ISTRIKU Betapa Aku Mencintaimu
Alur santai, jangan lupa like favorite dan rate ya. Terimakasih.
Selamat membaca ya.
***
Ini adalah hotel terbesar di kota ini, hotel yang berdiri megah di tengah-tengah kota, bernama Royal Malik. Yang berarti milik keluarga Malik tentunya.
Aku dengar, hotel ini dulu hampir di ambang kehancuran. Sebab pemilik sebelumnya meninggal. Tetapi kehancuran itu tidak berlangsung lama, setelah anak pertama dari pemilik Royal Malik memegang kendali hotel ini, bahkan hotel ini sampai berdiri megah sampai sekarang.
Aku bersyukur bisa di terima berkerja di tempat ini. Mengingat aku hanya tamatan SMA dan tempat ini begitu elit, jarang sekali ada orang seberuntung aku, walaupun aku hanya cleaning servis di sini.
Karena aku dari kecil hidup sendiri di usia sepuluh tahun, menjadikan aku lebih dewasa dari usia teman-teman sebayaku. Aku sudah tidak memiliki orang tua atau sanak saudara. Aku merantau ke kota untuk mencari pengalaman hidup, walaupun sebenarnya hidupku sudah sangat pahit.
Terkadang aku juga iri dengan mereka yang hidup serba mewah. Bagaimana rasanya hidup berkecukupan.
Segera aku tepis angan-angan ku itu. Kata orang mimpi jangan terlalu tinggi jika jatuh sakit. Tapi apa salahnya bermimpi seperti itu, bukannya semua orang berhak berangan-angan jadi orang kaya. Aku hanya bisa menertawai diri sendiri.
Perkenalkan namaku Daysi nama yang cantik bukan. Aku berasal dari keluarga pas-pasan dulu sebelum kedua orang tuaku meninggal. Umurku sekarang menginjak 25 tahun, seharusnya aku sudah menikah mengingat usiaku sudah segini, tetapi bagaimana lagi jodohku masih di pelukan orang lain.
Aku tidak punya waktu untuk berdandan, cukup bisa mengenyangkan perut aku bahagia. Jika punya rejeki lebih aku berikan kepada yang membutuhkan. Aku tidak memamerkan diriku atau bersifat sombong. Aku menceritakan diriku apa adanya. Biar semua orang tidak menyalahkan atau menafsirkan diriku yang macam-macam.
Suatu hari, terjadi kebakaran hebat di panti asuhan tempatku tinggal dulu, aku bingung saat Umma Inayah memintaku menolong adik-adikku yang masih kecil dan membutuhkan tempat berteduh dan kebutuhan lainnya.
Mengingat aku pernah hidup di panti asuhan selama kurang lebih enam tahun, dan hanya aku yang paling sering berkunjung membuat mereka berharap lebih.
Kehidupan memang sulit.......
Tiba saatnya di mana hari aku harus mendonorkan salah satu ginjal ku, untuk menolong adik CEO tempat aku berkerja. Lebih tepatnya sistem barter dan saling menguntungkan. Aku dapat menyelamatkan panti asuhan dan juga bisa menolong adik CEO tempatku berkerja. Bahkan di surat perjanjian itu Ksatria Malik menawarkan penukaran yang tidak mungkin orang lain mau membantu yaitu berupa pendidikan sampai lulus sarjana dan kebutuhan pokok perbulannya. Sungguh Mulia pikirku saat itu.
Aku tidak tahu jika yang aku tolong adalah sahabatku sewaktu SMA dulu. Bahkan ia meminta sang Kakak untuk menikahi ku karena aku sahabat lamanya serta yang mendonorkan salah satu ginjalnya. Sungguh konyol pikirku waktu itu di saat Aurellia meminta sang Kakak Ksatria Malik untuk menikahi ku, apa dia tidak tau jika sang Kakak memiliki ucapan yang sangat menusuk indra pendengaran.
Di lain tempat. Lebih tepatnya di videotron depan hotel dan di dalam hotel.
Seorang pria tampan turun dari jet pribadinya. Tanpa ada senyuman di wajahnya namun tidak mengurangi pesonanya, banyak yang mengambil gambarnya entah di buat apa untuk tema berita besok atau apa aku juga tidak tahu.
Dia adalah Ksatria Malik. Pengusaha muda sekaligus CEO hotel tempatku berkerja. Aku pernah melihat dia beberapa kali di surat kabar, entah itu internet atau sudah dalam majalah. Memang tampan dan gagah, bisa di maklumi ya. Kalau kehidupan terlanjur kaya, pasti ya seperti ini penampilannya selalu sempurna dimana-mana. Dan umurnya masih 30 tahun, tergolong masih muda dan berbakat menurutku.
