Perlahan Rangga mendekatkan bibirnya ke bibir mungil sang istri.
Dia,benar-benar sudah sangat merindukan bibir manis itu.
Dia mulai mencium dan ******* bibir mungil itu dengan sangat rakus,tidak ada penolakan dari istrinya.Ciuman mereka makin panas,tapi saat Rangga hendak membuka kancing baju istrinya itu, Bintang menahan dengan tangannya.
"Jangan disini,aku tidak mau kalau tiba-tiba ada yang melihat kita." kata Bintang dengan suara sedikit berbisik.
"Kenapa kita kan sudah halal" jawabnya.
Bintang memberikan tatapan tajam pada suaminya itu.
"Memang kamu mau kita jadi tontonan gratis?" tanya Bintang lagi.
"Aku tidak mau ya tiba-tiba ada yang merekam kita" tambahnya,mengingat adegan ciuman mereka sebelumnya pernah di rekam oleh Pak Rudi.
Rangga mengusap wajahnya kasar.Bagaimana tidak kesal saat birahinya sudah mulai meningkat,tiba-tiba istrinya itu menghentikannya.
"Ayo!" ajaknya sambil menarik tangan Bintang, "Kemana?" tanya Bintang
"Menyeleseikan urusan kita yang belum tuntas" jawabnya asal.
"Lepaskan aku,kamu lupa kalau aku sedang kerja?"
"Aku bosnya" jawab nya cuek.
Rangga membawa Bintang berjalan keluar dari restoran. Di depan pintu mereka berpapasan dengan Dewi dan juga Ana.
"Bi,kalian mau kemana?" tanya Dewi
"Kami ada urusan,hari ini Bintang cuti" kata Rangga yang mewakili Bintang untuk menjawab.Rangga berjalan melewati mereka.
"Semalam sedihnya setengah mati,eh...sekarang sudah kaya perangko nggak mau di pisahin." gumam Ana
"Tapi gua seneng lihatnya"lanjutnya sambil tersenyum.
Rangga membawa Bintang masuk kedalam mobil.
" Kita mau kemana?"tanya Bintang,
"Ke tempat dimana tidak ada orang yang mengganggu kita" jawab Rangga sambil menjalankan mobilnya.
Di perjalanan....
"Apa kakimu masih sakit?" tanya Rangga sambil melihat kaki kanan Bintang yang di tutup perban.
"Ini hanya luka kecil,jadi tidak begitu sakit" jawab Bintang
"Maaf ya karena kemarin aku membentakmu dan mengatakan hal-hal yang melukai perasaanmu" ucap Rangga sambil menatap wajah istrinya itu, kemudian kembali fokus melihat jalanan di depannya.
Bintang hanya tersenyum manis.
Satu tangan Rangga menggenggam tangan istrinya dan satu lagi mengemudikan mobilnya.
Rangga, mencium punggung tangan istrinya itu.
Sekitar 3 jam mereka tiba di sebuah villa yang lumayan besar.Bintang sudah tertidur Karena lamanya perjalanan.
Rangga menggendong istrinya itu masuk ke dalam villa.
"Ini rumah siapa?" tanya Bintang yang tiba-tiba bangun.
"Ini bukan rumah Sayang, tapi villa. Dan ini villa milik keluarga kita" jawab Rangga.
"Sudah turunkan aku,aku bisa jalan sendiri" kata Bintang.
"Tidak usah sungkan,nanti kamu tinggal membayarku dengan itu" jawab Rangga sambil menunjuk payudara istrinya dengan tatapan mata.
Spontan Bintang menutup dadanya dengan kedua tangannya.
Rangga hanya terkekeh melihat wajah malu sang istri.
"Kenapa?aku sudah pernah melihatnya,bahkan meenyentuhnya. yah meskipun belum menikmatinya" jawab Rangga kemudian mengingat kejadian di kamar mandi waktu itu.
" Dasar mesum" kata Bintang sambil memukul dada bidang suaminya.
"Mesum sama istri sendiri nggak masalah kan?" jawabnya enteng.
Tibalah mereka di kamar yang cukup luas dengan jendela yang menghadap pantai secara langsung.Bintang turun dari gendongan Rangga dan berlari ke arah jendela.
"Wah pemandangannya indah sekali" katanya dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibir nya.
Rangga memeluk Bintang dari belakang,dan menenggelamkan wajahnya di curuk leher istrinya itu.
"Bisakah kita mulai sekarang?" bisik Rangga ditelinga sang istri dan dengan tangan yang mulai bergerilya di dalam sana.Seketika tubuh Bintang menegang,apalagi saat Rangga mulai melancarkan aksinya.
Dia ******** payudara Bintang, yang membuat mulut istrinya mengeluarkan desahan.
Kemudian mulutnya mulai menjelajahi leher sang istri,mencium menghisap dan meninggalkan bekas merah kebiruan disana.Dengan tangan yang terus bermain-main dengan daerah depan sang istri.
Tangan Bintang mengikuti gerakan tangan sang suami yang ****** payudara nya.
Rangga membalikkan badan istrinya agar menghadap kearahnya.
Dia mencium bibir sang istri dengan tangan yang terus bergerak di balik bajunya.
Tapi tiba-tiba KRUYUK...KRUYUK...
Cacing-cacing di perut Bintang bernyanyi,tanda minta diisi.
Rangga menghentikan aktivitasnya dan menatap wajah istrinya itu.
"Kamu lapar?" tanyanya,Bintang mengangguk malu.
"Kenapa mesti bunyi sekarang sih?" rutuk Bintang pada dirinya sendiri.
Rangga menghela napasnya kasar,dia terpaksa menunda birahinya Karena tidak mau membuat istrinya menderita karena menahan lapar.
"Kamu harus mengganti ini 10 kali lipat" bisiknya di telinga sang istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
pink biru
rangga frustasi karna mau ena2 selalu ada aja hambatanya. . . lah aq sendiri frustasi karna waktu baca lagi enak2nya malah si author bikin tabak2n kata***** 🫣
2023-06-03
2
Zainab ddi
🤣🤣🤣mulai suka ni yee🥰🥰🥰
2022-07-18
0
FAP
siap siap patah tulang
2021-12-24
0