Ch 3 – Neraka Dunia -1

NANIII?!! kalian belum Like? CK CK CK, sungguh perbuatan yang tidak dapat di contoh.

Like sekarang ato... ded

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kaira memiringkan kepala nya. “Memang nya kenapa Tuan? Apa aku salah?” tanya nya polos.

“Uhukk!! Uhuk!” Balft mengelus-elus dadanya. “Tidak bukan begitu, tapi... Elemen mu Es sedangkan untuk menjadi seorang Alchemist di perlukan minimal Elemen Api.”

Suasana ruangan seketika langsung hening, Balft sempat berpikir bahwa Kaira akan putus asa setelah mendengar ucapan nya. Balft ingin melanjutkan, namun suasana masih terlalu canggung sekarang.

Di saat yang bersamaan, Laurent sedang mengusap-usap wajah nya yang basah akibat semburan minuman dari Balft. Dan dirinya yang hanya diam semakin menambah kecanggungan.

Balft menghela nafas panjang, setelah diam selama beberapa menit. “Kalau boleh tau kau belajar Alchemy dari mana?” Balft berusaha mencari topik pembicaraan.

“Kakekku! Beliau sangat hebat dalam bidang tersebut, aku yang penasaran pun meminta nya untuk mengajari ku dan aku faham sedikit-sedikit.”

Pria berambut biru itu mengelus-elus dagu nya. “Hmm... Kau bilang dia sangat hebat kan? Kalau boleh tau siapa nama nya?”

Kaira tersenyum sumringah. “Aku yakin Tuan pasti tau nama nya, Beliau itu bernama Izura Zhen sang God of the Alchemist.”

“Pffftr!” Lagi-lagi Balft menyemburkan minuman nya ke arah wajah Laurent.

BRAK!

Balft menggebrak meja, raut wajah nya berubah menjadi serius. “Kau tidak bercanda kan?! Kau cucu nya si Kakek tua itu?!”

Kaira hanya mengangguk.

Balft menggaruk-garuk kepalanya, dia berusaha untuk mencerna keadaan dan situasi yang sangat tidak terduga ini. Apakah ini hanya kebetulan? pikir nya.

“Kalau begitu sudah benar niat ku untuk mengangkat mu menjadi murid ku.” Balft kembali duduk, lantas melipat tangan nya di depan dada.

Dengan wajah datar, Laurent memperhatikan mereka berdua secara bergantian.

“Sebenar nya masih ada harapan untuk mu, kau masih bisa menjadi seorang Alchemist.”

“Benarkah itu Tuan?!” Kaira terlihat sangat antusias ketika mendengar nya.

“Ya, kau bisa menyerap salah satu dari ketiga puluh Magic Fire. Namun, eee... Biar aku jelaskan.”

Magic Fire merupakan Api yang terbentuk di saat yang bersamaan dengan terbentuk nya Asgrad, dan dari ketiga puluh yang lokasi nya sudah di temukan baru 19.

Magic Fire yang sudah berhasil di serap total nya ada tujuh, dan dari ke tujuh Api itu masing-masing di miliki oleh satu orang.

Berkat bantuan Magic Fire, tujuh orang itu dapat menjadi sangat kuat. Tapi harga yang harus di bayar untuk sebuah kekuatan yang besar itu tentu saja tidak murah.

Mereka bertujuh bertaruh nyawa untuk menyerap Magic Fire mereka. Karena untuk menyerap Magic Fire di perlukan mental dan fisik yang sangat kuat.

Jika dua syarat itu tidak di penuhi maka hal yang akan terjadi berikutnya adalah, sebuah abu berwarna hitam yang memiliki bau seperti daging bakar akan menghiasi udara.

Ya, orang yang mental dan fisik nya lemah, tapi masih nekat untuk menyerap Magic Fire akan langsung terbakar lalu mati.

Selain susah untuk di serap, lokasi dari Magic Fire yang sudah di ketahui juga sangat susah untuk di jangkau dan tentu nya berbahaya.

Jadi tidak heran jika baru tujuh Api saja yang sudah berhasil di serap, sedangkan dua belas sisa nya masih berada di tempat.

