HAPPY READING💕
.
.
.
.
.
(Rio)
Bahagianya diriku telah memilikimu...
Tak pernah ku meragu....
Tak lagi ku mencari, cinta selain mu...
Takkan ku tinggalkan, kamu....
Jika ku dapat menata jalan ku....
Ku ingin kau selamanya dengan ku....
Engkau wanita tercantik ku, ku ingin kau tau...
Maukah kau jadi teman cinta ku?
(Jihan)
Tak akan ku mencari, cinta selain mu...
Takkan ku tinggalkan kamu...
Jika ku dapat menata jalan ku...
Ku ingin kau selamanya dengan ku...
Engkau lelaki terbaik ku, ku ingi kau tau..
Ku ingin kau jadi teman cinta ku...
(Rio)
Jangan pergi dari hidup ku...
(Jihan)
Tetap disini temani ku...
(Rio dan Jihan)
Sungguh ku tak mau kamu jauh dari ku..
(Rio)
Jangan tak setia pada ku...
(Jihan)
Kau hanya untuk ku...
(Rio)
Engkau wanita tercantik ku, ku ingin kau tau...
Kau merubah warna hidup ku...
(Jihan)
Engkau lelaki terbaik ku, ku ingin kau tau...
Kau merubah warna hidup ku...
(Rio)
Dan aku jatuh cinta kepada mu tanpa batas waktu ku...
Maukah kamu jadi teman cinta ku?
Tepat pada lagu terakhir Rio langsung berlutut dan memberikan setangkai bunga mawar kepada Jihan, "Aku suka kamu, kamu mau nggak jadi pacar ku?" Tanya Rio dengan raut wajah serius, membuat Jihan kaget sekaligus malu. Pernyataan cinta apa ini?
Kok gue deg-degan sih? gue terima aja kali biar tantangan gue selesai! tapi kok bisa pas banget ya? Batin Jihan bingung, namun gadis itu tak mau ambil pusing! yang penting tantangannya selesai! biar dia tak lagi berurusan dengan makhluk resek ini.
"Ya." Balas Jihan lalu mengambil bunga mawar tersebut membuat semua bersorak ria sekaligus membuat Rio berdiri disamping Jihan.
"Ya ampun gue baper!"
"Oh pantesan Rio kagak keberatan tadi."
"Coba aja itu cowok gue."
"Potek hati Abang neng."
"Rioooo kok pacaran sama Jihan?"
"Apa sih! tapi aku baper."
"Kau tega Bang menghianati Adek!"
"Gak ikhlas gue kalau mereka berdua pacaran!"
Dan masih banyak lagi ocehan siswa-siswa tersebut tentang Rio, dan Jihan padahal dibalik ini semua ada niatan tersembunyi.
Yes akhirnya tantangan gue selesai juga! nunggu sebulan kecil kalik? Batin Rio, dan Jihan bebarengan.
"Wuih, dah punya gebetan aja." Goda Maira ketika Jihan sudah turun panggung disusul dengan Rio dibelakangnya.
"Apa sih! itu juga tantangan gue." Lirih Jihan was-was. Takut-takut ada yang mendengarkannya, dan dibalas kekehan ringan oleh Maira.
"Ciee, yang pipinya kayak tomat busuk." Goda Karina ketika melihat pipi Jihan yang memerah akibat malu. Gadis itu tadi sempat memotret momen langkah ini untuk ia beri tau ke Abang sepupunya itu, tentu saja tanpa sepengetahuan dari Jihan.
"Bodoamat." Kesal Jihan lalu pergi menuju tendanya untuk tidur lalu diikuti Karina, dan Maira dibelakangnya.
"Makan-makannya kapan nih?" Goda Farel ke Rio, dan dibalas pelototan tajam oleh Rio.
"Selamat bro." Ucap Aksa ikutan menggoda Rio.
"Apaan! ini semua tantangan kalian ogeb." Kesal Rio lalu pergi meninggalkan dua temanya yang masih tertawa terbahak-bahak sembari memegangi perutnya masing-masing.
"Seru juga yah godain Rio." Ucap Farel masih dengan tawanya.
"Kuy samperin Rio! dia kalau marah kek cewek pms." Ajak Aksa ke Farel, dan dibalas anggukan oleh Farel lalu mereka berdua pergi mencari keberadaan Rio.
"Barusan kemarin Rio, dan Jihan bertengkar! masa udah jadian aja? gak beres nih, gue akan cek besok." Ucap Fajar tidak suka jika Rio, dan Jihan berpacaran. Jujur saja ia sudah menaruh perasaan ke Jihan sejak pandangan pertama.
Entah Jihan yang terlalu menarik atau Fajar yang mudah terpesona dengan para gadis cantik macam Jihan.
