Run

Melangkah dengan tenang membawa botol beserta gelas red wine. Bagaikan seseorang tidak bersalah ingin mengetahui apa yang terjadi.

"Mereka ingin membuat masalah dengan restauran yang akan kita dirikan, hanya karena aku keluar dari Wallet restauran." Jawab Diego dengan cepat. Menelan ludahnya berharap bocah ini (Eric) akan percaya dengan apa yang dirinya katakan.

"Jika begitu masalahnya, aku bisa membawa ini ke jalur hukum." Jawab Eric bagaikan putra konglomerat yang lugu. Tapi memang benar bukan? Sejatinya ayahnya adalah seorang konglomerat. Hanya saja tidak begitu suka terlihat kaya, bahkan di hadapan putranya sendiri.

"Diego sudah---" Kalimat Carl disela.

"Maaf, aku hanya ingin menjelaskan, Diego yang memasak makanan yang terkontaminasi bakteri. Aku sudah memperingatkannya. Ini adalah bukti CCTV ruang penyimpanan, serta salinan dari keterangan resmi koki dan pelayan yang bertugas saat itu." Ucap Ace pelan hendak memberikannya pada Eric.

Tapi, dengan cepat Diego merebut. Kemudian menginjak flashdisk, merobek kertas keterangan para saksi."Ini hanya bukti palsu! Dasar manusia serakah!" teriaknya murka.

"Ini bukan bukti palsu, ini asli. Kami punya salinan nya." Ucap Ace, kemudian melangkah semakin mendekat, menepuk bahu Diego. Perlahan berbisik."Sampah! Bukan! Bahkan sampah masih lebih baik darimu. Anj*ng yang mengigit tangan majikannya sendri."

Ace sedikit menjauh senyuman masih menyungging di wajahnya."Jadi paman sebaiknya mengakui segalanya. Aku yakin hukuman paman akan diringankan."

Srak!

Prang!

Kepala Ace dipukul menggunakan botol yang dipegang oleh Eric. Pelakunya? Tentu saja Diego. Bipolar disorder, itulah yang membuat amarahnya lebih mudah terpancing.

"Br*ngsek!" Teriak Diego dipegangi beberapa orang. Mengamuk hendak menyerang Ace dan Carl.

Sementara Ace roboh di lantai, terlihat tidak sadarkan diri. Pecah botol berhamburan. Tapi anehnya Eric menatap Ace terbaring di lantai bukannya menolong, pemuda itu tersenyum tanpa disadari semua orang.

"Permainan yang semakin menarik, kala koki terhebat di dunia mungkin ada diantara hidup dan mati." Gumam Eric dengan suara kecil.

"Cepat berikan pertolongan padanya!" Teriak Carl panik. Harapannya untuk kembali mengangkat restaurannya setelah kepergian Diego pupus. Bagaimana jika bocah ini (Eric) mati?

Eric sedikit melirik ke arah Diego. Kemudian menggeleng bagaikan kecewa dengan tindakannya yang melukai Ace.

Perlahan pria itu tertegun, apa Eric akan memutuskan kontrak kerjasama?

"Lebih baik, aku diskusikan lagi tentang kontrak kita dengan ayahku." Gumam Eric terbalik.

Bersamaan dengan itu Diego mengepalkan tangannya."Sial! Aku meninggalkan Wallet restauran karenamu. Sekarang kamu---"

Eric menghela napas, sedikit berbalik."Aku membuang mu, kembalilah pada Wallet restauran."

Carl mengamati, keadaan Ace yang bagaikan tidak bernapas lagi. Karena itu, menerima Diego? Bukankah itu keputusan terbaik?

"Ace membuat bukti palsu! Diego tidak melakukan apapun, dia tidak meracuni---" Kalimat Carl disela.

"Eric kamu dengar? Aku tidak meracuni pelanggan." Diego meyakinkan.

Eric menikmati sedikit wine dari gelas yang dipegang olehnya. Pada akhirnya berbalik, namun kali ini ada yang aneh senyuman mengerikan menyungging di wajahnya."Aku mendengarnya paman Diego."

"Oh! Bahkan Ace dan stasiun TV juga mendengar apa yang kalian katakan." Eric tersenyum, melangkah mendekati Ace.

