Episode 14

Sore harinya.

Beberapa orang tampak mulai beranjak untuk pulang dari kediaman keluarga Ammar. Baru saja beberapa mobil mewah telah melaju meninggalkan halaman rumah mewah tersebut.

Zeline kini telah melangkah pergi menaiki anak tangga, berniat ingin masuk kedalam kamarnya dan berendam air hangat untuk menenangkan perasaannya.

" Rasanya badanku capek semua " gumamnya sendiri setelah dirinya telah masuk kedalam kamarnya

Tak ingin menunggu lama zeline segera masuk kedalam kamar mandi. Setelah itu dia segera menanggalkan gaun pengantinnya.

" Aaahhhh " gumam zeline ketika dirinya telah masuk kedalam bathtub. Menceburkan seluruh bagian tubuhnya didalam sana hingga hanya menampakkan kepalanya saja.

***

Dilantai bawah terlihat masih ramai oleh kumpulan remaja yang tidak lain adalah kedua anak kembar Nia bersama dengan Mila dan Mita, keduanya adalah anak dari Nayla. Mereka berempat masih setia mengobrol dengan Ino.

Walaupun lelaki itu sungguh merasa sangat capek, namun dia berusaha untuk tetap tersenyum meladeni adik-adik zeline. Bahkan senyuman yang dia layangkan pada mereka tampak tulus dan tidak dibuat-buat.

Tidak bisa dipungkiri, jika mereka semua begitu sangat menyenangkan. Bahkan dia sempat merasa iri dengan keadaan keluarga zeline yang tampak begitu harmonis dari keluarganya.

" Kak, bagaimana bisa sih Kakak itu suka sama tu princess manja ? " tanya khal pada Ino. Namun Ino hanya tersenyum tanpa berkomentar.

" Eh, ngomong apaan sih, kamu. Kalau mama denger aku gak ikutan yah " sahut keen sembari menepuk pundak kakak kembarnya

Sontak hal itu membuat yang lain terkekeh kecil.

" Emangnya kak zeline manja, yah. Ku lihat sih, gak tu. " ucap Mila menanggapinya

" Ah, kamu aja gak tau. Dikit-dikit bilangin papa, jam tangan rusak ngadu papa, ponsel rusak ngadu papa. Bulan kemarin aja nangis ke papa minta ponsel baru. " ucap khal

Ino pun menjadi penasaran dengan cerita adik iparnya itu. Namun, dia sama sekali tidak berniat untuk menanggapinya.

" Trus dibeliin gak sama paman " tanya Mita penasaran

Keen menggeleng cepat sambil tertawa.

" Gak " jawab khal sembari ikut tertawa

" Heh ? Katanya princess manja. Apanya yang manja, dasar kalian berdua ini. " ucap Mila

" Yah, Iyah lah.. Kan suka banget ngadu. Kita jadi sasarannya. Yah gak keen ? " ucap khal

" Gak jelas kamu, kak khal " ucap Mita sembari mencembikkan bibirnya

" Khal.. keen.. Jangan gangguin mas Ino, sayang. ! Biar dia makan dulu. Nanti malam saja ngobrolnya " tutur Nia yang tidak sengaja melihat sosok menantunya sedang dikerumuni oleh kawanan para pemuda pemudi.

Nia yang hendak mengambil makanan untuk suaminya, kini semakin melangkah mendekati para kerumunan tersebut.

" Kalian semua sudah makan ? " tanya Nia

" Sudah, ma.. "

" Sudah, bibi "

Jawab mereka bersahutan. Kemudian Nia mengangguk.

" Kalian ini gak capek apa ? Dari tadi ngobrol terus. " tutur Nia lagi

" Gak papa, ma. Ino seneng dengerin khal dan keen cerita " sahut Ino

Sontak hal itu membuat Nia terkekeh.

" Pasti yang diceritain juga seputar kakaknya " jawab Nia

Kini semuanya merasa terkejut.

" Kok, bibi bisa tau kalau mereka berdua sedang bercerita tentang kak zeline ? " Tanya Mila

" Yah mesti tau. Orang mereka berdua kan mengidolakan sosok kakaknya itu. Tanya saja " jelas Nia

" Kemarin saja mereka nangis Bombay karena kakaknya mau nikah. Gak ada yang digodain, katanya. " lanjutnya

" Astaga.. Mama.. " ucap keen

" Ah.. Mama gak asyik " ucap khal

" Ayo keen pergi aja ! Mama bikin malu " ucap khal yang membuat semuanya terkekeh.

