Beberapa hari telah berlalu.
Ino dan zeline telah kembali masuk kuliah semenjak dua hari yang lalu. Kini mereka berdua kembali mengambil cuti selama dua hari.
Rumah Ammar yang berada di Jakarta tampak dipenuhi oleh kerabat dekat Nia dan juga Keluarga dekat dari mempelai pria.
Dari beberapa diantaranya ada yang masih belum bisa percaya jika kini Nia dan Adri akan kembali menjalin hubungan setelah sekian lama berpisah. Namun, bukan menjalin kisah cinta layaknya dulu, melainkan menjalin hubungan sebagai besan.
Tante sela dan Nayla tampak memasang wajah datar. Pasalnya mereka berdua sejak awal Nia memberikan kabar pernikahan putrinya sudah tidak setuju. Namun, apa mau dikata jika alasannya zeline menikah karena sesuatu hal telah terjadi.
" Astaga sayang, kamu cantik sekali " ucap Nia sembari tersenyum lebar
" Aku masih tidak percaya jika kamu tetap akan menikahkan mereka, Nia " ucap Nayla
" Hemm.. Tante juga masih belum bisa percaya dengan pikiran kalian berdua " sahut Tante sela
Zeline menatap ketiga perempuan yang ada dibelakangnya itu melalui pantulan cermin. Hatinya saat ini sedang bersedih. Berharap jika mamanya akan termakan omongan Tante dan bibinya agar dia tidak jadi menikah.
Nia sejenak menghela nafasnya.
" Tante, nay. Aku tidak punya pilihan lain. Kalian sudah tahu kan kenapa kami tetap akan menikahkan mereka " jelas Nia
Zeline yang mendengar penuturan dari mamanya itu, seketika menghela nafas berat.
Sudah tidak ada harapan lagi. Mama tetap akan menikahkan aku dengan cowok sok itu. Astaga.. Bagaimana hidupku setelah ini ??..
Gumam zeline dalam hati sembari menatap wajahnya yang sudah terpoles makeup tipis. Dia sungguh tidak ingin berpenampilan cantik didepan sosok cowok yang akan menjadi suaminya sebentar lagi. Walaupun begitu, zeline masih terlihat begitu cantik dengan kesan natural.
***
" Kamu, sudah siap sayang " ucap seseorang yang baru saja masuk kedalam kamar Ino
Ino menatap mamanya dengan raut wajah murung. Bukan murung karena memikirkan pernikahannya, namun dia memikirkan sosok wanita itu. Pasalnya semenjak pertemuan keluarga kemarin hubungan antara papanya dan mamanya telah kembali merenggang.
Hal itu telah berhasil membuat Ino menjadi sedih setelah sekian lama kesedihannya telah memudar.
Ada terbesit rasa penasaran yang hinggap dihati dan pikirannya, namun Ino berusaha untuk tetap tenang didepan kedua orangtuanya.
" Sudah, ma. " jawab Ino setelah sekian detik melamun.
Mereka berdua saling melemparkan senyuman. Tak lama kemudian Ino segera menghampiri mamanya dan mereka berdua segera turun kebawah untuk segera berangkat kerumah calon mempelai wanita.
***
Kembali lagi di kamar zeline.
Ketiga wanita dewasa masih tampak beradu argumennya. Namun, sesaat kemudian terdengar suara pintu yang terbuka.
Ceklek
Sosok gadis cantik yang juga tak kalah cantik dari zeline telah berdiri diambang pintu. Ketika wanita dewasa itu tampak mengalihkan pandangannya kearah pintu.
" Mama, Tante, bibi. Pengantin prianya sudah datang " ucap Mila yang baru saja datang
Kali ini, zeline pun ikut memutar lehernya sedikit sehingga dapat melihat sosok saudaranya itu yang baru saja memberikan kabar.
" Baiklah, ayo sayang kita turun kebawah " ajak Nia pada putrinya
Zeline hanya memasang wajah datar. Dia sungguh tidak menginginkan pernikahannya. Namun, dia juga tidak berkuasa untuk menolaknya.
Tante sela dan Nayla sudah lebih dulu keluar dari kamar zeline. Setelahnya zeline pun tampak beranjak dari duduknya. Perlahan Nia dan zeline pun melangkah keluar dari sana menuju lantai bawah yang sudah siap dengan dekorasi untuk melangsungkan pernikahan pemuda pemudi itu.
Nia menjadi sedih ketika maniknya yang terus menangkap sosok putrinya terlihat murung. Sejak beberapa hari belakangan ini, zeline terlihat tak bersemangat seperti biasanya. Bahkan, kehadiran sosok adik kembarnya pun tak bisa membuatnya kembali menjadi zeline yang seperti biasanya.