"Jangan pura-pura tidur. Berhenti menahan napas mu." Perintah Eric pada Ace yang masih berbaring bagaikan tidak sadarkan diri di lantai.

Pemuda yang bangkit, tersenyum menyeringai mengikuti perintah majikan barunya.

"Ace! Kamu tidak apa-apa?" Tanya Carl cemas.

Namun, dengan cepat Ace menampik nya. Bangkit, berjalan ke samping Eric. Tapi bagaimana bisa Ace yang bagian kepalanya dipukul menggunakan botol wine baik-baik saja.

Itulah keuntungan berada di pihak predator ini(Eric). Pemuda yang seakan mengetahui watak sesama predator. Riwayat bipolar disorder Diego, membuat dirinya mengetahui akan mudah untuk memancing kemarahan Diego.

Karena itu, sebelum kedatangan Ace semua benda tajam dijauhkan dari jangkauan Diego. Kecuali Eric yang mendekat dengan membawa botol wine. Sudah pasti botol wine akan digunakan senjata oleh Diego untuk melukai Ace bukan? Botol yang terbuat dari gula, bukan kaca. Tidak mungkin dapat melukai Ace.

"Tangkap dia..." Eric tersenyum menyeringai. Menatap dingin, dengan Ace yang berada di sampingnya.

Bersamaan dengan itu, petugas kepolisian yang menyamar menangkap Carl dan Diego. Benar-benar tertangkap tangan, untuk kasus kesaksian palsu dan penyerangan serta kecerobohan yang menyebabkan kematian seseorang.

Segalanya direkam stasiun televisi.

"Eric! Kenapa!" Teriak Diego memberontak.

Memberikan kode agar wartawan mematikan kameranya. Eric mendekat kemudian berbisik."Karena aku ingin melipat gandakan uangku."

Benar-benar definisi bagaikan sosok iblis."Paman sudah tidak menyenangkan lagi untuk diajak bermain. Karena itu aku kembali pada sahabat terbaikku, Ace..."

"Br*ngsek!" Teriak Diego meronta-ronta masih dipegangi oleh petugas kepolisian.

"Tidak penasaran siapa yang membayar uang jaminan untukku?" Tanya Ace membuat pupil mata Diego bergetar.

"Ace, teman terbaikku. Jangan mengungkit-ungkit kebaikanku. Aku kan jadi malu." Eric tertawa kecil, kemudian melanjutkan kalimatnya."Bagaimana jika apartemen Diego menjadi milikmu saja. Semua hartanya akan menjadi denda pinalti bukan?" Bersamaan dengan itu senyuman memudar dari bibir Eric.

Matanya menelisik menatap keputusasaan dalam diri Diego. Tubuh pria yang awalnya percaya diri itu gemetar."I...itu uangku!"

"Itu uangku." Balas Eric.

"Karierku, nama baikku..." Teriaknya lagi.

"Karier Ace, nama baiknya. Pernahkah kamu memikirkan apa yang akan terjadi jika posisi kalian tertukar? Seluruh negeri mengetahui, bagaimana sifat asli chef Diego." Kata demi kata, untuk memastikan segalanya.

"Aggh!" Posisi kini berbalik, Diego diseret paksa ke dalam mobil polisi bersama Carl.

Mungkin tidak hanya Carl, tapi semua pekerja Wallet restauran akan menerima sangsi ringan, akibat membuat kesaksian palsu.

Entahlah apa yang akan terjadi.

"Inilah Ace, chef baru di restauran ini." Ucap Eric kala mengijinkan awak media kembali menyalakan kamera mereka.

Sebuah kegilaan. Hal yang membuat Luna tersenyum, bahkan tertawa. Orang ini iblis? Tidak lebih dari itu, bagaikan pedang dilumuri darah, milik malaikat.

*

Satu bulan setelah restauran mulai berjalan. Eric memutuskan untuk berlibur selama 4 hari. Pelanggan yang padat, akibat kasus di tempat ini. Selain itu, makanan selalu disajikan dengan sempurna, dengan citarasa yang tidak dapat ditemukan di restauran lain.

Konsep, pengaturan kerja, segalanya berjalan dengan baik.

"Paman masih berlibur." Keluh Ryu makan di restauran milik pamannya.

"Memang pamanmu berlibur kemana?" Tanya Luna antusias.

