20. Mengambil Uang

Aida telah tiba di rumah sakit di bantu oleh dua warga. Setelah mendapat perawatan medis kedua Bapak tersebut segera undur diri dan memberikan kunci mobil kepada Aida.

"Maaf mbak. Anda yang bertanggung jawab atas pasien", tanya seorang suster.

Gimana nih. Ah.... udahlah gak papa nolong orang jangan nanggung

"Ehm... Iya sus. Bagaimana?", jawab Aida ragu.

"Mari ikut saya menyelesaikan administrasi",

Aida hanya mengekor. Ia mengikuti perawat tadi menuju ruang administrasi. Ia meraba-raba punggungnya.

"Astaghfirullah.... tasku tadi aku titipin ke mbak Tari. Bayar pake apa?", Aida bermonolog sendiri membuat sang perawat kebingungan.

"Ada apa mbak",

Aida tersenyum canggung. Kemudian ia teringat dompet dan ponsel yang di berikan perawat saat Arman akan di periksa.Ia rogoh saku jaketnya dan menemukan dompet dan ponsel yang ia simpan.

"Gak papa mbak. Berapa totalnya?", tanya Aida.

"Sementara 5 juta mbak. Kalo ada tambahan lagi akan segera di hubungi",

" Hah... sebanyak itu", seru Aida tak percaya.

Cuma ngobatin luka memar gitu 5 juta. Kalo aku dikasih obat merah sama salep aja sembuh. Apa mereka tahu yang sakit orang kaya makanya mahal...

"Iya mbak. Ini sudah termasuk perawatan di ruang VVIP saat selesai di periksa", Ucap suster tersebut menjelaskan.

"Sebentar mbak",ucap Aida sambil memeriksa isi dompet.

what..... gak da uang cashnya. Orang kaya... dompet isinya cuma kartu doang.

"Pake ini bisa mbak", tanyanya hati-hati. Ia menyerahkan kartu yang diambilnya asal.

Perawat tersebut hanya bengong. Melihat Gold card yang bisa di bilang kartu tanpa batas.

"Bisa...bisa mbak", jawabnya panik.

Apa yang salah ya... Apa kartunya aneh. Taulah yang penting bisa buat bayar. Kalo yang punya kartu marah ya biarin aja... Habis ini aku tinggal pulang aja daripada kena semprot.

"Sudah mbak. Ini bukti pembayarannya".

"Makasih mbak. Boleh minta kertas dan pinjam bolpoin",

Perawat tadi pun memberikan selembar kertas dan bolpoin kepada Aida. Ia menulis sesuatu, dan mohon ijin sebentar kepada perawat.

Mama Calling....

Apa ini mamanya bos angkuh ya. Angkat nggak ya. Ah... angkat aja.

"Hallo Assalamu alaikum", jawab Aida.

"wa alaikumsalam. Lhoh.. ini siapa?",

"Maaf tante. Yang punya nomor ini tadi kena musibah dan sekarang ada di rumah sakit",

"Apa? Rumah sakit mana?", teriak suara di seberang.

"Saya kirim alamatnya Tan. Assalamu alaikum",

"Wa alaikum salam", sahut suara di seberang.

Aida kembali ke ruang administrasi dan menanyakan alamat. Dan menitipkan dompet dan ponsel serta selembar kertas kecil.

"Keluarga pasien sebentar lagi dateng sus. Saya permisi dulu dan jangan lupa barang-barang dan kertas tadi di kasih ke pasien langsung ya mbak",

"Iya mbak",

Aida kembali ke rumahnya, setelah ia menunaikan sholat Ashar di rumah sakit. Ia tak bisa lebih lama lagi di rumah sakit. Ia takut mbak Karni akan mengkhawatirkannya kalau sampai saat ia pulang dirinya belum sampai di rumah. Terlebih dia tak membawa ponsel pasti, akan membuatnya semakin cemas.

***

Sementara itu Arman telah di pindahkan ke ruang perawatan. Tak ada luka serius yang ia alami, hanya luka memar dan lecet serta pelipisnya yang harus dijahit dua. Ia pingsan bukan karena luka serius, hanya karena lelah terlebih ia melewatkan makan siang.