Keduanya kini sudah beranjak dari duduknya. Mereka berdua benar-benar telah pergi dari ruang tamu. Meninggalkan beberapa orang yang masih berada disana.

" Bibi, emang bener yah. Mereka mengidolakan kak zeline ? " tanya mila

Nia pun kini yang sudah mengambil makanan dan hendak pergi, sejenak menatap kearah Mila.

" Hem.. Mereka tu sayang banget sama kakaknya. Biarpun suka godain kakaknya sampe bikin nangis. Tapi kalau sudah yah akur lagi. Zeline buat mereka adalah princess " jelas Nia

" Kok bisa gitu, bibi " tanya Mita yang merasa penasaran

" Yah, karena sejak dulu zeline selalu menjaga mereka. Ketika mereka masih kecil. Mereka suka sekali bermain bersama dan zeline suka jadi princess. Mereka berdua yang jadi pengawalnya. Yah.. Mungkin sampai sekarang mereka masih terbawa oleh kenangan masa kecil " jelas Nia lagi

Ino sejenak menghentikan aktivitas makannya. Kini dia kembali teringat akan memorinya masa kecil.

Benarkah dia gadis itu ?

" Yasudah, kalian balik ke kamar gih. Kak Ino sebentar lagi juga mau balik ke kamar " tutur Nia pada kedua anak gadis tersebut

" Yah.. Bibi.. Kita masih mau ngobrol sama cowok ganteng " ucap Mila yang membuat Ino dan Nia terkekeh

" Kalian ini, yah.. Sudah, ayo balik ! " tutur Nia lagi.

" Baiklah.. " ucap Mila dan mita dengan lemas

Kini keduanya mulai beranjak dari duduknya. Tak menunggu lagi, mereka segera melangkah pergi menuju kamar yang sudah disiapkan.

" Yasudah, mama tinggal dulu yah " ucap nia

" Iyah, ma " balas Ino sembari melemparkan senyuman.

Ino masih menatap lekat kearah wanita paruh baya tersebut yang terlihat masih sangat cantik itu dengan tatapan sendu.

" Sebenarnya, siapa mama Nia buat papa ? Kenapa papa sedari tadi menatap mama Nia dengan lekat-lekat. ? Bahkan Tante Dila kemarin terlihat begitu terkejut ketika mendengar nama mama Nia ? Aku harus mencari tahu " gumam Ino

***

Disisi lain di tempat lain pula.

Terdengar suara gaduh di dalam kamar. Suara Teriakkan saling bersahutan antara lelaki dan perempuan. Bahkan mereka tak menghiraukan sosok pemuda yang terus berdiri didepan pintu yang tertutup itu dengan hati yang telah hancur.

" Katakan saja, mas ! Kita sudah menjalin hubungan pernikahan selama 17 tahun. Apa masih tidak ada cinta untukku ? Apa wanita itu masih terus ada didalam hatimu ? " ucap Nina. Istri dari Adrian.

" Apa yang kamu katakan, nina. ? Aku menikahimu karena aku ingin membantumu. Lalu kenapa kamu mempertanyakan masalah cintaku ? " balas Adri juga tak kalah sengit

" Mas, kamu jahat. Lalu bagaimana kamu bisa menghamili aku jika kamu tidak mencintaiku, mas. Lalu kenapa kamu mengharapkan aku untuk hamil waktu itu ? " ucap nina dengan menangis pilu

Adrian mengusap wajahnya kasar. Entah kenapa, pertemuannya dengan sang mantan istrinya telah membuatnya kembali dibutakan oleh rasa cinta dimasa lalu.

