Usaha kue kecil-kecilan Aida berjalan lancar. Langganannya pun masih setia memesan kue, hanya saja ia titipkan kepada mbak Karni. Semenjak ibu pemilik kontrakannya memesan kue untuk arisan, kini tetangga yang lain ikut-ikutan memesan kue darinya saat mengadakan acara. Warung kopi serta kafe yang ia tawari untuk dititipi kue semua menerimanya. Semenjak menjual kue-kue kecil milik Aida tempat usaha mereka semakin ramai. Bahkan ada pula beberapa pelanggan kafe yang memesan kue tart untuk acara yang mereka adakan di kafe.
Sungguh rencana Allah memang tidak bisa di tebak. Saat Aida harus dipecat ia kebingungan akan bekerja apa? Dan muncul ide jualan kue dari mbak Karni. Alhamdulillahnya usaha tersebut berjalan lancar omsetnya dalam sebulan pun melebihi gajinya sebagai ob. Hal ini membuatnya mulai kuwalahan dengan pesanannya, dan ia pun merekrut seorang karyawan.
Seorang ibu muda tetangganya di rumah kontrakan, bernama mbak Tari ia seorang janda muda dengan anak satu bersekolah TK. Umurnya 29tahun lebih tua satu tahun dari mbak Karni. Ia datang memohon kepada Aida untuk membantunya, karena ia tahu usahanya yang mulai lancar. Terlebih suaminya baru saja meninggal seminggu yang lalu, ia sangat butuh pekerjaan. Ia tidak minta gaji banyak, ia hanya butuh untuk menyambung hidupnya dan anaknya yang masih kecil. Melihatnya, mengingatkan perjuangan mbak Karni yang sama-sama menjanda dan harus menghidupi anaknya. Aida tidak tega melihatnya, ia pun menerimanya untuk membantu membuat kue dan mengantarkan pesanan. Ia pikir toh tidak ada salahnya pula menolong janda.
***
Seperti hari-hari biasanya setelah mbak Karni berangkat bekerja. Ia mengantarkan kue nya ke pelanggan. Hari ini ia mengantarnya sendiri, karena mbak Tari masih sibuk membuat kulit risol. Pesanan Bu Lurah, kantor kelurahan nanti siang mengadakan rapat, dan memesan beberapa macam snack di tempat Aida salah satunya risol itu.
Ia merasa senang berkat emak-emak bigos alias biang gosip ternyata menguntungkannya. Tanpa perlu mampembuat iklan, berita dirinya berjualan kue sampai ke kelurahan. Biasanya ia sangat sebal melihat emak-emak bergosip, ia pikir itu hal tak berguna hanya membuang waktu saja. Namun kini ia tahu, bergosip ada manfaatnya juga bukan sekedar membahas kejelekag n orang saja.
Tidak hanya sampai ke kelurahan. Bahkan tetangga desa serta instansil-instansi tertentu banyak yang mulai mengenal dirinya. Ada yang jauh-jauh dari desa lain memesan kue untuk acara mereka, tak tanggung-tanggung ia memesan satu minggu sebelum acara takut berbarengan dengan orang lain. Yang Aida dengar dari mereka kue miliknya terkenal enak, higienis serta harganya nyaman di kantong. Rasa bangga ia rasakan, kue buatannya di terima oleh masyarakat.
Tak jarang pula ia mendengar kabar buruk tentang dirinya. Ia pun tak mau ambil pusing dan selama itu bukan kebenaran pasti akan hilang dengan sendirinya. Dalam dunia bisnis pasti banyaklah pesaingnya, ia sudah tahu hal itu. Meski seberapa banyak mereka menghina, menghujat dan menfitnahnya ia tak mau menjadi pendendam. Ia pasrahkan seluruh rejekinya hanya kepada Allah. Ia hanyalah seorang aktris yang mau tak mau menjalankan skenario jalan hidupnya.
Berkat gosip, hal buruk maupun baik akan mudah sekali tersebar. Namun berkatnya pula banyak yang tahu akan berita buruk tentangnya yang beredar hanya bualan saja. Berkat gosip membuatnya semakin melebarkan sayap untuk semangat berbisnis. Para pelanggannya masih setia dengannya. Karena selama ini Aida tak keberatan jika ada yang ingin melihatnya dalam proses pembuatan kue. Ia tahu mereka hanya ingin mencari kebenaran tentang berita yang beberapa hari ini mengabarkan bahwa kuenya tidak higienis. Aida orang yang jorok. Berkat gosip pula membuat mereka tahu akan kebenaran,kini tak ada lagi yang menyudutkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Naufidax Mama-abah
benar aida kadang gibah ada untung rugi hehe
2021-06-22
0