Episode 11

Suasana di dalam ruangan kerja denis tampak begitu menegangkan. Ammar yang tadinya biasa saja kini pun tampak ikut menjadi kesal setelah melihat video akan kelakuan putrinya terhadap lelaki itu. Merasa malu dan juga kesal disaat yang bersamaan.

Mail sudah kembali bekerja, namun ponselnya masih berada di dalam sana sebagai bukti kelakuan kedua remaja tersebut.

Mereka semua masih menunggu kedatangan dari kedua orang tua Ino sejak beberapa menit yang lalu. Sedangkan Denis masih memberikan meeting dadakan mengenai kejadian yang baru saja terjadi yang telah menggemparkan keadaan di dalam restoran.

Zeline masih terus terisak dalam diamnya. Kini dia dan juga Ino telah duduk di depan Ammar dan Nia. Berulang kali gadis itu mengusap lelehan air matanya yang membasahi pipi.

Ino pun merasa tak tega. Namun dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Menatap kearah Ammar dan Nia yang juga sedang menatapnya dengan tatapan garang membuat nyalinya menciut.

" Mas, aku sungguh tidak tahu harus bagaimana ? Apa mungkin menikahkan mereka adalah jalan yang terbaik ? " tanya nia

" Hemmm... Kurasa begitu, sayang. Bisa saja salah satu dari mereka yang merekam kejadian tadi menyebarkan videonya ke media sosial. Itu akan sangat berbahaya untuk mereka " jelas ammar

Keduanya saling berbicara namun dengan suara yang sangat pelan dan mungkin hanya mereka berdua saja yang dapat mendengarnya.

" Sebenarnya, aku tidak ingin menikahkan zeline diusianya yang masih muda. Tapi melihat tingkahnya yang seperti itu, aku tidak ingin mengambil resiko. Sudah banyak anak gadis hamil diluar nikah. Dan aku tidak ingin itu terjadi pada putriku " lanjut Ammar.

" Tapi, bagaimana dengan keluarga pemuda itu, mas. ? Apa mereka setuju ? Bagaimana jika mereka menolak, atau pemuda itu sudah dijodohkan ? " tanya Nia

" Entahlah.. Semoga saja kedua orangtuanya bisa membuat keputusan yang sama dengan kita " ucap ammar.

Sekali lagi ammar mengusap lembut pipi istrinya yang tampak basah.

" Sudahlah, jangan menangis terus. ! Aku sungguh tidak ingin melihatmu seperti ini, sayang " ucap ammar yang kemudian diikuti dengan wajahnya yang mulai mendekat dan sebuah ciuman berhasil mendarat dikening istrinya.

Ceklek.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya pintu ruangan kerja denis telah terbuka. Denis masuk dengan disusul oleh dua pasangan paruh baya setelahnya.

Ammar dan Nia mengalihkan pandangannya kearah pintu. Manik mereka saling bertemu. Seketika itu raut wajah mereka semua berubah menjadi tegang. Bahkan sosok tamu yang baru saja masuk kedalam itu, sejenak menghentikan langkahnya.

Deg

Deg

Deg

Deg

Hanya beberapa detik saja keheningan diantara mereka mengambil alih. Karena Ammar dengan segala kesadarannya dia segera mengambil tindakan.

Lelaki itu mulai beranjak dari duduknya. Melangkah perlahan menghampiri pasangan suami-istri yang menjadi tamunya itu.

" Selamat datang pak, Adri " ucap Ammar sembari menyodorkan tangannya

Adri yang mendengar namanya mengudara seketika itu mengangguk kecil sembari tersenyum tipis. Tidak lama dia meraih tangan ammar untuk berjabat tangan.

" Sebenarnya ada apa ini ? " tanya Adri yang merasa kebingungan.

" Mari kita duduk dulu ! " ajak Ammar

" Mari nyonya, silahkan ! " ajak Ammar pada wanita yang tadi datang bersama dengan Adri. Mungkin juga wanita itu adalah istrinya.

Mereka berdua telah digiring Ammar menuju sofa. Tampak Nia sudah berdiri sembari tersenyum menyambut kedatangan mereka.

Ino kini mengalihkan pandangannya kearah pasangan paruh baya tersebut dengan perasaan khawatir. Adri pun juga tampak menatap kearah putranya tersebut dengan menatapnya tajam.

Astaga, apa yang akan terjadi setelah ini ?

Gumam ino dalam hati. Ino pun kembali menundukkan kepalanya.

