Gustaf yang sudah selesai berlatih di arena perumahan Ksatria berada pulang melewati taman dan hutan.
Tanpa dia duga disana dia melihat Zahira dan pengasuhnya Hilda.
"Nanny... kasihan anak kelinci ini... induknya telah mati makan anjinggg. "
Sang Nanny menghampiri.
Zahira melanjutkan percakapannya, "Dia melindungi anaknya dan mati. "
"Ini bukan salah dia kan Nanny? Dia masih kecil dan bahkan tidak tau apa apa. "
Sang Nanny mengelus punggung Zahira.
"Ayo kita rawat dia Nanny. Induknya pasti akan senang di surga. Anaknya berhasil bertahan hidup. Jadi kematiannya tidak akan sia-sia. "
Zahira mengelus punggung anak kelinci itu dengan sangat lembut.
Zahira dan Sang Nanny kemudian pergi meninggalkan pinggiran hutan dekat taman tersebut.
Gustaf masih berdiri mematung, dia mendengarkan semua percakapan mereka.
Rasanya kata kata Zahira masuk ke telinganya dan enggan keluar.
Setelah beberapa saat, Gustaf pergi ke mansion. Dia memasuki kamarnya. Kemudian mengeluarkan sebotol minuman lalu menuangkannya ke dalam gelas. Dia meminumnya sambil memandang wajahnya mendiang istrinya.
Dia kemudian tersenyum getir. Bahkan anak kecil saja bisa berpikiran seperti itu.
Minuman itu cukup kuat kadar alkoholnya, sehingga ketika meminumnya tenggorokan terasa terkabar panas.
Dia kemudian terduduk di lantai dengan bersandar meja kayu. mengusap wajahnya. Apa yang sudah dia lakukan selama ini?
10 tahun, bukan waktu yang sebentar.
Setelah tidak bisa tidur semalaman, Gustaf entah kenapa kakinya pergi menuju paviliun.
Zahira, yang belum mandi membuka jendela kamarnya. Dia cantik bahkan dengan rambut yang belum di sisir. Kemudian pandangan keduanya bertemu, Gustaf dan Zahira.
Deg....
Deg....
Zahira memandangnya lama tanpa berkedip, lalu menutup jendelanya.
Ada perasaan sakit yang entah kenapa tidak bisa dijelaskan. Anak itu menghindari nya. Kenapa? sejak kapan?
Gustaf masih mematung.
Dia kemudian kembali ke ruang kerjanya. Balmo datang seperti biasa membawakan sarapan. Sang Duke tidak pernah sarapan bersama dengan kedua putranya. Dia selalu makan di meja kerjanya sendirian.
"Balmo.... "
"Apa yang sudah aku lakukan selama 10 tahun ini? "
".. ...?" Balmo terdiam.
"Banyak hal sudah terjadi Tuan. Jika itu mengangkut kesehatan, Tuan sakit beberapa kali setelah pulang dari inspeksi wilayah melawan para Bandit dan pemberontakan. Jika itu kekayaan, maka Usaha Tuan sudah sangat berkembang pesat. Tambang berlian memiliki penghasilan yang lebih dari cukup dan bahkan paling tinggi disini. Jika itu masalah... "
"Cukup! " Semua yang disebutkan Balmo adalah soal dirinya sendiri. Ya... dirinya sendiri. Padahal dia sudah berkeluarga. Dia sudah menikah tiga kali dan masing masing istrinya memiliki seorang anak.
"Dia merasa telah jadi orang yang buruk. "
"Apa yang dilakukan anak itu di belakang? "
"Zahira Tuan, Nona Zahira.... "
'Zahira.... 'Nama yang tidak pernah dia sebut.
"Ya... apakah itu... "
"Hmm... dia memiliki ketertarikan mengenai ilmu pengetahuan, dia sering pergi ke perpustakaan awalnya, tapi sejak Tuan Muda Nicolas pergi kesana juga, dia jadi tidak pernah kesana lagi . Seperti nya dia sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke akademi."
Bahkan jika dari cerita Balmo, Zahira intinya tidak hanya menghindari nya tapi juga menghindari kakaknya. Kenapa?
"Akademi ya? "
"Dukung apapun yang dia inginkan."
"Baik Tuan... "
Balmo tersenyum senang, tidak seperti biasanya. Tuannya pertama kalinya tertarik dengan Nona Zahira.
Dia berharap suatu hari itu akan datang. Jangan sampai terlambat, karena menyesal di akhir akan semakin menyakitkan.
Rumah ini telah kehilangan nyawa suatu rumah, dia berharap agar rumah ini bisa hidup kembali, sama seperti dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments