Mia langsung pulang, setelah mendapat pesan dari menantunya. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang terjadi antara menantu dan putranya.
"Rangga, sebenarnya ada apa ini?" tanya Mia, begitu sampai di rumahnya.
"Tidak ada apa-apa" jawab Rangga sambil tetap memejamkan matanya.
"Nak, mama tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian. Tetapi Mama harap kalian bisa secepatnya menyeleseikan masalah kalian." kata Mia lagi.
Rangga masih bergeming, dia diam ditempatnya tanpa memperdulikan orang tuanya.
"Tanyalah pada hatimu apa yang sebenarnya kamu inginkan!" Kata Mia sebelum keluar dari kamar putranya.
*****
(Malam harinya)
Rangga berjalan mondar-mandir di kamarnya. Dia merasa ada sesuatu yang hilang di hatinya.
wajah Bintang memenuhi otaknya. Dia ingat segala hal yang dilakukan oleh istrinya.
Dia mencoba mengalihkan pikirannya dengan melakukan pekerjaan.Tapi lagi-lagi dia melihat Bintang yang mengganggunya bekerja.
"ini sudah malam Sayang, jangan terlalu memaksakan diri. Memangnya perusahaanmu akan bangkrut jika kamu tidak lembur," kata Bintang sambil memeluk tubuhnya dari belakang.
Rangga menutup laptopnya dan keluar dari ruang kerjanya. Sekarang dia mencoba untuk tidur,tapi lagi-lagi bayangan Bintang muncul.
Dia menghampiri Rangga dan mencium bibirnya. "ini ciuman selamat malam, mulai saat ini sebelum tidur aku akan selalu memberimu ciuman agar kamu tidak akan pernah bisa memikirkan wanita lain meskipun itu dalam mimpi."
Rangga benar-benar frustasi, bayangan Bintang selalu muncul dimanapun. Dia merindukan segala hal yang Bintang lakukan padanya.
Rangga mengambil kunci mobil miliknya, dia menjalankan mobilnya ke suatu tempat.
Ditempat lain, serupa tapi tak sama. Bintang benar-benar gelisah memikirkan suaminya.
Dia membayangkan dirinya yang sedang mengganggu Rangga bekerja. Setiap Rangga membawa pekerjaan ke rumah dia selalu punya 1001 satu cara untuk mengganggunya.
Bintang menghela napasnya kasar, sekarang dia merebahkan tubuhnya mencoba untuk tidur. Tapi ingatannya kembali pada kebiasaan yang selalu dia lakukan.
Sebelum tidur dia akan selalu mencium bibir suaminya dan saat ini dia ingin sekali melakukan hal tersebut. Dia merindukan bibir suaminya itu.
Bintang berjalan kearah jendela, menatap langit yang di penuhi dengan bintang.
"Aku sangat merindukanmu, apa kamu juga merindukanku?" tanyanya sambil menatap langit yang indah itu.
Tidak jauh dari tempat itu, seseorang menatapnya dari kejauhan. Hatinya sedikit lega melihat keberadaan gadis yang dia rindukan di depan mata. Orang itu adalah Rangga, dia yakin kalau Bintang pasti akan pergi ke tempat sahabatnya. Meskipun tadi Ana dan Dewi mengatakan Bintang tidak bersama dengan mereka, dia tetap yakin kalau istrinya pasti bersama mereka.
Rangga baru pulang ketika matahari terbit, semalaman dia tidur di dalam mobil, dia baru bisa tidur setelah melihat wajah istrinya.
*****
Pagi itu di restoran...
Semua pegawai di buat sibuk, saat bos mereka tiba-tiba datang. Padahal ini baru seminggu setelah restoran di serahkan kepada manager baru.
Semua orang takut kalau-kalau restoran itu bermasalah lagi. Rangga mengumpulkan semua pegawai ke ruangannya.
"Hari ini aku mengumpulkan kalian di sini untuk memberikan kabar baik buat kalian," kata Rangga, semua pegawai bertanya-tanya kabar baik apa yang di maksud bosnya.
"Gaji kalian bulan ini akan saya naikkan 10% karena pendapatan kita bulan ini sudah melebihi target."
Semua pegawai bersorak gembira. "Sekarang semuanya kembali bekerja!"
"Bintang, bawakan kopi ke ruanganku sekarang!" perintahnya tanpa menatap orang yang di perintah.
"Iya, Pak," jawabnya lirih.
*****
Bintang mengetuk pintu ruang kerja bosnya,k kemudian masuk sambil membawa secangkir kopi di tangannya. Bintang meletakkan minuman pesanan bosnya itu di atas meja.
Ketika Bintang hendak membuka pintu, Rangga menahan pintu tersebut dan menguncinya.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Bintang sambil menatap Rangga.
Tiba-tiba Rangga menarik tubuh Bintang dan memeluknya dengan sangat erat.
"Maafkan aku, aku betul betul minta maaf. Aku tahu ucapanku kemarin sangat melukai hatimu. Aku minta Maaf, Bintang," ucap Rangga sambil terus memeluk tubuh istrinya itu.
"Kau tahu aku sangat merindukanmu," kata Rangga lagi.
Bintang tidak mengatakan sepatah katapun, dia hanya bisa menangis. Sejujurnya dia juga sangat merindukan laki-laki yang saat ini sedang memeluknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Zainab ddi
jangan lululh bintang pura2 kamu jg marah
2022-07-18
1
Rismaya
tolak dulu bintang biar tau rasa si rangga di cueki
2022-03-08
0
Suminah
terharu bintang dengan perjuanganmu
2022-01-15
0