Siang itu Rangga mengumpulkan seluruh pegawai dan koki di ruangannya.
"Aku mengumpulkan kalian semua disini untuk memberitahu kalau Pak Rudi sudah tidak lagi bekerja disini."
Banyak yang senang mendengar berita tersebut karena selama ini Pak Rudi selalu semena-mena terhadap pegawainya dia sering memecat pegawainya tanpa sebab yang jelas.
"Dan hari ini, aku akan menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya," kata Rangga lagi, semua orang bertanya-tanya siapa pengganti Pak Rudi.
"Mulai hari ini, orang yang akan menggantikan pak Rudi adalah Ana."
Semua orang menatap kearah Ana. Sementara orang yang dimaksud masih diam tidak bereaksi.
"Ana, kamu akan menggantikan posisi Pak Rudi sebagai manager restoran ini." kata Rangga.
Bintang dan Dewi menyikut lengan Ana bersamaan.
"Hei, Ana Mariyana yang cantik jelita tiadatara sekarang kamu seorang manager," kata Bintang mengulang perkataan Pak Rangga.
"Aku?" kata Ana sambil menunjuk dirinya sendiri.
Bintang dan Dewi sama-sama mengangguk.
""Yey," teriak Ana kegirangan.
"Maaf Pak, temen saya ini emang loadingnya lama," kata Dewi.
"Tapi Pak kenapa Saya?" tanya Ana kemudian.
"Karena kamu adalah cucu dari almarhum nenek Ningsih, pemilik restoran ini sebelumnya. Aku yakin sejak kecil nenekmu sudah mengajarimu bagaimana mengurus restoran ini dengan baik. Aku harap kamu bisa mengembangkan restoran ini lebih baik lagi." jawab Pak Rangga.
"Satu lagi kamu harus melanjutkan pendidikanmu di bidang kuliner dan Management," kata Rangga lagi
"Tapi Pak saya tidak punya biaya untuk kuliah," Kata Ana sambil menundukkan kepalanya.
"Jangan khawatir perusahaan yang akan menanggung biaya pendidikanm," jawab Rangga.
Rangga menatap Bintang seolah mengatakan 'aku sudah turuti kemauanmu' ,seakan mengerti Bintang membalasnya dengan senyuman.
"Terima kasih suamiku," ucap Bintang dalam hati.
"Pak, bisakah saya mengangkat Bintang dan Dewi sebagai asistenku?" tanya Ana
"Terserah karena aku sudah menyerahkan tanggung jawab restoran ini kepadamu," jawab Rangga sebelum meninggalkan tempat itu.
Ana, Dewi dan Bintang, ketiganya berpelukan meluapkan kebahagiaan mereka.
"Selamat ya An, impian kamu buat mengurus restoran ini jadi kenyataan," ucap Bintang.
"Kanu juga, Bi. Kamu harus wujudin impian kamu untuk menjadi Dokter," kata Ana, Bintang pun mengangguk.
"Selamat juga ya An, semoga kamu sukses," ucap Dewi kemudian wajahnya berubah sedih.
"Kamu kenapa, Wi?" tanya Bintang.
"Impian Ana udah jadi kenyataan dan impian kamu juga mungkin sebentar lagi akan jadi kenyataan. Tapi impianku.... "
Ana dan Bintang menggenggam tangan Dewi bersamaan. "Juga akan jadi kenyataan," kata keduanya bersamaan.
"Aku yakin suatu hari nanti kamu bakalan jadi arsitek yang hebat," kata Bintang yang di angguki oleh Ana.
Ketiganya kembali berpelukan. Meraka sudah bersahabat sejak SMP. Bagi mereka kebahagiaan salah satu dari mereka adalah kebahagiaan mereka bertiga dan kesedihan salah satu dari meraka juga kesedihan ketiganya.
Hari ini adalah hari untuk bermalas-malasan, ya karena hari ini adalah hari minggu. Waktunya semua orang melepaskan kepenatan mereka selama satu minggu ini.
Rangga sudah dari pagi bangun untuk jogging, sementara Bintang habis sholat subuh dia kembali tidur apa lagi sang mertua sudah memberinya ijin untuk bermalas-malasan.
"Sayang, bangunkan istrimu untuk sarapan sana!" suruh Mia saat melihat putranya sudah kembali dari joggingnya.
"Iya Ma," jawab Rangga sambil sedikit berlari menaiki anak tangga karena kamar mereka memang berada di lantai dua.