Mendengar penjelasan Balft, Kaira hanya bisa menelan ludah berat. Sepertinya impian nya untuk menjadi seorang Alchemist tersohor seperti Kakek nya akan lenyap.

Balft menarik nafas dalam-dalam, kemudian menghembuskan nya secara perlahan. “Tenang saja, jika kau sudah menjadi cukup kuat, kau pasti akan bisa menyerap Api-Api itu. Cukup sudah untuk hari ini besok kita lanjutkan lagi.”

Kaira mengangguk, dia hanya menuruti apa yang Balft katakan.

Mereka berdua pun berdiri, lantas berjalan menuju ke arah pintu Bar. Meninggalkan Laurent yang tertidur saat Balft menjelaskan tadi.

Tiba-tiba Balft berhenti di daun pintu Bar. “Carilah Penginapan, besok pagi temui aku di gunung sebelah Utara di bawah pohon raksasa. Kau akan ku latih di sana.”

WUSH!!

Setelah berkata demikian, Balft langsung melesat. Lalu menghilang dalam sekejap.

<----<>---->

Tidak terlalu sudah untuk menemukan penginapan yang nyaman dan murah di Kota Luizis ini. Jadi dalam waktu beberapa menit saja Kaira sudah berada di atas ranjang sekarang.

Kaira merebahkan tubuhnya sambil mengingat-ingat apa yang baru saja dia pelajari dari Balft. Dia sempat larut dalam pemikiran nya selama kurang lebih 10 menit.

Kaira terpikirkan satu hal yang membuat lamunannya terpecah. Dia langsung membuka tas nya lalu mengambil sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu.

Pemuda berambut putih itu kemudian membuka kotak kecil tersebut, dan ternyata isi dari kotak kecil adalah sebuah Dimension Ring.

Jujur Kaira sendiri tidak tau apa isi dari Dimension Ring itu, tapi yang pasti di dalam nya ada sesuatu yang penting. Mengingat itu adalah cincin pemberian Kakek nya.

Kaira sudah mencoba berbagai cara untuk mengeluarkan isi nya, namun hasil nya nihil. Sangat berbeda saat dia menggunakan Dimension Ring milik nya dulu.

Tapi sayang, Dimension Ring satu-satunya itu sudah di ambil secara paksa oleh seseorang yang paling Kaira benci.

Karena terlalu larut dalam pikirannya, Pemuda itu sampai tidak sadar bahwa dirinya sekarang ini sudah tertidur pulas.

Di sisi lain, Balft tengah duduk di atas sebuah dahan pohon besar, sambil menatap bulan purnama dengan tatapan sendu.

Beberapa menit kemudian, Balft merogoh saku bajunya dan dia mengeluarkan sebuah lencana berbentuk bulan sabit yang berwarna perak.

Pria itupun mengangkat lencana tersebut di depan mukanya. “Semoga kau masih baik-baik saja di sana, Triel.”

<----<>---->

Pagi-pagi buta, Kaira langsung turun dari lantai dua menuju ke lantai satu untuk memesan sarapan. Setelah selesai sarapan dia lantas melesat menuju gunung.

Jarak antara gunung dengan penginapan Kaira tidaklah terlalu jauh. Hanya butuh 15 menit melesat menggunakan kecepatan nya saat ini.

Sesampai nya di sana, Kaira tidak menemukan siapa-siapa. Dia celingukan kesana kemari mencari keberadaan Balft, namun tidak menemukan nya.

‘Apa aku salah pohon? Tapi sejauh mata memandang aku hanya bisa menemukan satu pohon raksasa saja.’

Kaira menggaruk-garuk kepalanya bingung, namun tanpa dia sadari ternyata ada sebuah tendangan yang sedang mengarah pada nya.

Saat merasakan ada hembusan angin di tengkuk nya, Kaira langsung merunduk dan ternyata, sebuah kaki melintasi di bekas tempat kepala nya tadi berada.