Ia ingat, tadi ia ingin mencari keberadaan Aida yang tinggal di jln xx. Saat ia turun dari mobil hendak bertanya alamat tiba-tiba ia diserang segerombolan pria berpenutup wajah.

Siapa yang nolong aku tadi ya. Sepertinya dari postur tubuh itu tidak asing bagiku. Apa aku mengenalnya ya.

tok...tok...

Pintu terbuka, nampak seorang perawat masuk.

"Tuan Arman... anda sudah sadar",

"Sudah", jawab Arman ketus.

"Saya hanya mau menyerahkan ini. Ini dompet serta ponsel Anda Tuan. Dan ini, orang yang mengantar Anda memberikan ini untuk Anda. Saya permisi Tuan",

"Terimakasih",

Perawat tadi hanya mengangguk dan pergi meninggalkannya sendiri.

Kertas apa ya ini....

***

Terpopuler

Comments

Naufidax Mama-abah

Naufidax Mama-abah

apa isinya

2021-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Berangkat Merantau
2 2. Kota Jakarta
3 3.OB baru
4 4.Bertemu Dia
5 5. Raisa Aditama
6 6. Bertemu Dia 2
7 7. Permintaan Mama
8 8. Jualan Kue
9 9.Bisnis Lancar
10 10. Mengagumi Dalam Diam
11 11. Menolong dari Jambret
12 12. Cemburu
13 13. Bertemu Dia 3
14 14. Di pecat
15 15. Cemburu 2
16 16. Jualan Kue 2
17 17. Mundur sebelum Berjuang
18 18. Berkat Gosip
19 19. Menolong Dia
20 20. Mengambil Uang
21 21. Siapa Dia
22 22. Menyewa Ruko
23 23. Bertemu dengan Raisa
24 24. Orang Misterius
25 25. Remuk Tulangnya
26 26. Dijaga dua Macan
27 27. Nyonya ketagihan
28 28. Menolong Raisa
29 29. Cedera Kaki
30 30. Teman yang Tulus
31 31. Bukan Sambil menyelam minum Air
32 32. Belum jodoh
33 33. Perhatian
34 34. Di salah Artikan
35 35. Emosi
36 36. Akal-akalan Raisa
37 37. Masih Yakin
38 38. Permintaan jadi Bodyguard
39 39. Memohon
40 40. Gebetan si Boss
41 41. Memuji
42 42. Menilai seseorang
43 43. Cemburu
44 44. Serahkan pada Takdir
45 45. Jadi Bodyguard
46 46. Modus
47 47. Makan Malam
48 48. Menyatakan Cinta
49 49. Patah Hati
50 50. Tawaran naik Helly
51 51. Kebakaran
52 52. Kesedihan
53 53. Arif adik Aida
54 54. Firasat
55 55. Berita Kebakaran
56 56. Berita Kebakaran 2
57 57. Kecelakaan
58 58. Kecelakaan 2
59 59. Akah menikah
60 60. Pamit
61 61. Berita Duka
62 62. Berita Duka 2
63 63. Kedatangan Aji
64 64. Aida Pingsan
65 65. Rumah Sakit
66 67. CaPer(Cari Perhatian) ke CaMer(Calon Mertua)
67 67. Caper ke Camer 2
68 68. Aku Ingin Pulang
69 69. Pindah atau Pulang
70 70. Selangkah lebih Maju
71 71. Sudah Pulang
72 72. Lebih Baik kalian pulang
73 73. Menjagamu
74 74. Di Pasar
75 75. Di culik
76 76. Menyelamatkan Aida
77 77. Menyelamatkan Aida 2
78 78. Perjanjian
79 79. Mulai Bangkit
80 80. Perjodohan dan Lamaran Aji
81 81. Penolakan Ria
82 82. Memilih Mundur
83 83. Niat Melamar
84 84. Akan ku Buktikan
85 85. Tes Menjadi Kakak Ipar
86 86. Tes menjadi Kakak Ipar 2
87 87. Suami Idaman
88 88. Masih Ada waktu
89 89. Tidak Ada Rasa
90 90. Aku mendukungmu
