T-rex

Mengendarai mobil guna kembali ke tempat mereka tinggal. Bukan apartemen, tapi kawasan perumahan, memarkirkan mobilnya.

Tidak ada dinding pembatas rumah di tempat ini. Namun, tetangga tidak saling menyapa, itu merupakan hal biasa. Sejak berusia 15 tahun Otto Celdric tidak lagi tinggal dengan kedua orang tuanya. Anak yang bersikap lebih dewasa dan mandiri dari anak seusianya itulah dia. Pemuda yang kini berusia 19 tahun.

"Paman, aku lapar!" Ucap Ryu Dean, merebahkan dirinya di atas sofa.

Sang paman mengernyitkan keningnya, membuka kulkas kemudian mengambil beberapa jenis selada, tomat cherry, serta beberapa bumbu lain. Jadilah semangkok cecar salad dalam waktu singkat.

"Ini!" Enric menyodorkan pada keponakannya.

"Aku mau roti, kalau tidak nasi, dan daging. Mana aku bisa kenyang makan-makanan seperti ini. Nanti aku bisa mati." Gerutu sang keponakan, dengan pipi yang begitu chubby. Tubuh yang lebih besar dari Eric.

"Sapi setiap hari makan rumput, tapi tidak mati." Ucap Eric berusaha tersenyum, benar-benar berusaha mematahkan sumpit yang dipegang olehnya. Benar-benar kesal pada tumpukan lemak ini.

"Aku bukan sapi. Aku manusia!" Tegas Ryu.

Tidak ingin ini berakhir seperti kehidupan dahulu. Dirinya harus terus terang pada Ryu.

"Ryu, ditempat ini membunuh atau dibunuh." Bisik sang paman menbuat Ryu Dean mengerutkan keningnya.

"Lebih mudah memiliki ijin untuk kepemilikan senjata api di Amerika Serikat. Karena itu lebih baik kita segera mengurusnya." Lanjut sang paman tersenyum ramah.

"Kenapa?" Tanya Ryu Dean tidak mengerti.

"Cepat atau lambat, kita akan main tembak-tembakan. Karena itu mulai sekarang aku akan mengatur porsi makan mu. Agar kamu tidak menyusahkan hidupku." Seorang paman yang benar-benar harus bersabar. Kunci hidup kakaknya tersayang adalah sang keponakan. Itu artinya dirinya harus berusaha menjadikan anak ini predator yang tidak mudah untuk ditindas.

"Tidak mau!" Tegas Ryu lagi.

"Demi Almira (tunangan Ryu Dean)." Seperti dugaan mendengar nama itu sang keponakan dengan segera mengangguk.

Cukup bagus memang, dibutuhkan waktu kurang lebih 60 hari di negara ini, untuk memiliki lisensi kepemilikan senjata api. Senjata api yang diperlukan untuk... melindungi b*bi gemuk.

*

Dalam buku harian Foline, tertulis jelas bagaimana pria idamannya. Sebelum pada akhirnya menikah dengan Otto Celdric.

Wanita yang mengerti, tidak ada yang menginginkannya. Karena itu, bagaikan menelan sayuran pahit seumur hidupnya. Foline tetap bertahan, bahkan walaupun tidak dapat mengeluh, keluar dari rumah, atau bercerai. Karena tidak ada tempat untuk wanita buruk rupa. Foline tidak memiliki teman untuk pulang selain Otto Celdric.

Eric menghela napas menatap ke arah keponakannya yang tengah berlari, maaf salah! Berjalan pelan di atas treadmill."Ryu bagaimana cara menjadi pria manis?"

"Seperti aku! Ibuku selalu mengatakan aku manis." Ucap Ryu dengan napas terengah-engah. Bagaikan berlari, padahal hanya berjalan.

"Aku ingin memotong timbunan lemakmu, kemudian merebusnya dalam zat asam, menyisakan tulang yang---" Komat-kamit Eric berucap dengan suara kecil.

