Salah Paham

"Konsep sudah ada. Bagaimana caranya merekrut chef terkenal? Lebih baik kita pakai orang biasa saja." Luna menghela napas.

"Tentang Chef biar aku yang merekrut. Tugasmu hanya merencanakan sistem promosi. Harus efektif, dan bertahan. Karena aku tidak ingin seperti sesuatu yang viral, hanya meledak sekali. Tapi tidak memiliki kelanjutan. Mengerti?" Instruksi dari Eric.

"Baik...tapi tentang ayah angkatku---" Luna tertunduk, menghela napas kasar.

"Sudah aku bilang, jika polisi datang katakan ayahmu dalam pengaruh alkohol dan narkotika. Menabrak tiang penyangga bangunan. Pura-puralah sedih, tentang alasan kepindahan kalian. Katakan Gilberto yang mengusir kalian karena mengajukan perceraian." Eric mengemasi laptop dan berkas yang dibawanya. Menguap beberapa kali, terlihat begitu rupawan dan manis...

Tidak terlihat berbahaya sama sekali. Hal yang membuat Luna menelan ludah berkali-kali."Eric, aku akan berbuat yang terbaik!" Janjinya pada penyelamat hidupnya.

"Bagus! Itulah karyawan ku." Eric mulai bangkit, kemudian menarik kaki Ryu Dean yang tengah tertidur.

"Bangun!" Teriaknya, tapi masih saja Ryu menggeliat.

"Almira..." Gumamnya mungkin sedang bermimpi memeluk ayang.

Luna menghela napas, berusaha terlihat begitu baik di hadapan... malaikat? Eh salah! Di hadapan anak iblis."Biar aku yang membangunkannya. Kamu pulanglah, kamu pasti lelah."

"Nanti suruh lemak jahat ini pulang." Eric pada akhirnya menyerah, melangkah pergi meninggalkan Ryu. Sedangkan Luna tersenyum bak wanita baik-baik tidak berdaya, melambaikan tangan.

Kala pintu ditutup oleh Eric maka...

Brak!

Tubuh Ryu ditendang Luna hingga terjatuh dari sofa ke lantai.

"Sial! Sakit!" Pekik Ryu bagaikan anak tiri yang mengalami penganiayaan, kala ayah kandungnya tidak di rumah.

"Bangun! Aku tidak mengerti bagaimana tuan Eric bisa memiliki keponakan gajah gemuk sepertimu!" Luna sedikit menunduk di hadapan Ryu yang terduduk di lantai.

"Bau..." Hina gadis itu.

"Aku tidak bau! Awas kamu! Aku akan mengatakannya pada paman! Kamu orang kasar yang tidak beradab." Ryu mengusap-usap p*ntatnya kemudian berusaha untuk bangkit dari lantai.

"Kamu hanya kotoran yang ada di kulit halus Eric. Kamu seperti ulat buluk yang menempel pada bunga mawar (Eric)." Komat-kamit Luna mengucapkan keluhannya.

"Kamu menyukai paman?" Ryu Dean menyipitkan matanya.

"Bagaimana pun aku, aku adalah karyawan kepercayaan Eric. Jadi, jangan pernah membuat masalah untuk pamanmu." Tegas Luna, membuat Ryu tidak dapat berkata-kata.

Pemuda berberat badan 100,5 kg itu hendak melangkah pergi. Menghela napas kasar."Karena wanita culas sepertimu, mimpiku menikah dengan Almira terpotong. Dasar nenek sihir!"

Brak!

Pintu apartemen ditutup dengan cepat oleh Ryu. Tidak ingin penyihir kurang ajar ini kembali mengomel.

"Dasar timbunan lemak sial!" Benar saja, omelan Luna terdengar.

*

Ada beberapa orang dalam daftar list yang dibawa oleh Otto Celdric. Setelah beberapa kali berdiskusi dengan ayahnya melalui sambungan telepon. Benar! Kali ini dirinya tidak ingin menangis seorang diri. Seperti sebelum waktu terulang.

Pembuat resep, pengatur keuangan, marketing, segalanya telah difikirkan olehnya.

Libur musim dingin akan berlangsung satu minggu dari sekarang. Namun, hujan salju telah turun dari beberapa hari lalu.

Menyetir mobil seorang diri melewati jalanan sepi menembus hutan pinus. Namun, seperti sudah diduga, Alex tidak akan membiarkannya lepas begitu saja.

Dor!

Dor!

Dor!

Suara tembakan terdengar. Jangan lupa ayah dari Alex adalah seorang bandar narkotika yang memiliki banyak anak buah.

Akan dibunuh? Itu sudah pasti bukan?

"Ini menyebalkan..." Gumam Eric kala ban mobilnya kempes, akibat tembakan.

Dor!

Dor!

Dor!

Prang!

