Hari ini adalah hari pernikahan Rangga dan Bintang, dan sesuai kesepakatan mereka menikah di KUA.
Selesai acara Bintang langsung di bawa ke rumah keluarga Wijaya.
Malam harinya mereka mengadakan makan malam bersama.
"Sayang, sekarang kamu adalah seorang istri. Jadi kamu harus bisa mengurus suamimu" kata Ratih usai makan.
"Ibu jangan khawatir, Bintang pasti akan mengurus suami Bintang dengan penuh cinta.Iyakan Suamiku?" jawab Bintang seraya mengerlingkan matanya pada Rangga.
"Apa-apaan nih bocah, sok mesra segala," batin Rangga.
"Tentu saja," jawab Rangga dengan senyum terpaksa.
"Nak, malam ini ibu langsung pulang ya. Kamu baik-baik di sini," pamit Ratih
"Kenapa tidak besok saja pulangnya, Bu."
"Besok Ibu mau ke kampung,menemui nenekmu. Beliau sedang sakit dan membutuhkan ibu di sampingnya.Jadi ibu harus pulang sekarang untuk bersiap-siap," jawab Ratih.
"Bintang pasti bakalan kangen sama ibu," kata Bintang sambil memeluk sang ibu.
"Ibu juga bakalan kangen sama kamu," balas Ratih.
"Nak, ibu titip Bintang ya. Jaga dia baik-baik karena dia adalah harta ibu yang paling berharga!" pinta Ratih pada sang menantu.
"Tentu saja, Aku pasti akan menjaganya dengan baik," jawab Rangga.
"Ternyata pintar juga tu cowok berakting," batin Bintang.
"Mia, aku titip putriku ya. Tolong kamu jaga dan sayangi dia seperti putrimu sendiri," kata Ratih sambil menggenggam tangan sahabat sekaligus besannya.
"Jangan khawatir, sekarang dia bukan hanya menantuku tapi dia juga putriku."
"Bu, berapa hari ibu di kampung?" tanya Bintang.
"Tidak tahu Sayang, nenekmu sudah tua kasihan kalau dia tinggal sendirian. Tadinya ibu bingung mau meninggalkanmu tapi sekarang ibu lega karena kamu tidak akan sendirian di sini, ada suami dan mertua kamu," jawab Ratih panjang lebar.
"Tapi, Bintang pasti akan sangat merindukan ibu," kata Bintang dengan manja. Selama ini dia tidak pernah sekalipun berada jauh dari ibunya.
"Ibu juga akan sangat merindukanmu. Jadi saat kalian tidak sibuk, kalian bisa mengunjungi ibu di kampung," kata Ratih lagi.
"Ibu pamit ya Sayang. Sekali lagi, tolong jaga putriku dengan baik," kata Ratih.
"Jangan Khawatir," jawab Mia menenangkan.
*****
Bintang duduk di balkon kamar Rangga sambil menatap langit.
"Kenapa belum tidur ini sudah malam?"
Suara itu membuyarkan lamunan Bintang. Bintang melihat wajah suaminya sebentar.
"Lihat, langitnya sangat indah ya," kata Bintang, Rangga berdiri di samping Bintang.
Rangga terkejut saat tiba-tiba Bintang memeluk lengannya dan menyandarkan kepala di bahunya.
"Biarkan aku seperti ini sebentar ya!" kata Bintang lirih.
"Terserah kau saja," jawab Rangga seakan tidak perduli.
"Ayo tidur, sudah malam!" ajak Bintang sambil melepaskan pelukannya dan berjalan masuk ke kamar mendahului Rangga.
"Dasar cewek aneh," batin Rangga yang mengikuti langkah Bintang.
Bintang langsung naik ke ranjang tempat tidur mereka.
"Tidurlah di sofa, malam ini kasur ini milikku," kata Bintang sambil membaringkan tubuhnya di atas kasur tersebut.
"Hei, ini kamarku. Seharusnya aku yang tidur di situ," sergah Rangga.
Bintang kemudian duduk.
"Sayangku, suamiku, apa kamu ingin tidur denganku malam ini? Tapi kamu harus bersabar ya sayang soalnya aku lagi ada tamu bulanan," jawab Bintang yang sengaja menggoda suaminya itu.
