Mengundang anak perempuan nya kedalam pesta pendirian wilayah.
Semua tidak pernah dia pikirkan . Sungguh licik Putra Mahkota itu.
"Utus guru etiket dengan benar ke kediaman anak itu Balmo!"
Balmo hanya mengangguk menandakan setuju.
Tuannya itu, Gustaf tidak pernah memanggil Nona dengan namanya sendiri. Padahal dia memiliki nama Zahira. Jangan jangan bahkan dia tidak tahu nama Nona.
Sungguh Nona yang malang.
Seorang Nyonya dari kediaman Countess Dougers datang mengunjungi paviliun tempat Zahira tinggal. Hilda juga kaget dengan kedatangan Countess. Untungnya sang Countess datang dibarengi dengan Balmo sehingga Hilda bisa tahu bahwa niat Countess baik.
Butler Balmo adalah orang baik dan tidak pernah menyakiti Nona.
"Salam kepada Tuan Putri Zahira, saya adalah Countess Dougers yang akan menjadi guru etiket Nona mulai sekarang."
Memang sedikit terlambat , biasanya guru etiket lady bangsawan bahkan sudah diajarkan sejak Meraka berumur 7 atau 8 tahun. Mereka juga akan memiliki pendampingan ketika menghadiri perjamuan.
"Salam kepada Countess Dougers , terimakasih atas kesempatan yang akan diberikan."
Zahira tersenyum lembut. Countess bahkan jatuh hati dengan senyuman yang menawan itu.
Tapi kenapa dia tidak pernah melihat Nona dari kediaman Herbato ini dibawa ke pesta atau perjamuan? hanya ada Tuan muda Nicolas dan Edward.
Countess untungnya emang orang yang sangat baik. Zahira menikmati ajaran sang Countess dengan perasaan lega. Dia bahkan tidak pernah main tangan , berbeda sekali dengan masa lalu. segalanya yang dimiliki Zahira hanya kekejaman dan kekasaran. Bahkan guru etiket nya selalu membawa kayu rotan untuk menghukum nya. Kakinya selalu lecet dan penuh luka karena kekejaman yang guru. Baroness Vina. Dia mengingat gurunya itu dengan sangat jelas.
Dia tidak akan pernah melupakannya.
Untungnya dia belum bertemu dengan sang baroness.
Countess Dougers lebih cantik, anggun, nada bicaranya bahkan lembut seperti kapas.
'Bisakah aku tumbuh seperti itu?' tiba tiba saja hati nya jadi masam. Segala sesuatu di masa depan menjadi tidak pasti. banyak yang telah berubah.
***
Countess datang setiap hari, mengajarkan cara makan, cara menyapa , cara memberikan salam dan bahkan cara memakan kue . Cara berbicaranya, cara menolak ajakan dan cara membela diri.
Zahira sangat senang bisa memiliki orang seperti Countess. Zahira harus berterimakasih kepada Balmo. Dia sangat pandai memilih orang. Lalu bagaimana masa lalu nya dia bisa memiliki Baroness Vina. Itu sangat aneh. Ah kalau di ingat ingat, Countess Dougers adalah guru etiket bagi Amanda, anak kecil yang dulu dibawa oleh Ayahnya.
Amanda memiliki warna mata seperti Ibunya. Dia juga punya senyum menawan.
Kadang kadang Zahira iri dengannya.
Apa kalau Dia memiliki warna mata seperti ibunya, dia akan disayang seperti itu?
Tapi itu tidak penting lagi. Zahira sudah tidak perduli jika nanti Ayahnya akan membawa Amanda kembali. Kalau para kakaknya itu akan menyayangi Amanda lagi.
Zahira sudah tidak ingin lagi mengemis kasih sayang mereka. Dia hanya akan hidup dengan baik mulai sekarang. Dia akan menghargai orang yang selalu ada. Dan tidak mau mempermasalahkan orang yang tidak pernah ada untuknya.
Dia pantas hidup lebih baik. Masa lalu adalah pembelajaran paling berharga baginya.
"Zahira.... Aku punya hadiah untukmu!"
Countess Dougers membawa sebuah gelang berwarna zamrud.
Mungkin karena Countess sudah menikah selama 12 tahun dan belum memiliki anak, melihat Zahira yang manis dan patuh membuat hatinya tersentuh. Zahira butuh sosok Ibu, dan Countess merasa dia juga seperti memiliki anak perempuan yang manis.
"waaahhh..... cantik sekali. Terimakasih Countess."
"Sama sama!"
Melihat Zahira yang senang bukan main hanya dengan hadiah sederhana membuat hatinya senang juga.
Mungkin di masa depan, dia harus memberikan banyak hadiah lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments