Ria langsung melaksanakan tugasnya, memesan tiket pesawat ke Luar Negeri. Untuk Aurellia.
Ksatria yang sedang memegang ponsel, menelpon seseorang untuk mencari dan melacak ponsel Daysi, tapi sayangnya ponsel Daysi di tinggalkan di rumahnya. Ksatria frustasi dengan keadaannya sekarang ini, adiknya marah dan Daysi pergi dari rumahnya.
Aurellia membawa koper besarnya keluar dari rumah, peninggalan orang tuanya. Air mata Aurellia menetes saat melangkahkan kaki keluar rumah. Ria yang membantu diam-diam keluarnya Aurellia dengan sangat antusias. Untung di rumah lagi sibuk mencari keberadaan Daysi, sehingga mempermudah perginya Aurellia ke Luar Negeri.
Ria mengantar Aurellia ke bandara Internasional. Lama sekali Aurellia memeluk Ria yang sudah di anggap seperti keluarganya sendiri.
"Hati-hati mbak Aurel, semoga selamat sampai tempat tujuan." Melepas pelukan Aurellia.
"Terimakasih Mbak Ria, tolong ya Mbak. Jika nanti Kak Ksatria mengancam Mbak Ria, kasih rekaman suara itu." Aurellia berjalan menuju pesawat dan masuk.
Sehabis menghantar ke pergian Aurellia. Ria bingung harus bagaimana nanti jika pulang ke kediaman Malik, pasti langsung terancam kehidupannya kedepannya.
Di lain tempat.
Daysi yang sudah sampai tujuan setelah 6 jam menaiki bus antar propinsi, sampailah di suatu desa, lebih tepatnya perkampungan jauh dari kota.
"Aku harus mulai lagi, kehidupanku. Padahal aku sudah cukup bahagia tinggal di kota, tapi bagaimana lagi. Aku tidak mau menikah karena terpaksa, apa lagi dengan si Ksatria. Pacarnya di mana-mana, pasti aku akan di gantung oleh para kekasihnya nanti." Ucap Daysi.
Daysi segera mencari tempat penjual baju, untungnya ia turun di pasar tradisional di desa tersebut.
"Mbak, permisi." Sapanya dengan sopan.
"Iya, mau cari apa Dek?" tanya penjual.
"Tiga pasang baju saja Mbak!" ucap Daysi memilih baju yang pas, setelah dapat tiga baju yang di inginkan. Terjadilah tawar menawar di situ.
Setelah tawar menawar selesai, Daysi segera berjalan keluar pasar dan mencari pemukiman yang bisa untuk ia sewa sementara.
Setelah dapat tempat, ia membersihkan rumah kontrakan tersebut. Dengan cekatan Daysi bersih-bersih.
Di kediaman Malik.
Ksatria memijat pelipisnya saat Mbak Ria pulang dan menanyai di mana Aurellia pergi, namun Ria tidak buka suara. Dan malah memberikan rekaman suara Aurellia.
Rekaman suara Aurellia.
Kak... jika Kakak menanyakan ku ada di mana, aku baik-baik saja Kak, Aku tidak akan mau berbicara dengan Kakak kalau Daysi tidak Kakak temukan, dan Kakak juga tidak boleh memecat Mbak Ria atau mengancam kehidupan Mbak Ria dan keluarganya, jika aku tahu maka jangan berharap tahu aku di mana. Jika Daysi sudah Kakak temukan, nikahi dia Kak, dia perempuan baik dan berhati tulus Kak, aku tahu kepergiannya mungkin ia tidak mau menikah dengan Kakak. Tetapi berusahalah Kak untuk menemukannya dan meyakinkannya. Aku ingin Kakak juga berubah tidak bermain-main lagi dengan wanita. Jika Kakak berhasil menemukan Daysi dan menikah dengannya aku akan pulang Kak.
Setelah mendengarkan suara rekaman Aurellia. Ksatria mengumpat Daysi.
"Dasar wanita sialan, racun apa yang kamu tabur di otak adikku. Sampai-sampai adik tersayangku berucap seperti itu. Baru bertemu kamu, adikku berani denganku dan pergi ke Luar Negeri, entah bagaimana keadaannya di sana. Aku akan menemukanmu Daysi, dimanapun kamu berada." Ucap Ksatria membara.
Ksatria mengeluarkan ponselnya dan menyuruh bawahannya untuk menyebarkan berita kehilangan. Ksatria memiliki foto Daysi, sebab ketika melamar pekerjaan menggunakan foto untuk bukti.