" Jika kamu hanya ingin membantuku untuk keluar dari kehidupanku yang sulit waktu itu, kamu tidak perlu menikahi aku hingga menginginkan kehadiran seorang anak, mas. Aku sungguh tidak bisa percaya, jika kenangan masa lalumu telah membuatmu melupakan posisimu sebagai suamiku " ucap nina lagi dengan terus terisak

" Kamu bilang, kamu akan berusaha untuk melupakan cintamu. Menjalin hubungan baru bersamaku. Tapi, nyatanya semua itu hanya omongan belaka. Bahkan kamu masih saja tega berlaku kasar pada Ino hanya karena dulu dia tidak pernah menginginkanmu sebagai papanya. "

Adrian kini telah menatap nanar kearah istrinya. Sekali lagi dia telah terhasut oleh bisikan setan. Dia sudah berjanji untuk berusaha mencintai wanita itu yang dulu datang untuk menghapus luka dihatinya.

Walaupun nina hanya seorang pelayan bar yang tidak sengaja ditolong olehnya, namun Adri bisa merasakan jika cinta wanita itu tulus padanya.

Entah mungkin dia masih mendamba akan sosok mantan istrinya melalui kelembutan nina atau memang sebenarnya dia telah membuka hatinya untuk wanita itu. Yang pasti saat ini dia tidak menginginkan perpisahan.

Adri melangkah mendekati istrinya itu yang saat ini sedang menangis pilu. Wanita cantik berparas lembut itu tampak begitu kacau dengan wajahnya yang telah basah.

" Maafkan aku..Maafkan aku.. " ucap Adri sembari merengkuh tubuh istrinya yang menangis pilu

" Tolong maafkan aku ! Aku sungguh tidak bisa menahan perasaanku padanya. Maafkan aku. Kumohon maafkan aku, Nina ! "ucap Adri yang terus mengucapkan permintaan maaf

" Jika kamu sudah tidak menginginkan aku, sebaiknya aku pergi saja, mas " ucap Nina dengan lembut

Adrian semakin mengeratkan pelukannya. Menggeleng cepat merasa tidak rela.

" Tidak, jangan pergi ! Tolong maafkan aku ! Aku berjanji akan melupakan dia demi keluarga kita. Berikan aku sekali lagi kesempatan untuk membuktikannya, Nina " ucap Adri

" Kumohon, maafkan aku ! " lanjutnya

" Berjanjilah dari hati, mas. Aku tidak ingin kamu mengacuhkan ku lagi seperti kemarin "

Adri mengangguk tegas.

" Iyah.. Aku berjanji. Tolong maafkan mas, Nina. Aku tidak ingin merasakan perpisahan dengan orang yang ku cintai untuk kesekian kalinya " ucapnya dengan tegas.

" Mas " panggil Nina pelan

" Hemm "

" Tidak bisakah kamu memaafkan ino ? " tanya Nina.

Sejenak Adri meleraikan pelukannya. Menatap kearah Nina dengan tatapan bingung.

" Aku tahu, kamu masih merasa kesal akan ucapan Ino dulu. Dia masih terlalu kecil waktu itu. Bahkan dia masih belum bisa memahami apa yang telah dia katakan " jelas Nina

Kini wajah Adri tampak mengeras.

" Perlakuan ku padanya, itu sesuai dengan apa yang telah dia lakukan, Nina. "

" Sudahlah, sebaiknya kita tidur. Aku tidak ingin membahasnya " lanjutnya sembari menggiring istrinya menuju ranjang.

Aku tahu jika kamu masih marah akan perkataan Ino dulu mas. Bahkan waktu itu Ino baru berusia 5 tahun, tidak sepantasnya kamu masih memendam amarahmu, mas.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Wica Carolina

Wica Carolina

dia yg udah tua aja omongannya gk bisa dipegang, kok malah masukin hati omongan anak kecil ???? kebodohan yg membagongkan 😏😏😏😏

2021-10-25

0

Diana Lestari Purba Dasuha

Diana Lestari Purba Dasuha

semoga ini dpt kasih sayang dr papa mertuanya Krn iya TDK dpt kash sayank dr papa adrinya
emg kalo sifat buruk susah utk d rubahh

2021-04-28

0

Yen Margaret Purba

Yen Margaret Purba

adri ga belajar dari kegagalan yah, dia ga tau Ino punya hati yg luas buat semua kehidupan nya...
dari papa ammar aja lah ino mnta kasih sayang

2021-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Episode. 1
2 Episode. 2
3 Episode. 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Promosi bersar-besaran
129 Cerita si Kembar
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Episode. 1
2
Episode. 2
3
Episode. 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Promosi bersar-besaran
129
Cerita si Kembar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!