Dua tiga makan sapi, kok makin sepi?
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Kelima Kerajaan Besar akan menempatkan Istana mereka di Ibukota, begitu juga dengan Archimedes Kingdom.
Namun ada sesuatu yang salah, Istana Archimedes Kingdom sepertinya jauh lebih kecil dari Keempat Kerajaan Besar yang lainnya.
Kaira tidak terlalu memperdulikan hal tersebut, dia hanya berjalan santai di tengah kerumunan orang-orang. Di Archimedes Kingdom, Demi - Human diterima keberadaan nya, jadi jalanan tidak hanya di isi oleh Manusia.
Tujuan Kaira kali ini berubah, bukan ke Guild Association melainkan sebuah tempat yang menjual sebuah Rune dulu.
Rune adalah sebuah batu sihir yang dapat memberikan kemampuan khusus pada Senjata dan Perlengkapan lain nya.
Rune dibuat dengan menggunakan batu khusus yang akan digambari Formasi Sihir dari darah Mystical Beast.
Kaira berencana akan memasangkan Rune yang dia beli pada sebuah Soul Weapon Level 2 berbentuk Benang Baja miliknya.
Soul Weapon itu Kaira beli saat dirinya akan mempelajari sebuah Seni Benang. Teknik-Teknik Seni Benang itu tidak sengaja Kaira temukan di dalam Dimension Ring nya.
Awalnya Kaira tidak tertarik sama sekali dengan yang namanya Seni Benang, tapi karena paksaan dari Hanabi membuat Kaira dengan terpaksa mempelajari nya.
Dan tanpa Kaira duga, Seni Benang ini dapat dirinya pelajari dengan sangat mudah. Dari situlah Kaira mulai mendalami Seni Benang.
Sampai membuat dirinya harus mengeluarkan banyak uang demi membeli Soul Weapon berbentuk Benang Baja tersebut dan beberapa Teknik Benang.
Langkah Kaira terhenti di depan sebuah Pandai Besi yang bernama Lotuz. Kaira sempat memperhatikan tempat itu sejenak, lalu melangkah masuk.
KRING...
Sebuah bel berbunyi ketika pintu tempat itu terbuka. “Ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang gadis yang sedang duduk di kursi.
“Apa disini menjual Rune tipe Kecepatan?”
Mendengar pertanyaan Kaira, gadis itupun menunjuk ke arah sebuah rak yang penuh dengan Rune yang Kaira inginkan.
‘Hanabi, mana yang paling bagus?‘
‘Yang pojok kiri atas, Tuan.’
‘Huuum... Baiklah.’
Kaira bersiul pelan, kemudian mengambil Rune yang maksud oleh Hanabi. Walaupun bagus, ternyata harganya tidak terlalu mahal, hanya sepuluh keping Platinum saja.
Kaira menghampiri gadis itu. “Bisa kau pasangkan Rune ini ke Soul Weapon ku?“
Gadis itu hanya mengangguk, lantas mengulurkan tangannya. Kaira tersenyum canggung sebelum menyerahkan sebuah gulungan benang dan Rune pilihannya tadi.
Tanpa sepatah katapun, gadis itu langsung menuju ke ruangan lain untuk menggabungkan Rune tersebut dan Soul Weapon milik Kaira.
Kaira menggelengkan kepalanya pelan menanggapi sifat gadis itu. “Gadis ini aneh sekali...,” gumam nya.
Beberapa jam kemudian gadis itu kembali dengan membawa Benang Baja milik Kaira. Benang itu tadinya berwarna keperakan, namun sekarang warnanya berubah menjadi sedikit transparan.
Kaira mengambil kembali Soul Weapon nya sambil memberi bayaran. “Siapa namamu?” tanya Kaira tiba-tiba.
Bersamaan dengan Kaira melontarkan pertanyaan itu, Hanabi mendengus pelan, sedangkan si gadis malah tersipu malu. ‘Sudah ku duga dia ini aneh,’ batin Kaira.
“Lian,” jawabnya pelan.
Mata Kaira melebar saat mendengar nama Lian, rasanya nama tersebut begitu familiar baginya. “Lian...? Oh, ahaha baiklah. Panggil aku Kaira.”
