Au ah, pokoknya Like!😑👍
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Keesokan harinya Kaira masih di beri latihan yang sama oleh Balft, yaitu berburu Mystical Beast untuk di ambil bagian yang berguna nya.
Tapi kali ini sedikit berbeda, Kaira diharuskan untuk berburu Mystical Beast di area hutan yang lebih dalam.
Otomatis, Mystical Beast yang berada di sana akan lebih kuat di bandingkan yang kemarin.
Kaira berjalan dengan sangat hati-hati menyusuri hutan yang di penuhi oleh dedaunan dan semak belukar ini.
Kaira terus berjalan sambil menyibak semak-semak yang menghalangi jalan nya. Sesekali dia juga berhenti untuk mengawasi keadaan sekitar, siapa tau ada Mystical Beast yang bersembunyi.
Setelah berjalan selama beberapa menit, cahaya matahari sudah hampir tidak terlihat lagi, yang menandakan Kaira sudah sangat dalam menyusuri hutan.
Dan sampai sejauh ini, Kaira masih belum menemukan satupun Mystical Beast. ‘Kenapa ini? padahal saat di area luar tadi banyak.’
Namun Kaira masih terus melanjutkan perjalanan nya, dia terus berjalan sampai cahaya matahari sudah benar-benar tidak ada karena tertutup oleh rindang nya pohon.
Karena sudah terlalu gelap, Kaira pun mengeluarkan sebuah batu yang menyala terang, dari Dimension Ring nya.
Saat Kaira melihat sekitar, dia terlihat seperti tidak percaya. Untuk memastikan, Kaira mencoba mengucek mata nya, tapi yang dia lihat tetap sama saja.
Kaira mencoba untuk mengetuk-ngetuk dinding di tempat tersebut, mencoba untuk memastikan sekali lagi. Namun hasilnya tetap sama saja dan seketika ekspresi wajah Kaira menjadi panik.
“Kenapa aku bisa masuk ke dalam goa?!!”
<----<>---->
Karena tidak tau jalan untuk keluar, Kaira pun memutuskan untuk menjelajahi saja goa tersebut.
Kaira terus berjalan di dalam goa itu, jalan nya licin dan juga banyak bebatuan sehingga tidak jarang Kaira malah terpeleset.
Di dalam goa itu sangat banyak sekali hal-hal yang menakjubkan, misal nya tengkorak-tengkorak Mystical Beast, bekas cakaran besar dan masih banyak lagi.
Sambil mencari jalan keluar, hal-hal hebat itulah yang Kaira lihat untuk menghibur diri, sampai pada akhirnya dia bosan.
Saat sudah lelah untuk berjalan dan berniat untuk istirahat, mata Kaira tidak sengaja menangkap sebuah cahaya di kejauhan.
Mengira bahwa itu adalah jalan keluar, Kaira langsung berlari ke arah cahaya tersebut.
Namun dirinya sedikit di kecewakan karena yang dia temukan di balik cahaya itu hanyalah sebuah ruangan yang dipenuhi oleh patung dan ukiran kuno.
Dan asal dari cahaya itu ternyata adalah dari batu yang sama dengan yang sedang Kaira genggam saat ini.
Ruangan tersebut sangatlah luas, Kaira saja hanya sekecil bola tenis di ruangan itu.
Pemuda itupun memeriksa satu-persatu patung Ksatria yang ada di situ, Kaira terus berpindah dari satu patung ke patung yang lain untuk memeriksanya.
Setelah beberapa menit dirinya memeriksa, tidak ada satupun kejanggalan yang Kaira temukan.
“Ah...! Kalau begini, bagaiman cara nya aku keluar?”
Kaira kembali menuju ke salah satu patung, namun kali ini dia berjalan dengan lesu dan tanpa semangat.
Kaira terus saja memikirkan suatu cara untuk dapat keluar dari sini, karena jika tidak bisa-bisa dia akan mendapatkan hukuman dari Balft.
Akibat terlalu larut dalam pemikiran nya untuk mencari jalan keluar, Kaira sampai tidak sadar jika dirinya baru saja menginjak sebuah tombol tersembunyi di lantai.
CEKEK! GRRRR...!
Kaira langsung menengok kebelakang saat mendengar suara itu, dan yang dia temukan adalah sebuah peti yang terbuat dari batu.
Seketika semangat dalam diri Kaira kembali muncul, dia pun cepat-cepat membuka peti tersebut. Dan ternyata isi nya hanyalah sebuah telur yang besar.
Kaira menggaruk-garuk kepalanya. “Telur? Aku kira isi nya sebuah har-”
CTAK...! CTAK! CTAK!
Beberapa batu yang menempel pada permukaan ruangan itu, tiba-tiba berjatuhan satu-persatu. Setelah diam sejenak, Kaira baru memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Kaira pun cepat-cepat mengamankan telur tersebut, lantas bersembunyi di dalam peti yang tadinya berisi telur itu.
Detik berikutnya, atap ruangan itu mulai retak dan akhirnya hancur jatuh ke bawah. Tidak hanya itu, seperti nya seluruh goa juga akan runtuh.
Kaira melapisi peti itu menggunakan Magi yang cukup banyak agar tidak hancur jika tertimpa atap ruangan yang runtuh.
<----<>---->
Setelah tidak terdengar suara getaran dan atap yang runtuh, Kaira langsung keluar dari peti itu.
