Aurellia yang melihat Kakaknya membanting koran di meja terkejut.
"Ada apa sih Kak?" Aurellia mengambil koran tersebut.
"AAA... HAAA... HAAA..., ini berita lucu sekali." Aurellia terpingkal-pingkal tak karuan. "Aduhhh... membuat perutku sakit saja." Segera Aurellia meletakkan surat kabar tersebut.
Ksatria langsung menuju kebun bunga di samping rumahnya. Sesampainya di kebun bunga, Ksatria tidak sadar jika Daysi juga memandang kebun bunga yang langsung berhadapan dengan kamarnya. Daysi yang sedari tadi tersenyum memandang bunga-bunga yang cantik itu, tiba-tiba sirna saat melihat Ksatria di kebun bunga.
SSRRREEEEKKK..., suara gorden jendela kamar Daysi di tutup. Ksatria yang mendengar suara gorden jendela di tutup dengan keras, langsung menoleh ke sumber suara dan menatap sekilas.
_ _ _
Saat makan malam Daysi keluar dari kamarnya, sebenarnya ia ingin makan tetapi mengingat ia hanya menumpang jadi Daysi tidak berani masuk ke ruang makan. Daysi berjalan ke arah dapur dan mengambil beberapa bumbu dan memasak mie rebus.
"Jika badanku sudah enakan aku harus berkerja lagi, beberapa hari ini aku tidak mengunjungi Umma Inayah. Bagaimana kabar mereka?" Daysi memasak mie tersebut.
Ksatria yang tidak sengaja mencium bau masakan, yang berbeda dari masakan Mbok Yati segera menuju dapur.
"EEEHHEEEMMM..." deheman Ksatria membuat Daysi terkejut.
"Maaf Pak." Daysi menundukkan kepalanya, ia ketakutan sebab menggunakan dapur dan bahan masakan dirumahnya, seketika rasa lapar langsung hilang begitu saja.
"Apa Mbok Yati tidak membuat makanan?"
"Saya tidak tahu Pak!" Daysi masih menunduk ketakutan.
"Letakkan masakan mu itu, kamu langsung saja ke ruang makan." Ksatria meninggalkan Daysi.
Daysi menuangkan mienya ke mangkuk dan meletakkannya di meja. Mbok Yati yang baru saja sampai di dapur terkejut.
"Nak ini masakan mu?" tanyanya Mbok Yati.
"Iya Mbok. Mbok makan saja, itu baru Daysi buat!" Daysi segera menuju ruang makan, takutnya Ksatria marah.
"Terimakasih nak Daysi." Mbok Yati langsung menyeruput kuah mie rebus tersebut.
"SSSLLLUUURRRPP..., Enak sekali masakan nak Daysi, rasanya mengingatkanku pada Ibuku." Air mata Mbok Yati menetes dan segera mengusapnya.
Daysi yang sampai di ruang makan hanya ada keheningan, Aurellia juga tidak menampakkan batang hidungnya. Daysi mulai resah dan melihat kesana kemari.
"Aurel ke mall tidak usah kamu cari." Ucap Ksatria yang selesai makan. Dan berlalu pergi.
"Menyuruh masuk ruang makan tetapi tidak di suruh makan, memang dasar orang tak berperasaan." Gumam lirih Daysi.
Ksatria yang melangkahkan kalinya menginjakkan di tangga, merasakan hidungnya gatal.
"Hhaaching... Hhaaching... Hhaaching..., apa sudah waktunya musim penghujan???" Ksatria menggosok hidungnya, lalu Ksatria melanjutkan naik ke kamarnya.
Daysi segera mengambil makanan dan menyantapnya. Daysi hanya mengambil sedikit lauk dan lebih banyak nasi. Ia tidak berani makan lauk banyak, mengingat ia hanya menumpang di rumah Ksatria. Selesai makan Daysi langsung mencuci piringnya dan piring Ksatria. Piring yang Ksatria gunakan terbuat dari perak dan emas, karena Ksatria tidak menyukai piring berwarna putih pucat.
Mbok Yati yang melihat Daysi mencuci piringnya dan milik Tuan Ksatria langsung menyapanya.
"Nak Daysi, sudah letakkan saja. Biar Mbok yang mencuci." Ucap Mbok Yati tersenyum.
"Tidak apa-apa Mbok, ini cuma sedikit!" Daysi segera membilas dan meletakkannya di rak pengering piring.
"Nak Daysi..., Mbok ucapkan terimakasih ya. Mie buatan nak Daysi enak sekali, seperti buatan almarhumah Ibu Mbok nak."
"Benarkah seenak itu Mbok, sama-sama Mbok!" Daysi tersenyum ke arah Mbok Yati.
"Nak Daysi..., apa Mbok boleh tanya?"
"Iya! Mbok mau tanya apa?" Daysi duduk di kursi dekat pencucian piring.