Jendela mobil pecah, bersamaan dengan beberapa orang yang bersembunyi, keluar dari tempat persembunyiannya. Salah satunya, Miller (Ayah Alex).

Pria yang diikuti beberapa anak buahnya. Kali ini Miller akan balas dendam atas pelecehan yang dialami oleh putranya. Hanya menghancurkan satu orang bukan? Cukup mudah bagi Miller.

Eric mengangkat tangannya, menelan ludah bagaikan orang polos dan bodoh keluar dari mobil."A...ada apa ya?"

Kerah pakaiannya ditarik, menepuk-nepuk pipi Eric menggunakan senjata api, itulah yang dilakukan Miller."Kamu yang membuat Alex seperti ini? Berani-beraninya hanya sampah sepertimu, membuat putraku mengalami trauma. Alex bahkan memerlukan bantuan psikiater!"

"Paman, a...aku tidak mengerti. Memangnya Alex kenapa? Dia teman terbaikku. Paman boleh tanyakan pada orang-orang di kampus, bagaimana Alex begitu menghargaiku, bagaikan adiknya sendiri." Eric terlihat gugup ketakutan. Bagaikan kelinci kecil tidak berdaya.

"Jangan berbohong! Kamu fikir aku tidak tau!? Alex sudah menceritakan semuanya padaku! Br*ngsek! Kamu memukulinya di tempat GYM, mempermalukannya di pesta ulang tahun Veronica. Bahkan kamu membuatnya dilecehkan." Geram Miller menarik pelatuk senjata api.

Orang ini harus mati, itulah yang ada dalam fikirannya. Berani-beraninya menginjak-injak tubuh putra seorang Miller.

Tubuh Eric gemetar, air matanya mengalir."Aku hanya tinggal dengan keponakanku di negara ini. Hanya Alex teman kebanggaan dan panutanku. Tidak mungkin aku berbuat begitu."

Miller tidak menurunkan kewaspadaannya sedikit pun. Tapi orang ini terlihat bagaikan tidak berbohong. Menelan ludah, tubuh yang tidak lebih besar dibandingkan dengan tubuh Alex. Orang yang tidak berasal dari negara ini, bagaimana dapat menganiaya Alex?

Tidak mungkin.

Dor!

Dor!

Dor!

Kala perhatian Miller teralih saat beberapa anak buahnya tertembak. Saat itu juga Eric menjegal kakinya, mengeluarkan pisau kecil, menggores pergelangan tangan guna Miller merebut senjata api.

Kini keadaan berbalik, Miller terjatuh duduk di atas salju. Sedangkan Eric tersenyum menodongkan senjata api tepat di tempurung kepalanya.

Para penembak jitu yang menjaga Eric akhirnya terlihat, dari bagian atas tebing dan balik pepohonan. Seperti kata Enric, seorang ayah yang selalu mencemaskan putranya.

"Paman aku ingin bermain denganmu lebih banyak. Tapi ayahku ingin bicara." Eric tersenyum, menggunakan load speaker pada handphonenya. Suara seseorang terdengar dari sana.

"Selamat siang..." Ucap seseorang di seberang sana lebih tepatnya ayah Eric yang kini masih tinggal di Jepang."Maaf, jika putraku menyakiti hati putramu. Tapi bukankah anak laki-laki biasanya begitu? Terkadang begitu ceroboh ketika bermain."

"Putramu membuat putraku mengalami pelecehan! Dia bahkan membuat Alex mengalami cidera! Berani-beraninya!" Teriak Miller.

"Lalu? Putramu membuat putraku harus mengigit tulang sapi mentah, berkeliling mengelilingi rumahnya sendiri seperti seekor anj*ng. Putramu menjadikan wajah putraku sebagai alat sedot toilet, hampir setiap hari. Berapa kali Eric kecilku yang malang harus membohongi ayahnya, mengatakan baik-baik saja. Padahal seluruh tubuhnya kesakitan dipukuli. Haruskah aku membalasnya? Karena ini bahkan tidak bisa ditebus hanya dengan nyawamu dan putramu. Apa mungkin kita dapat menganggap ini sebagai permainan anak-anak?"

Kalimat demi kalimat, yang hanya memiliki dua arti. Miller ingin terlibat kemudian mati bersama putranya. Atau membiarkan Eric.

Eric tersenyum, ayahnya pria yang paling hangat. Seseorang yang memangku nya ketika kecil. Mengajarkan segala kebaikan, ternyata menyimpan sisi yang lebih keji dari iblis. Hal yang tidak diketahuinya sebelum waktu terulang.

