Daysi yang terlelap dalam tidurnya tidak tahu jika ada orang yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Orang itu dengan jalan sempoyongan masuk ke dalam kamar Daysi. Dan langsung.
BBRRUUGGHHH..., tertidur di ranjang Daysi. Daysi sontak terkejut dengan apa yang ia alami barusan dikira terjadi gempa bumi.
Daysi segera membuka mata dan mengucapkan istighfar dan doa-doa lainnya. Daysi segera menyalakan lampu kamarnya dan melihat siapa orang tersebut. Apa benar itu orang atau makhluk lain.
Daysi mendekat dan mencolek-colek lengan pria tersebut. Daysi terkejut saat laki-laki tersebut membalikkan badannya, ternyata itu adalah Ksatria Malik yang tidur di ranjangnya.
"HHHUUUFFFF..., aku kira siapa?" Daysi segera mengambil bantalnya dan tidur di kamar lain. Karena semua kamar di kunci Daysi mengetuk kamar Mbok Yati.
Mbok Yati terkejut dengan kedatangan Daysi, mengingat ini pukul setengah dua malam. Daysi segera masuk kamar Mbok Yati, saat Mbok Yati mengizinkan masuk kamarnya.
"Kenapa Nak Daysi jam segini mengetuk pintu Mbok dan membawa bantal?" Mbok Yati duduk di ranjangnya begitu juga Daysi.
Daysi menceritakan apa yang barusan terjadi di kamarnya dengan jujur. Mbok Yati yang mendengarkan ucapan Daysi, segera menyuruh Daysi berbaring dan tidur.
Pagi hari sebelum Subuh.
Mbok Yati menuju dapur dan memasak nasi dan lauk, mengingat semalam tuan Ksatria pulang dengan keadaan seperti itu. Pasti sebentar lagi akan meminta sarapan.
Suara kicauan burung terdengar nyaring di telinga. Aurellia membuka mata dan segera membersihkan diri.
Dikamar Daysi. Ksatria masih terbawa suasana mimpinya. Aurellia setelah bersih-bersih tubuh langsung menuju kamar Daysi. Tookkk... tokkk... tokkk....
"Daysi... apa aku boleh masuk?" terukir senyum di wajah Aurellia. Karena tidak ada sahutan dari Daysi, Aurellia membuka pintu kamar Daysi.
Aurellia terkejut dan menutup mulutnya, Aurellia memandang tubuh Kakaknya yang polos bagian atas.
"AAAAAAA......" teriak Aurellia.
Semua orang yang berada di rumah Ksatria langsung menghampiri Nona mudanya. Begitu juga dengan Mbok Yati dan Daysi.
Ksatria terbangun dari tidurnya dan langsung bingung dengan tingkah konyol adiknya. "Kenapa sih Aurel, pagi-pagi teriak tidak jelas?" Ksatria agak emosi.
Orang-orang yang mendapat tatapan tajam Ksatria segera membungkukkan badan dan berlalu pergi. Tetapi Daysi dan Mbok Yati masih di tempat.
"Mbok, aku ingin berbicara dengan Kakak dan Daysi Mbok." Ucap Aurellia ramah. Mbok Yati segera berpamitan.
Aurellia langsung melipat tangannya di dada.
"Aku butuh penjelasan, apa maksudnya kalian berdua. Apa kalian sudah melakukan itu?"
"Melakukan apa sih Aurel, Kakak tidak mengerti?" Ksatria balik menanyai Aurellia, Ksatria masih belum sadar jika dirinya di kamar Daysi.
"Lihat tubuh Kakak, bertelanjang dada. Kalau kalian tidak melakukan apa-apa, lantas kenapa Kakak berada di kamar Daysi?" Aurellia mencari kebenaran.
Ksatria langsung terperanjat dari ranjang Daysi dan segera berdiri. "Kenapa aku di kamar ini sih. Bukannya semalam aku masuk kamarku?"
Aurellia menatap Daysi dan mencari kebenarannya.
"Semalam kami tidak melakukan apa-apa!" ucap Daysi, Kemudian Daysi menceritakan kejadian semalam dan membuatnya harus tidur di kamar Mbok Yati.
"Benarkah? rasanya aku tidak percaya, kalian tidak berbuat apa-apa. Tuhhh......, buktinya kamu habis keramas?" Aurellia menunjuk rambut Daysi, menatap Daysi dari ujung rambut sampai kaki.
"Harus dengan apa lagi sih, Relli harus menjelaskan. Kita tidak melakukan apa-apa!" jawab Daysi jujur.
"Aku tidak percaya, kalian harus menikah." Aurellia memalingkan wajahnya.
"EE... HHEE... HEE..., sebenarnya aku tahu. Jika Kakakku tidak akan melakukan apa-apa, aku sengaja agar mereka menikah, walaupun caranya harus seperti ini." Rencana licik Aurellia dalam hati.
"Aku tidak setuju, seenaknya membuat saran seperti itu. Apa kamu tidak kasih jika nanti pernikahan kami hanya beberapa hari saja?" Ksatria menolak.
"Tapi, apa Kakak tidak ingin tanggung jawab ke Daysi?" Aurellia berdebat dengan Ksatria.