"Katanya bertemu dengan Foline. Entah siapa Foline, paman memang sedikit gila." Pemuda yang terberat badan 94 kg itu menghela napas.

"Jadi kamu tidak mengenal pacar Eric?" Kembali Luna bertanya tidak mengerti.

"Ada yang aku kenal, Veronica. Sudah putus, tapi paman punya pacar imajiner namanya Foline."

"Yes! Masih ada kesempatan!" Batin Luna, berimajinasi dapat menempel seumur hidupnya dengan Eric. Lonceng pernikahan yang berbunyi.

*

Tempat Eric berlibur saat ini? Tentu saja negara tempat Foline berada. Tidak mengetahui satupun informasi tentang mendiang istrinya. Kecuali nama lengkap dan isi dari buku diary yang ada dalam ingatannya.

Tanggal yang tertera di buku diary, jelas-jelas menyatakan Foline berada di cafe ini, tepatnya green cafe. Hari ini, bersama teman-temannya.

Menunggu, itulah yang dilakukan Eric dari pagi. Matanya menelisik setiap ada pengunjung wanita yang datang.

Apa dirinya harus bertanya pada satu persatu pengunjung siapa nama mereka?

Hingga tepat pada pukul 3 sore. Salah satu wanita menghampiri mejanya.

"Boleh kenalan?" Tanya sang wanita dengan nada lembut yang dibuat-buat.

"Tidak! Aku sedang menunggu istriku." Tegas Eric.

"Oh! Sudah punya istri. Ma... maaf..." Wanita itu terlihat bangkit sedikit menahan malunya.

Mengambil tas dari tempat teman-temannya duduk sebelumnya. Wanita yang benar-benar cantik, bahkan jauh lebih cantik dari Veronica. Harus menahan malunya, akibat ditolak sebelum cinta berkembang.

"Aku pulang duluan." Gerutu wanita itu.

"Pasti malu karena ditolak." Temannya mencibir.

Hal yang tidak begitu dipedulikan oleh Eric. Matanya tetap mengamati area sekitar. Mencari keberadaan Foline, bagaimana wajah Foline sebelum rusak. Hanya nada suara tidak percaya diri, sering menunduk dengan suara kecil yang diingatnya dari mendiang istrinya.

Wanita cantik yang keluar dari cafe. Pergi menahan malunya karena ingin berkenalan dengan pria beristri. Dengan cepat berlari ke halte kemudian menaiki bus, tidak peduli tujuannya kemana. Yang penting kabur.

Sedangkan Eric hanya menghela napasnya. Sampai saat ini Foline belum terlihat. Tapi apa sudah datang hanya dirinya tidak mengetahui. Apa wanita gemuk yang datang pukul 9? Atau wanita dengan bibir sumbing yang datang pukul 12.

Hingga, suara tawa terdengar.

"Gila! Foline malah mendekati pria beristri." Kalimat yang datang dari meja di dekatnya. Meja tempat wanita yang ingin berkenalan dengannya.

Dengan cepat Eric bangkit."Kalian bilang Foline?" tanyanya.

"Benar! Teman kami namanya Foline Winara. Dia teman SD kami, kebetulan kami ke ibukota jadi mengadakan reuni. Maaf, jika Foline tidak sopan dengan---" Kalimat wanita itu terhenti.

Kala menatap ke arah Eric yang pergi dari cafe dengan cepat setelah membayar. Wajahnya tersenyum, berlari ke arah yang dituju oleh Foline.

Hingga melihat wanita itu memasuki bus.

"Foline!" panggilnya berlari. Mengapa dirinya malah membuat kesan yang buruk di pertemuan pertama?

Benar-benar penulis sial bukan? Seharusnya author meletakkan name tag dengan nama Foline.

Terpopuler

Comments

wilda♡♡

wilda♡♡

iya, aku istrinya mas eric

2024-12-27

4

azalea_lea

azalea_lea

hahaa kasian kau eric ternyata wanita cantik itu adalah istri mu foline
selamat berjuang 💪💪💪
👍🌹❤😁

2024-12-27

3

Tatiek Faruq

Tatiek Faruq

haduh jadi berliku² jalanmu Eric untuk mendapatkan foline, semangattt ya..

