Ngelawak adalah jalan ninjaku!
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Kaira mengikuti arah yang di tunjukan oleh papan petunjuk di sudut-sudut jalan. Dengan begitu rasa kawathir Kaira jika tersesat sudah lenyap seutuh nya.
Dia berjalan sambil menikmati pemandangan Kota Luizis yang begitu indah, sesekali dia juga berhenti untuk melihat atraksi jalanan.
Sebagai sebuah Kota tempat berkumpul nya para Petualang, di Kota Luizis ini sangat banyak orang-orang yang membuat sebuah acara hiburan, untuk menghibur para Petualang yang sudah lelah setelah berkelana.
Saat sedang asik-asik nya menikmati pemandangan, Kaira tidak sengaja melihat seorang pria berpakaian lusuh yang berumur sekitar 20 tahunan, sedang duduk di pinggir jalan.
Seketika Kaira langsung ingat dengan ajaran dari Kakek nya untuk selalu membantu orang yang sedang kesusahan. Saat ingin mendekati pria tersebut, tiba-tiba ada seorang pria berwajah garang menepuk pundak nya.
“Jangan nak, dari pada kau menggunakan Koin mu untuk membantu orang lain, lebih baik kau gunakan untuk dirimu sendiri.”
Kaira menengok ke belakang. “Tapi kan Paman, apa anda tidak kasihan melihat nya?”
Pria itu menghela nafas. “Kuberi tau nak, Dunia ini kejam jadi kau harus bisa melindungi dirimu sendiri baru orang lain.”
Setelah berkata demikian, pria itu pun langsung pergi sambil berteriak. “Semua nya terserah padamu, nak!” Dia juga melambaikan tangan nya.
Kaira memandangi punggung si pria yang semakin menjauh, sampai orang yang telah menasehati nya itu menghilang di antara kerumunan.
Mengingat-ingat perkataan pria tadi, Kaira langsung menggeleng-gelengkan kepala nya. ‘Aku kan hanya ingin memberi sedikit, tapi ya... Paman itu ada benarnya sih.’
Kaira pun mendekati pria berpakaian lusuh itu, kemudian dia berjongkok di hadapan nya. Karena si pria memakai sebuah kerudung dan menundukkan kepala nya, Kaira jadi tidak bisa melihat wajah nya.
Pemuda itu pun menyerahkan sebuah kantung kain kecil yang berisi beberapa keping perak. “Paman terimalah, kau bisa memakai nya untuk membeli makanan.”
Mendengar ucapan Kaira, pria itu malah tertawa. “Kau sungguh lucu, apa kau tidak mendengar kan nasehat Petualang tadi?”
Kaira memiringkan kepala nya. “Memang apa salah nya aku memberikan ini kepada Paman? lagian aku masih punya banyak.”
“Hihihi... Kau masih terlalu naif untuk menjadi seorang Petualang.” Pria itu terkekeh, kemudian membuka kerudung yang menutupi wajah nya. “Dan kau juga pemuda paling baik yang pernah kutemukan.” Dia tersenyum tipis.
Pria itu pun berdiri, kemudian mengibaskan tangan nya dan dari udara muncul kobaran api berwarna biru yang langsung menyelimuti tubuh si pria.
Kaira yang melihat itu sempat panik, namun kepanikan nya hilang seketika saat Api Biru itu menghilang dan memperlihatkan sosok pria yang tadi nya berpakaian lusuh dan tubuh nya kotor, kini berubah menjadi pria tampan yang elegan.
“Kau bilang tadi ingin menjadi petualang bukan? Sebagai hadiah atas ketulusan hati mu, aku akan membimbing mu.”
Mendengar itu mata Kaira langsung melebar. “Anda serius Paman?!” Kaira bertanya antusias.
“Aku bukan Paman mu dan aku tidak setua itu untuk di panggil Paman.”
‘Ya... Walaupun aku sudah berusia 50 tahun lebih sih.’
“Panggil saja aku Balft.”
“Baiklah Tuan Balft!”
“Itu lebih baik, kalau begitu ikuti aku.”
Tanpa bertanya, Kaira langsung mengekor di belakang Balft. Sambil berjalan Kaira terus berpikir, siapa sebenarnya Balft ini?
<----<>---->
Setelah berjalan selama beberapa menit, akhirnya mereka berdua sampai di depan sebuah Bar yang terlihat sangat sepi bahkan tidak ada pengunjung nya. Balft pun mengajak Kaira untuk masuk ke dalam.
