapain nangis ? Orang mama cuman keserempet motor aja. " ucap Nia sembari mengelus rambut punggung putrinya
Tak berselang lama Nia dan zeline mulai meleraikan pelukannya. Nia mengusap pipi zeline dengan lembut.
" Siapa yang kabarin kamu ? Khal ? " tanya Nia
Zeline mengngguk kecil.
" Papa kamu gak tahu dong, kalau kamu datang kemari ? Bisa marah besar kalau tahu kamu pergi sendiri naik pesawat, zeline. " ucap nia
" Trus gimana lagi, ma ? Orang zeline panik. Khal telepon siang-siang heboh banget. Aku yang baru bangun tidur jadi syok, ma. Sampe aku datengin om Denis buat minta ijin cuti segala. " jelas zeline
" Zeline buru-buru pesen tiket pesawat buat datang secepatnya kemari. Khawatir jika terjadi sesuatu hal sama mama. Zeline takut, takut jika mama sakit parah dan akan tinggalin zeline. " lanjutnya
" Astaghfirullah haladzim.. kamu ini ngomongin apa sih. Orang cuma keserempet motor. Sudah.. Sudah.. Kenapa jadi Cengeng gini, sih ? " ucap Nia yang berniat menggoda putrinya itu.
Nia kembali memeluk tubuh putrinya sekilas kemudian memberikan ciuman kedua pipinya.
Nia tersenyum lembut sembari menggeleng memperhatikan wajah putrinya dengan lekat. Tidak bisa dipungkiri jika ketiga anaknya itu sungguh sangat jahil dan juga bandel.
Nia baru memahami jika cerita mami Tere dan papi Reno dulu yang sering mengeluh ketika mendidik suaminya, kini dia sendiri pun juga mengalaminya.
Bahkan ammar pun sering kali di tegur oleh wali kelas khal dan keen karena mereka berdua sering membuat onar. Namun, Ammar dan Nia selalu kompak dalam mendidik ketiga anaknya. Kasih sayangnya tidak pernah luntur untuk ketiga buah cinta mereka.
Hingga mereka begitu saling menyayangi satu sama lain. Namun, kejahilannya tetap tidak bisa dihilangkan.
" Gimana ceritanya mama sampai keserempet motor ? " tanya zeline
" Mama mau ke rumah Bu Alma. Arisan ibu-ibu kayak biasanya. Pikir mama kan Deket, jadi mama jalan kaki. Eh.. Pas mau nyebrang taunya ada motor lewat kenceng banget. Mama yang udah nyebrang jalan gak bisa menghindar lagi. " jelas nia
" Ehmm.. Gitu ceritanya. " balas zeline
" Yasudah, biar mama telepon papa kamu dulu. " lanjutnya sembari meraih ponselnya diatas nakas.
" Emangnya papa kemana, ma ? " Tanya zeline
" Papa lagi ke kantin beli kopi. " balas Nia cepat
Kini wanita paruh baya itu segera menghubungi suaminya.
Zeline menatap mamanya dalam diam. Memperhatikan sosok wanita yang sedang berbicara dengan papanya itu dengan perasaan kacau. Hati kecilnya sungguh tidak rela jika sesuatu hal terjadi pada wanita itu. Maniknya masih menatap lekat kearah mamanya. Ada perasaan lega, namun juga resah.
Usia mama dan papa sudah lebih dari 50 tahun. Aku sungguh tidak akan sanggup jika harus kehilangan mereka.
Zeline mengusap ujung matanya yang tampak kembali berair. Hatinya begitu sedih Ket pikirannya yang telah melayang jauh.
" Kamu kenapa lagi ? " tanya Nia yang membuat zeline menjingkat kaget
Gadis itu menggeleng cepat kemudian kembali memeluk tubuh mamanya sekali lagi.
Aku belum siap jika harus kehilangan salah satu dari mereka.
***
Jakarta 19.10
" Ceritanya gimana, no.? " ucap Gery
Ino masih fokus pada permainannya tanpa menghiraukan pertanyaan Gery. Mereka saat ini sedang berada disebuah bar yang terdapat disalah satu bar yang ada dijakarta.
" Gue tanya gak di jawab. " gerutu Gery
Erick hanya menggeleng sembari tertawa kecil melihat mereka.