Tanpa ragu Adri segera menyodorkan tangannya.

" Lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu, Nia ? " ucap Adri

Nia mengangguk kecil.

" Seperti yang kamu lihat, mas. Aku sangat sehat. Bagaimana denganmu ? " balasnya sembari menyambut tangan mantan suaminya tersebut.

Ceeeeeeeeesssssssss

Seakan ada sesuatu yang membuat hati Adrian kembali dingin setelah sekian lama mengering. Panggilan dan tutur kata yang terucap masih sama seperti dulu. Semuanya terlihat masih sama seperti dulu saat mereka masih bersama. Begitu lembut dan menyejukkan hatinya.

" Baguslah, aku pun juga sangat sehat. "

Kemudian Nia dengan sedikit ragu menarik tangannya dari genggaman tangan Adrian. Kemudian beralih pada sosok wanita yang ada disamping Adrian.

" Selamat datang, nyonya. Mari duduk ! " ucap Nia pada wanita tersebut.

Wanita itu tampak mengerutkan keningnya ketika melihat sosok nia. Merasa ada sesuatu keganjalan dihatinya yang berhubungan dengan suaminya. Namun, dia sebisa mungkin untuk tidak terhanyut dalam perasaanya.

Kini semuanya telah duduk saling berhadapan. Nia meremas kedua tangannya yang merasa gugup. Namun Ammar segera menarik salah satu tangannya dan segera menggenggamnya.

" Ehmmm.. Jadi.. Pemuda ini adalah putramu pak Adrian " tanya ammar yang memecahkan keheningan.

Sekilas Adri memutar lehernya untuk melihat kearah putranya, Kemudian kembali menatap kearah Ammar diikuti oleh gerakan kepalanya yang mengayun kebawah.

" Betul, pak Ammar. Apa dia membuat ulah ? " ucap Adri yang mulai merasakan adanya sesuatu hal yang terjadi.

" Ini, lihatlah video ini.! Kurasa putriku dan putramu memiliki hubungan khusus " cetus Ammar

Seketika itu zeline mengadakan kepalanya. Menatap kearah papanya, dia sungguh tidak menyangka jika papanya akan berbicara seperti itu.

" Pa, kami sungguh tidak memiliki hubungan apapun. Zeline sudah bilang, jika kami tidak sengaja terpeleset hingga terjatuh dengan posisi seperti itu " sahut zeline yang mencoba membela dirinya.

Namun, Ammar tampak tidak menghiraukan perkataan putrinya. Dia sungguh masih merasa kesal mendapati kelakuan putrinya.

Zeline menoleh kearah Ino yang masih duduk santai disampingnya. Dia pun tampak tidak memusingkan apa yang sedang terjadi.

Dengan kesal zeline mengguncang lengan Ino dengan sedikit keras.

" Bicaralah ! Jika kejadian tadi hanya karena kita terpeleset. Tolong, bantu aku menjelaskannya pada mereka ! " ucap zeline pada Ino..

Ino yang tersentak kecil mendapati tubuhnya yang terguncang, seketika itu mengalihkan pandangannya kearah zeline dengan tatapan bingung.

" Bicaralah pada mereka jika kita tidak sengaja terpeleset " ucap zeline pada Ino dengan matanya yang sedikit berair

Namun Ino masih terdiam ditempatnya. Dia sungguh bingung dengan keadaannya.

" Diamlah, zeline ! " bentak ammar yang seketika itu membuat zeline kembali melelehkan air matanya.

Adri dan istrinya kini mulai melihat video yang ada ponsel milik mail. Seketika itu raut wajahnya tampak mengeras. Sekilas dia menoleh kearah putranya dengan tajam.

Sesekali Nia menatap ke arah Adri dengan perasaan kacau. Namun dia berusaha keras untuk tidak menunjukkannya pada orang lain.

Bagaimana bisa zeline menjalin hubungan dengan putra mas Adri. Sungguh tidak bisa dipercaya. Kenapa dunia bisa menjadi sangat sempit seperti ini..

" Ino, bagaimana bisa kamu melakukan hal seperti ini di tempat umum. Bahkan papa tidak tahu jika kamu bekerja disini. " bentak Adri pada putranya. Tampak sang istri mengelus pundak Adrian dengan lembut.