"Paman bilang apa?" Tanya Ryu tidak mendengar dengan jelas.

"Berat badanmu akan segera turun." Sang paman tertawa tidak bersalah.

"Iya, rasanya sudah turun mungkin 7 kg. Paman ambil timbangan!" Ucap Ryu turun dari treadmill, kemudian naik ke atas timbangan.

"Kenapa timbangannya tidak bergerak!? Apa rusak?" Gumam Ryu menatap angka yang masih sama seperti sebelumnya.

"Larilah dari kenyataan. Maka kamu akan kurus, memikirkan masa depan." Sindir Eric tersenyum, mengingat sang keponakan, baru berlari, eh salah! Berjalan 30 menit di atas treadmill.

Suara beberapa orang pria terdengar, memasuki tempat gym. Lebih tepatnya Alex dan beberapa temannya.

Ini sudah biasa terjadi, benar-benar biasa.

Plak!

"Eric!" Kepala pemuda itu dipukul menggunakan tangan. Merangkul bahunya seperti akrab.

Mengikuti program akselerasi membuat Eric berusia jauh lebih muda dibandingkan dengan mahasiswa seharusnya. Pembullyan? Itu dialami olehnya dari hari pertama memasuki kampus.

"Benar-benar menyebalkan daging-daginh busuk ini..." Mungkin kalimat itu yang tersimpan dalam otak Eric.

"Sedang apa mahasiswa teladan di tempat ini." Alex tersenyum, bau alkohol samar tercium dari mulutnya.

"Ini teman paman? Perkenalkan namaku Ryu." Ryu mengulurkan tangannya, ingin memiliki lebih banyak teman di tempat ini.

Tapi.

Perut Ryu ditepuk-tepuk oleh Gilbert (teman Alex) bagaikan gendang."Wah cukup bagus untuk latihan Thai boxing." Ucapnya tertawa, menghina tubuh Ryu bagaikan samsak.

"I...itu tidak sopan!" Ucap Ryu yang memang biasa dimanjakan dari kecil.

Jika sebelum waktu terulang Eric membela keponakannya hingga berakhir dihajar. Sedangkan Ryu hanya dapat iba dan menangis.

Kali ini tidak! Eric diam, ingin Ryu belajar untuk sedikit mengasah taringnya. Ingin keponakannya mengetahui dunia ini begitu kejam.

"Sopan santun? Gajah...ah salah! b*bi sepertimu ingin mengajari kami sopan santun?" Tanya Alex, melepaskan rangkulannya dari Eric. Kini mendekati Ryu.

"Benar! Orang yang memiliki sopan santun---" Kalimat Ryu disela.

"Eric! Belikan kami bir!" perintah Alex.

"Baik!" Berpura-pura lugu, ini yang dilakukan Eric kali ini. Wajahnya tersenyum ingin memiliki partner untuk balas dendam. Bagaimana dirinya dapat merubah timbunan lemak seperti Ryu Dean menjadi predator?

Berjalan dengan cepat, samar didengar olehnya.

Brak!

Suara Ryu Dean dipukuli, pemuda itu ditendang hingga roboh.

"Kamu dengar sendiri! Bahkan pamanmu menganggap kami majikannya. Kamu juga hanya budak kami!" Tawa Alex terdengar.

Sedangkan Eric kali ini melangkah pergi perlahan guna membeli bir. Terkadang memang harus mengajari Ryu Dean tentang kerasnya hidup, agar dapat menjadi partnernya untuk membalas dendam.

Manipulatif? Bukankah itu watak seseorang psikopat? Tidak terlahir sebagai psikopat. Tapi lingkungan dan rasa sakit yang merubah seorang Otto Celdric. Rasa sakit yang akan ditebus olehnya di kehidupan kali ini. Tidak akan menjadi pribadi yang seperti dulu. Bagaimana jika seorang psikopat kini bertindak untuk memangsa predator?

