Anda ingin mati bunuh diri? Jangan cemas hubungi saja kami di PT Jaya Abadi Putra.
Melayani penggal kepala, potong urat nadi, gantung diri, tembak mati, suntik mati, dan lain-lain sebagainya.
Tersedia juga peti mati berbagai macam ukuran, serta dapatkan bonus kain kafan secukupnya.
Ada juga bonus surat alfatihah tujuh hari berturut-turut. Anda tewas kami puas!
↑
Lawakan hari ini.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Beberapa hari setelah insiden Naga Dreonic, Kaira sudah kembali berlatih lagi, tapi di tempat yang berbeda.
Di sebuah tanah lapang yang tidak jauh dari Kota Luizis, di situlah tempat Kaira kembali berlatih di bawah bimbingan Balft.
Namun kali ini Kaira tidak berlatih Seni Pedang, melainkan menyerap kekuatan yang ada di dalam Mystical Core tingkat rendah yang dia dapatkan beberapa hari yang lalu.
Kaira duduk bersila di bawah sebuah pohon, kedua tangannya menggenggam sebuah Mystical Core, dia memejamkan matanya kemudian memulai proses penyerapan.
Kaira bisa merasakan seluruh pembuluh darah nya terasa nyeri akibat hal tersebut. Kaira merapatkan gigi nya berusaha untuk menahan rasa sakit itu.
Dari menit ke menit, air yang ada di Mystical Core tersebut mulai hilang, dan akhirnya kering saat sudah tepat satu jam.
Kaira membuka matanya, dia menghela nafas pelan, dan dari hembusan nafas itu keluar sebuah asap berwarna putih.
Kemudian Kaira berdiri, lalu mencoba menggerak-gerakkan tubuhnya. Dia berdecak kagum saat merasakan tubuhnya menjadi lebih ringan dan kuat.
“Apa kau masih bisa menyerap satu lagi?”
Pertanyaan Balft itu membuat Kaira menengok ke belakang. “Sebenarnya masih, tapi ada sesuatu yang harus saya bicarakan dengan anda, Tuan.”
“Hm... Apa itu?”
Kaira pun kembali duduk, dia memasang ekspresi wajah serius. “Kalau boleh tau, kenapa anda bisa mendapatkan julukan Black Traitor?”
Mendengar nya, Balft jadi menghela nafas. “Cerita nya panjang... Apa kau mau dengar?”
“Tentu.”
“Baiklah...,” kata Balft lirih.
<----<>---->
Di sebuah Kota kecil yang berada di wilayah salah satu dari Lima Kerajaan Besar, yaitu Guylos Kingdom.
Ada seorang bayi mungil yang di tinggalkan di depan sebuah Panti Asuhan. Bayi tersebut menangis sekencang-kencangnya kerena malam itu terasa sangat dingin, sedangkan hanya ada beberapa helai kain yang menutupi tubuh bayi itu.
Suara tangisan bayi itu awalnya hanya dikira bayi tetangga oleh sang Pemilik Panti Asuhan. Tapi setelah wanita itu pikir-pikir lagi, dia baru sadar bahwa tidak ada yang punya bayi di sekitar Panti Asuhan.
Wanita itupun langsung mencari sumber dari tangisan sang bayi, dan betapa terkejutnya dia saat mendapati bayi laki-laki sedang menangis di depan pintu Panti Asuhan.
Dia segera menggendong sang bayi, lalu masuk ke dalam Panti mengambil beberapa helai kain lagi untuk menghangatkan tubuh bayi mungil tersebut.
Wanita itu mengelus-elus kepala si bayi sambil berusaha menenangkan nya. Dan mulai hari itu si bayi resmi menjadi salah satu penghuni Panti Asuhan dengan nama Balft.
Enam Tahun Kemudian.
Di suatu malam, udara di penuhi oleh suara kaki Kuda yang tangguh tengah berlari menuju suatu tempat.
Kuda-kuda tersebut terlihat sedang menarik beberapa Kereta Kuda yang berisikan belasan orang berpakaian layaknya Perajurit Kerajaan
Segerombolan Perajurit itu baru berhenti saat di depan sebuah Panti Asuhan, mereka semua turun dari Kereta Kuda mereka, lalu berjalan menuju pintu Panti.
TOK...! TOK...! TOK...!
Suara ketukan pintu Panti, membuat seorang Wanita keluar dengan keringat dingin.
“Cepat bayar pajak nya!” tagih salah satu Perajurit.
“Emm... Anu...”
“Jangan bilang kau masih belum punya uang?”
Wanita itu menundukkan kepala nya “Be-benar.”
DRAK!!!