" Astaga.. Ino.. Papa sungguh malu sekali menghadapi kelakuanmu " lanjutnya dengan lemas

" Pa.. Kami hanya terjatuh. Semuanya itu tidak seperti yang ada di dalam video. Kami tidak sengaja terjatuh " jelas Ino dengan masih menundukkan kepalanya

" Jika kalian tidak memiliki hubungan, lalu bagaimana bisa tidak sengaja terjatuh hingga posisi Kalian yang seperti ini " ucap Adrian lagi dengan kesal

" Tenanglah pak Adri. Kita bisa membicarakan hal ini baik-baik. Bahkan putriku pun juga bersalah atas kejadian memalukan itu " tutur Ammar.

" Papa, percayalah. ! Zeline bahkan belum mengenal pemuda ini dengan baik. Kami baru saja kenal. Kami sungguh tidak sengaja terjatuh bersama " jelas zeline yang kini telah kembali melelehkan air matanya.

Seketika itu terjadi adu argumen antara orangtua dan anaknya. Saling mengeluarkan suara dan pembelaan. Ino dan zeline saling bergantian untuk membela diri. Namun, tetap saja kedua orangtua mereka tampak masih tidak mempercayai perkataan anaknya.

Denis berulangkali menghela nafasnya. Merasa lucu dan juga kesal sendiri melihat kedua keluarga tersebut yang saling bersahutan mengeluarkan suara.

" Permisi.. Mbak.. Mas... " ucap Denis setelah sekian menit hanya menjadi pendengar setia

" Sebaiknya, nikahkan saja mereka. Sama halnya dengan mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antara kak Nia dan mas Adri. " tutur Denis

Seketika itu semua orang yang tadinya sedang saling melemparkan pandangan tajam, kini pandangan mereka beralih menatap kearah Denis.

Tampak Ino dan zeline melototkan matanya menanggapi ucapan dari Denis.

" Iyah, mas setuju dengan pendapatmu. Memang sejak tadi, mas juga berfikir seperti itu. Bagaimana pak Adri ? " ucap Ammar yang saat ini sudah merasa begitu kesal karena menghadapi sikap putrinya

" Papa.. Zeline tidak ingin menikah muda. Apalagi menikah dengannya " sahut zeline.

" Diam zeline ! " bentak Nia

Adri sejenak menarik nafasnya kemudian menghembuskannya kasar.

" Sebenarnya, saya sungguh keberatan pak ammar. Putraku masih kuliah. Dia belum bekerja. Lalu bagaimana kelangsungan rumah tangga mereka nanti ? saya tidak ingin membuat kalian kecewa dengan keadaan putraku " tutur Adri

Ammar tersenyum tipis.

" Kurasa putramu tidak seburuk kelihatannya. Bahkan dia saja tidak merasa malu untuk bekerja disini sebagai pelayan. Saya pun juga tidak melepaskan zeline begitu saja. " jelas ammar

" Untuk sementara, saya bisa memberikan pekerjaan padanya. Mulai sekarang biarkan mereka memulai hidup barunya untuk lebih mandiri. " lanjutnya

" Melihat video mereka tadi, saya sungguh merasa malu, pak adri. Jika keduanya sudah saling terikat oleh hubungan yang sah. Hal semacam tadi tidak akan membuatku merasa khawatir akan masa depan putriku " lanjutnya

" Baiklah, kurasa hanya itu jalan satu-satunya. " balas Adrian.

Tampak Ino dan zeline kini saling menatap satu sama lain dengan pandangan yang berbeda. Hanya mereka sendiri yang tahu apa yang saat ini sedang dirasakan.

Tbc

Terpopuler

Comments

Elly Setia Ningsih

Elly Setia Ningsih

ammar sosok lelaki yang tenang tidak emosi dan terbawa perasaan ketika liat mantan suami istrinya masih bisa berpikir jernih dan bijak, lelaki idaman ammar itu

2021-12-22

0

Yen Margaret Purba

Yen Margaret Purba

ya ud ino setidaknya ga ditampari papa adri yg kejam lg kamu kan, ada papa ammar yg baik

2021-04-22

0

💥ChaRak4💥😉

💥ChaRak4💥😉

besanan ma mantan suami...oohhhh noooo..pa lg mantan suami yg gagal move on...gimana ntar kehidupan zeline ino kelak nihh tau papa mama mreka dlu pnya msa lalu yg buruk..tp stidakny ino anak baik GK kyak adri

2021-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode. 1
2 Episode. 2
3 Episode. 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Promosi bersar-besaran
129 Cerita si Kembar
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Episode. 1
2
Episode. 2
3
Episode. 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Promosi bersar-besaran
129
Cerita si Kembar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!