Ino tampak ragu-ragu meraih pintu kamar berwarna pink itu. Jantungnya berdegup kencang seiring dengan pikirannya yang melalang buana.
" Sudah kak, masuk aja ! Kak zeline pasti udah nungguin " ucap khal yang tiba-tiba muncul di sampingnya.
" Khal.. Cepet ambil ! " terdengar Teriakkan seseorang dari dalam kamar yang ada disamping kamar zeline. Ino bisa menebak jika suara teriakkan pria itu tidak lain adalah suara dari papa Ammar.
" Iyah, pa " balas khal.
" Jangan malu-malu, kak ! " ucap khal sembari menggerlingkan sebelah matanya. Bocah berumur 12 tahun itu berniat menggodanya. Kemudian khal segera berlari pergi menuju lantai bawah. Entah apa yang sedang diperintahkan oleh Ammar, namun bocah itu tampak terburu-buru sekali perginya.
Sekali lagi Ino menghela nafasnya. Merasa canggung dan juga bingung harus bagaimana nanti ketika dia berada didalam bersama dengan zeline.
Ino tersenyum tipis ketika ingatannya akan masa kecilnya terlintas.
" Mana mungkin mereka adalah orang yang sama " gumamnya sebelum akhirnya dia mendorong pintunya dengan kuat.
Ceklek
Pintu terbuka, Ino mengedarkan pandangannya. Menelisik setiap sudut ruangan yang bernuansa perempuan itu dengan tatapan bingung.
" Kenapa sepi sekali ? Kemana dia ? " gumam Ino sembari melangkah masuk.
Tidak lupa dia menutup dan juga mengunci kamar istrinya. Matanya masih setia menatap kearah setiap sudut kamar zeline. Berulang kali bibirnya melebarkan ketika maniknya menangkap potret remaja dan juga dua bocah laki-laki yang berpose berbagai macam gaya.
Kini langkahnya telah terhenti di samping tempat tidurnya. Sekilas Ino menatap kearah ranjang. Pikirannya sejenak berubah menjadi mesum. Namun tampak Ino segera menggelengkan kepalanya. Mencoba mengusir pikiran kotornya.
" Apa yang sedang aku pikirkan ? Dasar bodoh " gumamnya
Sejenak Ino menegang. Tak lama dia terduduk ditepi ranjang. Meraih sebuah foto yang berada di dalam figura berukuran kecil.
Ino tertegun melihat potret gadis kecil yang hingga detik ini senyumnya selalu dia rindukan.
Astaga.. Apa benar yang ku lihat ini ? Apa ini foto masa kecilnya zeline ?
Sesaat kemudian Ino kembali teringat akan sosok gadis tersebut yang saat ini telah menjadi istrinya.
" Dimana dia ? Bukannya tadi dia pamit jika ingin kembali ke kamarnya, lalu sekarang... "
" Astaga... "
Ino memekik ketika pikiran buruknya pada zeline melitas begitu saja. Dia berfikir jika zeline akan mengakhiri hidupnya.
Dengan cepat Ino segera menuju pintu kamar mandi.
tok tok tok
Ino berulang kali mengetuk pintu kamar mandi. Namun, masih tidak ada sahutan dari dalam sana. Pikiran buruknya menyelinap masuk hingga membuat Ino semakin merasakan kepanikan. Lelaki itu memberanikan diri untuk meraih knop pintunya
**
Sayup-sayup zeline membuka matanya dengan malas. Sejenak dia membuka matanya dengan masih tetap pada posisinya.
" Siapa sih ? Berisik banget " ucap zeline dengan kesal.
Dengan malas zeline mengajak tubuhnya untuk bangkit dari posisinya. Duduk sejenak sembari mengusap tubuhnya menggunakan air yang ada di dalam bathtub.
" Zeline.. Kamu didalam ? " Teriak Ino
Seketika itu zeline menolehkan kepalanya. Dia sungguh baru sadar jika saat ini dirinya sudah tidak sendirian lagi.
" Astaga, aku lupa jika aku sudah menikah dengan cowok itu " gumam zeline.
Dengan cepat dia segera beranjak berdiri. Baru saja melangkah ingin mengambil handuk di dalam laci, namun pandangannya beralih kearah pintu yang terbuka lebar.
Keduanya saling melototkan matanya. Bahkan Ino tampak kepayahan untuk menelan ludahnya sendiri.
Aaaaaaaaaaaaaaaaa
" Berbalik.. Keluar..! " bentak zeline sembari kedua tangannya mencoba untuk menutupi bagian tubuh atas dan bawahnya.