Dan ada satu berita lagi jika dia memiliki adik, tetapi tidak tahu adiknya laki-laki atau perempuan. Semua di rahasiakan untuk melindunginya. Sebab....... Banyak yang merebutkan harta peninggalan orangtuanya, tetapi semua gagal sebab orangtuanya memiliki orang kepercayaannya yang senantiasa melindunginya tanpa orang lain tahu, sebab ia berkerja dengan rapi.
Itu kabar yang aku dengar dari orang-orang yang membicarakannya. Benar tidaknya aku juga tidak tahu, aku tidak terlalu suka bergosip, menyia-nyiakan waktu saja menurutku. Tiba-tiba ada wanita muda cantik dan manja menurutku, ia bergelayut manja di lengannya. Aku merasa geli melihatnya seperti ulat bulu saja.
Kisah Daysi dimulai.
"Akhirnya selesai juga. Haahh... rasanya pinggangku mau patah." Daysi meluruskan kaki dan pinggangnya.
Suara manager hotel memanggil Daysi berkali-kali. "DAYSI... DAYSI..., mana yang namanya Daysi." Teriak Okta ke salah satu bawahannya. Daysi yang mendengar orang memanggilnya segera mendekati Okta sang manager hotel.
"Kamu Daisy kan?" Tanya Pak Okta.
"Iya Pak!" Daysi menunduk dan tidak berani menatapnya sambil meremas ujung bajunya.
"Kamu segera bersihkan kamar milik Pak Ksatria sekarang, karena Pak Ksatria Malik baru pulang dan akan mengunjungi hotelnya ini dan satu lagi harus bersih dan rapi. Jangan lupa itu." Okta berucap penuh penekanan. Dan pergi begitu saja meninggalkan Daysi.
"Galak amat." Daysi menggerutu saat berjalan.
Setelah sampai ruangan pribadi Ksatria Malik. Daysi segera membersihkan seluruh ruangan. Mengganti spray dan lain-lain. Selesai dengan pekerjaannya ia bergegas keluar dari ruangan tersebut.
15 menit kemudian.
Seorang pria tampan berjalan dengan gagah di iringi asistennya. Ksatria Malik di sambut dengan baik dan ramah oleh karyawannya.
Ksatria Malik yang baru saja memasuki ruangan kamarnya, tidak menyukai tampilan yang terkesan suram. Warna yang membuatnya mengingat kejadian kelamnya lalu. Kejadian yang berusaha ia lupakan dalam hidupnya namun sungguh sulit di lupakan. Hanya ada warna putih dan putih, ia benci warna yang seperti itu. Segera Ksatria mengemas semua dengan kasar. Setelah beres Ksatria langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi manager hotel. Ksatria berbicara dengan nada dingin dan tegas. Asisten Galen bahkan tidak berani di situasi saat ini dari pada dapat amukan ia tidak mendekati Ksatria Malik.
Manager hotel yang berada di lantai dasar segera menuju lift dengan buru-buru, sesampainya di depan kamar CEO Ksatria ia mengetuk pintu.
Ksatria yang membuka pintu, langsung melemparkan seprai putih dan lain-lain ke arah managernya. Okta gelagapan dengan tingkah pemilik hotel barusan.
"Permisi Pak, ada apa ini?" Okta kebingungan dengan Ksatria.
"Bukannya kamu sudah tahu jika aku tidak menyukai warna ini, apa kamu tidak bisa mendidik bawahan mu." Ucap Ksatria dengan ketus.
"Maaf kan saya Pak, saya tidak akan mengulangi kecerobohan ini," Okta menundukkan kepala dan memunguti barang-barang yang di lemparkan Ksatria tadi.
"Jika terulang lagi kamu saya pecat, cepat pesankan penggantinya tanpa ada warna putih." Kesatria menutup pintu dengan keras. Ksatria duduk di sofa panjang dan memijat pelipisnya, rasa pusing menghampiri jika mengingat kejadian itu.
"Baik!" Jawab Okta dengan lirih. Di luar ruangan pribadi Ksatria.
"Daysi habislah kamu gara-gara kamu aku hampir dipecat, awas nanti jika bertemu." Batin Okta marah-marah.
Dengan berjalan tergesa-gesa menuju lift dan sampailah di lantai dasar dan langsung memberikannya kepada salah satu bawahannya.
Daysi yang membersihkan toilet.
"Haaacinggg... haacing..., siapa sih yang mengumpat." Gerutu Daisy menggosok hidungnya saat memegang kain pel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Lolita Putri ara
baru baca udah dapat visual aja nih...😇😇😇
2021-08-16
1
(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤
daysi naseb mu kini 😁😁😁
2021-05-26
1
Andriansyah Putra
hh
2021-05-24
2