" Yah pokoknya dia nabrak cewek dan ponselnya rusak. " sahut erick
Ino dan kedua temannya sudah sangat sering datang kesana untuk menghilangkan penat dari urusan pribadinya. Bahkan tak jarang mereka bertiga pulang hingga larut malam.
" Wwooooohhhh " ucap Ino kegirangan karena berhasil menang
" Sial.. Kalah lagi. "
" Hhhaaahhhh.. Kalah deh. "
Gerutu kedua teman Ino yang hanya ditanggapi oleh gelak tawa.
" Eh... Udahan yah. Gue besok mau anter arina nih. " ucap Gery tiba-tiba
" Siapa lo bilang ? Arina ? " tanya Erick dengan wajah terkejut
" Hemmmm " Gery berdehem pelan
" Kalian masih pacaran ? gue kira udah putus. Ahh.. Gak jadi PDKT deh. " ucap Erick dengan lemas
Kini mereka bertiga sudah mengakhiri permainannya. Ketiganya telah terduduk diatas sofa yang sejak tadi menjadi tempat mereka nongkrong.
Karena memang posisi duduk Ino yang bersebelahan dengan Erick, ino segera merangkul bahunya.
" Emank Lo mau cewek bekas Gery. ? " Perkataan ino membuat Gery tertawa terbahak.
" Sial " umpat Erick
" Kalo mau, ambil aja deh. Aku masih ada nisa ." ucap Gery sembari menahan tawanya
" Emang Lo kira barang apa ? " jawab Erick dengan kesal.
Ino hanya menggeleng pelan menanggapinya. Tak segan dia meneguk cairan berwarna coklat yang ada didepannya itu dala sekali teguk.
Jika berurusan dengan wanita memang Gery lah ahlinya. Tidak ada wanita yang bisa menghindari pesona Gery dan Erick selalu kesal ketika Gery selalu mendahului wanita yang dia inginkan. Berbeda halnya dengan Ino yang tidak pernah terusik oleh masalah wanita.
Mereka bertiga adalah sahabat sejak dimasa SMA, hingga tak bisa dipungkiri kedekatan mereka walaupun seringkali terjadi pertengkaran kecil.
" Eh sob, gue balik dulu yah. " ucap Ino tiba-tiba
" Apaan ? Masih sore juga. " jawab Erick dengan kesal
" Ah.. ela.. Gampar aja lah sih farel kalo bilang lo kesini. " sahut Gery
Ino menggeleng pelan.
" Gue Uda janji sama mama gak bakal pulang malam lagi. "
" Yahhh.. Kayak anak perawan aja. " umpat Gery dengan tertawa mengejek
" Sial.. Emang Lo gak perjaka. " jawabnya
" Oke byeeee " lanjutnya dengan tubuhnya yang kini sudah beranjak.
Ino segera melangkah pergi dari bar tersebut. Dia sudah berjanji dan janji harus ditepati. Itulah prinsipnya.
Kini hanya tinggal Gery dan erick yang masih santai dan terus berbincang. Mereka setiap hari selalu seperti itu hingga terkadang langit malam semakin pekat.
" Eh.. Gue kasihan lihat ini. " ucap Erick tiba-tiba
" Ah.. Dia sendiri sih yang terus belain itu si farel. " balas gery
Erick mengangguk setuju.
" Heran deh.. Kenapa dia bisa baik gitu yah sama si kutu kupret ? Padahal Lo tahu sendiri jika dia suka kasar sama temen kita yang belagu. " ucap Erick
Gery hanya mengerdikkan bahunya.
" Dia memang aneh. Kalo sama keluarganya dia berubah jadi kucing manis. " ucap Gery yang kini membuat keduanya tertawa terbahak. Merasa lucu sendiri mendengar perkataan Gery.
" Balik juga yuk.. Gak seru gak ada Ino. " ucap Erick
Setelah Gery mengangguk kecil, kini keduanya mulai beranjak dari duduknya. Keduanya kini telah melangkah pergi dan keluar dari bar tersebut.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Sri Kusmini
gimana kabarnya Khai anaknya Nia sama adri
2021-03-26
1
Widi Nuhgraeni
apa Ino bukan anak kandung Thor???
2020-09-15
1
Tri
dan farel afik kandung ino apa cm adik tiri thoor?? kok dibelain sampai segitungnya sm ino
2020-09-11
0