Apa yang dikhawatirkan Balmo sayangnya sudah terjadi. Hari Zahira sudah beku. Mungkin saja sudah mati rasa untuk Ayahnya itu. Dia tak lagi mau berharap atau mengembalikan kasih sayang. Baginya hidupnya jauh lebih penting.
Sebentar lagi adalah ulang tahun Kakak pertamanya. Dulu Zahira memberikan sapu tangan dengan bordir berantakan. Maklum usiany belum matang, jadi dia memberikan asal asalan. Kali pun Zahira juga akan memberikan hadiah asal asalan. Dia tidak mau terlalu effort untuk hadiah kakak pertamanya . Toh tidak akan berkesan. Dan juga di pesta itu Zahira hanya akan dipermalukan nantinya. Segalanya tentang keluarganya tampak membosankan untuknya. Tapi emosi itu tidak bisa langsung menguap. Dia masih merasakan nya.
Sejujurnya Zahira penasaran dengan kehidupan sang Ibu. Kenapa pihak keluarga Ibunya juga tidak pernah menghubungi dia. Pastilah dia memiliki keluarga dari pihak Ibunya .
"Nanny ... Bukankah Nanny bilang ibu adalah teman Nanny?"
Hilda yang tengah menyisir rambut Zahira berhenti sejenak.
"Itu benar Nona ...."
"Ceritakan keluarga Ibuku Nanny!"
"Ibu Nona adalah putri seorang Marquis di Barat. Itu lumayan jauh dari sini. Sekitar satu hari jika melakukan perjalanan dengan kereta. Dia adalah putri bungsu yang amat disayangi oleh Tuan Marquis . Kamu tumbuh bersama karena Ayah saya adalah pengikut Tuan Marquis Nona."
"Begitu rupanya."
Dulu Zahira tidak pernah bertanya soal latar belakang ibunya karena sang Nanny sudah lebih dulu diusir. Kini Zahira bisa tahu kalau keluarga Ibunya ternyata juga bangsawan terhormat yang mumpuni. Lalu dari mana asalnya semua kekacauan ini berasal. Kenapa keluarga dari Ibunya tidak pernah menghubunginya. Kalau Ibunya dulu adalah anak bungsu yang disayang, bukankah dia juga harusnya menjadi cucu yang disayang?
"Lalu Nanny, kenapa keluarga Ibuku tidak pernah mencoba menghubungiku?"
"Kalau itu panjang ceritanya Nona."
"ceritakan nanny, aku akan mendengarkannya dengan baik!"
"Putri adalah wanita yang baik, cerdas dan lembut. Suatu hari di pesta dansa dia hampir dilecehkan oleh bangsawan tua yang merupakan diplomat dari kerajaan tetangga. Tak disangka Duke Gustaf lewat dan menolong Putri, mereka saling jatuh cinta. Tapi Marquis tentu saja menolak usulan bahwa putri bungsunya akan menikahi dudda pernah menikah dua kali. Terlebih dia terkenal sebagai Tiran dan kejam. Sang putri kemudian lari untuk menikahi Duke dan memutuskan hubungan dengan Tuan."
Zahira tak habis pikir bahwa mendiang Ibunya bisa bertindak impulsif seperti itu. Apa yang dia dapatkan dari menikahi laki laki kejam ini? Dia bahkan meninggal di usia muda. Kehilangan orang tua dan juga tidak bisa memeluk anaknya sendiri. Kini hanya kesengsaraan yang diwariskan kepada Zahira. Terdengar sangat buruk sekali.
Zahira berpikir, bisakah dia mempunyai kesempatan untuk menjalin hubungan dengan keluarga kakek dari pihak Ibunya. Dia butuh pendukung untuk bisa lepas dari keluarga Ayahnya.
"Nanny .... Kalau aku ingin menghubungi kakek dari pihak Ibu. Apakah menurutmu aku akan ditolak?"
Hilda kaget mendengar penuturan sang Nona.
"kemungkinan itu pasti ada Nona. Tapi mari kita coba. Sejak kematian Putri (Duchess) Sang Marquis langsung jatuh sakit. Hubungan kadipaten dan Marc disana Tidka bagus. Tapi saya bisa usahakan karena saya masih menjalin komunikasi dengan keluarga saya Nona."
Bagus.... Zahira optimis bahwa komunikasi itu pasti bisa terjalin. Meskipun hasilnya dia belum tahu. Kalaupun dia ditolak oleh keluarga ibunya. Itu tidak akan jadi masalah, meskipun pasti dia akan merasakan sakit hati lagi. Tapi mencoba lebih baik daripada tidak sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments