HAPPY READING💕
.
.
.
.
.
.
"Lo apain Vina ha?" Bentak Rio dengan memegang erat tangan Vina, dibelakang sudah ada Aksa, Farel, dan Maira membuat Jihan bertambah sakit didadanya. Selama ia hidup baru kali ini dia dibentak dan juga Jihan tak suka dibentak!
"Gue gak ngapa-ngapain!" Jawab Jihan mencoba tegar lalu berdiri menatap tajam mata hitam pekat milik Rio sedangkan Karina masih menikmati lagunya, menurut Karina ini hanya masalah sepele.
"Gue tanya sekali lagi, lo apain Vina ha!" Lagi-lagi Rio membentak Jihan membuat Jihan bertambah sakit, Jihan langsung menatap tajam ke arah Vina yang kini tengah bersembunyi dibalik punggung tegap Rio sambil menangis layaknya ia lah yang korban disini padahalkan Jihan duluan yang ia tampar.
Karina mendongak ke atas seraya bangkit berdiri dari tempat duduknya, "Apa sih! berisik banget! ganggu tau gak? gue yang nampar, mau apa lo?" Ucap Karina santai seakan tak ada masalah sembari melipat kedua tangannya didepan dada.
Plak.
Tatapan tajam yang semula menusuk ke arah manik mata Jihan kini berahli menatap tajam Karina yang balas menatapnya santai. Dengan kesal Rio langsung melayangkan tangannya ke arah Karina.
"Jantan lo? kok mukul cewek!" Kesal Aksa ingin menghajar Rio namun langsung dihentikkan oleh Karina.
"Pinter bener yah lo." Ucap Karina santai lalu meludah kesembarang tempat, "Gini deh, gue gak akan main tangan kalau dia gak main tangan ke gue."
Plakk.
"Sesuai perkataan gue! so, kita impas." sambung Karina santai setelah menampar pipi sebelah kiri Rio membuat Jihan, Vina, Farel, Maira, dan Aksa kaget melihatnya.
Wah, menarik juga tuh cewek. Batin Aksa kagum ke Karina, pantas saja dirinya tadi dihentikkan oleh Karina padahal niatnya baik.
"Lo apa-apaan sih Kar!" Emosi Vina ingin menampar balik Karina tapi ia urungkan setelah mengingat kejadian ditoilet tadi. Gadis itu tak punya keberani lebih untuk melawan Karina saat ini. Entahlah, Tatapan santai Karina malah seakan-akan ingin menerkamnya hidup-hidup.
"Ck, Rio lo lebih bela ja*ang ini dibanding pacar lo? pacar lo juga ditampar loh tadi!" Rio menatap tak percaya Karina, "Gue gak bohongkan, Vina?" Tanya Karina menekan nama Vina diakhir kalimatnya.
Vina meneguk susah payah salivanya kala dirinya ditatap intens oleh semua, "Gue bisa jelasin!" Kali ini Rio menatap datar Vina lalu menghempaskan begitu saja tangan Vina dari lengannya lantas memeluk Jihan sembari mengucapkan kata 'Maaf'
"Kasihan..." Kekeh karina lalu pergi dari sana dengan santainya.
Oke sampai sini aja. Batin Karina lalu melanjutkan langkahnya menuju rumah Jihan berada, namun tiba-tiba langkah itu terhenti lantas berbalik ke belakang tepat dimana Jihan, dan Rio saling berpelukan.
Senyum Karina terbit, "Semoga hubungan lo baik-baik aja untuk kedepannya, Ji." Gumam Karina kembali melangkah.
🎉VOTE🎉
"Eh! eh! lo kok pulang sendirian? mana Adek gue? terus kenapa pipi lo memar?" Tanya Reyhan beruntun ketika melihat Karina pulang lebih awal dari pada biasanya, dan dengan santainya ingin pergi ke kamar Jihan.
"Gue mau pulang Bang." Lirih Karina sedih.
"Ha? terus Jihan udah deket sama Rio?" Tanya Reyhan sekali lagi dan dibalas gelengan dari Karina, Reyhan menatap heran Karina. "Terus ngapain lo pulang?"
"Gini deh Bang, cinta itu gak bisa dipaksain." Ucap Karina yang mampu membuat Reyhan bungkam seketika, "Gue pulang karena gue ada urusan disana. Gue gak bisa lama-lama disini, Bang. Gue udah ngeduga hal ini pasti terjadi." Gumam Karina seraya pergi dari sana.
Reyhan menatap penuh tanya Karina yang sudah hilang ditelan pintu kamar Jihan. Lelaki itu meneguk minuman yang ia bawa sembari terus saja berfikir namun nihil. Ia tak bisa berfikir karena otaknya sekarang tengah kosong gara-gara berfikir masalah perusahaan.
