Mencuri kesempatan...

Rangga terpaksa harus bekerja lebih lama di restoran,karena banyaknya masalah yang terjadi. Biasanya dia hanya akan bekerja di restoran selama 3 hari setelah itu dia akan mengembalikan tanggung jawab restoran kepada managernya.Tapi masalah kali ini sedikit banyak menguras waktunya.

Dia,begitu geram saat melihat bukti-bukti yang di berikan oleh orang suruhannya.Di tambah dengan bukti yang di perlihatkan oleh Bintang dan kedua temannya.Semua bukti itu mengarah pada satu nama yaitu Rudi,manager kepercayaannya selama ini.

"Pak Rudi, temui aku sekarang!" suruh Rangga lewat telpon singkatnya.

5 menit kemudian orang yang di panggil datang.

"Maaf,Pak. Ada apa ya saya di panggil?" tanya Rudi dengan santainya.

Rangga melemparkan semua laporan tadi, tepat mengenai badan Rudi.

"Apa maksud semua itu,jelaskan padaku!" teriakan Rangga memenuhi seluruh ruangan itu,mungkin juga keseluruh restoran.Dia menatap pak Rudi dengan tatapan membunuh.

Pak Rudi mengambil,seluruh kertas yang di lempar kearahnya tadi.Matanya membulat sempurna,seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Ya itu adalah laporan keuangan yang sudah dia palsukan selama lebih dari 6 bulan.

Tangannya bergetar seketika,dia tidak percaya kalau kebohongan yang dia buat dengan sangat rapi bisa terbongkar dengan mudahnya.

"Pak ini..."

"Kau pilih,mau mengembalikan semua uang yang telah kamu curi atau mendekam di penjara" kata Rangga lagi.

Pak Rudi masih diam tidak menjawab.

"Baiklah,aku anggap diammu sebagai jawaban yang kedua.Aku akan menelpon polisi sekarang".

Rangga menekan beberapa nomor di ponselnya,dia menghentikan kegiatannya saat Pak Rudi mulai menjawab.

"Aku tidak memilih keduanya" jawab Pak Rudi yang sekarang terlihat santai.Bahkan dengan tenangnya dia duduk di hadapan bosnya itu.

"Siapa yang menyuruhmu duduk" kata Rangga dengan kemarahan yang sudah sampai ubun-ubun.

"Pak Rangga yang terhormat,aku punya sesuatu untuk Anda mungkin saja Anda tertarik" kata pak Rudi.

"Apa maksudmu?" tanya Rangga.Pak Rudi mengambil ponselnya kemudian mengetikkan sesuatu.

"Bapak bisa lihat di ponsel Bapak sekarang!" jawab Pak Rudi.

Rangga mengambil ponselnya dan melihat pesan yang di kirim Pak Rudi padanya.Rangga begitu terkejut melihat pesan yang dia terima barusan.Pesan itu berisi video adegan dirinya dengan Bintang beberapa hari yang lalu.

Bukan Rangga namanya kalau tidak bisa mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar seolah tidak melihat apapun.

"Apa maumu?" tanya Rangga sambil menyandarkan punggungnya di kursi dan melipat tangannya di depan dada.

"Restoran ini,aku ingin Bapak memberikan restoran ini atas namaku" jawab pak Rudi.

"Kalau aku tidak mau?" tanyanya lagi dengan tatapan menghardik.

"Besok akan ada berita besar bahwa pengusaha dan pemilik restoran ternama Rangga Putra Wijaya melakukan tindakan asusila dengan seorang pelayan restoran miliknya sendiri" jawab Pak Rudi dengan nada mengancam.

Rangga menghela napasnya kasar dalam pikirannya masih terngiang adegan yang dia lakukan dengan istrinya itu.untung saja kancing baju Bintang yang terbuka itu tertutup oleh tubuhnya.Kalau tidak pasti Rudi sialan ini sudah melihat bagian depan istrinya.

"Bagaiman Pak, apa Bapak menerima tawaran saya?" tanya pak Rudi lagi.

"Sayang nya aku menolak" jawab Rangga enteng.

"Apa!!!"

Rangga mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Kemarilah,aku tunggu sekarang!" suruhnya.

Beberapa menit kemudian.

tok..tok..tok...

"Masuk" jawab nya.

Seorang wanita masuk keruangan itu.Dia bingung melihat tatapan dingin dari dua pria di depannya.

"Maaf Pak,ada apa ya Bapak memanggil saya kemari?" tanya Bintang, ya wanita yang baru saja masuk itu adalah Bintang.

"Sayang, apa kamu keberatan jika video kita ini di publikasikan?" tanya Rangga sambil menunjukkan video dari ponselnya.

"Tummben nih orang manggil Sayang"kata Bintang dalam hati.

Bintang melihat video yang ditunjukkan suaminya itu.Bintang begitu terkejut,dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Dia menatap Rangga solah bertanya apa yang harus dia lakukan.

seolah mengerti dengan pertanyaan sang istri Rangga menjawabnya dengan memberikan sebuah kode.

"Terserah kamu sayang, aku tidak perduli" jawab Bintang.

"Tapi..." pak Rudi kehabisan kata-kata untuk mengancam bosnya itu.

Dengan sengaja Rangga menarik Bintang untuk duduk di pangkuannya.

"Kamu tidak ingin merekam kami lagi Pak Rudi" kata Rangga yang dengan sengaja mencium Bintang mulai dari kuping,leher hingga pundak istrinya itu.

"Apa-apa ini!!" bentak pak Rudi.

"O...saya lupa memperkenalkan dia kepada Anda" kata Rangga lagi.

"Pak Rudi perkenalkan dia adalah Bintang,maksudku Nyonya Rangga Wijaya.Istriku".

Kini giliran Pak Rudi yang terkejut.

"Mustahil,kalian sengajakan bicara begitu agar aku membuang video mesum kalian" kata Pak Rudi dengan geram.

"Sayang, tunjukkan cincin pernikahan kita padanya" suruh Rangga.

Bintang dan Rangga menunjukkan cincin di jari mereka.Pak Rudi jatuh terkulai seolah kakinya tidak bisa menahan berat badannya.

"Aku menyerah Pak,aku akan mengembalikan semua uang yang telah aku curi.Tapi tolong jangan laporkan saya kepolisi" kata Pak Rudi memelas

"Dan saya juga akan menghapus video itu dari hp saya" kata Pak Rudi lagi.

"Baiklah,keluar dari ruanganku.Dan jangan lagi menunjukkan wajahmu itu di depanku ataupun restoran ini" suruh Rangga. Pak Rudi segera keluar dari ruangan tersebut.