5. GUE GAK SUKA SAMA LO!

HAPPY READING 😁

.

.

.

.

.

"Makasih udah anterin." Ucap Jihan ramah sambil tersenyum hangat membuat Fajar terpesona akan senyumannya, mulai detik ini Fajar sangat suka dengan senyuman iin begitu juga dengan pemiliknya.

Cantik, gue harus dapetin hati lo apapun resikonya. Batin Fajar dengan tekad yang membara.

"Sama-sama, cantik." Goda Fajar mencolek dagu Jihan, dan membalas senyuman Jihan "Cantik jangan senyum lagi ya? cukup sama gue aja yang lain jangan."

"Ha?"

"Nanti gue cemburu."

"Gila." Dengkus Jihan sebal langsung berlalu pergi. Fajar hanya terkekeh mendengarkannya, dan langsung menjalankan mobilnya untuk pulang.

"Papa Jihan pu-" Ucap Jihan terpotong karena keluarga Victario lagi-lagi mengunjungi mansionnya, dan apa itu! dia langsung disambut tatapan tajam dari Rio?

Tatapan penuh selidik tak luput dari pandangan Rio yang kini terfokus ke arah Jihan "Dari mana lo?" Tanya Rio dengan tatapan tajamnya.

Hana mengerutkan keningnya kala mendengar nada bicara putranya itu, sedetik kemudian wanita paru baya itu menyunggingkan senyumannya "Huss, Rio apa-apaan sih! Jihan tuh baru pulang sekolah kamu ngapain tanya-tanya? emang kamu udah jadi suaminya apa? Jihan sini duduk." Sapa Hana. Jihan, dan Rio sontak kaget mendengar ucapan Hana namun dengan segera mereka tutupin.

Mendengar sapaan dari Hana yang lebih ke perintah membuat Jihan langsung duduk disamping wanita paru baya itu.

"Jadi gimana pak Wahyudin?" Tanya Saifudin ramah, pria paru baya itu selalu ramah jika diluar begitu pula dengan istrinya-Hana.

"Kalau saya terserah anak saya?" Tanya Wahyudin ke Jihan, membiarkan Jihan berbicara ia yakin pasti anak gadisnya itu langsung setujuh. Belum sempat Jihan bicara Rio langsung memotong pembicaraan Jihan.

"Gak, gue gak setuju!" Tolak Rio lantang, dan dibalas tatapan tajam oleh Reyhan.

"Rio kamu apa-apaan sih!" Kesal Hana, bukannya anaknya itu sudah sepakat kemarin lantas mengapa sekarang malah mengingkarinya? apa putranya itu sudah tak sayang lagi dengan gamenya?

Tatapan Rio berahli ke arah Maminya yang tengah menatapnya tajam, "Mami boleh menjodohkan ku dengan siapa saja asal jangan sama cewek genit ini." Marah Rio sambil menunjuk Jihan dengan telunjuknya, yang ditunjuk pun tidak merasa ditunjuk.

Merasa derajat Adiknya direndahkan, Reyhan pun berdiri dari tempat duduknya lantas menatap tajam Rio. Hanya dia yang boleh menindas Adiknya! orang asing tak boleh!

"Eh! apa lo bilang? lo aja gak tau apa-apa tentang Adek gue." Ucap Reyhan emosi sambil menarik kerah baju Rio, sedari tadi dia diam menyimak namun ucapan terakhir Rio mampu membuat dirinya marah.

Reyhan kemarin memang tak menghadiri acara ini namun sekalinya menghadiri malah jadi seperti ini?

Semua orang disana terkejut bukan main, dan langsung melerai mereka berdua yang akan menunjukkan tanda-tanda terjadinya aksi baku hantam.

"Reyhan jangan memalukan keluarga Afthani." Ucap Wahyudin marah.

Reyhan menggenggam erat jari jemarinya pertanda lelaki itu tambah emosi kala mendengar ucapan dari Papanya, "Papa bela dia?"