Tringggg.
Handphone Karina berbunyi menandahkan satu pesan belum dibaca, siapa lagi kalau bukan dari Ayahnya. Gadis itu menatap lama layar handphonenya yang menampilkan pesan dari Ayahnya.
Ayah
Cepet pulang! atau perusahaan Wahyudin Ayah bikin bangkrut! jangan coba untuk membohongi Ayah!
(Read)
Karina langsung menghembuskan nafasnya kasar, dan melanjutkan melipat pakaiannya, ia ketahuan bersembunyi dari pernikahan yang diatur oleh Ayah Ibunya.
Jujur ia sangat tidak suka bila dijodoh-jodohkan apalagi diumur yang terbilang sangat mudah untuk menikah! berbagai cara telah ia lakukan yaitu mogok makan, bolak balik masuk BK, dan terakhir kabur dari perjodohan tapi tetap saja akhirnya ia dijodohkan juga.
Selesai. Batin Karina lalu menarik kopernya untuk keluar, sepertinya dia akan meninggalkan sepupu bodohnya itu.
"Jaga sepupu gue baik-baik, gue mau pergi bye..." Pamit Karina santai lalu menarik kopernya pergi menuju bandara meninggalkan Reyhan yang termenung sedari tadi, seakan tersadar Reyhan langsung belari menyusul Karina.
"Hey! mau gue anter?"
"Lo gak sibuk? kepala lo gak pusing?"
"Sedikit sih."
Karina tersenyum lantas menganggukkan kepalanya "Untuk terakhir kali."
Reyhan tersenyum lalu membuka pintu mobilnya untuk Karina setelah Karina masuk barulah Reyhan masuk juga, dan mulai mengendarahi kendaraannya dengan kecepatan sedang.
"Gue gak tau lo ada masalah apa tapi makasih udah bantu gue. Gue yakin rencana lo ini 90 persen pasti berhasil."
"Hahaha, seyakin itu lo sama gue."
"Iyalah karena lo Adek gue."
"Terharu gue dengernya."
Reyhan menoleh sekilas ke arah Karina lantas terkekeh, "Tapi raut wajah lo gak nunjukkin kalau lo terharu tuh."
"Andai gue punya Abang kayak lo pasti udah gue dorong ke jurang karena nyebelin, gue heran sama Jihan yang beta sama lo."
"Karena gue ganteng."
Alis Karina mengerut lantas menabok lengan Reyhan, "Gak nyambung woy!" Gadis itu tetawa. Memang Abangnya Jihan ini moodboster sekali.
"Sebentar lagi nyampe, lo udah pesen tiket?"
"Udah, bokap gue yang pesenin tadi."
"Segitu rindunya yah bokap lo sama lo sampai disuruh cepet-cepet pulang."
Karina terseyum miris lalu menoleh ke samping tepat dimana bandaranya sebentar lagi terlihat, "Rindu? mungkin lebih tepatnya takut perusahaannya bangkrut." Lirih Karina, "Anyway lo baik-baik ya disini sama Jihan, mungkin gue berkunjung kesini lagi sambil bawa undangan." Karina terkekeh miris.
👍LIKE👍
Jakarta, 12.00
Cklek.
Pintu kediaman Karina terbuka lebar menampakkan putri semata wayangnya dengan raut wajah datar. Sontak saja Ibu Karina tersenyum sumringan lantas bangkit dari tempat duduknya.
"Karina! akhirnya pulang juga kamu Nak." Senang Citra ( Ibu dari Karina) langsung memeluk putrinya tersebut namun tidak dibalas pelukan oleh Karina.
"Kamu gak papakan, Nak? disana makannya teraturkan? ini kenapa pipinya, sayang?" Tanya Citra beruntun ketika melepas pelukannya dan menatap penuh kasih sayang ke Karina tapi dibalas tatapan datar dari Karina, sungguh ia lebih nyaman dimansion sepupunya itu dari pada disini.
BERSAMBUNG~
SAY GOOD BYE KARINA😳
JANGAN LUPA LIKE AND KOMENNYA YAH GUYSSS😉 😙
MAMPIR KUY DI NOVEL AUTHOR SATUNYA😉
SEE YOU~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Aiko_cchi
Dasar Vina muka dua! Muka tembok! Gk tau malu!
2020-12-05
5
apa aja yang penting halal
rio kok gitu sih
2020-05-29
14
Ayat Moenty
Karina dijodohin sama Aksa deh kyaknya
2020-04-20
4