" Sayang, mama selalu berdoa agar kamu selalu bahagia. Semoga Ino menjadi suami yang baik dan bisa menerima kamu apa adanya " tutur Nia dengan lirih
Hatinya masih belum rela untuk melepaskan putri kesayangannya itu. Namun, semuanya harus terjadi dan berjalan sesuai dengan kesepakatan bersama tempo hari.
" Iyah, ma. Terimakasih " balas zeline lirih.
Walaupun dirinya sedang berusaha keras untuk tidak menangis di depan semua orang, zeline masih menampilkan senyuman yang terlihat manis diwajahnya.
" Astaga, sayang kamu cantik sekali " ucap ammar yang kini telah menyambut kedatangan putri dan istrinya. Sosok kedua wanita yang sangat berharga didalam hidupnya.
Ammar ikut menggiring zeline untuk duduk di samping Ino yang saat ini sudah siap untuk mengucapkan ijab kabul.
Tangan besar Ammar menepuk pundak Ino dengan keras.
" Papa harap, kamu bisa membahagiakan putri papa satu-satunya. Jika suatu saat nanti kamu sudah tidak menginginkannya. Katakan saja, agar papa sendiri yang membawanya pulang " tutur ammar dengan lirih
" Papa.. " ucap zeline yang mendengar pesan dari papanya itu. Lelehan air matanya telah mengalir tanpa diminta. Dia sungguh tersentuh mendengar penuturan dari papanya. Superheronya dan juga penyelamat hidupnya.
Sekilas Ino menatap kearah zeline, calon istrinya yang telah menggetarkan hatinya sejak pertama kali bertemu. Kemudian dia kembali menatap kearah Ammar yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya itu dengan raut wajah tegang.
Tak lama kemudian Ino tampak mengangguk kecil.
" Saya akan berusaha untuk selalu membuat zeline bahagia, pa. Ino tidak pernah berfikir untuk mengembalikan zeline apapun yang akan terjadi nanti " ucap Ino dengan mantap
Kini kedua mempelai tampak saling menatap. Mereka saling melemparkan pandangan yang berbeda. Ada getaran didalam hati keduanya yang membuat mereka menjadi salah tingkah.
" Baik, apa bisa kita mulai ijab kabulnya " sahut seorang penghulu yang sedari tadi telah menunggu mereka.
" Baik, silahkan dimulai pak "
***
SAH
SAH
SAH
Suara riuh para tamu dan saudara yang datang tampak menggema di penjuru ruangan.
Dengan kaku zeline meraih tangan Ino dan menciumnya. Ada rasa haru, senang dan juga sedih. Entah mengapa dia merasa sangat nyaman berada dekat seperti sekarang ini terhadap suaminya itu.
Setelahnya, Ino pun tanpa ragu mencium kening zeline. Sontak zeline pun tampak terkejut, bahkan matanya melotot sembari tangannya yang terulur di perut Ino.
" Aaaww " ucap Ino
" Ada apa ino ? " Tanya mama Ino
" Tidak ada apa-apa, ma. Ada semut nakal yang menggigit " jawab Ino yang membuat beberapa orang di dekatnya tersenyum lucu.
Kini mereka semua telah beranjak dari duduknya. Saling memeluk kedua mempelai yang baru saja telah sah menjadi pasangan suami istri.
Kini ino tampak digiring oleh vino dan juga farel agar sedikit menjauh dari keramaian. Ketiganya sedang sibuk berbincang tanpa menghiraukan keadaan disekitarnya.
Disisi lain zeline yang sedang duduk sendirian, seketika itu tersentak kecil mendapati sosok Mila yang tiba-tiba muncul. Duduk disampingnya dengan mendekatkan wajahnya ke arah daun telinga zeline.
" Suami kamu cakep banget zeline. Masih ada lagi gak buat aku " bisik Mila ketika sedang mengucap selamat
Seketika itu zeline merasakan sesuatu yang membuat hatinya merasa kesal.
" Ngaco, dia gak ada copy-annya " jawab zeline cepat
" Eh.. Kalian, sini. Makan dulu ! " panggil Nia pada kedua gadis itu
" Iyah, ma " jawab keduanya bersamaan.
Semoga saja pernikahanku berjalan lancar dengannya. Aku sungguh berharap apa yang telah dia ucapkan tadi memang benar dari hatinya.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
💥ChaRak4💥😉
moga bahagia zeline ma ino..ini kekny baik..kan bkan darah Adrian yg ngalir di tubuh ini..dan mila ma farel aja dahh atau di maira 😁😂biar dunian muter² dsana doang😂
2021-03-08
0
Nonik_Vie
semoga langgeng smpe oma opa
2020-10-10
0
Endah Siau
Samawa zeline dan ino 😍😍😍😍
2020-10-01
0