Terpopuler

Comments

Senjaa💞

Senjaa💞

jika sebelum wktu terulang luna jatuh cinta pd alex,tp sekrg luna jatuh cinta pd eric,hal yg tdk disadari oleh eric🤭🤭...eric,asal kau tau ayahmu itu raja iblis keturunan yakuza🤣🤣🤣

2024-12-21

4

Biyan Narendra

Biyan Narendra

Di tunggu nextnya thor
makin seru..
walau kadang telat baca.
dan di beberapa part yg tertinggal malah lupa like dll nya
🙏🙏🙏🙏

2024-12-21

3

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

enrik luar biasa, bisa berubah-rubah sesuai situasi 😁😁

2024-12-21

4

lihat semua
Episodes
1 Regresi
2 Target
3 T-rex
4 Turunkan Harga
5 Pendanaan
6 Dimangsa?
7 Drama
8 Teddy Bear
9 None
10 Teman Pertama
11 Abnormal
12 Ramalan
13 Salah Paham
14 Teman Kedua
15 T-rex
16 Eat
17 Plating
18 Reptil
19 Kill
20 Run
21 Misi
22 Tikus
23 Teman Ketiga
24 Lelucon
25 Aku Tidak Bersalah
26 Because
27 Sahabat Sejati
28 Bermain Putri Dan Pangeran
29 Bahagia Selama-Lamanya
30 Putri Dan Pangeran Hidup Bahagia
31 Anak
32 Permainan Baru
33 Exit
34 Kebetulan Lewat
35 Kill
36 Antara Cupu Dan Suhu
37 Duel
38 Teman Keempat
39 Topeng
40 Danger
41 Terakhir
42 Arah
43 Pesona
44 Meet
45 Game Over?
46 Hampir
47 Sependapat
48 Favorit
49 500
50 Wake Up
51 Maksimal
52 Kartu
53 Tidak Boleh
54 Bagaimana
55 Bisnis
56 Wedding
57 Harus
58 Pertukaran
59 Pasangan
60 Mie
61 Marionette
62 Pemburu Dan Hewan Buas
63 Tekan Tombol Play
64 If
65 Abnormal
66 Easy
67 Doll
68 Kunjungan Resmi
69 Menikah?
70 Death
71 Menasehati
72 Menyatakan Perasaan
73 Danger
74 Bukan Penyesalan
75 Cara Untuk Melarikan Diri
76 Tempat Untuk Pulang
77 Lima
78 Melarikan Diri
79 Insiden
80 Rumah
81 Tujuan
82 Halu
83 Sampah
84 Skor Standar
85 Karier
86 Duda
87 Makan Malam Romantis
88 Villainess
89 Cinta?
90 Si Kecil Bandel
91 Show
92 Tidak Normal
93 Hidden
94 Pertunjukan
95 Panas
96 Marry?
97 Apa Hobimu?
98 Anak Naga
99 Tidak Ingat
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Regresi
2
Target
3
T-rex
4
Turunkan Harga
5
Pendanaan
6
Dimangsa?
7
Drama
8
Teddy Bear
9
None
10
Teman Pertama
11
Abnormal
12
Ramalan
13
Salah Paham
14
Teman Kedua
15
T-rex
16
Eat
17
Plating
18
Reptil
19
Kill
20
Run
21
Misi
22
Tikus
23
Teman Ketiga
24
Lelucon
25
Aku Tidak Bersalah
26
Because
27
Sahabat Sejati
28
Bermain Putri Dan Pangeran
29
Bahagia Selama-Lamanya
30
Putri Dan Pangeran Hidup Bahagia
31
Anak
32
Permainan Baru
33
Exit
34
Kebetulan Lewat
35
Kill
36
Antara Cupu Dan Suhu
37
Duel
38
Teman Keempat
39
Topeng
40
Danger
41
Terakhir
42
Arah
43
Pesona
44
Meet
45
Game Over?
46
Hampir
47
Sependapat
48
Favorit
49
500
50
Wake Up
51
Maksimal
52
Kartu
53
Tidak Boleh
54
Bagaimana
55
Bisnis
56
Wedding
57
Harus
58
Pertukaran
59
Pasangan
60
Mie
61
Marionette
62
Pemburu Dan Hewan Buas
63
Tekan Tombol Play
64
If
65
Abnormal
66
Easy
67
Doll
68
Kunjungan Resmi
69
Menikah?
70
Death
71
Menasehati
72
Menyatakan Perasaan
73
Danger
74
Bukan Penyesalan
75
Cara Untuk Melarikan Diri
76
Tempat Untuk Pulang
77
Lima
78
Melarikan Diri
79
Insiden
80
Rumah
81
Tujuan
82
Halu
83
Sampah
84
Skor Standar
85
Karier
86
Duda
87
Makan Malam Romantis
88
Villainess
89
Cinta?
90
Si Kecil Bandel
91
Show
92
Tidak Normal
93
Hidden
94
Pertunjukan
95
Panas
96
Marry?
97
Apa Hobimu?
98
Anak Naga
99
Tidak Ingat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!