"Tanggung jawab apa, tanya tuh pada temanmu. Apa perlu aku tanggung jawab?" Ksatria menatap tajam Daysi.
Daysi yang mendapat tatapan tajam Ksatria langsung menengahi.
"Relli kita ke RS saja bagaimana, aku cek tubuh aku biar kamu percaya. Bagaimana?" saran Daysi.
"Tidak usah, selama kalian tidak mau menikah. Aku tidak mau berbicara ke kalian berdua!" Aurellia langsung pergi meninggalkan Daysi dan Ksatria.
"Relli tunggu..." Daysi yang bergegas menyusul Aurellia yang sudah jauh. Tetapi ia di hentikan oleh Ksatria.
Daysi langsung menoleh. "Apa???" wajah sedih Daysi.
"Kita menikah saja." Melepas tangannya dan berlalu pergi.
"HHAAA...," seketika Daysi bengong di tempat.
"Eeehh... tunggu-tunggu. Menikah? memang tidak masuk akal ini." Gumam lirih Daysi.
Ksatria yang berada di depan kamar Aurellia mengtuk pintu berkali-kali. Tok... tookk tokk.
"Aurel buka, Kakak akan menikah jika itu keinginanmu. Apa perlu hari ini juga, aku akan lakukan." Ksatria masih mengetuk pintu kamar Aurellia.
Aurellia yang mendapat jawaban seperti itu langsung bersorak gembira dalam hati. Kemudian merubah wajah sedih saat membuka pintu kamarnya.
"Apa benar? Kakak akan menikah dan bertanggung jawab kepada Daysi?" Aurellia memasang wajah cuek.
"Iya benar, nih buktinya Kakak baru saja menyuruh bawahan Kakak mengurusnya di kantor KUA. Semua keperluan dan sarat menikah!" meyakinkan Aurellia.
"Terimakasih Kakak. Kakak memang kesayanganku." Memeluk erat tubuh Ksatria. Ksatria menyambut pelukan dari adik kesayangannya ini.
Kesatria rela melakukan apapun untuk adik semata wayangnya ini, dunianya mati jika adiknya pergi.
Daysi yang sedari tadi mendengar percakapan Kakak beradik ini. Bergumam dalam hati. " Seenaknya sendiri membuat keputusan, kalian pikir mentang-mentang berduit. Seenaknya jidat membuat keputusan, tanpa memikirkan pihak yang di rugikan?" Daysi segera pergi dari tempat tersebut dan menuju kamarnya.
Daysi berjalan setenang mungkin. Orang-orang yang tidak fokus saat berkerja membuat dengan mudah Daysi pergi. Daysi mengambil barang-barang yang di butuhkan dalam tas kecilnya, nampak seperti orang yang melakukan sehari-hari. Daysi yang hidupnya rajin menabung, Daysi menuju tempat pengambilan uang tunai dan langsung menuju terminal bus. Dengan bantuan tukang ojek.
Ksatria dan Aurellia tidak menyadari jika Daysi pergi dari kediamannya.
Aurellia berjalan menuju kamar Daysi suara ketukan tangan Aurellia terdengar berkali-kali, tetapi tidak dibuka oleh Daysi, sebab Daysi sudah pergi dari kediaman Ksatria.
"Daysi..., aku masuk yaa." Wajah gembira Aurellia hancur saat melihat Daysi tidak di kamarnya, dan ia melihat tas yang di gunakan Daysi juga ikut tidak ada. "Kemana sih kamu Daysi?"
Aurellia langsung mencari Daysi di seluruh rumah dan menanyai orang yang ada di rumah, tetapi mereka semu mengira Daysi pergi membeli sesuatu.
3 jam lebih. Daysi belum juga kembali. Aurellia hawatir dan langsung mencari Kakaknya.
Ksatria yang berada di kebun bunga terkejut saat Aurellia datang dan berteriak.
"KAKAK. APA YANG KAKAK LAKUKAN KE DAYSI?" Aurellia tersungut emosi.
"Apa sih maksud kamu, tiba-tiba datang dengan marah-marak ke Kakak?" Ksatria bingung dengan adiknya.
"Kakak kan yang membuat Daysi pergi dari rumah?"
"Kakak tidak melakukan apa-apa!"
"Bohong, pasti Kakak berbicara yang tidak-tidak kan?" Aurellia meneteskan air mata.
Aurellia berlalu pergi saat Ksatria akan memeluknya. Aurellia langsung menyuruh mbak Ria mengurus penerbangannya ke Luar Negeri.
"Tapi mbak Aurel, jika Pak Ksatria marah bagaimana?" ucap Ria ketakutan.
"Jangan takut Mbak jika Kakakku marah pada Mbak Ria, akan aku buat dia menyesal jika memecatmu atau melakukan hal lain. Dan satu lagi Mbak jika dia mengancam, beri ini Mbak, aku punya satu rekaman suaraku!" memberi alat perekam kepada Ria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Devi Handayani
kok agak jadi anehh ceritanyaa...... tapi ya sudah lahh🤔🤔😌😌
2023-06-16
1
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🍜🍜🍜
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and commen ☀️☀️☀️
2021-01-06
1
Mei Shin Manalu
Ksih like juga di krya ini
2020-12-19
1