Rangga merasa geli mendengar jawaban dari Bintang. Dia langsung menuju sofa sebelum Bintang mengatakan hal-hal yang aneh lagi.
Bintang terkekeh melihat reaksi laki-laki yang sekarang berstatus suaminya tersebut.
*****
Keesokan harinya, Rangga terbangun karena tetesan air yang mengenai wajahnya. Dia terperanjat saat melihat Bintang sudah berada di depan wajahnya.
"Apa-apaan sih kamu," kata Rangga
"Sayang, tamu bulananku sudah pergi apa kamu mau minta hakmu," bisik Bintang di telinga Rangga, sekali lagi Bintang sengaja menggoda suaminya itu.
Rangga yang merasa geli dengan perkataan Bintang berusaha menjauh darinya.
"Dasar cewek aneh," kata Rangga sambil berlalu dari Bintang.
"Bhuahahaha," Bintang tertawa puas melihat Rangga yang kesal karena ulahnya.
"Ini adalah awal perjuanganku untuk mendapatkan cintamu. Mungkin hari ini kamu menghindariku, tapi suatu saat nanti kamu yang akan mengejarku. Semangat Bintang, semangat!" kata Bintang menyemangati dirinya sendiri.
*****
Rangga keluar dari kamar sudah dengan setelan jasnya.
"Ma, Rangga langsung berangkat ke kantor ya. Hari ini ada meeting dadakan dengan divisi perencanaan," pamit Rangga.
"Kamu tidak sarapan dulu Nak. Ini semua masakan istrimu, dia menyiapkan ini dari pagi lho," kata Mia.
"Rangga sarapan di kantor saja," jawab Rangga sambil berjalan meninggalkan mama dan istrinya yang duduk di meja makan.
"Sayang, tunggu sebentar!" panggil Bintang sambil berlari menyusul suaminya.
"Ada apa?" tanya Rangga malas.
Bintang mengalungkan tangannya di leher suaminya itu.
"Kamu melupakan sesuatu, Sayang," kata Bintang.
Rangga menatapnya bingung.
Sambil berjinjit Bintang mencium bibir suaminya itu sekilas.
"Morning kiss, Sayang," goda Bintang.
Rangga terperangah karena kaget dengan apa yang baru saja di perbuat istrinya.
"Wah-wah, ternyata kalian romantis juga ya," kata Mia.
"Sudahlah, Ma. Aku berangkat dulu," kata Rangga sambil melepaskan diri dari istrinya.
"Daaa suamiku. Kerja yang rajin ya, jangan lupa bawa uang yang banyak. l love you," kata Bintang yang memang sengaja ingin menggoda Rangga. Dia tidak perduli dengan sikap dingin yang di tunjukkan oleh suaminya.
Setelah kepergian Rangga, wajah Bintang berubah sendu. Sebenarnya dia tahu kalau Rangga belum bisa menganggapnya istri, karena memang dari awal mereka menikah hanya sebatas kontrak.
*****
"Ma, nanti siang Bintang izin mau ketemu Dewi sama Ana ya. Mungkin pulangnya sedikit terlambat," izin Bintang pada mama mertua.
"Iya. Kamu bisa pergi di antar sama sopir, Nak," jawab Mia.
"Tidak usah, Ma. Biar Bintang naik angkot saja. Bintang tidak mau temen-temen Bintang curiga,"
"Ya sudah, tapi hati-hati ya, Sayang."
Bintang mengangguk.
*****
Sementara di kantor Wijaya Grup, Rangga masih memikirkan sikap Bintang yang menurutnya aneh.
"Ada apa dengan tu cewek? Sudah jelas pernikahan ini cuma kontrak, tapi bisa bisanya dia bersikap seperti itu," gumam Rangga.
Dan tanpa sadar Rangga tersenyum saat mengingat bagaimana Bintang mencium bibirnya.
"Sadar Rangga sadar, semua cewek sama penghianat," kata Rangga sembari memukul pipinya untuk menyadarkan dirinya sendiri. Kemudian dia kembali memfokuskan diri pada pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Mama Ita
huah hhh hati2 yah Rangga ..kamu nanti jatuh cinta sama bintang 😂😂
2021-12-08
3
Adesriwaningsih Supian
semangat thor..
2021-10-25
0
Vina
ngakak habis
2021-10-10
0