Setelah menunduk Kaira langsung melancarkan tendangan ke atas, namun kaki nya berhenti karena pergelangan kakinya di tangkap oleh tangan.

Mata Kaira langsung melebar saat menyadari, bahwa orang yang menyerang nya adalah Balft.

“Reflek mu bagus juga.” Kemudian Balft melepaskan cengkraman nya.

Kaira mengelus-elus kaki nya yang sedikit terasa sakit itu, sebelum kembali menatap Balft. “Kenapa anda tadi menyerang ku, Tuan?”

“Tidak ada apa-apa, itu hanya untuk pemanasan. Sekarang cepat berdiri sudah saatnya untuk memulai latihan fisik.”

“Tapi Tuan, aku sudah cukup percaya diri dengan kekuatan fisik ku yang sekarang.” Kaira menepuk-nepuk pundak nya.

Mendengar hal itu, Balft mengangkat sebelah alisnya. “Oh, begitu ya? Kalau begitu coba kau pelajari dan praktekan Jurus ini.” Dia melemparkan sebuah gulungan.

Kaira menangkap gulungan tersebut dengan sempurna, lalu membuka nya. Ternyata itu adalah Jurus tipe Movement, yang bernama Lightning Step.

“Kau pelajari saja dulu, aku sedang ada urusan.”

TAK! WUSH!!!

Setelah Balft menghilang entah kemana, Kaira langsung menuju sebuah batu besar yang bisa di gunakan untuk duduk.

Gulungan tersebut pun Kaira jabarkan di atas batu besar itu. Mata Kaira bergerak kesana-kemari mempelajari isi dari gulungan tersebut.

Tiga jam kemudian, dia sudah siap untuk mempraktekkan nya. Kaira melompat-lompat kecil sambil berusaha mengatur nafas nya.

Pemuda itupun mengalirkan Magi ke pergelangan kaki nya. Dan detik berikutnya dia langsung melesat dan meninggalkan jejak petir di tempat yang dia lewati.

“Hahaha, ini- Ahk!”

Tiba-tiba kaki Kaira terasa sangat lemas, di tambah rasa nyeri yang sangat mendalam. Kaira mencoba untuk duduk, kemudian meluruskan kaki nya, sambil meringis kesakitan.

Balft yang dari tadi mengawasi dari atas pohon, langsung melompat turun menghampiri Kaira. “Makanlah ini.” Pria itu melemparkan beberapa Pil Penyembuh ke arah Murid nya itu.

Kaira cukup kaget dengan kedatangan Balft, tapi dia tidak memperdulikan nya.

Kaira langsung menangkap Pil-Pil itu, lantas memasukan nya ke dalam mulut. Rasa nyeri yang tadi menyelimuti kaki nya, kini sudah hilang, dalam sekejap saja.

“Apa kau masih ingin melakukan nya lagi?“

“Hem! hem!” Kaira menggeleng-gelengkan kepalanya keras.

“Kalau begitu cepat berdiri! Dan lari mengitari gunung ini tanpa Magi sama sekali.”

Kaira menelan ludah berat, kemudian dia mulai melakukan apa yang Balft suruh. ‘Astaga, Tuan Balft menyeramkan sekali...’

Dalam beberapa saat, Kaira sudah tidak terlihat lagi. Balft menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kau sama saja seperti si tua bangka itu.”

Pria itu melangkah mendekati gulungan Lighting Steps yang tergeletak di atas sebuah batu. Balft mengambil gulungan tersebut. “Konyol, tapi benar-benar hebat.”

<----<>---->

Di putaran pertama Kaira masih baik-baik saja, namun di putaran kedua nafasnya sudah mulai memburu, dan saat sudah menyelesaikan putaran ke tiga, dia hampir saja ambruk karena kehilangan keseimbangan.

Tubuh Kaira sekarang sudah di penuhi oleh keringat, setiap helaan nafas nya juga makin terasa pendek dan pandangan nya sudah agak buram.

“Waktu istirahat mu setengah jam.”

Tiba-tiba Balft muncul di belakang punggung Kaira, membuat pemuda itu terjungkal kaget dan rasa lelah nya tadi juga langsung hilang. “Em... Baiklah.”