"Heh, udah kalian bertengkarnya? hanya dengan masalah sepele kalian bertengkar? cih, buang-buang tenaga tau gak?" Jeda Jihan tenang namun dibalik ketenangannya terdapat amarah, dan emosi layaknya sebuah lautan. Akan tetapi ia pendam, dan berusaha tenang lagian percuma kalau ia marah tidak akan menyelesaikan masalah malah menambah masalahnya.

"Om, Te tolong Rio-nya diajari sopan santun lagi yah? dan kalau tidak ada apa-apa lagi silahkan pulang jangan lupa pintunya ditutup kembali yah!" Sambung Jihan menahan air matanya yang hendak keluar ia pun pergi melangkahkan kakinya menuju kamar, dan disusul oleh Reyhan dibelakangnya.

Setelah kepergian Reyhan, dan Jihan ruangan mendadak hening.

"Emm, maaf Pak Wahyudin." Ucap Saifudin canggung memecah keheningan lalu menjabat tangan Wahyudin, hendak pulang.

"Iya." Balas Wahyudin dingin.

Keluarga Victorio pun pulang dengan rasa bersalah atas kelakuan anak laki-lakinya itu. Kini hanya ada Wahyudin yang duduk disofa, ia menyesal karena tak dapat membela anaknya! ia membiarkan anaknya dihina hanya karena harta? betapa egoisnya dia! Ayah macam apa dirinya ini?

Tak mau berlama-lama dengan kebodohannya, Wahyudin lantas bergerak menuju kamar putrinya berada. Ia akan mencoba menghibur putrinya itu.

♡TAMBAHKAH FAVORIT♡

"Dek." Ucap Reyhan membuyarkan semua Lamunan Jihan.

"Eh! Bang Reyhan. Makasih yah bang udah belain Jihan.... maaf Jihan egois harusnya Jihan sabar, dan menerima perjodohan tadi bukannya marah-marah gak jelas kaya tadi maafin Jihan yah Jihan jadi beban kan dikeluarga ini." Ucap Jihan menyesal, dan tanpa sadar meneteskan air matanya.

Roboh sudah pertahanannya yang ia bangun sedari tadi agar tak menangis didepan Abangnya.

Reyhan menghampiri Adiknya "Hei, jangan nangis! mana Jihan yang tegar? kok malah nangis." Ucap Reyhan menyemangati Adiknya, dan menghapus air mata Jihan dengan ibu jarinya. Ia tidak mau Adiknya sedih.

Sebenarnya Reyhan bisa saja mengatasi semua masalah dalam perusahan Afthani tanpa bantuan tangan perusahan lain sedikit pun namun Ayahnya itu lah yang mendesak Jihan terlalu kuat agar menerima perjodohan ini. Reyhan heran dengan pemikiran orang tua zaman sekarang. Harta sudah melimpah mengapa masih mau harta lagi?

"Dengerin Abang yah! kamu itu gak beban dikeluarga kita, kalau ia menolak perjodohan ini ya sudah gak usah kamu pikirin." Sambung Reyhan.

"Tapi Bang...." Jihan menghela nafas lelah, tak mau melanjutkan ucapannya tadi "Awalnya Jihan mau nerima perjodohan tadi tapi yang dia lakukan? Jihan gak genit kan bang? enggak kan?" Tanya Jihan dengan nada lemah.

Reyhan nampak mengucapkan sesuatu guna menyemangati Adiknya itu, namun sebuah suara menginstrupsi mereka berdua membuat ucapan Reyhan terhenti.

"Enggak kok." Bukan Reyhan yang berkata melainkan Wahyudin.

Terlihat disana tubuh kekar Papa mereka berdua yang kini tengah tersenyum menatap mereka berdua.

----BATAS SUCI----

MAIRA AMARISSA.

BERSAMBUNG~

TvT

LIKE, KOMEN,KASIH RANTING 5, VOTE, DAN TAMBAHKAN FAVORIT👈 JANGAN LUPA😢

SEE YOU NEXT CHAPTER😉

BABAY~

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***