"Apa gue tanya Kak Aksa aja yah? mungkin dia tau." Gumam Fajar ke dirinya sendiri lalu pergi mencari keberadaan Kakaknya itu, dirinya harus tau rahasia ini!
Fajar terus saja berjalan secara random, namun tak kunjung bertemu Kakaknya itu. Setelah bermenit-menit lamanya akhirnya ketemu juga, langsung saja dirinya menarik lengan Kakaknya itu tuk diintrogasi.
"Ngomong aja gak usah pakek tarik-tarik segala." Kesal Aksa, dan melepas tangannya secara paksa. Ia tak mau disangka penyuka sesama jenis oleh semua orang.
"Bodoamat! eh lo tau gak-"
"Nggak." Jawab Aksa memotong ucapan Fajar dengan tampang polosnya.
"Dengerin dulu sat!"
"To the point lah! gue sibuk nih." Fajar menatap malas Kakaknya itu, kalau bukan demi info! sudah dipastikan Kakaknya itu masuk rumah sakit jiwa?
"Lo tau kenapa Rio tiba-tiba nembak Jihan?"
"Kagak tau lah! tanya aja noh sama dia." Jawab Aksa mencoba tuk tak gugup, "Emang apa hubungannya sama lo sih?"
"Gue suka sama Jihan." Ucap Fajar mantap, membuat Aksa terteguh mendengarkannya. Jadi Adiknya itu....
"Nggak gue gak tau." Ucap Aksa cepat lalu pergi meninggalkan Fajar sendirian, rencananya sih mau begitu tapi namun tarikan Fajar terlebih dahulu pada lengan Aksa hingga membuat lelaki itu mundur beberapa langkah karena tak siap.
"Ap-"
"Gue suka sama Jihan, Kak..." Baru kali ini Aksa mendengar kata 'Kak' dari mulut adiknya itu ditambah lagi raut mukanya yang nampak memelas, "Gue suka sama dia pada pandangan pertama, gue gak rela dia jadi milik Rio."
Aksa jadi tak tega melihatnya, lelaki itu menepuk pelan pundak adiknya.
"Lo jangan terlalu suka sama Jihan, takutnya entar lo yang kecewa nantinya. Inget! cinta gak bisa dipaksain, mau gimana pun elo kalau Rio jodohnya ya lo bisa apa?"
Fajar terteguh mendengarkannya, benar apa yang dikatakan kakaknya. Garis takdir sudah ditentukan, dia tak bisa seenaknya merubah begitu saja.
Aksa yang melihat Adiknya diam pun beranjak pergi dari sana dengan langkah tergesa-gesa, takut nanti lengannya ditarik lagi.
Mencurigakan. Batin Fajar menatap penuh curiga punggung belakang Kakaknya itu, sepertinya ia yang akan mencari tau sendiri! iya! dia harus mencari tau! apa pun caranya! demi masa depannya!
Fajar tetap lah Fajar! sudah tau begitu dia masih tetap bertekad merubah takdir. Ia akan membuktikan kalau Jihan hanya untuknya saja! keras kepala memang.
Permainan ini harus cepat berakhir! Batin Aksa, meskipun Aksa tak pernah peduli dengan Adiknya itu namun peran Kakak masih melekat dalam tubuhnya! terlebih lagi pasti akhir dari permainan ini akan...
(づ ̄ ³ ̄)づLIKE
"Kenapa?" Ucap bingung Jihan saat mendengar jika Rio memanggilnya dari anak sebelah.
"Gak papa, mau nikmatin pemandangan sama kamu. Sini duduk."
Mereka berdua nampak menikmati seminar angin yang menerpa wajah mereka berdua, walaupun dingin namun tak masalah.
"Maafin aku ya udah buat kamu kesel belakangan ini, aku gak sengaja lakuin itu serius." Entah Rio tengah sadar atau tidak yang jelas lelaki mengucapkan langsung pada Juga.
Jantung Jihan berdegup kencang bahkan ia tak bisa lagi menutupi rona merah dipipinya, Rio mengatakan hal itu dengan wajah tampannya yang nampak sangat tampan kala rambutnya diterpa angin.
Please jangan baper, Ji! Batin Jihan mencoba membuang semua perasaannya pada Rio.
BERSAMBUNG~
HUAYOLOHH
JANGAN LUPA VOTE👍 AND KOMEN 💬 YAH GUYSSS😚
KUY MAMPIR DI NOVEL AUTHOR SATUNYA 😉😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
syina chan
lo aj baper masa gue gk
2023-07-08
1
Aiko_cchi
Awas aja kalo Fajar jadi orang ketiga😠
2020-12-05
5
Shi Xionian
awas aja nanti kalau fajar jadi orang ketiga!
2020-11-20
3