2024-12-27

3

lihat semua
Episodes
1 Regresi
2 Target
3 T-rex
4 Turunkan Harga
5 Pendanaan
6 Dimangsa?
7 Drama
8 Teddy Bear
9 None
10 Teman Pertama
11 Abnormal
12 Ramalan
13 Salah Paham
14 Teman Kedua
15 T-rex
16 Eat
17 Plating
18 Reptil
19 Kill
20 Run
21 Misi
22 Tikus
23 Teman Ketiga
24 Lelucon
25 Aku Tidak Bersalah
26 Because
27 Sahabat Sejati
28 Bermain Putri Dan Pangeran
29 Bahagia Selama-Lamanya
30 Putri Dan Pangeran Hidup Bahagia
31 Anak
32 Permainan Baru
33 Exit
34 Kebetulan Lewat
35 Kill
36 Antara Cupu Dan Suhu
37 Duel
38 Teman Keempat
39 Topeng
40 Danger
41 Terakhir
42 Arah
43 Pesona
44 Meet
45 Game Over?
46 Hampir
47 Sependapat
48 Favorit
49 500
50 Wake Up
51 Maksimal
52 Kartu
53 Tidak Boleh
54 Bagaimana
55 Bisnis
56 Wedding
57 Harus
58 Pertukaran
59 Pasangan
60 Mie
61 Marionette
62 Pemburu Dan Hewan Buas
63 Tekan Tombol Play
64 If
65 Abnormal
66 Easy
67 Doll
68 Kunjungan Resmi
69 Menikah?
70 Death
71 Menasehati
72 Menyatakan Perasaan
73 Danger
74 Bukan Penyesalan
75 Cara Untuk Melarikan Diri
76 Tempat Untuk Pulang
77 Lima
78 Melarikan Diri
79 Insiden
80 Rumah
81 Tujuan
82 Halu
83 Sampah
84 Skor Standar
85 Karier
86 Duda
87 Makan Malam Romantis
88 Villainess
89 Cinta?
90 Si Kecil Bandel
91 Show
92 Tidak Normal
93 Hidden
94 Pertunjukan
95 Panas
96 Marry?
97 Apa Hobimu?
98 Anak Naga
99 Tidak Ingat
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Regresi
2
Target
3
T-rex
4
Turunkan Harga
5
Pendanaan
6
Dimangsa?
7
Drama
8
Teddy Bear
9
None
10
Teman Pertama
11
Abnormal
12
Ramalan
13
Salah Paham
14
Teman Kedua
15
T-rex
16
Eat
17
Plating
18
Reptil
19
Kill
20
Run
21
Misi
22
Tikus
23
Teman Ketiga
24
Lelucon
25
Aku Tidak Bersalah
26
Because
27
Sahabat Sejati
28
Bermain Putri Dan Pangeran
29
Bahagia Selama-Lamanya
30
Putri Dan Pangeran Hidup Bahagia
31
Anak
32
Permainan Baru
33
Exit
34
Kebetulan Lewat
35
Kill
36
Antara Cupu Dan Suhu
37
Duel
38
Teman Keempat
39
Topeng
40
Danger
41
Terakhir
42
Arah
43
Pesona
44
Meet
45
Game Over?
46
Hampir
47
Sependapat
48
Favorit
49
500
50
Wake Up
51
Maksimal
52
Kartu
53
Tidak Boleh
54
Bagaimana
55
Bisnis
56
Wedding
57
Harus
58
Pertukaran
59
Pasangan
60
Mie
61
Marionette
62
Pemburu Dan Hewan Buas
63
Tekan Tombol Play
64
If
65
Abnormal
66
Easy
67
Doll
68
Kunjungan Resmi
69
Menikah?
70
Death
71
Menasehati
72
Menyatakan Perasaan
73
Danger
74
Bukan Penyesalan
75
Cara Untuk Melarikan Diri
76
Tempat Untuk Pulang
77
Lima
78
Melarikan Diri
79
Insiden
80
Rumah
81
Tujuan
82
Halu
83
Sampah
84
Skor Standar
85
Karier
86
Duda
87
Makan Malam Romantis
88
Villainess
89
Cinta?
90
Si Kecil Bandel
91
Show
92
Tidak Normal
93
Hidden
94
Pertunjukan
95
Panas
96
Marry?
97
Apa Hobimu?
98
Anak Naga
99
Tidak Ingat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!