Perajurit itu menghentakan kakinya. “Jangan bercanda!! Aku dengar ada tiga anak mu yang berhasil menjadi Sarjana sukses, mana mungkin kau tidak punya uang?!”
Wanita itu tersenyum pahit. “Itu memang benar, tapi mereka tidak pernah mengirimkan uang sama sekali.”
“Kau berusaha membodohi ku...?”
“Yang saya katakan bukan-”
“Kalian semua cepat geledah!”
“Baik!!”
Para Perajurit itu langsung memaksa masuk untuk menggeledah, hal tersebut sukses membuat anak-anak Panti yang sedang bermain menjadi ketakutan.
Wanita itu cepat-cepat masuk untuk menenangkan semua anak-anak nya. “Sudah lah, tidak ada apa-apa.” Dia merangkul semua anak panti.
Mereka terduduk di lantai, memperhatikan para Perajurit yang sedang mengacak-acak setiap tempat yang memungkinkan untuk menyimpan sesuatu.
Setelah beberapa menit, para Perajurit itu tidak menemukan apapun. Mereka tentu saja sangat marah. “Cepat katakan dimana kau menyembunyikan uangmu!”
Wanita itu hanya diam tidak menjawab, Perajurit itu tentu saja kesal melihat respon dari di si Wanita.
TEK...
Bawahan si Perajurit menyenggol tubuh nya. “Bos, dari pada kita pusing-pusing menagih uang nya, lebih baik kita bawa saja mereka,” bisik nya.
“Untuk?”
“Sudah jelas bukan? Kita akan jadikan mereka semua budak di Istana, dan pastinya kita akan mendapatkan gaji yang lebih besar.”
Seketika Perajurit itu tersenyum menyeringai, kemudian dia menyuruh seluruh anak buah nya untuk menangkap si Wanita dan anak-anak Panti, termasuk Balft.
Mereka semua tentu saja memberontak, namun apalah daya, mereka hanya orang lemah. Mereka semua akhirnya terpaksa di bawa ke Istana Guylos Kingdom.
Si Wanita Panti Asuhan terus menyuruh mereka untuk tidur kerena bagaimana pun mereka hanyalah anak kecil, namun tidak ada yang melakukan nya.
Sepanjang malam, bocah-bocah itu tidak bisa tidur karena sangking takutnya, mereka terus berharap agar nasib mereka tidak terlalu buruk.
Pagi hari pun tiba, segerombolan Kereta Kuda itu akhirnya sampai di depan gerbang Istana yang sangat besar.
Memang jarak dari Panti Asuhan dengan Istana tidak terlalu jauh, jadi cukup menempuh perjalanan setengah hari saja.
Saat akan di bawa ke sel budak, para anak-anak Panti malah menangis. Suara tangisan itu membuat seorang pria mendekat.
“Ada apa ini?!” tanya nya.
“Begini Tuan Issei.” Perajurit itupun menjelaskan tentang semua hal yang terjadi tadi malam tanpa sedikitpun kebohongan.
“Jadi begitu, baiklah terse-”
Perkataan Issei terhenti saat dia melihat ada seorang bocah berambut biru dari gerombolan anak Panti itu tidak menangis seperti teman-teman nya.
Dia adalah Balft, bukan nya menangis, dia malah memasang ekspresi wajah marah. Sambil mengepalkan tangan nya.
Issei pun berjalan mendekati Balft, kemudian berkata. “Kau cukup berani rupanya.”
“Lepaskan kami-!”
Sebelum Balft kecil bertindak lebih jauh, Si Wanita Panti langsung menghentikan nya. “Tolong maafkan dia, dia hanya anak-anak...” Wanita itu menundukkan kepala.
Issei mengelus dagunya. “Hmm... Sepertinya aku punya cara.”
Will Continue In Chapter 9 >>>
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Oke gua kemarin gk, up itu karena masih sakit.
Dan jika kalian berpikir kenapa aku malah menggali masa lalu karakter pendukung/sampingan bukanya karakter utama.
Itu karena karakter utama nya merupakan seseorang yang misterius dan hanya di ketahui masa lalu nya oleh beberapa orang saja.
Nah... Kalian pasti bingung kan? sama gua kagak. Ya nanti kalian bakal tau sendiri lah ya, bye!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
kambing terbang
ya
aku masih bingung sama eps kemaren
kok tiba tiba mc nya jadi kueren gitu
trus emang visualnya mc kita kek mana selain yg eps kemaren
kasih lah thor
2020-12-14
1
Efendi Siantar
bye jugak....
2020-12-05
0
Mamat Stone
oke coy
2020-10-29
0