*****
"Dasar bocah,j am segini masih tidur juga," kata Rangga.
"Bintang, Bintang bangun! Mama nyuruh kita sarapan!" kata Rangga sambil menggoyang-goyangkan tubuh istrinya itu.
"Iya. Kamu mandi duluan aja sana setelah itu aku!" jawab Bintang dengan mata masih terpejam.
Rangga segera mandi untuk membersihkan diri, tetpi saat dia keluar ternyata istrinya itu masih tetap tidur.
"Hei, bangun! Aku sudah selesei mandi." kata Rangga sambil mencolek-colek pipi istrinya dengan telunjuknya.
Bintang tetap setia dengan tidurnya.
Rangga menatap wajah istrinya yang polos tanpa make up.
Dengan lembut dia membelau wajah istrinya tersebut.
Entah apa yang merasuki Rangga, perlahan dia mendekatkan wajahnya mendekati wajah cantik istrinya. Dan cup! Dia mengecup bibir istrinya lembut. Bintang yang masih setengah sadar dan merasa dirinya di dunia mimpi malah menarik Rangga kepelukannya.
Dia membalas ciuman suaminya itu, dia menghisap bibir suaminya itu seakan-akan sedang menghisap permen loli pop yang sangat manis.
"Baiklah, kau yang memulai ini semua," batin Rangga.
Rangga memperdalam ciumannya, dia ******* dan menghisap bibir istrinya itu dengan sangat rakus. Hal yang sama juga dilakukan oleh Bintang. Tanpa sadar ******* keluar dari mulutnya.
Rangga semakin liar, dia mencium leher istrinya itu hingga meninggalkan banyak bekas disana. Tubuh Bintang menggeliat ketika merasa ada tangan yang terus bergerak di dalam bajunya. Dia mengerjapkan matanya, mengumpulkan kesadarannya dan ...
"Aaa!" teriak Bintang saat melihat aktivitas yang suaminya lakukan.
Jeritan Bintang membuat semua orang datang ke kamarnya.
Ceklek!
Pintu terbuka, Mia dan dua orang yang tidak asing bagi Bintang juga berdiri disana. Meraka adalah Ana dan Dewi. Keduanya sengaja datang ke tempat bosnya untuk berterima kasih.
Posisi Rangga yang berada di atas Bintang dan baju Bintang yang sudah berantakan, membuat Mia,Ana dan Dewi merasa malu. Karena mereka datang di saat yang tidak tepat.
"Silakanan lanjutkan!" kata sang Mama sebelum menutup pintu.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Bintang.
"Kamu yang memulainya," jawab Rangga santai.
"Aku?" tanya Bintang lagi
"Iya, kamu menarikku dan menciumku. Aku ini pria normal jadi wajar kalau aku melakukan hal yang sama padamu." jawab Rangga tidak mau kalah.
Bintang mencoba mengingat apa yang dia lakukan tadi, dia bermimpi memeluk bantal guling yang empuk kemudian ada orang memberinya permen lolipop yang sangat manis lalu dia memakan permen lilipop tersebut dengan lahap.
"Jangan-jangan lolipop itu.... "Bintang malu dengan tindakannya sendiri.
"Awas!" kata Bintang sambil mendorong tubuh Rangga hingga terjungkal.
Bintang bangun dan merapikan bajunya yang berantakan.
"Beraninya ya." kata Rangga kesal.
"Tunggu, tadi itu ada Deanya Bintang lagi.
Rangga mengangguk, keduanya kini sama-sama panik.
"Jadi mereka sudah tahu status kita?" kata Bintang lagi.
Rangga mengangguk.
"Ini semua karena kamu tadi berteriak," kata Rangga.
"Salah kamulah, kenapa kamu nggak kunci tu pintu, kalau tadi pintunya dikunci mereka nggak akan ganggu kita," kata Bintang.
"Ouh, jadi kamu ingin melanjutkan yang tadi" goda Rangga.
"Bu...bukan itu maksudku, sudahlah!" wajah Bintang merah bak kepiting rebus.
"Kenapa aku musti salah ngomong sih?" batin Bintang
"Ayo kita lanjutkan!" goda Rangga lagi
"Tidak mau, ada hal yang harus aku urus," kata Bintang kemudian keluar dari kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Zainab ddi
lolipopnya enak bintang walaupun ngak manis tp kenyel2🤣🤣
2022-07-18
2
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
Hahaahhahaha
2022-05-08
2
Pecinta Halu
Hahahaha
2021-09-30
0