Episode 5

Zeline berjalan cepat melewati koridor kampus. Meletakkan tali tasnya pada salah satu bahunya dengan kedua tangannya yang dimasukkan kedalam saku jaketnya.

Pagi-pagi sekali dia baru sampai di bandara internasional Soekarno Hatta dengan diantar oleh kemal, selaku pilot pribadi keluarganya dengan menggunakan pesawat jetnya.

Setelah empat hari berada di Malaysia. Kembali mengulangi aktivitasnya bersama dengan keluarga besarnya, seakan membuat zeline begitu tidak rela untuk pergi meninggalkan mereka.

Namun, apa mau dikata. Semuanya sudah terlanjur. Dia telah memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Indonesia dan dia harus bisa menerima konsekuensinya dari keputusan yang telah diambilnya.

Kini langkahnya telah berhenti didepan ruang dosen. Zeline sejenak menarik nafas dan menghembuskannya kasar.

tok tok tok

Zeline beberapa kali mengetuk pintu ruangan khusus untuk para dosen berada. Setelah mendengar kata masuk , zeline segera meraih knop pintunya dan tak ragu melangkah masuk.

Zeline masuk kedalam. Matanya menelisik setiap sudut ruangan yang begitu luas dengan melihat setiap dosen yang ada ditempat kerjanya. Namun, sosok yang dicari olehnya tidak nampak dikedua matanya.

Perlahan zeline melangkah menghampiri salah satu dosen yang ada di dekatnya.

" Permisi..Meja pak denis sebelah mana yah, Bu. " tanyanya pada salah satu dosen perempuan yang mejanya didekat pintu ruangan tersebut

" Oh.. Pak Denis sedang keluar. Kamu tunggu saja sebentar disitu ! " jawabnya sembari menunjuk kearah sebuah sofa yang ada disudut ruangan tersebut

" Baik, Bu. " balasnya dengan diikuti langkah kakinya yang menuju ke arah sofa tersebut dan segera duduk diatas sana.

Beberapa telah berlalu. Seseorang telah masuk kedalam ruangan. Zeline tersenyum ketika maniknya melihat sosok lelaki yang ditunggunya datang. Namun, zeline bisa melihat jika sosok Lelaki yang ditunggunya tidak sedang sendiri. Melainkan bersama dengan dua mahasiswanya.

" Selamat pagi, pak denis. " sapa zeline yang saat ini telah melangkah mendekati mereka

Merasa namanya mengudara, Denis segera menolehkan kepalanya. Melihat sosok gadis cantik yang sejak tadi diharapkan kedatangannya.

" Oh, kamu sudah datang zeline. Tunggu sebentar. Saya masih ada urusan dengan mereka. Hanya sebentar. Duduklah lagi disana ! " Jelasnya pada zeline dengan profesional sebagai dosen pada mahasiswa

Zeline mengangguk kecil.

" Baik, pak " ucapnya yang diikuti dengan berbalik arah, kembali menuju tempat dimana tadi dia menunggu.

Zeline tampak sedang asyik menelfon seseorang, hingga dia tidak sadar telah berapa lama menunggu. Suara berat menyadarkan dirinya.

" Zeline. Ayo ! " ajak seseorang

" Eh.. Pak Denis. Apa urusan bapak sudah selesai ? " tanyanya setelah dia mengakhiri panggilan teleponnya.

" Hem.. Ayo, saya tunjukkan kelas kamu. " ajaknya

Tak menunggu lama, zeline segera beranjak dari duduknya. Tak ragu dia segera melangkahkan mendekati sosok Lelaki itu.

***

Seseorang telah berlari kencang melewati beberapa mahasiswa lainnya yang saat ini sedang berjalan di depannya.

Maniknya menatap dua orang cowok yang saat ini sedang duduk di bangku panjang dekat dengan taman.

Lelaki yang berlari kencang itu pun segera mengajak langkah kakinya menuju ketempat mereka.

" Eh, gaes. Ada mahasiswa baru cantik banget. Kayaknya bukan asli dari Indonesia deh. " ucap Erick pada kedua temannya dengan cepat

Dia baru saja menghampiri keduanya setelah tadi selesai mengumpulkan tugas di ruang dosen.

Ino hanya mengangguk tanpa berniat menanggapinya. Namun, berbeda dengan Gery yang tampak menatap Erick dengan mata berbinar.

" Eh, Lo jangan bercanda yah. Enak banget dia, ospek uda selesai, dia baru masuk. " balas gery

Erick menggeleng cepat

" Lo, gak percaya ? Noh, lihat aja sendiri ! " ucapnya sembari mengarahkan kepalanya sesuatu tempat

Seketika itu Gery memutar lehernya, sehingga kini dia dapat melihat dengan jelas sosok gadis cantik yang dimaksud oleh temannya itu. Tampak gadis itu sedang berjalan bersisian dengan salah satu dosen di kampus mereka.