Kaira pun melangkah pergi dari situ, meninggalkan Lian yang masih tersipu malu. Dia tidak menyadari bahwa tindakan nya tadi, sangat tidak sopan.
<----<>---->
Kaira berdecak kagum saat melihat salah satu Pusat dari Guild Association. Sebuah bangunan yang tinggi nan megah itu sangat-sangat berbeda dengan Guild Association yang biasanya Kaira datangi.
Kalau di hitung, Pusat Guild Association ini memiliki sepuluh lantai. Selain besar dan megah, Pusat Guild Association pasti menyediakan misi yang bayarannya banyak. Hal itulah yang membuat Kaira ingin mendatangi tempat ini.
Pemuda itupun masuk kedalam sana, mata Kaira di sambut dengan orang-orang yang sedang menikmati makanannya atau sedang meminum arak, bahkan ada yang berjudi.
“Bangunan nya memang berbeda, tapi isinya tetap saja sama.”
Pemandangan ini sudah biasa Kaira lihat di setiap Guild Association yang dia datangi, jadi ekspresi wajah Kaira datar. Pusat Guild Association ini cukup luas, otomatis pengunjung nya banyak dan akan berisik.
Masih dengan wajah datar nya, Kaira menghampiri seorang pelayan untuk memesan beberapa makanan. Dari kemarin dia belum makan, jadi tidak ada salah nya untuk mengisi perut dulu baru mengambil misi.
Makanan yang Kaira pesan tidak banyak, hanya beberapa mangkuk sayuran dan daging. Sambil menunggu makanan nya datang, Kaira melihat-lihat misi yang ada di papan.
Papan di Pusat Guild Association ternyata tidak jauh lebih besar dari yang ada di cabang, namun disini ada lebih dari satu papan.
Mata Kaira bergerak kesana-kemari, mencari misi yang bayaran nya paling banyak dan juga tidak terlalu susah untuk dia selesaikan sendiri.
“Ah ketemu!”
Kaira langsung mengambil kertas misi tersebut, tapi tiba-tiba ada yang menepuk pundak nya. “Apa kau sendiri saja kawan?”
Kaira menengok ke arah orang yang menepuk pundaknya. Terlihat seorang Pemuda berambut abu-abu sedang tersenyum ke arah nya.
“Ya begitulah, memang nya kenapa?”
Senyuman Pemuda itu makin melebar seraya dengan selesainya perkataan Kaira. “Haha... Kebetulan sekali, mau bergabung dengan Guild ku? Ya... Walaupun cuma Guild kecil.”
Kaira memandangi Pemuda itu dari atas sampai bawah, sebelum dirinya membuang muka. “Tidak mau, terima kasih.”
“Ehh... Kenapa?” Pemuda itu nampak kecewa.
Kaira menghela nafas berat, lalu berkata. “Kau tau, aku dulu pernah bergabung dengan sebuah Guild dan... Kami semua harus berpisah karena kematian...” Kaira masih membuang muka.
Setelah mendengar cerita singkat Kaira. Pemuda itu malah merasa bersalah. “Eee... Maaf karena telah mengingatkan mu, pada masa lalu...”
Kaira menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu minta maaf, kau tidak salah, dan terima kasih atas tawaran nya tadi.”
Pemuda itu membuka mulutnya namun tidak ada perkataan yang keluar. Sekali lagi Kaira menggapai kertas misi itu, tapi lagi-lagi terhenti karena seseorang.
“Kau yakin tidak mau menerima tawaran Raven, Kaira?”
Jantung Kaira sempat berhenti sedetik karena mendengar nama itu, dirinya langsung membalik badan. Kaira tidak bisa berkata apa-apa saat melihat seseorang yang dia kira sudah mati.
“Ka-kau...” Kaira berkata dengan terbata-bata.
Seorang Pria menatap Kaira dengan tatapan serius. “Lama tak bertemu.”
“Tyhas?! Bagaimana bisa?!”
Will Continue In Chapter 20 >>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
kambing terbang
siapa itu siapa itu???
2020-12-14
0
Lee Jung So
aku datang kak
❤❤❤❤😮😮
#Agen penangkap roh
#TheStoryOfATotowDog
#my love from the doll
2020-09-11
0
Dima Lasky
like
2020-09-11
0