4. CEMBURU

>>>>HAPPY READING<<<<

"Huh, bosan banget deh! Maira lagi asik pacaran lagi hadeh." Gumam Jihan menghembus nafasnya malas sambil mengotak-atik handphonenya barang kali ada yang menemaninya mengobrol, namun nihil tak ada satu pun pesan dinotifikasi handphonenya.

Beginilah jika gadis itu tak terlalu akur dengan murid dikelasnya, hanya mengenal namanya saja itu pun gara-gara mereka yang pensaran dengan Jihan anak orang kaya atau tidak.

Membayangkannya saja membuat Jihan malas, hanya Maira saja yang tulus berteman dengannya tanpa memandang harta sedikit pun tetapi jika ada Farel Maira akan lupa dengannya. Entah Jihan harus bersyukur atau tidak mendapatkan teman seperti itu.

Ditengah kekukeran Jihan tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya pelan, membuat gadis itu berbalik menatap siapa kah yang mengganggunya?

"Hey cantik!" Sapa laki-laki itu sembari tersenyum lebar, membuat kedua matanya menyipit.

"Eh lo siapa?" Tanya Jihan heran, laki-laki didepannya ini sangat asing baginya?

"Kamu gak kenal aku beb? aku ini kan pacar kamu." Ucap laki-laki itu mendramatis.

"Gak usah alay deh, dan stop panggil gue beb! dikira gue bebek apa?" Cibir Jihan.

"Canda beb."

Jihan merotasi matanya kala mendengar 'beb' lagi diucapan lelaki itu "Serius!"

"Jangan serius-serius beb, masih kecil."

"Iyain aja umur gak ada yang tau."

"Ahahaha, kamu lucu juga yah beb! makin sayang deh." Goda laki-laki itu sambil mencolek dagu Jihan, tanpa rasa malu sedikit pun lelaki itu duduk didepan Jihan.

"Apasih jangan colek-colek! gak kenal juga!"

"Iya-iya beb kenalin gue Fajar Dwi Saputra salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan lo."

Jihan mengerutkan keningnya kala mendengar ucapan terakhir dari Fajar tapi tak ayal gadis itu memperkenalkan dirinya juga "Oh, kenalin gue-"

"Jihan Nafia Afthani kan?" Fajar dengan sigap memotong ucapan Jihan membuat Jihan lagi-lagu mengerutkan keningnya.

"Kenal gue dari mana lo?"

"Siapa yang gak kenal keluarga Af-" Ucapan Fajar terpotong karena tangan Jihan lebih dulu menutup mulutnya.

"Kenapa sih cantik?"

"Gak plag." Jihan melepaskan tangannya dari mulut Fajar lalu kembali duduk seperti semula.

"Yaudah gue pesenin makanan dulu jangan kemana-mana yah, cantik!" Goda Fajar langsung pergi dari sana bahkan Jihan belum sempat kasih uangnya, dan tak lupa mencolek dagu Jihan sebagai salam perpisahan.

"Mimpi apa gua semalam ya ampun!" Gumam Jihan menepuk-nepuk pipinya, bukannya tersadar dari mimpinya pipinya malah memerah gara-gara dia kekencangan menepuk pipinya sendiri.

Selang beberapa menit. Fajar datang dengan membawa nampan berisikan mie ayamsala, dan dua es teh juga.

"Ini cantik, makanan sudah datang."

"Eh gue belum bayar."

"Gak papa cantik gue yang bayarin sebagai salam pertemanan." Ucap Fajar sambil memberikan makanannya ke Jihan.

"Oh makasih loh." Ucap Jihan tulus sambil melahap makanannya karena perutnya sudah keroncongan sedari tadi, dan tanpa sadar ada sisa makanan yang melekat dipipinya.

"Sama-sama." Balas Fajar sambil membersihkan sisa makanan yang menempel dipipi Jihan dengan tangannya.

"Ck, gitu yah kelakuan lo." Gumam sinis laki-laki yang melihat semua interaksi Jihan dengan Fajar dari awal hingga akhir, laki-laki tersebut langsung pergi meninggalkan kantin dengan perasaan marah?

Entah ada apa dengan dadanya yang kini terasa aneh. Awalnya memang lelaki itu bermaksud makan bersama dengan Jihan ditambah ingin mengejek gadis itu namun tiba-tiba sosok laki-laki muncul lalu memainkan drama romantis.

"Emm, makasih." Ucap Jihan menundukkan kepalanya karena pipinya memerah, dasar pipi tidak bisa diajak kompromi!

"Sama-sama lagi, cantik." Balas Fajar terkekeh karena pipi Jihan yang memerah.

Brak.