Bahkan tampak beberapa mahasiswa lainnya yang sempat berpapasan dengan mereka, terlihat melongo menatap sosok gadis cantik tersebut.

" Busyet.. Cantik banget. Siapa namanya ? " tanya Gery antusias.

" Tadi sih, gue denger pak denis panggil namanya zeline. " jawab erick dengan sedikit ragu

Ino yang tadinya tampak acuh. Kini dia tertegun sesaat. Mencerna setiap kata yang telah di dengarnya. Seakan begitu sangat tertarik setelah mendengar nama zeline mengudara dan menggema didalam Indra pendengarannya.

Kemudian segera memutar sedikit badannya hingga kini dia dapat melihat sosok gadis yang sedang dibicarakan oleh kedua temannya. Matanya melotot sembari mulutnya terbuka sedikit.

Astaga.. Cewek itu..

Erick yang tidak sengaja mengalihkan pandangannya kearah ino seketika itu mengerutkan keningnya.

" Eh, Lo kenapa no ? " tanyanya yang saat ini sedang melihat ekspresi wajah temannya

Ino menggeleng pelan.

" Dia cewek yang gue tabrak kemarin. Sial. Duit jajan gue dipotong sama bokap. Gimana gue ngasih uang ganti rugi ke dia. " jelasnya dengan wajah sendu

Seketika itu Gery tertawa terbahak. Sontak hal itu membuat Ino dan Erick segera menoleh kearahnya dengan menatapnya bingung.

" Kenapa Lo ketawa ? " tanya Ino

Gery masih tertawa sembari menggelengkan kepalanya.

" Sumpah, lucu banget. Baru kali ini gue lihat Lo melas banget gegara gak punya duit. " balasnya

" Sial loh. " umpat Ino dengan kesal

" Lo, beneran ? Uang jajan Lo di potong, no ? Ihhh.. Tambah keren aja bokap Lo. Pake mobil gak boleh, sekarang uang jajan pun dipotong.. " ucap Erick dengan heboh

Ino mengangguk lemas. Dia merasa kesal namun juga tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada anak yang senang jika melihat orangtuanya bertengkar dan hal itu membuat Ino lebih keras lagi menekan perasaannya untuk tidak melawan ultimatum dari papanya.

" Sebenarnya, Lo tau harus kasih pelajaran sama si farel, no. Sekali-kali Lo kasih tau kesalahannya pada bokap lo. Bukannya mengakui kesalahannya terus. Lama-lama gue gemes deh lihat Lo. " ucap Gery

" Iyah.. no. Gery bener. " imbuh Erick yang membenarkan pendapatnya.

Ino menggeleng.

" Sudahlah.! Ke kantin aja yuk. ! Pusing gue denger kalian ceramah. " Ajak Ino

" Yasudah, ayo ! " sahut Gery

Tak menunggu lama mereka bertiga segera beranjak dari posisinya dan mengajak kedua kakinya untuk segera pergi menuju kantin.

**

" Lo mau makan apaan ? " Tanya Erick pada kedua temennya.

Kini mereka sudah memasuki area kantin yang ada dikampus mereka. Beberapa mahasiswa pun sontak mengalihkan pandangannya kearah ketiga cowok tampan yang menjadi idola kampus mereka.

Siapa yang tidak terpesona oleh ketampanan ketiga cowok tersebut. Sudah tampan mereka pun juga dari keluarga yang kaya.

" Gue mau pesen bakso aja. " Sahut Ino yang kemudian dia telah melangkah pergi menuju stand penjual makanan tersebut

Kedua temannya berpencar untuk mencari stand makanan yang mereka inginkan.

Ino pun tampak berdiri dibelakang beberapa mahasiswa yang lain karena membudayakan untuk antri sebelum memesan makanan.

Namun, seseorang yang yang dibelakangnya tak sengaja menyenggol punggungnya. Hingga dia pun sedikit terhuyung kedepan. Tak bisa dihindari, Ino pun menabrak sosok gadis yang ada di depannya.

" Eeeehhhh " ucap gadis itu yang merasa terkejut mendapati tubuhnya yang terdorong kedepan. Untung saja dia tidak terjatuh.

Seketika itu, dia memutar lehernya hingga kini maniknya dapat melihat sosok cowok yang sengaja atau tidak telah mendorongnya.

Keduanya tampak saling melototkan matanya.

Tbc

Terpopuler

Comments

Endah Siau

Endah Siau

ino dan zeline wkt kecil udah ketemu malahan zeline melukin ino lg nangis mungkin ktm gd pd lupa ya

2020-10-01

0

Tri

Tri

seru.... pasti yg disenggol zeline

2020-09-11

0

Elly

Elly

seruuuu thorrrr 🤣 🤣🤣

2020-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Episode. 1
2 Episode. 2
3 Episode. 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Promosi bersar-besaran
129 Cerita si Kembar
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Episode. 1
2
Episode. 2
3
Episode. 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Promosi bersar-besaran
129
Cerita si Kembar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!