Mereka berdua pun berjalan menuju tempat pohon raksasa tadi, di sana Kaira langsung meminum air yang dia bawa.

Sambil beristirahat, tiba-tiba Kaira teringat tentang siapa itu Balft. Dia pun menanya kan hal tersebut.

Balft tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu. “Nama ku Balft Voltax, aku ini bukanlah siapa-siapa. Aku hanya seonggok sampah yang di juluki Black Traitor,” ucap Balft lirih.

Kaira hanya terdiam merenungkan peryataan Balft tadi. Dia merasa seperti nya telah melontarkan pertanyaan yang salah, kemudian tercetuslah sebuah ide di kepala Kaira.

“Tuan, apa Api Biru mu itu merupakan Magic Fire? Kalau iya bukankah itu hal yang hebat?!” Kaira berusaha menghibur Balft.

Menyadari niatan Kaira, Balft hanya tertawa kecil. “Sayang nya bukan, itu hanya Elemen Api biasa yang ku gabungkan dengan Elemen Es. Dan jadilah Api Biru yang dingin tapi bisa membakar seperti api normal.”

“Waah... bukankah itu juga sama luar biasa ya?”

“Tidak tidak, hal yang aku lakukan itu cuma hal yang biasa. Untuk orang yang mempunyai dua Elemen atau lebih, mereka pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang ku lakukan.”

Dan dari situ obrolan mereka berdua mengalir bak air sungai. Hingga waktu istirahat Kaira selesai, dan latihan pun dimulai lagi.