91 91. Lamaran Arman
92 92. Dua Pilihan
93 93. Alasan Menolak
94 94. Aku akan Iklaskanmu
95 95. Edo Patah Hati
96 96. Harusnya Aku
97 97. Semoga Kamu Bahagia
98 98. Lamaran beserta Syaratnya
99 99. Peringatan
100 100. Hari Bahagia
101 101. Ekstra Part 1 (Meminta Hak)
102 102. Ekstra Part 2 (Terima kasih)
103 102. Ekstra Part 2 (Terima kasih)
104 103. Promo Karya Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Berangkat Merantau
2
2. Kota Jakarta
3
3.OB baru
4
4.Bertemu Dia
5
5. Raisa Aditama
6
6. Bertemu Dia 2
7
7. Permintaan Mama
8
8. Jualan Kue
9
9.Bisnis Lancar
10
10. Mengagumi Dalam Diam
11
11. Menolong dari Jambret
12
12. Cemburu
13
13. Bertemu Dia 3
14
14. Di pecat
15
15. Cemburu 2
16
16. Jualan Kue 2
17
17. Mundur sebelum Berjuang
18
18. Berkat Gosip
19
19. Menolong Dia
20
20. Mengambil Uang
21
21. Siapa Dia
22
22. Menyewa Ruko
23
23. Bertemu dengan Raisa
24
24. Orang Misterius
25
25. Remuk Tulangnya
26
26. Dijaga dua Macan
27
27. Nyonya ketagihan
28
28. Menolong Raisa
29
29. Cedera Kaki
30
30. Teman yang Tulus
31
31. Bukan Sambil menyelam minum Air
32
32. Belum jodoh
33
33. Perhatian
34
34. Di salah Artikan
35
35. Emosi
36
36. Akal-akalan Raisa
37
37. Masih Yakin
38
38. Permintaan jadi Bodyguard
39
39. Memohon
40
40. Gebetan si Boss
41
41. Memuji
42
42. Menilai seseorang
43
43. Cemburu
44
44. Serahkan pada Takdir
45
45. Jadi Bodyguard
46
46. Modus
47
47. Makan Malam
48
48. Menyatakan Cinta
49
49. Patah Hati
50
50. Tawaran naik Helly
51
51. Kebakaran
52
52. Kesedihan
53
53. Arif adik Aida
54
54. Firasat
55
55. Berita Kebakaran
56
56. Berita Kebakaran 2
57
57. Kecelakaan
58
58. Kecelakaan 2
59
59. Akah menikah
60
60. Pamit
61
61. Berita Duka
62
62. Berita Duka 2
63
63. Kedatangan Aji
64
64. Aida Pingsan
65
65. Rumah Sakit
66
67. CaPer(Cari Perhatian) ke CaMer(Calon Mertua)
67
67. Caper ke Camer 2
68
68. Aku Ingin Pulang
69
69. Pindah atau Pulang
70
70. Selangkah lebih Maju
71
71. Sudah Pulang
72
72. Lebih Baik kalian pulang
73
73. Menjagamu
74
74. Di Pasar
75
75. Di culik
76
76. Menyelamatkan Aida
77
77. Menyelamatkan Aida 2
78
78. Perjanjian
79
79. Mulai Bangkit
80
80. Perjodohan dan Lamaran Aji
81
81. Penolakan Ria
82
82. Memilih Mundur
83
83. Niat Melamar
84
84. Akan ku Buktikan
85
85. Tes Menjadi Kakak Ipar
86
86. Tes menjadi Kakak Ipar 2
87
87. Suami Idaman
88
88. Masih Ada waktu
89
89. Tidak Ada Rasa
90
90. Aku mendukungmu
91
91. Lamaran Arman
92
92. Dua Pilihan
93
93. Alasan Menolak
94
94. Aku akan Iklaskanmu
95
95. Edo Patah Hati
96
96. Harusnya Aku
97
97. Semoga Kamu Bahagia
98
98. Lamaran beserta Syaratnya
99
99. Peringatan
100
100. Hari Bahagia
101
101. Ekstra Part 1 (Meminta Hak)
102
102. Ekstra Part 2 (Terima kasih)
103
102. Ekstra Part 2 (Terima kasih)
104
103. Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!