"Apa tubuhnya nak Daysi baik-baik saja saat ini?"
Daysi kebingungan dengan pertanyaan Mbok Yati, kemudian Daysi tersenyum dan meyakinkan Mbok Yati.
"Aku baik-baik saja Mbok. Mbok tenang saja, aku istirahat beberapa hari lagi pasti sembuh!" sambil cengengesan.
"Jika nanti butuh sesuatu, bilang ya pada si Mbok nak Daysi."
Daysi langsung memeluk erat Mbok Yati sebentar.
"Terimakasih Mbok, oohh ya Mbok. Apa di sini sekitar sini ada penjual sayur Mbok?"
"Ada nak, setiap hari tukang sayur keliling lewat. Nak Daysi mau Mbok pesankan apa?" Mbok Yati mengambilkan segelas susu untuk Daysi.
"Tidak usah pesan apa-apa Mbok, besok Mbok bilang saja ke aku. Jika tukang sayurnya lewat Mbok!" Daysi segera minum susu tersebut hingga habis.
_ _ _
Aurellia yang berada di mall membeli sesuatu keperluan untuknya dan Daysi, Aurellia membeli beberapa pakaian. Setelah selesai belanja dengan Ria salah satu asisten rumah tangganya.
"Mbak Ria, ayo pulang. Aku lapar." Aurellia segera membayar semua barang-barang yang ia ambil.
Sesampainya di rumah ia mencari orang kesana kemari, namun yang ia temui hanya beberapa orang yang bertugas di rumahnya.
Orang yang berjaga di kediaman Ksatria saat malam dan siang hari, di perlakukan seperti keluarga. Bagaimanapun mereka orang-orang kepercayaan keluarga Malik. Sebelum wafatnya kedua orang tua Ksatria dan Aurellia.
Sudah di pastikan umurnya sekitar setengah abad lebih dan kurang, karena ada yang sudah mengikuti keluarga Malik sejak remaja.
Aurellia segera mencari Daysi di kamarnya. Mbak Ria menunjukkan kamar Daysi.
"Di sini, kamar mbak Daysi." Ria menjulurkan tangannya.
"Terimakasih ya Mbak Ria!" Aurellia mengetuk pintu Daysi berulang kali, tetapi nihil tidak ada sambutan dari pemilik kamar.
"Kemana sihhh Daysi?" dalam batin Aurellia.
Daysi yang masih di dapur tertawa dengan Mbok Yati, Aurellia yang baru sampai dapur langsung ikut bergabung.
"Aku tidak di ajak nih?" langsung memeluk Daysi dari samping.
"Eehhh kamu baru pulang?" tanya Daysi.
"Iya... nihh, Daysi aku punya sesuatu untuk kamu. Dan ini untuk Mbok Yati." Aurellia memberikan tas berukuran besar ke Daysi dan sedang untuk Mbok Yati.
"Apa ini Relli?" Daysi membuka tas tersebut, ia terkejut karena melihat begitu banyak pakaian. "Terimakasih Relli!" memeluk Aurellia dengan erat dan segera melepaskan pelukannya.
Aurellia mengangguk dan tersenyum. Mbok Yati juga mengucapkan banyak terimakasih ke Aurellia.
Mbok Yati merasa aman dan tentram tinggal di keluarga Malik. Mereka baik semua dan tidak membeda-bedakan orang.
Malam semakin larut Daysi sudah kembali ke kamarnya begitu juga dengan Aurellia. Mbok Yati yang sudah terbiasa, sebelum beristirahat menyiapkan susu untuk majikannya. Membawa baki menuju kamar Ksatria, Aurellia dan Daysi. Serta kopi panas untuk orang-orang yang berjaga malam hari.
Saat menghantarkan susu di kamar Daysi. Mbok Yati melihat tubuh Daysi bergetar karena kedinginan, segera Mbok Yati mengambil remote AC dan mengecilkan volume AC. Mbok Yati mengambil selimut dalam lemari dan menutupi sebagian tubuh Daysi.
"Nak Daysi, Mbok berdoa semoga kamu baik-baik saja tinggal di sini." Gumam dalam hati, dan mengusap pipi Daysi.
Mbok Yati segera keluar ruangan Daysi, Daysi yang tadinya pura-pura tidur terbangun dari ranjangnya, dan segera meminum susu buatan Mbok Yati.
"Aku minum saja, sayang jika tidak diminum, hitung-hitung minum geratis sebelum aku membayarnya." Daysi melanjutkan tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 327 Episodes
Comments
Caramelatte
eyo kakak author! Ku balik nih!🤭 Semangat yaa upnya! 🤗
2021-01-11
1
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🐞🐞🐞
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and comment 🐞🐞🐞🙏
2021-01-04
1
Maisy Asty
Kak Ira Asti lanjutin baca 💪💪
2021-01-03
0