Ino masih mematung ditempatnya.
" KELUAR.. !!! " teriak zeline lagi dengan sangat kesal.
Ino yang masih dengan keadaan terkejut, segera membalikkan badannya.
" Maaf.. Maaf.. " ucap Ino dengan masih memasang wajah tegang. Bayangan tubuh polos zeline masih menari-nari dipelupuk matanya.
" Tutup pintunya " teriak zeline lagi
Dengan cepat Ino menutup pintunya namun masih dengan posisinya yang membelakangi zeline. Setelah pintunya tertutup, Ino segera bersandar di sisi pintu.
" Astaga... " Gumam Ino ketika merasakan sensasi nikmat.
" Hhhhuuuufftt... Sabar yah.. Belum waktunya " gumam Ino sembari mengelus lembut bagian bawahnya yang sudah tegang.
Beberapa menit berlalu. Ino masih berada di depan pintu kamar mandi dengan masih terus mengetuk pintunya. Sungguh badannya sudah terasa lengket. Dia pun juga ingin segera membersihkan dirinya, namun entah apa yang sedang dilakukan oleh zeline hingga dia begitu betah berada didalam sana.
" Zeline.. Keluar lah.. ! Aku juga ingin mandi " ucap Ino beberapa kali sembari menggedor
pintunya
Ceklek
Pintu terbuka hanya sedikit. Kemudian zeline melongokkan kepalanya dengan tubuhnya masih berada dibalik pintu.
" Ada apa ? Cepat keluar ! Aku juga ingin mandi " ucap Ino dengan tangannya yang hendak mendorong pintunya.
" Eh.. eh.. eh.. Sebentar. Aku gak bawa baju ganti " ucap zeline dengan menahan malu
Ino sejenak tertegun, namun sesaat kemudian dia mengangguk kecil.
" Baiklah ! Aku akan keluar. Cepatlah ganti baju ! Jika lebih dari 5 menit kami belum juga selesai, aku akan tetap masuk " ucap Ino yang diiringi dengan gerakan tubuhnya yang berbalik Kemudian melangkah pergi.
Huuuuuuuffttt...
Zeline menghembuskan nafas lega. Tak ingin berlama-lama, zeline segera mengambil piyama tidurnya dan segera memakai dengan cepat.
" Sial.. Awas saja dia berani ngerjain aku ! " gumam zeline yang baru saja memakai pakaiannya.
Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka. Sekilas zeline melirik kearah sosok suaminya yang saat ini telah melangkah masuk menuju kamar mandi. Tak lupa dia juga telah menyiapkan pakaian ganti.
Kini Zeline mendudukkan tubuhnya didepan meja rias, sejenak dia mematung. Menatap lekat wajahnya. Kejadian beberapa menit yang lalu tiba-tiba saja terlintas kembali dipikirannya.
" Astaga.. Dia sudah melihat aset berharga milikku.. Menyebalkan.. Menyebalkan.. " ucap zeline sembari menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya
" Hah.. Dia benar-benar telah melihatnya tadi " lanjutnya.
Zeline menundukkan kepalanya dengan bertumpu pada kedua tangannya. Berulang kali membenturkan kepalanya yang mengenai tangannya tersebut.
Sungguh saat ini dia merasa sangat malu sekali. Seakan tidak ingin lagi untuk bertatap muka dengan cowok itu.
Siapa yang sangka jika saat ini, Ino telah selesai dengan aktivitasnya. Cowok itu tampak terkekeh kecil melihat tingkah laku Zeline.
Zeline tersentak kecil mendengar kekehan pelan seseorang. Dengan cepat dia memutar lehernya, sehingga kini dia dapat melihat sosok suaminya yang sedang duduk diatas ranjang sembari bersandar pada headboard.
" Sedang apa ? Kenapa tertawa, hah ? " bentak zeline yang membuat Ino semakin terkekeh.
" Apa lagi. ? Aku sedang duduk santai sambil membayangkan sesuatu " ucap Ino sambil tersenyum lebar
Seketika itu zeline melototkan matanya. Sejurus kemudian, tampak zeline menyahut sesuatu yang ada di atas meja rias miliknya dan tak ragu melemparkannya kearah Ino.
PLEEETAAAAAKKKKKKK
Setelahnya zeline semakin melebarkan matanya sembari menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
🦁 R14n@
aset yg mana tuh dilihat ino??😀😀😀🤭🤭
2021-01-17
0
Tri
aset berharga dilihat suami?? sah sah aja kalee
2020-09-11
0
ayu Purnama
wah benjol tuh s Ino🤣🤣
2020-09-05
0