Bawahan Ksatria dengan cekatan menuju tempat penyiar berita lokal dan koran. Wajah Daysi terpampang di tv dan surat kabar. Berita kehilangan menyebar dengan cepat. Upahnya tidak tanggung-tanggung jika menemukan Daysi dalam keadaan baik-baik saja akan ada uang sebagai ganti rugi, yang nominalnya lebih dari seratus juta rupiah.
2 minggu kemudian.
Berita tersebut masih hangat dan jadi perbincangan di kalangan masyarakat, sebab pengusaha muda Ksatria Malik yang mencari, pasti ada apa-apanya.
Berita itu masuk ke perkampungan tempat Daysi tinggal, orang yang menerima Daysi mengotrak di salah satu kediamannya mendatangi.
"DAYSIIII KELUAR" ucap teriak ibu pemilik kontrakan.
"Eeehh ada Ibu Yayuk, ada apa Bu?"
"Tidak usah berpura-pura ini wajah kamu kan yang terpampang di koran dan berita?" tanya Ibu Yayuk. Dan melempar koran di wajah Daysi.
Daysi terkejut dan langsung membaca koran tersebut. Ia shock dengan berita tersebut. Daysi sudah tidak bisa menjawab.
Tiba-tiba banyak para tetangga yang datang ke rumah kontrakan Daysi, banyak pertanyaan di lontarkan warga sekitar, banyak yang berbicara di mencuri sesuatu dari kediaman Malik, pengusaha muda.
"Sekarang kamu kemasi barang-barangmu dan ikut aku dan suamiku naik mobil, kita akan langsung memulangkanmu di kediaman Malik hari ini juga." Ancam Ibu Yayuk pada Daysi.
Daysi pasrah dengan keadaannya sekarang, ia juga tidak bisa pergi kemana-mana lagi, wajahnya terpampang di mana-mana.
Selama di perjalan Daysi termenung, apa yang akan ia alami setelah sampai di kediaman Malik lagi. 6 jam kemudian sampailah Ibu Yayuk dan suaminya di kediaman Malik, serta membawa Daysi.
Daysi yang tangannya di pegang erat oleh Ibu Yayuk dan suaminya hanya pasrah, jika memberontak pasti Daysi juga yang tersakiti nantinya.
Ksatria yang mendapatkan kabar bahwa Daysi ada di lantai bawah, langsung Ksatria turun dari lantai atas.
"Bagus ya kamu Daysi, aku hampir saja, merobohkan panti asuhan yang kamu minta dariku." Nada sinis Ksatria.
Daysi terdiam dan tertunduk.
Orang yang mengantar Daysi telah pulang selesai mendapatkan upahnya. Ibu Yayuk dan suaminya mendapatkan kartu debit.
"Itu kartu sesuai perjanjian dan pinnya ada di baliknya itu." Ksatria langsung menarik lengan Daysi, menuju kamar Daysi yang di gunakan 2 minggu yang lalu.
Daysi yang di tarik dengan paksa oleh Ksatria dan di lempar ke lantai. Daysi kini ketakutan, Daysi takut jika dirinya terancam keselamatannya.
"Maafkan saya pak Ksatria." Ucap ketakutan Daysi.
"Minta maaf, kamu kira dengan minta maaf adikku mau pulang ke Indonesia. Kamu pikir maaf akan merubah keadaan. Gara-gara kamu adikku marah denganku. Dan sebagai perminta maafan kamu harus menikah denganku, jika kamu menolak siap-siap. Panti asuhan itu aku ratakan dengan tanah." Ancaman Ksatria meninggalkan kamar Daysi.
Suara pintu di tutup dengan keras dan di kunci dari luar.
Daysi menangis di lantai, tetapi ia segera mengusapnya.
"Aku harus kuat menghadapi ini semua, aku tidak ingin jadi anak durhaka dan menyusahkan Umma Inayah dan adik-adikku." Daysi menatap kebun bunga.
Ada sekitar 5 orang yang berjaga di kebun lebih tepatnya menjaga Daysi agar tidak kabur lagi.
"Kenapa aku merasa seperti tahanan saja, aku juga ingin bebas."
_ _ _
Ksatria yang berada di ruang keluarga menatap foto orangtuanya dan adiknya bergantian.
"Ma... Pa..., Aurel aku menyayangi kalian semua." Air mata menetes dan segera di usap.
Ksatria kembali seperti semula bersifat dingin dan cuek. Segera menelpon bawahannya untuk mengurus pernikahannya dengan Daysi besok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Mei Shin Manalu
Lanjut
2020-12-19
1
Little Peony
Aku lanjut ya thor
2020-11-20
3
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
permisii..
cinta pak bos hadir lagi nih.. 😊
semangat ya kakk💪
2020-11-07
1