*

Membeli dua lusin bir kaleng. Kemudian membawanya ke kasir, letak yang tidak jauh dari tempat gym membuatnya hanya berjalan kaki, tanpa menggunakan mobil.

Bagaimana keadaan Ryu saat ini? Dirinya ingin mengetahuinya. Mungkin pembullyan tengah terjadi. Tidak mungkin Ryu terus menentang hingga dihajar bukan? Sudah pasti Ryu akan membiarkan dirinya menjadi bahan lelucon.

Tapi.

Kala membuka pintu, Eric mengernyitkan keningnya. Ryu masih dihajar hingga saat ini.

"Pamanku bukan budak kalian. Dasar sampah! Puh!" Ryu malah meludah ke arah Alex.

Ryu Dean tidak terima dirinya dihina? Bahkan dengan wajah yang babak belur.

"Pamanmu memang budak kami sejak SMU! Pacar pamanmu bahkan hanya pacar imajinasi. Veronica hanya pacarku dari awal. Pamanmu manusia sampah." Alex tertawa diikuti dengan tawa teman-temannya. Menendang tubuh Ryu Dean yang tidak berdaya.

Ryu menangis menitikkan air matanya."Paman..." gumamnya sesegukan. Wajahnya sudah tidak berbentuk, perutnya benar-benar dijadikan samsak.

Eric menghela napas. Ternyata Ryu memiliki hati yang begitu lembut padanya? Karena itu, lebih baik lakukan sekarang saja, kala keponakannya mulai tidak sadarkan diri.

"Wah! Wah! Wah! 15 menit aku meninggalkan kalian dengan keponakanku tersayang. Kalian ternyata sudah bermain sejauh ini." Ucapnya tersenyum, kali ini bukan pura-pura bodoh lagi. Senyuman dengan aura membunuh yang menyengat.

"Eric, kami hanya sedang mengajari keponakanmu, bagaimana caranya berolahraga." Kembali Alex mendekat, hendak memukul kepala Eric dan merangkulnya.

Tapi, Eric menunduk, melangkah mundur. Menggunakan berat badan Alex dan kekuatan sikunya, menyikut tengkuk, tepat pada titik vital. Membuat pria berbadan besar itu roboh.

Menendang kepala Alex, ingin merusak wajah yang memuakkan. Hidung pemuda itu mengeluarkan darah bagaikan patah.

"Bermain?" Eric tertawa ganjil, terkesan mengerikan, menginjak bagian perut Alex."Keponakanku kelihatannya sudah tidak sadarkan diri. Bagaimana jika bermain denganku?" tanyanya, tersenyum menyeringai. Membuat semua teman Alex menyadari ada yang aneh dengan orang ini.

Perasaan bagaikan menghadapi T-rex, yang mengintai menunjukkan taring untuk mencabik-cabik mereka tanpa ampun.

Terpopuler

Comments

ummah intan

ummah intan

rasa sakit yg bagaimana? mama Yulia dan paman enric pasti sgt menyayangi Eric knp Eric mengalami kesakitan yg mengakibatkannya berbuat hal diluar nalar?

2024-12-13

1

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

betul. tidak semua yg dibakar akan hancur jadi abu. batu bata dibakar semakin kokoh 😁

2024-12-13

3

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

demi ayank begitulaah apapun akan daku lakukan. iya enggak ryu?/Joyful//Joyful//Joyful/