Ditengah ke asikan mereka berdua tiba-tiba seseorang mengebrak meja mereka berdua hingga mereka berdua menatap seseorang yang berani mengganggu acara makannya.

"Wah! wah! malah sibuk pacaran disini! gak tau apa udah bel dari tadi! kena amuk sama Wayono baru tau rasa lo." Cerocos Maira si perusak suasana, dan memakan mie yang dipegang sama Jihan "Agak asin nih mienya." Komentar Maira masih terus saja memakan mie itu.

"Ngaca dulu mbaknya! gue lo tinggal sendirian." Dengkus Jihan sebal sambil memberi kaca ke depan muka Maira.

"Waw. wajah gue tambah hari tambah cantik aja yah!" Ucap Maira dengan pedenya sambil membenarkan rambutnya yang agak berantakan "Pegangin terus ya Han! gue mau pakek liptint."

"Serah lo, udah bel yah gue kok gak tau?" Tanya Jihan heran.

"Gak tau lah lo kan sibuk pacaran disini! sama cowok lagi! udah ah ayok gue belum nyalin pr gue." Ucap Maira langsung menarik tangan Jihan yang masih melongo ditempat. Meninggalkan Fajar yang perlahan menyunggingkan senyumannya.

Tringgggg Tringgggg Tringggg.

Setelah menunggu berpuluh-puluh menit lamanya akhirnya bel yang ditunggu-tunggu para murid pun berbunyi nyaring.

"Bye-bye Jihan sayang! gue pulang sama beb Farel dulu yah." Pamit Maira sambil melontarkan kiss byenya ke arah Jihan.

"Jijik gue." Ucap Jihan memutar bola matanya malas lalu melanjutkan kembali kegiatannya yaitu menaruh buku-bukunya ditas, setelah selesai gadis itu barulah berjalan santai menuju depan gerbang.

Sekolahnya kini terlihat sepi, nampak sebagian murid yang sibuk sendiri. Jihan merogoh saku bajunya tuk mencari ponselnya setelah sampai dihalte bus.

"Hey cantik, kita ketemu lagi!" Sapa Fajar memberhentikan mobilnya, dan membukakan pintu mobilnya bermaksud memberikan tumpangan kepada seseorang yang sedang duduk manis dihalte bus.

"Apaan sih Jar! emang siapa yang lo kasih tumpangan?" Goda Jihan.

"Hmm, pacar gue lah." Goda Fajar balik hal itu sontak saja membuat Jihan terkejut, dan disambut oleh pipinya yang mulai memerah. Biasa jomblo mudah baper.

Karena saking malunya Jihan pun tanpa sadar langsung naik ke mobil Fajar sementara Fajar ikut naik ke mobilnya, dan mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Oh, berarti lo pacar gue yah?" Jihan terkejut, hampir lupa kalau Fajar tadi mengatakan itu. Ini semua gara-gara malunya tadi!

"Haduh mampu* lo Han!" Lirih Jihan tapi masih dapat didengar oleh Fajar, mendengar itu Fajar pun langsung terkekeh.

Ckittt.

Suara gesekan antara ban, dan aspal itu berasal dari mobil hitam pekat milik Fajar yang tiba-tiba merem mendadak. Keduanya nampak sama-sama menetralkan detak jantungnya yang serasa akan copot.

"Lo gak papa kan?" Tanya Fajar menatap khawatir Jihan dari kaca mobilnya.

"Nggak, lo kenapa sih kok ngerem mendadak gini? ada sesuatu yang tertinggal ya?" Tanya Jihan balik.

"Tadi gak tau mobil yang didepan tiba-tiba nyalip, hampir aja terjadi kecelakaan tadi." Ucap Fajar sambil menunjuk mobil yang melaju kencang tadi dengan telunjuknya.

Kenapa sih mobilnya gak jelas bat! Batin Jihan ikutan menatap mobil yang melaju kencang tadi, apa yang mengendarahi sedang mabuk?

---BATAS SUCI---

RAVINDRA REYHAN AFTHANI

BERSAMBUNG~

MOHON MAAF BANYAK TYPO >_<

LIKE, KOMEN, KASIH RANTING 5, VOTE, DAN TAMBAHKAN FAVORIT👈 JANGAN LUPA😢

SEE YOU NEXT CHAPTER😉

BABAY~

Terpopuler

Comments

Aiko_cchi

Aiko_cchi

Maira alay😂

2020-12-05

3

lagi Pesantren.Jannisa Sarania

lagi Pesantren.Jannisa Sarania

Jomblo mudah baper fakta ato mitos doang nih gaes °v°

2020-08-04

19

Ela Anam

Ela Anam

saya kurang paham alur ceritanya

2020-06-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!