Will Continue In Chapter 4 >>>

Terpopuler

Comments

🐰F͢ɪ͋ᴄ͠ᴀ᪶ ࿐

🐰F͢ɪ͋ᴄ͠ᴀ᪶ ࿐

lnjut kk

2020-09-12

0

Asih Sunkar

Asih Sunkar

lagi

2020-09-09

0

Ronymaki

Ronymaki

Bener juga ya.... Kaira butuh sihir api

2020-09-04

3

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 – Dua Bersaudara [New]
2 Ch 2 – Pria Misterius
3 Ch 3 – Neraka Dunia -1
4 Ch 4 – Neraka Dunia -2 [New]
5 Ch 5 – Neraka Dunia -3
6 Ch 6 – Telur Dan Mahluk Misterius
7 Ch 7 – Monster Yang Sesungguhnya
8 Ch 8 – Sebuah Kisah -1
9 Ch 9 – Sebuah Kisah -2
10 Ch 10 – Keluarga Bangsawan
11 Ch 11 – Memanfaatkan
12 Ch 12 – Berbeda
13 Ch 13 – Naga Kecil
14 Ch 14 – Perempuan [New]
15 Ch 15 – Covenant Magic
16 Ch 16 – Obrolan Malam [Arc 1 – End]
17 Ch 17 – Semuanya Punya Perasaan
18 Ch 18 – Satu Tahun [New]
19 Ch 19 – Teman Lama
20 Ch 20 – Adamantine Peak [New]
21 Ch 21 – Adamantine Peak -2
22 Ch 22 – Adamantine Peak -3
23 Ch 23 – Adamantine Peak -4
24 Ch 24 – Masa Lalu Yang Menyiksa [New]
25 Ch 25 – Anak Dari Seorang Teman
26 Ch 26 – Bertemu
27 Ch 27 – Blue Rose
28 Ch 28 – Kekuatan Dari Dragon Aura
29 Ch 29 – Malam Yang Dingin [New]
30 Ch 30 – Grand Final
31 Ch 31 – Akting +(Bacotan)
32 Ch 32 – Moonlight Archer
33 Ch 33 – Menyamar
34 Ch 34 – Jangan Seperti Dulu
35 Ch 35 – Mahluk Yang Sangat Hina
36 Ch 36 – Kembalikan Tanganku
37 Ch 37 – Perintah Dari Kapten
38 Ch 38 – Semakin Melemah
39 Ch 39 – Bentrok
40 Ch 40 – Master dan Cahaya Biru
41 Ch 41 – Sandera
42 Ch 42 – Kematian
43 Ch 43 – Kemarahan Yang Tak Terbendung
44 Ch 44 – Kemarahan Yang Tak Terbendung -2
45 Ch 45 – Akhir Dari Pertempuran
46 Ch 46 – Jawaban
47 Ch 47 – Jawaban -2
48 Ch 48 – Mencoba Membantu
49 Ch 49 – Situasi
50 Ch 50 – Bertemu Kembali
51 Ch 51 – Perpisahan [Arc 2 – End]
52 Ch 52 – Immortal Destiny
53 Ch 53 – Paladin
54 Ch 54 – Transaksi
55 Ch 55 – Gargantua
56 Ch 56 – Pelajaran Atau Pemberian?
57 Ch 57 – Sang Bangsawan
58 Ch 58 – Sedikit Jawaban Dan Hantu
59 Ch 59– Mempersiapkan Jebakan
60 Ch 60 – Pertarungan Dimulai
61 Ch 61 – Fakta Abu-Abu
62 Ch 62 – Fakta Abu-Abu -2
63 Ch 63 – Cucu Dan Kakek
64 Ch 64 – Orang Jahat Adalah Orang Baik
65 Ch 65 – Dia Akan Baik-Baik Saja
66 Ch 66 – Pribadi Baru
67 Ch 67 – Sisi Gelap
68 Ch 68 – Nama Baru
69 Ch 69 – Black Arc
70 Ch 70 – Show Time!
71 Cuma mau ngasih tau
72 Ch 71 – Gasai Dakai [New]
73 Ch 72 – Selanjutnya Apa?
74 Ch 73 – Tired
75 Ch 74 – White Eagle [Arc 3 – End]
76 Ch 75 – Rapat Para Dewa Agung [New]
77 Ch 76 – Awal Mula Dari Sebuah Mimpi Buruk
78 Ch 77 – Dark Soul
79 Ch 78 – Twilight Rose
80 Ch 79 – Well Done
81 Ch 80 – Complicated
82 Ch 81 – Meneruskan Keinginan Guru
83 Ch 82 – Terkena Percikan
84 Ch 83 – Di Cintai Masyarakat
85 Ch 84 – Masa depan
86 Ch 85 – Ilisia - Inventor
87 Ch 86 – ... Dan... Untuk Mu
88 Ch 87 – Agricultural District Killer
89 Ch 88 – Pecundang
90 Ch 89 – Amazing Ending
91 Ch 90 – Bad Reunion
92 Ch 91 – Terjatuh Lalu Berhenti
93 Ch 92 – Kehangatan Yang Akhirnya Tercapai
94 Ch 93 – Kembali Berlatih
95 Ch 94 – Musuh Yang Masih Musuh
96 Ch 95 – Jenius Yang Jatuh
97 Ch 96 – Seri
98 Ch 97 – Anak Yang Terbuang
