Bintang, Dewi dan Ana sedang berada di kantin sekolah. Mereka duduk di bangku paling ujung.
"Eh, Bi. Kemarin siapa cowok yang jemput Kamu?" tanya Dewi sambil menyruput es teh manis di depannya.
"Iya Bi, Kamu kan sudah janji mau cerita," Ana ikut menimpali.
"Namanya Rangga, tapi siapa dia aku juga nggak tahu," jawab Bintang.
"Terus kemarin kalian pergi kemana?" tanya Dewi lagi.
"Ke restoran bertemu ibu sama tante Mia, ibunya Rangga."
uhuk ... uhuk ... uhuk ....
Dewi dan Ana tersedek bersamaan.
"Kenapa sih kalian?" tanya Bintang bingung dengan reaksi kedua sahabatnya.
"Jangan-jangan kalian mau di jodohin," ujar Ana.
"Mungkin," jawab Bintang santai.
Dewi dan Ana saling tatap.
"Kamu nggak kaget, Bi?" tanya Dewi penasaran dengan sikap sahabatnya yang seolah tidak perduli.
"Emang kenapa?" Bintang balik tanya.
"Ya Kamu-kan baru saja lulus, emang Kamu mau gitu tiba-tiba nikah sama dia? Terus gimana sama cita-cita Kamu?"
"Kalian ini ya. Tadikan Aku bilang mungkin, jadi belum tentu itu benerkan? Lagian ngapain kita mikirin hal yang belum pasti" jawab Bintang lagi.
"Tapi ya Bi, kalau aku yang di jodohin sama dia, aku pasti akan langsung terima secara dia itukan tampan kaya lagi," kata Dewi sambil mengunyah gorengan di mulutnya.
"Aku sependapat tuh sama Dewi, jadi Kamu nggak usah deh mikirin duit buat kuliah Kamu," kata Ana yang ikutan nyerocos.
"Sudah ah, kita bahas yang lain aja."
"Gimana acara perpisahan sekolah kita?" tanya Bintang pada dua sahabatnya.
"Katanya sih nanti malam ada acara promnight," jawab Ana polos.
"Apa!!!" teriak Bintang dan Dewi bersamaan.
"Kenapa Kamu baru ngomong sekarang sih?" kata Bintang.
"Lho emang kenapa? Orang acaranyakan baru ntar malem," jawab Ana yang memang sedikit lola.
"Ana Mariyana yang cantik jelita tiada tara, emangnya Kamu sudah punya gaun buat ntar malam?" tanya Dewi yang sedikit sewot.
Ana berfikir sejenak. "Bagaimana ini? Aku belum punya gaun buat ntar malam. Dew, Bi gimana ini?" tanya Ana yang tiba- tiba panik.
"Makanya kalau punya otak pinteran dikit napa," kata Dewi
"Terus rencana kita apa Bi?" tanya Ana yang masih panik.
"Ya ... mau nggak mau kita musti beli, kalau nggak kita minjem juga nggak apa-apa," jawab Bintang.
"Emang Kamu punya uang buat beli?" tanya Dewi, Bintang menggelengkan kepalanya demikian juga Ana.
"Terus Kamu punya gambaran mau pinjem ke siapa?" tanya Dewi lagi, Ana dan Bintang sama-sama menggelengkan kepalanya.
"Nah jadi solusi satu-satunya adalah kita sewa gaun di tempat penyewaan," Dewi memberikan idenya.
"Kamu tahu dimana tempatnya?" tanya Bintang lagi.
"Tahu, ntar pulang sekolah kita ke sana," jawab Dewi bersemangat.
"Oke deh," kata Bintang dan Ana bersamaan.
Pulang sekolah mereka berkeliling ke tempat penyewaan baju. Namun tidak ada satupun yang sesuai dengan keinginan mereka, terutama dari segi harga.
"Capek banget, sudah muter-muter belum nemu juga," gerutu Ana.
"Sudah kita istirahat dulu bentar, kalau memang nggak nemu juga terpaksa kita nggak ikut acara promnight ntar malem," kata Bintang santai
"Tapi kan, kita sudah nunggu acara itu lama," sambung Dewi kurang bersemangat.
"Ya mau gimana lagi, kita kan nggak punya uang," jawab Bintang.
Ketiganya menghela napas bersamaan.
"Bintang," panggil seseorang.
Bintang menoleh kearah sumber suara orang yang memanggilnya.
"Ternyata beneran kamu Sayang, tadinya Tante pikir, Tante salah orang." ya orang yang memanggilnya adalah Mia ibunya Rangga.
"Iya Tante, kebetulan sekali bertemu di sini," jawab Bintang.
Mia dan Dewi menatap ke arah Bintang.
"Ohya Tante, kenalin ini temen-temen Bintang namaya Dewi dan Ana. Dew, An, ini mamanya Rangga, Tante Mia." Bintang memperkenalkan kedua sahabatnya.
"Salam kenal, Tan," sapa keduanya.
Mia menjawabnya dengan senyuman.
"Kalian sedang apa di sini?" tanya Mia
"Kita mau cari gaun buat acara promnight ntar malem, Tan. Tapi sayangnya nggak nemu juga. Habisnya semuanya mahal, tadinya mau nyewa, eh, ternyata nyewa juga mahal," jawab Ana nyerocos.
Bintang dan Dewi menyikut lengan Ana bersamaan agar temannya itu berhenti berbicara.
"Ikut Tante yuk!" ajak Mia
"Ke mana?" tanya Bintang
"Ke sana," jawab Mia sambil menunjuk ke sebuah butik yang tidak jauh dari tempat mereka.
Ketiganya saling tatap.
"Ayo!" ajak Mia lagi.
Mereka pun mengikuti Mia masuk kedalam butik tersebut.
"Ambil gaun yang kalian suka!" suruh Mia.
"Tapi ...."
"Anggap hadiah kelulusan dari Tante," kata Mia lagi.
"Beneran, Tan?" tanya Ana bersemangat.
Mia mengangguk.
Ana dan Dewi segera melihat-lihat gaun yang ada di butik tersebut. Sementara Bintang masih setia berdiri ditempatnya semula.
Setelah mengambil gaun yang mereka sukai, mereka kembali ke tempat Mia dan Bintang berdiri.
"Terimakasih ya, Tan," ucap keduanya.
"Kamu tidak ikut memilih, Sayang?" tanya Mia pada Bintang.
"E ... tidak usah Tante, Bintang bisa pakai gaun milik kak Tari."
"Kalian berdua, Tante pinjam Bintang sebentar ya, nanti biar kalian pulang diantarkan supir."
Ana dan Dewi mengangguk mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
𝙵𝚎𝚗𝚒
nanti bintang dibelikan gaun yang belakang nya bolong, yg memperlihatkan punggung belakang nya, nanti rangga marah 🤭
2024-01-21
2
anisa okta
bagus kak
2022-11-06
1
Pecinta Halu
lanjutttt
2021-09-30
0