Dia mengamati sekeliling nya yang sudah menjadi reruntuhan. Patung-patung yang tadi berdiri tegak kini sudah hancur semua.
Kaira menengok ke atas, kemudian dia melesat ke arah sana, meninggalkan bekas petir halus di udara.
Tanpa pikir panjang lagi, Kaira langsung berlari sekencang mungkin untuk keluar dari hutan ini, karena dia merasakan ada sebuah Aura yang sangat menyeramkan di sekitar situ.
Sebenarnya Kaira sudah merasakan Aura tersebut sejak tadi, namun dirinya tidak keluar karena situasi yang tidak mendukung.
Aura tersebut sangat mengerikan dan mencekam, jujur Aura itu jauh-jauh lebih mengerikan di banding Aura milik Balft, bagi Kaira.
Sangking mengerikan nya, Balft yang ada di luar hutan sekalipun, dapat merasakan Aura yang sangat mencekam itu dan hal tersebut membuat nya kawathir.
‘Ck! Cepatlah kembali bocah!’
Sebenarnya Balft sangat ingin sekali masuk di dalam hutan untuk mencari Kaira. Namun hutan tersebut teramat luas, jadi yang bisa dia lakukan hanya berharap saja.
Setelah beberapa puluh menit, akhirnya Balft bisa bernafas lega karena melihat Kaira kembali dengan selamat.
Dia pun langsung mendekati Kaira, lalu memeriksa tubuh nya. Kaira hanya diam karena dia tau Balft sedang memeriksa ada racun atau tidak di tubuhnya.
Kaira dan Balft dapat berpikir seperti itu karena, terkadang di sebuah Aura akan ada racun di dalam nya. Keyakinan itu semakin bertambah karena kuat nya Aura tersebut.
“Fyuh~ untung saja kau tidak apa-apa.” Balft mengakhiri pemeriksaan nya.
“Maaf Tuan, aku tidak bisa menyelesaikan latihan nya.” Kaira menundukkan kepalanya.
Balft menggeleng-gelengkan kepalanya. “Bukanya kau tidak bisa, tapi belum bisa. Aku yakin para Mystical Beast itu sudah bersembunyi sejak tadi.”
Aura tersebut berasal dari dalam, jadi aku memaklumi kalau kau tidak menemukan satupun Mystical Beast di sana.” Balft menambahi.
Setelah mendengar penjelasan Balft, Kaira sekarang jadi mengerti mengapa Mystical Beast yang di dalam lebih dulu bersembunyi dari yang di luar.
Para Mystical Beast itu memiliki insting yang tajam, jadi mereka sudah lebih dulu menyadari keberadaan mahluk yang memiliki Aura mengerikan itu, sebelum Kaira dan Balft.
“Tuan, mahluk apa itu?”
Balft mengerutkan keningnya sambil menengok ke arah hutan. “Entahlah, namun yang pasti, jika mahluk itu keluar maka akan sangat sulit untuk menangani nya.”
Balft kembali melirik Kaira. “Cepatlah kembali ke Kota, tempat ini berbah-”
“GROAAAAAR...!!!”
“Cih! Ayo cepat!”
“Woa...!”
Balft langsung menarik kerah baju Kaira, kemudian melesat pergi dari situ menuju ke Kota Luizis.
<----<>---->
Tidak hanya Kaira dan Balft saja, namun seluruh orang di Kota Luizis dapat merasakan Aura dan raungan mahluk tersebut.
Walikota cepat-cepat melarang siapapun untuk naik ke atas gunung lagi. Semua orang hanya bisa berharap agar mahluk itu tidak keluar dari hutan.
Jika hal itu benar-benar terjadi, maka akan berjatuhan banyak korban jiwa dan sekenario terburuk nya adalah Kota Luizis akan rata oleh tanah.
Tidak ada yang tau mahluk apa yang ada di hutan tersebut, karena sejauh ini tidak ada kesaksian yang mengatakan bahwa ada mahluk yang sangat mengerikan itu di sana.
<----<>---->
Saat sudah sampai di Kota, Balft langsung menyuruh Kaira untuk kembali ke penginapan nya. Pemuda itu hanya menurut.
Di tengah perjalan kembali pulang, Kaira sempat melihat sebuah poster yang menempel di salah satu dinding bangunan Kota.
Karena penasaran, Kaira pun mengambil satu untuk di baca di penginapan nanti.
Saat sudah sampai di penginapan tepat nya di dalam kamar, bukannya membaca poster tadi, Kaira mengeluarkan telur besar itu.
Terlihat sebuah telur berwarna cokelat, lengkap dengan sisiknya, telur tersebut terlihat sangat asing bagi Kaira.
Karena itulah Kaira sangat ingin sekali untuk menetaskan telur itu, agar dirinya tau mahluk seperti apa yang akan keluar dari telur sebesar itu.
Kaira pun membalut telur tersebut menggunakan sebuah kain tebal, lalu menyimpan nya di bawah kolong ranjang.
“Aku harap kehangatan itu sudah cukup.”
Lantas dia langsung tidur karena sudah terlalu lelah, kejadian satu hari ini rasa jauh lebih berat dari latihan nya dulu.
Will Continue In Chapter 7 >>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Ipink Loloangin
orak arik aja itu tlur
2021-05-17
0
Ut
next
2021-02-15
0
nazwa nor afifah
bagus banget ceritanya
2020-12-29
0