"Sayang kenapa Rangga nggak di suruh masuk tadi?" tanya Ratih yang baru saja keluar dari dalam rumah.
"O....dia ada urusan, Bu," jawab Bintang
"Itu apa Sayang?" tanya Ratih saat di lihatnya Bintang membawa papper bag di tangannya.
"Ini gaun dari Tante Mia, Bu," jawab Bintang.
"Buat acara promnight ntar malam," lanjutnya.
"Sayang, tadi tante Mia memberitahu ibu katanya kamu setuju untuk menikah dengan Rangga. Apa itu benar?" Tanya Ratih ingin tahu
"E....ya...benar sih, Bu," jawab Bintang sambil berjalan masuk ke dalam rumah, di ikuti oleh Ratih ibunya.
"Sayang, ibu senang sekali kalau kamu setuju. Akhirnya ibu bisa berbesan dengan sahabat SMA ibu. Tadinya ibu pikir kamu akan menolak."
Ratih merasa bahagia dengan berita yang dia dengar.
Sebenarnya Bintang masih ragu dengan keputusannya. Apalagi setelah malihat kebencian di mata Rangga barusan.
"Apa keputusanku tepat," batin Bintang.
"Ada apa sayang?" tanya Ratih saat melihat putrinya sedikit melamun.
"Nggak apa-apa, Bintang cuma sedikit capek," jawab Bintang.
"Bintang ke kamar ya Bu,mau istirahat," pamit Bintang seraya berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Malam harinya, Bintang dan dua sahabatnya ke acara promnight di antar oleh Rangga. Awalnya Rangga menolak dengan berbagai alasan. Tapi karena permintaan sang mama dengan banyak drama yang sedikit lebay akhirnya dia setuju.
"Kamu tidak usah menungguku pulang, kita bisa pulang naik taksi online," kata Bintang begitu mereka sampai di gerbang sekolah.
"Baguslah, setidaknya aku nggak perlu cari-cari alasan," jawab Rangga.
Bintang dan kedua sahabatnya pun masuk kedalam gedung sekolah mereka.
Saat di perjalanan pulang Rangga mandengar bunyi hp berdering. Dia segera mengambil ponsel di sakunya
" Iya hallo," jawabnya, namun ternyata tidak ada panggilan di ponselnya.
Ternyata bunyi dering tersebut berasal dari ponsel di jok sebelahnya.
"Milik siapa ini?" gumam Rangga sambil mengambil ponsel tersebut.
Dari walpapernya sudah terlihat ponsel itu milik siapa.
"Sial, mengapa pake ketinggalan di sini sih," gerutunya.
Rangga memukul setir mobilnya kemudian berbalik arah.
Begitu sampai, dia segera masuk kedalam dan mencari keberadaan Bintang. Namun langkahnya terhenti ketika dia mendengar beberapa pemuda membicarakan sosok yang dia cari.
"Bintang, sekarang betul betul cantik.
Dia sangat berbeda di bandingkan setahun yang lalu."
"Iya, apalagi malam ini dia kelihatan makin seksi."
"Gimana kalau malam ini kita deketin dia. Kelihatannya dia belum punya cowok," salah seorang dari mereka memberikan ide.
"Kita taruhan ya siapa yang lebih dulu mendapatkan nomor ponselnya,"
"Oke."
Itulah sedikit pembicaraan dari beberapa pemuda di samping Rangga berdiri.
Rangga mengepalkan tanganya untuk beberapa detik. Dia mengambil napas perlahan kemudian membuangnya. Dia menghampiri Bintang seolah tidak ada sesuatu yang dia dengar.
"Bintang," panggilnya.
"Rangga, kenapa kamu kesini? Bukannya aku sudah bilang kalo nanti aku bisa pulang ...."