2024-12-13

3

lihat semua
Episodes
1 Regresi
2 Target
3 T-rex
4 Turunkan Harga
5 Pendanaan
6 Dimangsa?
7 Drama
8 Teddy Bear
9 None
10 Teman Pertama
11 Abnormal
12 Ramalan
13 Salah Paham
14 Teman Kedua
15 T-rex
16 Eat
17 Plating
18 Reptil
19 Kill
20 Run
21 Misi
22 Tikus
23 Teman Ketiga
24 Lelucon
25 Aku Tidak Bersalah
26 Because
27 Sahabat Sejati
28 Bermain Putri Dan Pangeran
29 Bahagia Selama-Lamanya
30 Putri Dan Pangeran Hidup Bahagia
31 Anak
32 Permainan Baru
33 Exit
34 Kebetulan Lewat
35 Kill
36 Antara Cupu Dan Suhu
37 Duel
38 Teman Keempat
39 Topeng
40 Danger
41 Terakhir
42 Arah
43 Pesona
44 Meet
45 Game Over?
46 Hampir
47 Sependapat
48 Favorit
49 500
50 Wake Up
51 Maksimal
52 Kartu
53 Tidak Boleh
54 Bagaimana
55 Bisnis
56 Wedding
57 Harus
58 Pertukaran
59 Pasangan
60 Mie
61 Marionette
62 Pemburu Dan Hewan Buas
63 Tekan Tombol Play
64 If
65 Abnormal
66 Easy
67 Doll
68 Kunjungan Resmi
69 Menikah?
70 Death
71 Menasehati
72 Menyatakan Perasaan
73 Danger
74 Bukan Penyesalan
75 Cara Untuk Melarikan Diri
76 Tempat Untuk Pulang
77 Lima
78 Melarikan Diri
79 Insiden
80 Rumah
81 Tujuan
82 Halu
83 Sampah
84 Skor Standar
85 Karier
86 Duda
87 Makan Malam Romantis
88 Villainess
89 Cinta?
90 Si Kecil Bandel
91 Show
92 Tidak Normal
93 Hidden
94 Pertunjukan
95 Panas
96 Marry?
97 Apa Hobimu?
98 Anak Naga
99 Tidak Ingat
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Regresi
2
Target
3
T-rex
4
Turunkan Harga
5
Pendanaan
6
Dimangsa?
7
Drama
8
Teddy Bear
9
None
10
Teman Pertama
11
Abnormal
12
Ramalan
13
Salah Paham
14
Teman Kedua
15
T-rex
16
Eat
17
Plating
18
Reptil
19
Kill
20
Run
21
Misi
22
Tikus
23
Teman Ketiga
24
Lelucon
25
Aku Tidak Bersalah
26
Because
27
Sahabat Sejati
28
Bermain Putri Dan Pangeran
29
Bahagia Selama-Lamanya
30
Putri Dan Pangeran Hidup Bahagia
31
Anak
32
Permainan Baru
33
Exit
34
Kebetulan Lewat
35
Kill
36
Antara Cupu Dan Suhu
37
Duel
38
Teman Keempat
39
Topeng
40
Danger
41
Terakhir
42
Arah
43
Pesona
44
Meet
45
Game Over?
46
Hampir
47
Sependapat
48
Favorit
49
500
50
Wake Up
51
Maksimal
52
Kartu
53
Tidak Boleh
54
Bagaimana
55
Bisnis
56
Wedding
57
Harus
58
Pertukaran
59
Pasangan
60
Mie
61
Marionette
62
Pemburu Dan Hewan Buas
63
Tekan Tombol Play
64
If
65
Abnormal
66
Easy
67
Doll
68
Kunjungan Resmi
69
Menikah?
70
Death
71
Menasehati
72
Menyatakan Perasaan
73
Danger
74
Bukan Penyesalan
75
Cara Untuk Melarikan Diri
76
Tempat Untuk Pulang
77
Lima
78
Melarikan Diri
79
Insiden
80
Rumah
81
Tujuan
82
Halu
83
Sampah
84
Skor Standar
85
Karier
86
Duda
87
Makan Malam Romantis
88
Villainess
89
Cinta?
90
Si Kecil Bandel
91
Show
92
Tidak Normal
93
Hidden
94
Pertunjukan
95
Panas
96
Marry?
97
Apa Hobimu?
98
Anak Naga
99
Tidak Ingat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!