Walaupun tidak ada pengunjung nya, tapi di beberapa meja ada gelas-gelas yang nampak bekas untuk minum Arak. Jadi bisa di simpulkan bahwa Bar ini akan ramai di kunjungi pada waktu tertentu.
“Laurent! Bawakan kami minuman terbaik mu, tapi bukan Arak!”
“Ya ya, aku tau kau sedang membawa bocah di bawah umur.” Dari balik pintu sebuah ruangan, keluar seorang pria berjenggot panjang dan bertubuh gemuk.
Dia pun langsung menuju tempat minuman-minuman yang akan dia jual di simpan, kemudian menyiapkan nya di sebuah wadah.
Di sisi lain, Balft dan Kaira sudah duduk di salah satu meja. Di sana Balft menjabarkan sebuah Peta yang sangat besar. “Untuk menjadi Petualang itu tidak perlu tergesa-gesa, pelajari saja dasar nya dulu.”
Kaira hanya mengangguk, dan dari perkataan Balft tadi dia menyadari bahwa niat nya yang ingin langsung mendaftar sebagai seorang Sraye itu terlalu terburu-buru.
“Kau lihat Peta ini, ini adalah gambaran seluruh daratan dan lautan Asgrad.”
Balft menjelaskan bahwa Asgrad di bagi menjadi dua Benua besar yaitu Altesia dan Auretesia. Dulu saat Bumi masih utuh, daratan itu hanya ada Benua Altesia saja.
Dan sekarang saat sudah menjadi satu dengan Dunia nya Mystical Beast, Bumi berubah nama menjadi Asgrad dan memiliki dua daratan besar.
“Jadi apa kau faham kenapa aku mengajarkan ini pada mu?”
“Untuk pengetahuan umum,” jawab Kaira polos.
“Ya, jawaban mu tidak salah dan tidak benar.”
“Minuman sudah siap!”
TAK!
Laurent menaruh nampan yang di atas ada se guci minuman dan beberapa gelas yang terbuat dari logam di atas meja. Dia pun mengambil kursi kemudian duduk di samping Balft “Kau ajarkan apa pada bocah ini?”
“Hanya dasar-dasar untuk berpetualang.” Balft melirik Kaira. “Minumlah, aku akan melanjutkan penjelasan nya.”
Balft pun melanjutkan penjelasannya sambil minum, Kaira dan Laurent hanya diam menyimak. Ya walaupun apa yang Balft jelaskan itu tidak berguna bagi Laurent.
“Inti nya, jika kau menghafal Peta di luar kepala, perjalan mu akan lebih mudah dan resiko akan tersesat pun berkurang.” Balft menutup penjelasan nya.
Kaira mengangguk pelan. “Kalau begitu apa Tuan bisa mengajari ku cara nya menggunakan Elemental Magic?”
“Bisa.” Balft mengeluarkan sebuah batu berbentuk segitiga yang memiliki ukiran unik berbeda di setiap sisi nya. “Alirkan Magi mu ke batu ini.”
“Untuk apa?”
“Untuk melihat Elemen milik mu,” celetuk Laurent.
Kaira menelan ludah nya sendiri, sebelum menyentuh batu itu lalu mengalirkan Magi milik nya. Cahaya berwarna biru muda keluar dari telapak tangan Kaira dan langsung di serap oleh batu itu.
Dan salah satu sisi dari batu itupun bersinar, dari batu itu terpancar cahaya berwarna biru muda disertai dengan hawa dingin.
“Oh... Kau teryata ber-Elemen Es, tapi sayang kau hanya memilki satu Elemen,” ujar Balft.
“Memang kalau hanya satu Elemen itu kenapa?”
“Tidak apa-apa sih, tapi kalau memiliki dua atau tiga Elemen maka akan lebih bagus. Namun terlepas dari semua itu, kau memiliki Elemen Es, Elemen yang sangat langka.”
“Jadi kau akan benar-benar mengangkat bocah ini untuk menjadi murid mu?” Laurent melirik Balft.
“Niatku sejak awal memang begitu, dan apa kau punya keahlian Kaira?”
“Aku ahli dalam hal-hal yang berhubungan dengan Alchemy.”
“Pffftt.” Balft menyemburkan minuman nya. “HUH?!”
Will continue in Chapter 3 >>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Asiyah Asiyah
sptnya prnh baca novel ini dl
2024-10-29
0
Ulla Snakeblack
seprtinya menarik
2021-05-03
1
Hadi Ghorib
506
2021-01-17
0