99 Ch 98 – Ketakutan dan Jati Diri
100 gua mau berhenti
101 Kembali Bersama Kalian, Mungkin.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Ch 1 – Dua Bersaudara [New]
2
Ch 2 – Pria Misterius
3
Ch 3 – Neraka Dunia -1
4
Ch 4 – Neraka Dunia -2 [New]
5
Ch 5 – Neraka Dunia -3
6
Ch 6 – Telur Dan Mahluk Misterius
7
Ch 7 – Monster Yang Sesungguhnya
8
Ch 8 – Sebuah Kisah -1
9
Ch 9 – Sebuah Kisah -2
10
Ch 10 – Keluarga Bangsawan
11
Ch 11 – Memanfaatkan
12
Ch 12 – Berbeda
13
Ch 13 – Naga Kecil
14
Ch 14 – Perempuan [New]
15
Ch 15 – Covenant Magic
16
Ch 16 – Obrolan Malam [Arc 1 – End]
17
Ch 17 – Semuanya Punya Perasaan
18
Ch 18 – Satu Tahun [New]
19
Ch 19 – Teman Lama
20
Ch 20 – Adamantine Peak [New]
21
Ch 21 – Adamantine Peak -2
22
Ch 22 – Adamantine Peak -3
23
Ch 23 – Adamantine Peak -4
24
Ch 24 – Masa Lalu Yang Menyiksa [New]
25
Ch 25 – Anak Dari Seorang Teman
26
Ch 26 – Bertemu
27
Ch 27 – Blue Rose
28
Ch 28 – Kekuatan Dari Dragon Aura
29
Ch 29 – Malam Yang Dingin [New]
30
Ch 30 – Grand Final
31
Ch 31 – Akting +(Bacotan)
32
Ch 32 – Moonlight Archer
33
Ch 33 – Menyamar
34
Ch 34 – Jangan Seperti Dulu
35
Ch 35 – Mahluk Yang Sangat Hina
36
Ch 36 – Kembalikan Tanganku
37
Ch 37 – Perintah Dari Kapten
38
Ch 38 – Semakin Melemah
39
Ch 39 – Bentrok
40
Ch 40 – Master dan Cahaya Biru
41
Ch 41 – Sandera
42
Ch 42 – Kematian
43
Ch 43 – Kemarahan Yang Tak Terbendung
44
Ch 44 – Kemarahan Yang Tak Terbendung -2
45
Ch 45 – Akhir Dari Pertempuran
46
Ch 46 – Jawaban
47
Ch 47 – Jawaban -2
48
Ch 48 – Mencoba Membantu
49
Ch 49 – Situasi
50
Ch 50 – Bertemu Kembali
51
Ch 51 – Perpisahan [Arc 2 – End]
52
Ch 52 – Immortal Destiny
53
Ch 53 – Paladin
54
Ch 54 – Transaksi
55
Ch 55 – Gargantua
56
Ch 56 – Pelajaran Atau Pemberian?
57
Ch 57 – Sang Bangsawan
58
Ch 58 – Sedikit Jawaban Dan Hantu
59
Ch 59– Mempersiapkan Jebakan
60
Ch 60 – Pertarungan Dimulai
61
Ch 61 – Fakta Abu-Abu
62
Ch 62 – Fakta Abu-Abu -2
63
Ch 63 – Cucu Dan Kakek
64
Ch 64 – Orang Jahat Adalah Orang Baik
65
Ch 65 – Dia Akan Baik-Baik Saja
66
Ch 66 – Pribadi Baru
67
Ch 67 – Sisi Gelap
68
Ch 68 – Nama Baru
69
Ch 69 – Black Arc
70
Ch 70 – Show Time!
71
Cuma mau ngasih tau
72
Ch 71 – Gasai Dakai [New]
73
Ch 72 – Selanjutnya Apa?
74
Ch 73 – Tired
75
Ch 74 – White Eagle [Arc 3 – End]
76
Ch 75 – Rapat Para Dewa Agung [New]
77
Ch 76 – Awal Mula Dari Sebuah Mimpi Buruk
78
Ch 77 – Dark Soul
79
Ch 78 – Twilight Rose
80
Ch 79 – Well Done
81
Ch 80 – Complicated
82
Ch 81 – Meneruskan Keinginan Guru
83
Ch 82 – Terkena Percikan
84
Ch 83 – Di Cintai Masyarakat
85
Ch 84 – Masa depan
86
Ch 85 – Ilisia - Inventor
87
Ch 86 – ... Dan... Untuk Mu
88
Ch 87 – Agricultural District Killer
89
Ch 88 – Pecundang
90
Ch 89 – Amazing Ending
91
Ch 90 – Bad Reunion
92
Ch 91 – Terjatuh Lalu Berhenti
93
Ch 92 – Kehangatan Yang Akhirnya Tercapai
94
Ch 93 – Kembali Berlatih
95
Ch 94 – Musuh Yang Masih Musuh
96
Ch 95 – Jenius Yang Jatuh
97
Ch 96 – Seri
98
Ch 97 – Anak Yang Terbuang
99
Ch 98 – Ketakutan dan Jati Diri
100
gua mau berhenti
101
Kembali Bersama Kalian, Mungkin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!