Rangga mengambil ponsel disakunya
"Iya,Ma. Rangga akan menunggu Bintang pulang dan mengantarnya,"
"Siapa? Apa itu Tante Mia?" tanya Bintang dengan berbisik. Rangga hanya meletakkan jari telunjuknya di bibir sebagai tanda agar Bintang diam.
Rangga kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku.
"Seharusnya biar aku bicara dengan Tante Mia, jadi kamu tidak perlu menungguku," kata Bintang.
Rangga tidak menanggapinya, dia malah memberikan sesuatu pada Bintang.
"Ponselmu," kata Rangga
"Oh...terima kasih," ucap Bintang.
"Aku ada urusan sebentar," kata Rangga kemudian dia pergi meninggalkan Bintang.
"Kenapa Rangga kembali Bi?" tanya Dewi dari belakang.
" Eh, Lo Dew. Dia ngembaliin ponsel gua yang ketinggalan di mobil," jawab Bintang.
"Itu Rangga ya? Kenapa dia kembali?" tanya Ana yang baru saja datang.
"Lo,dari mana sih An?" tanya Bintang dan Dewi bersamaan
"Oh gua dari toilet," jawab Ana cengengesan.
Meraka kembali berbaur dengan teman-teman mereka yang lain.
"Dew, An, gua pulang duluan ya. Gua nggak enak sama Rangga." Bintang meminta izin pada dua sahabatnya.
"Acaranya juga baru mulai, masa udah pulang sih," gerutu Ana
"Lo sama Dewi tetap di sini saja nikmati acaranya sampai selasei,Ok."
"Iya deh," jawab Ana
"tapi An, apa nggak sebaiknya kita ikut Bintang pulang?" tanya Dewi.
"Aduh Dew, Lo selalu bilang kalau gua ini telmi sekarang lihat lo sendiri yang telmi," protes Ana.
"Maksud Lo?" tanya Dewi
"Dew, emang Lo mau jadi obat nyamuk buat mereka? Beri mereka kesempatan buat berduaan, biarkan meraka berkancan malam ini," kata Ana panjang lebar.
"Kalian ini apaan sih," kata Bintang
"Ya udah sana pulang,nikmati waktu berdua kalian!" canda Ana.
Dewi menatap kepergian Bintang dengan tatapan yang sulit di artikan.
Di depan gedung sekolah Bintang mencari-cari keberadaan Rangga.
"Mencariku?" tanya Rangga yang sudah berdiri di belakang Bintang.
"Kamu dari mana?" tanya Bintang. Dia menatap penampilan Rangga yang sedikit berantakan.
"Ada sedikit urusan, tapi sudah ku selesaikan dengan baik," jawab Rangga santai.
"Kenapa kamu keluar? Apa acaranya sudah selesai?" Rangga balik tanya.
"Aku hanya merasa tidak enak karena kamu menungguku, aku takut kamu bosan,makanya aku ke luar" jawab Bintang.
"Apa gaun itu pemberian mama?" tanya Rangga sambil memperhatikan penampilan Bintang.
Bintang mengangguk.
Rangga melepaskan jasnya dan memakaikannya pada Bintang.
Bintang menatap Rangga bingung.
"Itu tidak cocok untukmu,"
"Kenapa? Ini masih sopan kok. Apa karena aku miskin, makanya aku nggak pantes buat pakai baju itu?" kata Bintang dengan nada kesal.
Rangga menghela napasnya.
"Sudahlah, ayo masuk ke mobil!" suruh Rangga.
Keduanya masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
𝙵𝚎𝚗𝚒
rangga blm jd aja udh cembur liat bintang jd bahan pembicaraan. urusan mu hbs mukulin para laki-laki yg td ngajak taruhan untuk bs mendekati bintang ya ngga😅😅
2024-01-21
1
Nuryati Yati
pasti Rangga hbis ngasih pelajaran ke temen cowoknya Bintang
2023-12-28
0
Yati Rosmiyati
Rangga habis gebukin cowok yang tadi taruhan ya
2022-04-17
2